Jantung merupakan salah satu bagian dari organ tubuh yang memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Karena itu, pengetahuan tentang anatomi jantung dan fungsinya sangat penting agar Anda bisa mencegah berbagai kemungkinan gangguan pada jantung Anda. Yuk, pelajari lebih dalam lewat artikel berikut ini!
Daftar ISI
Sekilas tentang Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital yang terdapat pada tubuh. Fungsi utama dari organ ini adalah untuk memompa darah. Di mana darah kotor akan melewati jantung untuk menjadi darah bersih dan siap beredar ke seluruh bagian tubuh.
Letak jantung sendiri adalah berada di antara paru-paru, namun sedikit ke sebelah kiri mendekati tulang dada. Kehilangan sebuah jantung sendiri dapat menyebabkan kematian pada manusia.
Anatomi Jantung dan Fungsinya
Organ besar jantung sendiri terdiri atas beberapa bagian di dalamnya. Bagian-bagian jantung tersebut juga memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian jantung beserta dengan fungsinya masing-masing:
1. Perikardium
Bagian jantung yang pertama adalah perikardium. Perikardium sendiri merupakan sebuah lapisan tipis yang berfungsi untuk melindungi rongga jantung.
Dalam rongga jantung, terdapat cairan yang bernama pericardial. Adanya perikardial dan perikardium ini berfungsi melindungi jantung ketika berdetak agar tidak terjadi gesekan pada organ jantung dengan organ lain.
Selain itu, perikardium juga memiliki fungsi untuk menjaga organ jantung agar tetap berada pada tempatnya atau tidak mudah bergeser. Perikardium berpotensi mengalami peradangan yang mana penyakit tersebut dinamakan perikarditis.
Peradangan ini dapat terjadi karena beberapa hal seperti infeksi, adanya serangan jantung, adanya pengobatan, dan operasi jantung.
2. Serambi
Serambi merupakan bagian dari jantung yang sangat penting keberadaan dan fungsinya. Pada dasarnya, bagian jantung terbagi atas 4, yaitu ruang kanan dan kiri serta atas dan bawah.
Dua ruangan bagian atas tersebutlah yang dinamakan dengan serambi. Terdapat dua buah serambi yang ada pada jantung yaitu serambi kiri dan serambi kanan. Fungsi serambi kanan sendiri adalah untuk menerima darah kotor dari seluruh tubuh yang akan disaring pada jantung.
Sedangkan, serambi kiri memiliki fungsi untuk menerima darah bersih yang kaya akan oksigen dari paru-paru untuk dipompa dan disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Baik serambi kanan maupun serambi kiri dilindungi oleh lapisan tipis yang tidak berotot.
3. Bilik
Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, bahwa jantung terdiri atas 4 bagian. Bagian atas jantung disebut dengan serambi sedangkan bagian bawah disebut dengan bilik. Sama halnya dengan serambi, anatomi jantung ini memiliki dua bagian lagi, yaitu bilik kanan dan bilik kiri. Nama lain dari bilik dalam bahasa ilmiah adalah ventrikel.
Bilik kanan sendiri memiliki fungsi untuk memompa darah kotor dari serambi kanan untuk disalurkan menuju paru-paru. Sedangkan, kebalikannya, darah bersih berfungsi untuk memompa darah bersih dari serambi kiri untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh bagian tubuh yang ada.
Bilik sendiri memiliki lapisan pelindung yang lebih tebal daripada serambi, mengingat kerjanya yang sangat keras.
4. Katup
Bagian jantung selanjutnya adalah katup. Katup pada jantung sendiri sejatinya merupakan pintu yang dapat terbuka dan tertutup ketika terdapat aliran darah masuk atau keluar. Dalam jantung sendiri, terdapat empat buah katup. Berikut ini adalah 4 nama dari katup-katup tersebut:
- Trikuspid merupakan sebuah katup yang memiliki fungsi untuk mengatur aliran darah yang terletak antara bilik kanan serta serambi kanan.
- Pulmonalis merupakan sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur aliran darah dari bilik kanan menuju ke katup pulmonalis. Di mana, katup ini mengambil oksigen yang terdapat pada paru-paru.
- Mitral memiliki fungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen menuju ke paru-paru dengan melewati serambi kiri dan bilik kiri.
- Aorta merupakan katup yang akan membuka aliran jalan darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru menuju ke aorta dari bilik kiri.
Bagaimana Cara Kerja Jantung?
Setelah mengetahui bagaimana anatomi jantung dan masing-masing fungsinya, kini saatnya Anda mengetahui bagaimana cara kerja dari jantung itu sendiri dalam memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Berikut ini merupakan gambaran mekanisme kerja dari jantung dalam mengalirkan darah:
- Serambi kanan bertugas untuk menerima darah dari tubuh yang kurang akan oksigen. Biasanya, darah ini disebut dengan darah kotor. Darah akan dipompa menuju bilik kanan melalui katup trikuspid
- Darah yang sudah berada pada bilik kanan, selanjutnya akan dipompa menuju ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen. Pemompaan ini dilakukan melalui katup pulmonal.
- Darah yang sudah mendapatkan oksigen dari paru-paru akan dialirkan kembali menuju ke bilik kiri. Proses pengaliran darah ini adalah melalui katup mitral.
- Tahap terakhir, darah yang telah kaya akan oksigen berada pada bilik kiri akan disalurkan ke seluruh tubuh melewati katup aorta
Mungkin Anda bertanya-tanya, lalu bagaimana dengan fungsi serambi kiri? Serambi kiri sendiri berfungsi untuk memompa darah menuju ke bilik kiri. Jadi, setelah dari paru-paru darah bersih akan terlebih dahulu melintasi serambi kiri tersebut.
Kelainan yang Mungkin Terjadi pada Jantung
Seperti halnya organ pada umumnya, jantung juga berpotensi memiliki kelainan atau penyakit. Terdapat banyak sekali jenis kelainan yang mungkin terjadi pada anatomi jantung. Mulai dari yang ringan hingga mengancam nyawa. Berikut ini adalah beberapa jenis kelainan pada jantung yang mungkin terjadi:
1. Jantung Koroner
Penyakit atau kelainan jantung pertama yang seringkali terjadi adalah jantung koroner. Jantung koroner sendiri merupakan sebuah kondisi di mana pembuluh darah atau arteri yang mengalirkan darah menuju ke jantung mengalami penyempitan serta pengerasan.
Hal tersebut disebabkan karena penumpukan jumlah kolesterol yang berada di dalam darah, serta terjadinya pembekuan darah pada arteri. Karena adanya penyempitan ini, maka aliran darah menuju ke jantung mengalami pengurangan volume. Sehingga, jantung tidak dapat berfungsi selayaknya.
Adapun beberapa gejala yang mungkin terjadi karena jantung koroner adalah sesak napas, nyeri dada, mual, keringat dingin, dan dada berdebar. Jika terlalu lama dibiarkan, maka dapat berpotensi mengalami serangan jantung.
2. Serangan Jantung
Beralih ke kelainan yang kedua dan masih ada kesinambungan dengan penyakit jantung koroner, yaitu adalah penyakit serangan jantung. Serangan jantung sendiri merupakan salah satu penyakit yang cukup mengancam nyawa.
Hal tersebut dapat terjadi karena darah yang mengalir ke jantung mengalami hambatan secara total, sehingga sel-sel dan organ dalam tubuh tidak dapat bekerja. Serangan jantung merupakan kelainan yang disebabkan oleh penyakit jantung lain seperti jantung koroner, gagal jantung dan sebagainya.
Beberapa gejala yang mungkin terjadi saat serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin. Apabila dibiarkan dan tidak ditangani, serangan jantung dapat menyebabkan henti detak jantung.
3. Aritmia
Aritmia merupakan gangguan kinerja jantung, di mana irama detak jantung pada penderita tidak berdetak secara normal. Penderita aritmia bisa mengalami detak jantung yang terlalu cepat maupun detak jantung yang terlalu lambat.
Kondisi ini terjadi ketika rangsangan listrik yang berfungsi untuk mengatur detak jantung mengalami gangguan. Gangguan aritmia ini bisa disebabkan karena penyakit jantung lainnya, seperti jantung koroner, kardiomiopati, gangguan sistem elektrolit, dan sebagainya.
Namun, penyakit ini kadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Pada beberapa penderita, terdapat gejala berupa kelelahan, nyeri dada, pusing, dada berdebar, dan rasa ingin pingsan.
4. Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan kelainan yang terjadi pada otot jantung. Pada penderita kardiomiopati, otot jantung cenderung lebih besar dan kaku, sehingga tidak dapat menjalankan fungsi memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
Berbeda dengan kelainan jantung lainnya, penyakit ini bisa disebabkan karena faktor genetik. Penderita kardiomiopati kebanyakan telah terlahir dengan kondisi seperti ini.
Namun, pada beberapa kasus, kardiomiopati juga disebabkan karena adanya penyakit jantung bawaan seperti jantung koroner, hipertensi, hingga penuaan. Gejala kardiomiopati terjadi ketika sudah berada pada tahap berat seperti pembengkakan pada kaki, nyeri pada dada, batuk, dan mudah lelah.
Sudah Memahami Bagaimana Anatomi Jantung?
Sekian ulasan mengenai anatomi jantung, fungsi, hingga berbagai kelainannya. Mempelajari bagian tubuh manusia memang sedikit sulit. Namun, dengan demikian, Anda dapat mengetahui dan mencegah berbagai penyakit dalam tubuh lebih baik baik, terutama jantung. Semoga bermanfaat!