Mutasi Kromosom: Pengertian, Penyebab dan Jenisnya – Biologi SMA

Mutasi genetik adalah perubahan pada materi genetik yang dapat terjadi baik pada tingkat kromosom maupun gen. Dalam dunia biologi, mutasi kromosom menjadi salah satu bentuk mutasi genetik yang menarik untuk dipelajari karena kromosom adalah pembawa materi genetik pada makhluk hidup termasuk manusia.

Artikel ini akan membahas mutasi kromosom dengan fokus pada pengertian, penyebab, dan berbagai jenis mutasi yang dapat terjadi. Pemahaman yang mendalam tentang materi ini akan memberikan pemahaman kita perubahan genetik yang mendasari berbagai kelainan dalam populasi manusia. 

Pengertian Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom merujuk pada perubahan struktur atau jumlah kromosom dalam sel. Kromosom adalah struktur yang terdapat di dalam inti sel yang mengandung materi genetik, yaitu DNA. Sementara gen adalah unit dasar informasi genetik yang mengkodekan instruksi untuk sintesis protein dan pengaturan fungsi sel. 

Mutasi kromosom dapat terjadi secara alami atau disebabkan oleh faktor lingkungan, dan dapat memengaruhi sifat-sifat individu atau mengakibatkan kelainan genetik.

Perubahan pada kromosom dapat terjadi dalam beberapa bentuk, seperti hilangnya atau terduplikasinya sebagian atau seluruh segmen kromosom, perubahan dalam urutan gen pada kromosom, atau ketidakseimbangan jumlah kromosom dalam sel. 

Seperti kita ketahui, sebagai pembawa materi genetik, kromosom memiliki peran krusial dalam menentukan sifat-sifat individu dan pewarisan karakteristik genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. 

Jadi, jika terjadi mutasi atau perubahan baik struktur maupun jumlah pada bagian tersebut, maka dapat mempengaruhi ekspresi genetik, regulasi gen, interaksi gen, dan fungsi seluler secara keseluruhan.

Apa Saja Penyebabnya?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi kromosom, meliputi:

1. Mutasi Spontan

Mutasi ini terjadi secara alami dan acak. Namun, penyebabnya dapat berupa kesalahan saat replikasi DNA atau proses pemisahan kromosom saat proses pembelahan sel. Mutasi spontan ini dapat terjadi pada individu yang sehat tanpa ada faktor lingkungan yang jelas.

Bisa juga mutasi spontan ini merupakan bentuk perubahan alami dalam struktur kromosom.

2. Mutasi Sporadis

Mutasi sporadis atau mutasi de novo ini terjadi secara spontan. Biasanya, terjadinya adalah selama pembentukan sel-sel reproduktif atau bahkan selama perkembangan embrio. Mutasi sporadis ini dapat menyebabkan kelainan genetik yang diturunkan ke generasi mendatang.

3. Paparan Radiasi

Paparan radiasi ionisasi, seperti radiasi sinar-X, radiasi nuklir atau sinar gamma memiliki potensi untuk menyebabkan perubahan struktur atau jumlah kromosom. Radiasi tersebut dapat menyebabkan patahnya kromosom atau perubahan dalam urutan DNA yang membentuk kromosom. 

Paparan radiasi yang tinggi dapat menyebabkan perubahan dan kerusakan yang lebih besar dan signifikan pada kromosom lalu menginduksi terjadinya mutasi.

4. Bahan Kimia Berbahaya

Selain itu, beberapa bahan kimia seperti pestisida, bahan kimia industri, logam berat, atau zat karsinogenik lainnya dapat menyebabkan perubahan struktur dari kromosom. Bahkan beberapa obat-obatan tertentu juga berpotensi menjadi penyebab mutasi ini. 

Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya ini dapat merusak DNA dan memengaruhi struktur kromosom. Namun sayangnya, mekanisme pasti tentang bagaimana bahan kimia ini berinteraksi dengan kromosom belum sepenuhnya dipahami.

5. Faktor Lingkungan Lainnya 

Lalu, faktor lingkungan seperti polusi udara, polusi air, atau radiasi ultraviolet juga berperan dalam terjadinya mutasi kromosom. Selain itu, paparan zat beracun, atau faktor stres lingkungan tertentu juga dapat mempengaruhi stabilitas kromosom.

Paparan jangka panjang terhadap lingkungan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya perubahan struktur pada kromosom.

6. Kesalahan Selama Pembelahan Sel

Terakhir, kesalahan yang terjadi selama pembelahan sel dapat menyebabkan perubahan struktur pada kromosom. Proses pembelahan sel yang tidak sempurna, seperti nondisjunction, dapat menghasilkan sel-sel dengan jumlah kromosom yang tidak normal. 

Kesalahan ini dapat menyebabkan kondisi seperti trisomi dan monosomi, dimana individu memiliki kelebihan atau kekurangan kromosom tertentu.

Jenis-jenis Mutasi Kromosom

Memahami jenis-jenis mutasi kromosom penting dalam bidang genetika karena dapat membantu ilmuwan dan peneliti dalam memahami perubahan pada tingkat kromosom yang mendasari berbagai penyakit dan kelainan genetik. 

Selain itu, pemahaman tentang jenis-jenis perubahan struktur pada kromosom juga penting dalam diagnosis dan konseling genetik. Ia juga berfungsi untuk pengembangan terapi genetik yang ditargetkan untuk mengatasi gangguan yang berkaitan dengan kromosom karena mengalami mutasi atau perubahan.

Apa saja jenisnya? Kita bahas selengkapnya di bawah ini!

1.  Delesi

Mutasi delesi adalah jenis yang terjadi ketika sebagian atau seluruh segmen kromosom hilang atau terhapus. Hal ini dapat terjadi akibat kerusakan pada kromosom selama proses replikasi atau melalui mekanisme lain seperti perubahan struktur kromosom. 

Dampak dari mutasi delesi dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi segmen yang terhapus.

Jika segmen yang hilang mengandung gen penting, mutasi delesi dapat mengakibatkan gangguan serius dalam fungsi sel atau bahkan mengarah pada kelainan genetik yang fatal.

2. Duplikasi 

Sementara mutasi duplikasi terjadi ketika terdapat duplikat tambahan dari sebagian atau seluruh kromosom. Mutasi ini dapat terjadi akibat kesalahan dalam proses replikasi DNA, rekombinasi genetik, atau perubahan struktur kromosom. 

Dalam mutasi duplikasi, sebagian gen atau bahkan seluruh kromosom dapat muncul dalam bentuk tambahan. 

Dampak dari mutasi duplikasi dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi duplikasi. Beberapa efeknya termasuk peningkatan jumlah gen dalam genom, perubahan dalam regulasi genetik, dan dapat mempengaruhi perkembangan serta fungsi organisme.

3. Inversi

Kemudian, mutasi inversi terjadi ketika segmen kromosom tertentu terbalik dalam orientasinya. Dalam mutasi ini, urutan gen pada segmen kromosom tetap ada, tetapi terbalik dalam arah atau urutan yang berlawanan. 

Mutasi inversi dapat memengaruhi pengaturan gen dalam kromosom dan dapat mengganggu ekspresi genetik normal. 

Efek dari mutasi inversi tergantung pada ukuran dan lokasi inversi tersebut. Beberapa inversi mungkin tidak memiliki efek yang signifikan, sementara inversi besar atau yang melibatkan gen penting dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan atau fungsi organisme.

4. Translokasi

Mutasi translokasi terjadi ketika terjadi perpindahan sebagian kromosom ke kromosom lain. Dalam mutasi ini, segmen kromosom dapat pindah dari satu kromosom ke kromosom lain, baik pada kromosom homolog maupun non-homolog. 

Translokasi dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu translokasi resiprok dan translokasi robertsonian. 

Translokasi resiprok melibatkan pertukaran segmen kromosom antara pasangan kromosom homolog. Sedangkan translokasi robertsonian melibatkan penggabungan dua kromosom acrocentric menjadi satu kromosom baru. 

Translokasi dapat mengganggu pemisahan genetik yang normal selama pembelahan sel dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan dan reproduksi.

5. Aneuploidi

Terakhir, aneuploidi terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan jumlah kromosom dalam sel. Aneuploidi dapat terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam pembelahan sel, yaitu nondisjunction, dimana pasangan kromosom tidak terpisah dengan benar selama pembelahan sel. 

Jenis mutasi aneuploidi dapat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dan fungsi organisme, dan sering kali berhubungan dengan kelainan genetik yang serius.

Contoh aneuploidi yang paling terkenal adalah sindrom Down, yang disebabkan oleh kelebihan satu salinan kromosom 21. Selain itu, aneuploidi juga dapat terjadi pada kromosom seks, seperti sindrom Turner yang disebabkan oleh kekurangan satu salinan kromosom X pada perempuan. 

Sudahkah Kamu Paham Materi Mutasi Kromosom? 

Jadi, sudahkah kamu memahami materi ini dengan baik? Melalui artikel ini, kita telah menjelajahi pengertian mutasi pada tingkat kromosom, penyebab-penyebabnya yang beragam, dan jenis-jenis mutasi yang mungkin terjadi. 

Perubahan struktur atau jumlah kromosom dalam sel ini dapat mempengaruhi sifat-sifat individu. Memahami mutasi kromosom penting dalam studi genetika dan dapat membantu kita memahami bagaimana perubahan pada level kromosom dapat memengaruhi organisme. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page