Anatomi Sistem Pencernaan: Fungsi, Struktur, Gangguan serta Penanganannya!

Sistem pencernaan adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi mencerna serta mengolah makanan. Anatomi sistem pencernaan terdiri dari beberapa organ, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. 

Masing-masing sistem pencernaan ini bekerja dengan cara melembutkan dan menyerap nutrisi serta membuang produk sisa dari sisa proses pengolahan makanan. Yuk, simak apa saja struktur sistem pencernaan serta penjelasannya dibawah ini!

Pengertian Sistem Pencernaan

Anatomi sistem pencernaan adalah sekelompok jaringan organ yang mencerna dan mengolah makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh. Sistem pencernaan manusia berupa saluran yang memanjang dari mulut hingga anus.

Dalam menjalankan fungsinya, sistem pencernaan ini dikendalikan oleh sistem saraf, aliran darah, dan berbagai hormon serta enzim yang membantu bagian tubuh dalam meningkatkan proses penguraian makanan menjadi partikel yang lebih kecil.

Struktur Anatomi Sistem Pencernaan dan Fungsinya

Anatomi Sistem Pencernaan
Freepik

Susunan sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Masing-masing bagian ini memiliki fungsi unik dalam pengolahan dan pencernaan makanan. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Mulut

Mulut
Love Inshallah

Mulut merupakan bagian pertama dari anatomi sistem pencernaan manusia yang berfungsi menghaluskan makanan agar lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan lainnya. Di dalam mulut, air liur yang mengandung enzim amilase membantu memecah karbohidrat menjadi glukosa dalam proses pengolahan makanan.

2. Tenggorokan dan Kerongkongan

Tenggorokan dan Kerongkongan
Pop Mama

Tenggorokan dan kerongkongan adalah tabung yang terdiri dari otot yang dapat menghasilkan gerak peristaltik dan memindahkan makanan yang dihaluskan dari mulut ke perut. Tabung ini panjangnya 20 cm dan dilapisi selaput lendir.

3. Lambung

Lambung
Vecteezy

Lambung adalah struktur sistem pencernaan manusia yang berbentuk seperti huruf “J” dan terletak di bagian kiri atas perut. Fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah mengolah makanan menjadi potongan-potongan kecil yang setengah padat (chyme).

4. Usus Halus

Usus Halus
Berita99

Usus halus adalah sistem pencernaan yang bertanggung jawab untuk menyerap berbagai jenis nutrisi dari makanan, termasuk karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Tabung ini panjangnya mencapai 7 meter dan terdiri dari tiga bagian: duodenum, usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

5. Pankreas

Pankreas
Super You

Meskipun tidak dilewati oleh makanan, namun pankreas merupakan bagian dari anatomi sistem pencernaan yang berperan penting, karena menghasilkan enzim pencernaan yang memecah berbagai jenis nutrisi dalam makanan. 

Pankreas juga terlibat dalam produksi insulin, yakni hormon yang berfungsi menjaga kadar gula darah normal dalam tubuh.

6. Hati

Hati
DW

Hati, seperti pankreas, adalah struktur anatomi lain dalam sistem pencernaan yang tidak dilewati oleh makanan. Organ ini menghasilkan empedu untuk melarutkan lemak di usus kecil dan memudahkan tubuh untuk menyerapnya. 

Selain itu, hati juga bertanggung jawab untuk menyimpan glikogen yang digunakan sebagai penyimpan energi dalam tubuh.

7. Kantong Empeduh

Kantung Empedu
WordPress

Kantong empedu adalah struktur anatomi dalam sistem pencernaan yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengentalkan empedu yang dikeluarkan oleh hati.

8. Usus Besar

unnamed 15
Tempo

Usus besar adalah tabung dengan panjang sekitar 1,5 meter yang terdiri dari tiga bagian, yakni sekum, usus besar, dan rektum. Saluran ini bekerja dengan cara menyerap vitamin, air, dan elektrolit dari sisa makanan sebelum feses terbentuk.

9. Rektum dan Anus

Rektum dan Anus
Suara Jogja

Struktur anatomi sistem pencernaan manusia yang terakhir, yakni rektum dan anus. Rektum adalah bagian terakhir dari usus besar yang menyimpan feses sebelum dikeluarkan dari tubuh. Saat perut sudah kenyang, otot-otot di sekitar rektum berkontraksi untuk mengeluarkan feses dari anus.

Gangguan Sistem Pencernaan dan Penanganannya

Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyerang anatomi sistem pencernaan serta cara penanganannya yang tepat:

1. Gerd

Jenis gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Ini disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter esofagus bagian bawah. Katup ini biasanya menutup saat makanan masuk ke perut. 

Namun, pada penderita gerd, katup gagal menutup sepenuhnya, sehingga asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Gerd dapat menyebabkan rasa terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Gerd dapat didiagnosis dengan esofagoskopi. 

Cara untuk mengatasi hal ini juga memerlukan perubahan gaya hidup dan pola makan, seperti:

  • Makan dalam jumlah sedikit.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Hindari makanan pedas, berlemak, asam, serta zat kafein.
  • Usahakan kepala terangkat saat tidur.
  • Konsultasi ke dokter.

2. Batu Empedu

Batu empedu adalah contoh gangguan pencernaan yang disebabkan oleh terlalu banyak kolesterol dan produk sisa metabolisme dalam empedu. Gangguan ini juga bisa terjadi karena terhambatnya pelepasan empedu. 

Penyakit batu empedu ini bisa menyebabkan rasa nyeri hebat, terutama di perut kanan bagian atas. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan dan pembedahan.

3. IBS

Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar, adalah sekumpulan gejala penyakit saluran cerna, seperti nyeri perut dan perubahan buang air besar, yang terjadi minimal 3 kali per bulan selama 3 bulan berturut-turut. Gejala lain termasuk kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir di tinja.

Penyebab pasti dari gejala ini tidak diketahui. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kecemasan, depresi, stres, dan kondisi kesehatan mental seperti mengonsumsi makanan tertentu, diduga terkait dengan perkembangan IBS. Gangguan kesehatan ini dapat diobati dengan cara berikut:

  • Hindari makanan yang menimbulkan gejala IBS.
  • Mengurangi stres.
  • Makan makanan kecil untuk mendapatkan lebih banyak serat.
  • Berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup.

4. Radang Usus

Penyakit radang usus adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama pada anatomi sistem pencernaan. Dua jenis IBD yang paling umum di dunia, yakni jenis Crohn dan juga Kolitis Ulseratif. 

Jenis gangguan pencernaan tersebut dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, dan penurunan berat badan. Penyebab pasti IBD sendiri belum diketahui. Namun, diyakini dipicu oleh respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. 

Selain itu, virus, bakteri, dan reaksi alergi dapat menyebabkan peradangan. IBD dapat didiagnosis dengan kolonoskopi dan pemeriksaan laboratorium feses sebagai profilaksis dan dapat diobati tergantung penyebabnya. Perawatan khusus, seperti terapi obat, diperlukan dalam kasus berikut:

  • Mengurangi peradangan.
  • Memblokir respon imun.
  • Mengobati atau mencegah infeksi.
  • Pengobatan diare berat.
  • Mengelola rasa nyeri ringan tanpa perlu obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Dokter mungkin merekomendasikan diet rendah serat, jika kamu rentan terhadap diare atau menghindari produk susu jika kamu tidak toleran terhadap laktosa. Namun, operasi bisa saja diperlukan untuk mengobati komplikasi akibat radang usus seperti abses.

5. Konstipasi

Konstipasi atau sembelit adalah kesulitan atau jarang buang air besar. Jika kamu buang air besar kurang dari 3 kali per minggu, kamu mungkin mengalami konstipasi. Gejala utamanya adalah tinja yang keras. Selain itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini adalah:

  • Susah buang air besar.
  • Perasaan tersumbat di rektum, sehingga sulit buang air besar.
  • Perasaan masih ada sisa feses setelah buang air besar.
  • Membutuhkan bantuan untuk buang air besar, seperti menekan perut.

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari tidak mengkonsumsi makanan berserat tinggi, kurang minum air putih, hingga efek obat seperti antasida dan obat antiradang non steroid. 

Penyebab internal seperti tinja yang keras dan tumor juga mungkin terjadi. Faktor eksternal, di sisi lain, dapat disebabkan oleh tekanan pada lumen usus oleh massa organ lain. 

Meningkatkan asupan serat dan air serta berolahraga dapat membantu mengatasi kondisi ini. Selain itu, kamu juga dapat mengkonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

6. Ambeien atau Wasir

Ambeien atau wasir adalah salah satu dari berbagai penyakit pencernaan yang sering menyerang orang di atas usia 50 tahun. Hal ini merupakan gangguan pencernaan, dimana pembuluh darah di lubang anus bengkak dan nyeri.

Wasir dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus, pendarahan saat buang air besar, dan pada beberapa kasus, kesulitan duduk. Penyebab utama wasir adalah sembelit kronis. Mengejan saat buang air besar, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis juga bisa menjadi faktor penyebabnya.

Wasir tingkat pertama dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, seperti asupan cairan, makanan berserat tinggi, dan obat-obatan. Namun, jika berkembang, operasi mungkin diperlukan.

Sudah Paham Perihal Anatomi Sistem Pencernaan?

Demikian penjelasan lengkap mengenai anatomi sistem pencernaan manusia. Mengetahui struktur dan fungsi masing-masing organ merupakan kunci dalam memahami proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh manusia. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page