Anatomi Payudara Wanita: Bentuk, Fungsi, serta Gangguannya

Anatomi payudara setiap wanita tentunya selalu sama. Meskipun memang untuk ukuran dan bentuknya berbeda-beda. Namun, dengan memahami struktur payudara secara detail bisa membuat Anda lebih waspada terhadap fungsi hingga gangguan yang mungkin saja bisa terjadi.

Mengenal Payudara Wanita

unnamed 17
Hospital USM

Payudara merupakan bagian tubuh yang bisa ditemui pada pria maupun wanita. Namun, perbedaan dari keduanya terletak pada fungsinya. Pada wanita, payudara berperan secara seksual dan fungsional, yakni sebagai penghasil ASI. 

Air susu Ibu yang dihasilkan dari payudara wanita setelah melahirkan tentunya bisa memenuhi nutrisi bagi bayi yang baru lahir. Jadi, ketika bayi menghisap puting susu ibu, otak ibu pun akan secara otomatis mengeluarkan hormon oksitosin.

Hormon oksitosin ini kemudian akan memicu kontraksi dari sel yang ada di sekitar alveoli. Hal inilah yang kemudian membuat ASI terdorong keluar melalui saluran susu ke puting.

Selain itu, anatomi payudara juga mengeluarkan senyawa volatil dalam bentuk cairan. Fungsi dari cairan ini adalah memberikan stimulasi untuk nafsu makan si bayi yang baru lahir. 

Canadian Cancer Society pun mengatakan bahwa, payudara wanita yang sedang tidak hamil dan menyusui mengandung banyak lemak. Meskipun memang ada sejumlah jaringan kelenjar, namun tidak bisa berkembang sepenuhnya hingga kehamilannya memasuki bulan ke-6.

Sementara payudara pada pria tidak bisa berkembang. Bahkan, payudara pria tidak memiliki fungsi yang signifikan. Umumnya, payudara memiliki ukuran yang tidak simetris. Namun, hal ini merupakan salah satu hal yang normal.

Anatomi Payudara

Bagian payudara pada setiap orang pada dasarnya sama saja. Namun, yang menjadi perbedaan adalah ukuran, bentuk, dan fungsinya. Agar lebih memahaminya, berikut ini adalah breast anatomy yang perlu Anda ketahui, baik untuk bagian luar maupun bagian dalam payudaranya:

1. Payudara Bagian Luar

Ada beberapa bagian payudara luar yang perlu Anda ketahui dan pelajari. Mulai dari korpus atau badan payudara, areola, dan puting susu atau papila. Berikut uraiannya:

1. Korpus atau Badan Payudara

Korpus atau badan payudara ini merupakan bagian melingkar yang mengalami pembesaran pada payudara. Sebagian besar korpus ini memang terdiri dari kumpulan jaringan lemak yang dilapisi oleh kulit. 

2. Areola

Areola merupakan area melingkar yang ada pada bagian tengah payudara. Area ini berwarna lebih gelap dan mengelilingi puting susu. Areola sendiri memiliki kelenjar yang disebut dengan kelenjar montgomery. 

Kelenjar montgomery dalam anatomi payudara berfungsi untuk melumasi kulit payudara. Selain itu, kelenjar ini juga bertugas untuk melindungi bagian puting dan kulit payudara dari lecet ketika sedang menyusui.

Jadi, selama masa kehamilan, areola biasanya akan menjadi lebih besar dan terlihat lebih gelap. Hal tersebut terjadi seiring dengan stimulasi hormon estrogen. Pada bagian areola inilah terdapat saluran melebar yang disebut dengan sinus laktiferus. 

Sinus laktiferus ini berfungsi menyimpan susu dalam payudara selama masa menyusui. Nah, sementara sel yang berperan untuk menggerakkan areola adalah sel myoepithelial. Fungsi dari sel ini adalah untuk mendorong air susu keluar melalui puting. 

3. Puting Susu atau Papila

Bagian ini merupakan area payudara paling gelap, selain areola. Puting susu sendiri terletak pada bagian tengah areola. Sementara areola terdiri dari serat otot polos yang berfungsi untuk membantu puting agar terbentuk ketika distimulasi. 

Jadi, pada saat anak perempuan mengalami masa pubertas, pigmen area puting dan areolanya akan semakin meningkat. Hal inilah yang menyebabkan warna pada area tersebut lebih gelap dan membuat puting semakin menonjol.

2. Payudara Bagian Dalam

Selain struktur payudara bagian luar, Anda juga harus mempelajari struktur payudara bagian dalam. Berikut di antaranya:

1. Jaringan Adiposa

Sebagian besar payudara wanita terdiri dari jaringan lemak atau jaringan adiposa. Jaringan lemak ini tidak hanya ada dalam payudara saja, melainkan juga pada beberapa bagian tubuh lainnya. Perlu Anda ketahui bahwa, besaran jumlah lemak inilah yang menentukan perbedaan dari payudara setiap wanita. 

2. Lobus dan Lobulus

Anatomi payudara bagian dalam lainnya adalah lobus dan lobulus. Umumnya, payudara wanita memiliki 15 lobus hingga 20 lobus. Dalam setiap lobusnya, terdapat struktur yang lebih kecil lagi, yakni lobulus. 

Lobulus sendiri lebih dikenal dengan istilah kelenjar glandular. Kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi ASI selama masa menyusui. 

3. Duktus

Saluran duktus ini nantinya akan membawa ASI yang diproduksi oleh lobus dan lobulus. Dengan adanya duktus ini, maka ASI pun bisa dikeluarkan melalui puting. 

4. Pembuluh Darah dan Kelenjar Getah Bening

Pembuluh darah dan kelenjar getah bening juga merupakan salah satu bagian dari payudara. Selain terdiri dari kumpulan lemak, payudara juga terbentuk dari kumpulan pembuluh darah yang fungsinya adalah untuk menyuplai darah.

Khususnya pada ibu hamil dan menyusui, darah ini akan membawa oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan payudara. Tugas dari pembuluh darah ini adalah memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk payudara memproduksi ASI.

Sementara getah bening pada anatomi payudara merupakan cairan yang mengalir melalui jaringan. Sistem ini disebut dengan sistem limfatik. Saluran getah bening ini akan membawa sel-sel yang membantu tubuh untuk melawan adanya infeksi.

Saluran getah bening akan mengarah ke kelenjar getah bening yang mana merupakan bagian dari sistem limfatik. Kelenjar getah bening ini sendiri terletak pada beberapa bagian tubuh. Mulai dari ketiak, dada, rongga perut, hingga berada di atas tulang selangka.

5. Saluran Susu

Saluran susu atau yang dikenal dengan mammae merupakan saluran yang menjadi tempat susu tersebut dialirkan. Aliran susu yang berasal dari lobulus ini akan mengarah ke bagian puting susu. 

6. Saraf

Ada banyak sekali saraf di dalam payudara, terutama pada bagian puting. Hal inilah yang pada akhirnya membuat puting sangat sensitif terhadap sentuhan.

Gangguan Pada Payudara

Layaknya organ tubuh lain, payudara juga tidak bisa terhindar dari risiko terkena penyakit. Nah, berikut ini ada beberapa permasalahan yang kerap ditemui pada anatomi payudara:

1. Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada wanita. Penyakit ini terjadi karena sel di payudara membelah serta tumbuh di luar kendali. 

Kanker payudara juga bisa menyerang pria, namun sangat jarang terjadi. Gejalanya bisa berupa benjolan, tekstur dan bentuk puting berubah, dan keluar nanah dari puting.

2. Kista Payudara

Kista payudara merupakan kantung yang berisi cairan non kanker atau cairan jinak yang terdapat dalam payudara. Hal tersebut terjadi ketika cairan non kanker ini mulai mengisi kelenjar susu yang kosong.

3. Infeksi Payudara atau Mastitis

Gangguan pada anatomi payudara lainnya adalah adanya infeksi payudara atau yang disebut dengan mastitis. Mastitis ini sendiri merupakan jenis penyakit payudara non kanker yang terjadi akibat adanya infeksi dalam payudara selama proses menyusui.

Ini terjadi karena saluran ASI tersumbat oleh ASI yang menggumpal. Penyebab utamanya adalah karena ibu yang sedang menyusui tidak rutin mengeluarkan ASI. Alhasil, salah satu payudara pun akan menjadi bengkak, memerah, dan meradang.

4. Nipple Discharge

Nipple discharge terjadi ketika salah satu atau kedua puting payudara mengeluarkan cairan secara tidak normal. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang memproduksi ASI. Terlebih ketika menjelang akhir kehamilan dan setelah melahirkan.

Selain itu, nipple discharge ini juga bisa terjadi pada wanita yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui. Tentunya ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya. Mulai dari ketidakseimbangan hormon, mengonsumsi obat-obatan tertentu, stres, hingga adanya stimulasi pada area puting.

5. Penyakit Payudara Jinak atau Non Kanker

Gangguan pada payudara lainnya adalah penyakit payudara jinak atau non kanker. Kondisi ini akan membuat wanita merasakan adanya benjolan pada area payudara. 

Pada umumnya, sebagian besar benjolan ini bersifat jinak. Namun, apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik, maka bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Gangguan penyakit ini juga bisa terjadi pada pria maupun wanita.

Anda Sudah Tahu Bagaimana Anatomi Payudara?

Itulah ulasan mengenai struktur payudara yang perlu Anda ketahui dan pelajari. Dengan mempelajari struktur payudara ini, maka Anda akan lebih aware dengan kesehatan payudara Anda. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page