Eritrosit atau sel darah merah adalah salah satu komponen penyusun tubuh manusia yang sangat penting. Sebab, seperti kita ketahui, aliran darah mengalir ke seluruh bagian tubuh manusia.
Tak heran, sel darah merah juga memerankan beberapa fungsi penting. Gangguan terhadap sel darah merah dapat membuat fungsinya juga turut terganggu. Apabila terjadi, fungsi tubuh manusia dapat menjadi tidak optimal.
Artikel ini akan membahas serba serbi tentang sel darah merah. Mulai dari pengertian, fungsi, hingga gangguan yang mungkin terjadi.
Daftar ISI
Pengertian Eritrosit
Sel darah merah terbentuk secara mandiri dalam tubuh manusia, yaitu pada sumsum tulang. Bentuk dari sel darah merah adalah kepingan bulat dengan terdapat sedikit kecuraman pada bagian tengahnya.
Sifat dari kepingan ini adalah elastis. Ini yang membuat sel darah merah dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah kapiler yang sangat tipis sekalipun. Sebab, sel darah merah dapat berubah bentuk untuk menyesuaikan diri.
Walaupun memiliki jumlah paling banyak, sel darah merah bukanlah satu-satunya komponen penyusun darah manusia. Darah manusia terdiri empat komponen, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan satu lagi adalah plasma.
Masa Hidup Sel Darah Merah
Darah manusia yang mengalir dalam tubuh hari ini dan tahun lalu rupanya adalah darah yang berbeda. Sebab, komponen-komponen darah mengalami regenerasi dari waktu-waktu sesuai dengan jenisnya.
Untuk sel darah merah, masa hidupnya adalah sekitar 120 hari saja. Setelah masa hidup tersebut berlalu, sel darah merah akan mati dan terganti dengan sel darah merah yang baru.
Proses reproduksi ini terjadi secara mandiri dan alami. Sehingga, manusia sendiri tidak menyadari bahwa proses ini terjadi dalam tubuhnya. Gangguan pada proses regenerasi sel ini dapat berakibat signifikan pada kesehatan manusia.
Jumlah Sel Darah Merah dalam Tubuh
Sedangkan dalam hal jumlah, jumlah sel darah merah manusia berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang. Pada anak-anak, jumlah normal untuk sel ini adalah sekitar 4,1-5,5 juta/mcl.
Jumlah ini berbeda dengan orang dewasa, yaitu sekitar 5-6 juta/mcl pada pria. Sedangkan jumlah sel darah merah pada wanita dewasa adalah sekitar 4-5 juta/mcl.
Wanita dewasa cenderung memiliki jumlah sel darah yang lebih sedikit. Hal ini terjadi karena wanita mengalami periode menstruasi. Sehingga, menyebabkan wanita mengalami penurunan jumlah sel darah merah.
Fungsi Eritrosit
Ketika mengalir ke seluruh organ tubuh, sel darah merah bergerak bukan tanpa misi. Sel darah merah memiliki beberapa tugas penting. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Mengantar Oksigen
Fungsi pertama dan utama sel darah merah adalah mengantar oksigen. Dalam tugas ini, sel darah merah akan mengikat oksigen dari paru-paru. Kemudian, mengantarkannya ke seluruh tubuh.
Proses inilah yang membuat oksigen yang manusia hirup dari hidung, kemudian dapat sampai ke seluruh bagian tubuh. Ini yang membuat tubuh manusia terasa hidup dan segar.
Saat pengikatan oksigen ini terjadi, hemoglobin dalam sel darah merah yang bertindak sebagai pengikat. Proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin disebut dengan oksihemoglobin.
2. Mengangkut Karbondioksida
Fungsi kedua adalah mengangkut karbon dioksida dari bagian tubuh kembali ke paru-paru. Jadi, setelah oksigen terserap habis oleh seluruh jaringan tubuh, maka akan terbentuk karbondioksida.
Zat inilah yang oleh sel darah merah dialirkan kembali ke paru-paru. Kemudian, terhembus keluar dari tubuh melalui hidung dalam proses pernapasan.
3. Berpengaruh pada Kadar Asam dan Basa
Tubuh manusia memiliki kadar asam dan basa tertentu. Kondisi ini harus dalam kondisi stabil, agar tubuh terasa sehat dan segar. Sel darah merah berperan dalam menjaga kestabilan hal ini.
Gangguan pada Eritrosit
Terdapat beberapa kondisi gangguan atau kelainan pada sel darah merah. Ini tentu adalah kondisi yang membuat keseluruhan tubuh manusia menjadi tidak sehat. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Polisitemia Vera
Gangguan pada sel darah merah yang pertama adalah polisitemia vera. Ini adalah kondisi ketika sumsum darah memproduksi sel darah merah dengan jumlah yang terlalu banyak, yaitu lebih dari yang tubuh perlukan.
Hal ini dapat berakibat fatal. Sebab, sel darah merah yang terlalu banyak justru dapat menghambat aliran dalam pembuluh darah. Sel-sel darah berisiko untuk membeku. Apabila mengalami hal ini, seorang berpotensi mengalami pembekuan darah.
Beberapa penyakit juga tercatat berkaitan dengan meningkatnya jumlah sel darah merah, antara lain gagal jantung, tumor ginjal, dan penyakit paru-paru.
2. Anemia
Berikutnya adalah gangguan anemia. Ini adalah kondisi yang berkebalikan dengan dengan yang sebelumnya. Anemia adalah kondisi ketika tubuh justru kekurangan dalam produksi sel darah merah.
Akibatnya, tugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh menjadi tidak optimal. Akan ada banyak jaringan tubuh yang mengalami kekurangan oksigen. Hal ini akan membuat seseorang merasakan lesu dan kurang berenergi.
Beberapa hal tercatat menjadi penyebab seseorang mengalami kekurangan eritrosit atau anemia, yaitu genetik, kurangnya zat besi, kurangnya vitamin B12, kelainan darah, dan adanya kelainan pada pembentukan DNA.
3. Malaria
Gangguan berikutnya adalah malaria. Ini tentu adalah nama penyakit yang cukup umum. Malaria menjangkiti manusia melalui gigitan nyamuk. Parasit kemudian masuk ke tubuh manusia melalui gigitan ini.
Parasit ini menimbulkan kerugian dengan menginfeksi sel darah merah. Rusaknya sel darah merah membuat tubuh manusia yang mengalaminya menjadi demam hingga menggigil.
Terjangkit gangguan pada sel darah merah yang satu ini dapat memberikan dampak yang fatal. Sebab, parasit tersebut dapat memicu kerusakan pada organ tubuh lain. Orang yang terindikasi mengalami malaria perlu mendapatkan penanganan segera.
4. Limfomag
Kondisi limfoma memiliki nama lain, yaitu kanker darah. Pada kondisi ini, bagian yang terserang adalah sistem limfa. Kerusakan pada sistem limfa membuat sel darah putih menjadi ganas, sehingga merusak sel darah merah dan sistem kekebalan.
Tanda-tanda umum dari kondisi ini adalah terjadinya pembengkakan pada kelenjar getah bening, antara lain terletak pada ketiak, leher, dan pangkal paha.
Ciri-Ciri Jika Mengalami Gangguan pada Eritrosit
Terdapat beberapa ciri yang tubuh tunjukkan ketika terjadi gangguan pada sel darah merah. Terutama, ketika sel darah merah terlalu banyak atau terlalu sedikit. Berikut ini adalah beberapa ciri tersebut untuk dapat menjadi perhatian:
1. Ciri Sel Darah Merah Terlalu Banyak
Ketika tubuh manusia memiliki terlalu banyak sel darah merah, maka akan nampak beberapa tanda. Mulai dari adanya rasa sesak pada pernapasan, kelelahan, nyeri sendi, kulit gatal, dan gangguan tidur.
Kondisi semacam ini perlu mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dokter mungkin akan menusukkan jarum untuk mengalirkan darah ke kantong tertentu. Selain itu, penanganan dengan obat juga mungkin akan dokter lakukan.
2. Ciri Sel Darah Merah Terlalu Sedikit
Sedangkan ketika tubuh memiliki terlalu sedikit sel darah merah, maka tubuh juga akan menunjukkan beberapa tanda sebagai alarm. Misalnya sakit kepala, warna kulit menjadi pucat, sesak nafas, kelelahan, dan peningkatan denyut jantung.
Penanganan kondisi ini dapat dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang memiliki efek meningkatkan sel darah merah. Contohnya daging, ikan, dan sayuran hijau yang mengandung zat besi. Makanan lain misalnya adalah telur dan gandum yang kaya akan vitamin B12.
Sudah Memiliki Pemahaman yang Baik Terkait Sel Darah Merah?
Demikianlah penjelasan lengkap terkait sel darah merah. Mulai dari pengertian, anatomi, fungsi, hingga gangguan, dan ciri-cirinya.
Sel darah merah memiliki fungsi yang vital bagi tubuh manusia, yaitu sebagai pengantar oksigen ke semua jaringan tubuh. Sehingga, gangguan pada sel darah merah atau eritrosit dapat berdampak pada keseluruhan tubuh.