Anatomi Hati: Struktur, Fungsi hingga Gangguannya pada Manusia

Hati atau liver adalah organ dalam terbesar yang dimiliki manusia. Biasanya, ukuran hati ini bisa sama seperti bola sepak dengan berat 1,5 kg. Hati juga berperan dalam menjaga metabolisme dan sistem kekebalan tubuh manusia. Namun, seperti apa anatomi hati? Untuk lebih jelas, kamu bisa simak penjelasan anatomi liver di bawah ini!

Anatomi Hati

Anatomi Hati
Freepik

Di bawah ini adalah beberapa bagian dari hati atau liver, antara lain:

1. Lobus

Anatomi hati pada manusia memiliki dua bagian yang dinamakan lobus. Kedua lobus ini terbagi menjadi lobus kiri dan kanan. Namun, sebenarnya hati bisa dibagi lagi pada bagian-bagian yang kecil. Bagian lobus lainnya ini tersembunyi di bagian belakang dan ada dua. Berikut adalah bagian-bagian lobus:

a. Lobus Kanan

Lobus kanan adalah lobus paling besar dengan berukuran 5 hingga 6 kali lebih besar dibandingkan bagian kiri. Lobus kanan memiliki 4 bagian dan terbagi lagi menjadi lobus kanan anterior dan lobus kanan posterior oleh vena hepatic kanan. Kemudian, dibagi lagi menjadi lobus kanan atas dan lobus kanan bawah oleh venal portal.

Masing-masing pada bagian tersebut berisi cabang-cabang vena hepatika, vena porta, arteri hepatic, dan saluran empedu. Fungsi dari lobus kanan sendiri adalah sebagai pusat pemrosesan utama hati untuk menghasilkan empedu.

b. Lobus Kiri

Lobus Kiri (lobus hepatis sinister) merupakan bagian hati yang berbentuk lebih runcing dan kecil dari lobus kanan yang dipisahkan dari lobus kanan oleh ligamen falciform. Selain itu, lobus kiri memiliki bentuk yang lebih pipih daripada bagian kanan dan terletak di daerah epigastrium dan hipokondrium kiri.

Di bagian permukaan atas lobus kiri sedikit cembung dan permukaan bawahnya menghadirkan cekungan (gastric impression) dan tuberositas omentum. Sama seperti lobus kanan, lobus kiri juga menjadi pusat pemrosesan utama bagi hati dan menjalankan fungsinya seperti menyahtoksik darah dan menghasilkan empedu.

c. Quadrate Lobes

Quadrate lobes atau Lobus kuadrat berada di bagian tengah hati, tepatnya pada anterior porta hepatis dan lateral ke ligament bundar hati. Lobus ini dibatasi di depan oleh margin anterior hati, di belakang porta, di sebelah kanan, dekat fossa untuk kantong empedu, dan di sebelah kiri oleh fosa untuk vena umbilikalis.

Lebih lanjut, lobus kuadrat berbentuk lonjong, dengan diameter antero posteriornya lebih besar dari ukuran melintangnya. Lobus ini berhubungan dengan kantong empedu. Fungsi lobus kuadrat, yakni membantu proses metabolisme tubuh. Sebab, kuadratus punya sel-sel yang memproduksi enzim yang dibutuhkan dalam proses metabolisme.

d. Lobus Caudate

Lobus caudate atau lobus berekor adalah bagian yang berada jauh di dalam hati, di depan vena cava inferior (IVC), di belakang tiga vena hepatica utama dan kranial ke hiler plate. Adapun fungsi dari lobus caudate adalah:

  • Sebagai pencegah sindrom budd-chiari. Ini merupakan kelainan yang diakibatkan oleh adanya oklusi aliran di bagian vena hepatica yang bisa mengakibatkan hipertrofi dari lobus caudate pada bagian caval anastomosis.
  • Mendukung proses caudatus, yakni elevasi kecil pada hati. Jadi, proses ini bertujuan untuk memperluas kemiringan lateral pada bagian tungkai bawah lobus kaudatus sampai permukaan bawah dari right lobe.
  • Lobus berekor memiliki peran dalam mambawa darah yang telah terdeoksigenasi ke wilayah atrium bagian kanan pada organ liver.

2.  Ligamen

Hati adalah bagian yang terbungkus lapisan jaringan ikat yang disebut Glisson. Glisson ini berkembang menjadi beberapa jenis jaringan ikat pemisah (ligament) yang berfungsi sebagai pembatas antara tiap lobus. Bisa dibilang, ligament adalah bagian dari anatomi hati. Ada lima jenis ligamen yang berhubungan langsung dengan hati, antara lain:

  • Falciform ligament: Jaringan yang bentuknya seperti sabit dan melekat pada liver bagian depan dan secara alami memisahkan lobus kanan dan kiri. Selain itu, ligament ini berfungsi sebagai penyangga hati, agar bisa berada pada tempatnya.
  • Coronary ligament: Jaringan yang terletak di bagian atas hati hingga bagian bawah diafragma yang membentuk segitiga. Ligament ini berfungsi sebagai penyangga bagian atas hati.
  • Triangular ligament:  Gabungan dari coronary ligament yang berada di puncak hati sebelah depan dan belakang. Ligamen ini menempel dari lobus kiri sampai ke diafragma.
  • Ligamentum venosum: Sisa dari embrio, dalam hal ini adalah duktus venosus dari sirkulasi janin. Ligamentum venosum biasanya menempel pada cabang kiri vena portal di dalam porta hepatic (gerbang ke hati).
  • Ligamentum teres hepatis: Bagian bawah dari ligamentum falciforme. Ligamen ini juga merupakan sisa-sisa dari vena umbilikalis yang telah menetap. Selain itu, Ligamentum teres hepatis memiliki fungsi untuk menghubungkan hati ke umbilicus.

3. Saluran Empedu

Saluran empedu adalah saluran kecil yang menghubungkan beberapa organ dalam, seperti hati dan kantong empedu. Empedu adalah yang dihasilkan hati dan bertujuan untuk membantu mencerna lemak dan protein selama pencernaan, yang kemudian disimpan di dalam kantung empedu tersebut.

Setelah itu, saluran empedu bertemu dengan saluran hepatic kiri dan kanan yang lebih besar. Keduanya berfungsi membawa empedu lobus bagian kanan dan kiri. Selanjutnya, kedua saluran hepatik akan bergabung, sehingga membentuk satu saluran yang mengalirkan empedu yang dihasilkan hati.

Empedu tersebut dialirkan ke kantong empedu, lalu digunakan dalam proses pencernaan dengan dialirkan menuju usus kecil.

4. Suplai Darah

Anatomi hati berikutnya adalah pembuluh darah. Hati merupakan organ khusus, yang mana organ ini menerima lebih banyak darah vena daripada darah arteri, karena membersihkan darah melalui detoksifikasi. Kira-kira hati menyimpan 4/3 sel darah setiap waktu atau setara dengan 13% persediaan darah dalam tubuh manusia.

Sebagian besar pasokan vascular dibawa ke hati oleh vena portal yang membawa darah dari saluran pencernaan, yang berisi metabolit yang diserap di usus.

Pasokan darah lainnya ke organ ini berasal dari common hepatic artery yang berasal dari batang celiac dan membawa darah berisi oksigen ke hati. Vena hepatika dibentuk oleh penyatuan vena sentral. Keduanya mengalirkan darah dari hati langsung ke vena cava inferior, tepat sebelum melewati diafragma.

Bisa dikatakan, terdapat sumber darah yang mengalir menuju hati, yakni darah beroksigen dari pembuluh arteri dan darah kaya zat gizi dari pembuluh vena hati. Meski begitu, darah juga bisa berasal dari organ lain, seperti limpa, kantong empedu, usus, dan pankreas yang akan berkumpul di dalam vena porta hepatis.

5.  Permukaan

Anatomi hati lainnya adalah pada bagian permukaan. Dua permukaan utama hati adalah permukaan diafragma (diaphragmatic surface) dan permukaan visceral (visceral surface). Permukaan visceral ditutup oleh peritoneum visceral, kecuali di porta hepatis dan dasar kantung empedu. Permukaan ini berhubungan langsung dengan beberapa struktur anatomi, yang meliputi:

  • Usus duabelas jari.
  • Kantong empedu.
  • Fleksi hepatik holon (hepatic flexure of colon).
  • Transverse colon.
  • Ginjal kanan.
  • Kelenjar suprarenal.

Sedangkan permukaan diafragma terletak pada permukaan inferior diafragma dan juga ditutup oleh peritoneum visceral, kecuali area kosong/terbuka. Area kosong/terbuka (bare area) pada hati merupakan tempat perlekatan hati ke diafragma kanan.

Gangguan Hati

Gangguan Hati
Freepik

Setelah mengetahui anatomi hati, di bawah ini adalah beberapa gangguan pada hati yang harus diwaspadai:

1. Hepatitis

Hepatitis adalah kondisi dimana hati mengalami peradangan. Penyakit ini dapat ditularkan oleh beragam jenis media, seperti feses, makanan, cairan tubuh, atau luka (tergantung jenis hepatitisnya).

2. Penyakit Kuning

Penyakit kuning merupakan gejala dari gangguan hati. Lebih lanjut, penyakit ini dikarenakan oleh kadar pigmen empedu dalam aliran darah melebihi rata-rata. Meningginya pigmen empedu ini bisa terjadi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati.

3. Sirosis

Sirosis adalah keadaan terbentuknya jaringan parut pada bagian hati yang sifatnya kronis. Bahkan, sirosis dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan memicu gagal hati. Hal ini disebabkan, salah satunya oleh kebiasaan minum alkohol.

4. Kanker Hati

Kanker hati bisa disebabkan karena sel hati mengalami mutasi. Hal tersebut membuatnya tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa terjadi karena virus hepatitis B dan C.

Sudah Tahu Anatomi Hati?

Itulah penjelasan mengenai anatomi hati. Hati adalah organ penting bagi manusia. Bila hati tidak berfungsi, maka manusia tidak akan bertahan hidup dalam hitungan hari. Dan apabila rusak, organ hati bisa beregenerasi dalam hitungan bulan, jika jaringan yang rusak dihilangkan. Nantinya, organ hati mulai tumbuh dan berkembang kembali.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page