Tumbuhan terbentuk dari sel-sel yang membentuk sebuah jaringan. Sel-sel tumbuhan ini dibedakan menjadi beberapa jenis. Hal ini didasarkan pada bentuk sel, fungsi, letak, dan tingkat perkembangannya. Lantas, bagaimana ciri-ciri jaringan pada tumbuhan? Apa saja jenisnya? Yuk, simak lewat artikel di bawah ini!
Daftar ISI
Ciri-Ciri Jaringan pada Tumbuhan
Di bawah ini adalah beberapa ciri jaringan pada tumbuh-tumbuhan secara umum:
- Tersusun dari sel hidup dan mati.
- Energi yang dibutuhkan lebih sedikit daripada jaringan pada hewan.
- Nutrisi didapat dari hasil fotosintesis.
- Memiliki pertumbuhan tidak terbatas.
- Memberi dukungan mekanis.
6 Jenis Jaringan pada Tumbuhan
Di bawah ini adalah beberapa jenis jaringan pada tumbuh-tumbuhan beserta ciri-ciri dan fungsinya, antara lain:
1. Jaringan Epidermis
Jenis jaringan pada tumbuhan yang pertama adalah epidermis. Jaringan ini merupakan jaringan paling luar pada tubuh tumbuhan. Lebih lanjut, jaringan epidermis tersusun dari sel-sel yang membentuk suatu lapisan yang menutup permukaan luar tumbuhan.
Fungsi utama dari jaringan epidermis adalah untuk melindungi jaringan bagian dalam. Jaringan ini juga menjadi pelindung bagi seluruh organ pada tumbuhan dari kerusakan mekanik, hama, dan penyakit lainnya yang menyerang tumbuhan.
Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan air dan mengurangi penguapan pada tumbuh-tumbuhan. Struktur dari epidermis ini biasanya hanya terdiri dari satu lapis lapisan. Namun, ada beberapa tumbuhan dengan lebih dari satu lapisan dengan bentuk dan ukuran bervariasi.
Ciri-ciri Jaringan Epidermis:
- Umumnya tersusun dari satu lapis sel, sehingga tipis.
- Tidak mempunyai klorofil.
- Ada lapisan kutin yang menghasilkan kutikula di permukaan yang menghadap keluar.
- Berbentuk persegi panjang
- Vakuola besar-besar dan berisi antosianin dengan susunan sel rapat, tanpa adanya ruang antar sel.
- Memiliki dinding sel yang beragam dan posisinya berbeda-beda, tergantung jenis tumbuhannya.
2. Jaringan Meristematik
Jenis jaringan pada tumbuhan berikutnya adalah jaringan meristematik. Jaringan ini merupakan jaringan yang memiliki sel-sel aktif membelah secara mitosis. Dengan proses ini, maka akan berakibat pada bertambahnya sel-sel baru. Hal tersebut membuat tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume.
Jaringan meristematik ini memiliki fungsi supaya batang dapat memanjang dan melebar. Hasilnya, akar bisa panjang dan kuat. Selain itu, jaringan ini bisa memicu perkecambahan. Di beberapa tumbuhan, jaringan ini berfungsi untuk menyimpan makanan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Terletak di bagian tumbuhan yang masih muda, tepatnya pada ujung-ujung akar dan bagian batang.
- Tersusun dari sel-sel aktif yang masih muda berukuran kecil.
- Sel berbentuk lonjong, bulat, kuboid, poligonal, atau prismatik.
- Mempunyai dinding sel elastis dan tipis.
- Mempunyai sedikit sitoplasma padat.
- Memiliki vakuola kecil dan plastida yang belum matang.
- Sel tersusun dengan rapat, sehingga tidak mempunyai ruang antar sel.
- Memiliki satu atau dua inti sel dengan ukuran yang besar.
3. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan pada tumbuhan yang bisa ditemukan hampir di setiap bagian pada tumbuhan, seperti batang, akar, daun, dan buah. Di dalam jaringan ini juga terdapat xilem dan floem. Selain itu, jaringan parenkim mengisi ruang antara jaringan.
Alhasil, struktur sel jaringan parenkim tidak begitu rapat dan tidak beraturan, karena terletak di ruang antar sel. Fungsi dari jaringan ini berbeda-beda, tergantung jenisnya. Adapun jenis dan fungsinya adalah sebagai berikut:
- Parenkim asimilasi: Tempat pembuatan zat-zat makanan lewat proses fotosintesis.
- Parenkim penimbun: Menyimpan cadangan makanan.
- Parenkim air: Menyimpan air.
- Parenkim pengangkut: Membawa air dan unsur hara. Selain itu, jenis jaringan parenkim ini mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis.
- Parenkim penyimpan udara: Menyimpan udara, karena ada ruang antarsel yang besar.
- Parenkim penutup luka: Memulihkan atau melakukan regenerasi.
Untuk mengidentifikasi jaringan parenkim, berikut adalah ciri-ciri yang dimilikinya:
- Terdiri dari sel-sel hidup
- Memiliki banyak vakuola.
- Inti sel mendekati dasar sel.
- Bersifat embrional atau meristematis.
- Sel tersusun secara tidak rapat.
 4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan yang memiliki peran dalam membawa zat seperti air dan mineral maupun hasil dari fotosintesis. Dalam jaringan ini, terdapat dua macam jaringan yang terdiri dari xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu). Keduanya dikenal dengan berkas vaskuler.
Xilem sendiri merupakan jaringan kompleks yang tersusun dari beberapa tipe sel, baik yang masih aktif maupun sel mati yang pada dinding selnya terjadi penebalan dari zat lignin. Sel-sel ini tersusun secara memanjang, sehingga membentuk pembuluh. Xilem dibagi menjadi 2 macam, yakni trakeid dan trakea.
Trakeid adalah xylem dengan pada bagian ujung selnya masih terdapat sekat berpori atau noktah, sehingga tidak berlubang. Sedangkan trakea adalah xilem yang ruang antar selnya sudah tidak ada, sehingga ujungnya berlubang dan menyambung membentuk pembuluh.
Fungsi utama dari xylem adalah membawa air dan unsur hara tanah. Misalnya, garam mineral disebarkan ke setiap bagian tumbuhan. Air dan unsur hara ini diangkut dari trakeid melalui noktah yang terdapat pada trakea.
Sementara itu, floem adalah jaringan yang terdiri dari beberapa unsur penyusun dengan tipe yang berbeda, seperti sel pengiring, parenkim, serat, sklereid, dan pembuluh tapis. Fungsi floem adalah membawa hasil-hasil dari fotosintesis, seperti glukosa, air, dan gas.
5. Jaringan Sklerenkim
Jaringan pada tumbuhan berikutnya adalah sklerenkim. Sklerenkim adalah jaringan penyokong yang tersusun dari berbagai jenis sel kayu keras. Jaringan ini juga terbuat dari sel-sel yang telah mati dengan dinding sekunder tebal yang mengandung zat lignin secara melingkar.
Jaringan sklerenkim memiliki beberapa fungsi. Pertama, ia menjadi penguat dan penopang pada bagian tumbuhan yang telah dewasa atau tidak mengalami pertumbuhan. Sklerenkim juga menjadi alat bertahan terhadap tekanan dari luar, Ketiga, sebagai alat penyokong dan melindungi sel serta menguatkan bagian dalamnya
Ciri-ciri jaringan sklerenkim:
- Seluruh dinding selnya terdapat penebalan. Penebalan ini berupa zat lignin.
- Berupa sel mati.
- Biasanya ditemukan pada tumbuhan yang sudah dewasa atau sudah tidak berkembang.
- Berada di perisikel, korteks, dan diantara floem dan xylem.
- Sel-selnya kaku. Selain itu, sel ini tidak bisa diregangkan.
- Selnya memiliki ukuran dan bentuk yang beragam.
6. Jaringan Kolenkim
Kolenkim adalah jaringan pada tumbuhan yang menjadi sebuah penguat saat mereka masih muda dan sedang dalam perkembangan. Jaringan ini tersusun dari sel-sel memanjang berbentuk sel prokambium. Selain itu, jaringan kolenkim berkembang dalam stadium awal promeristem. Jaringan ini berasal dari meristem dan parenkim.
Kolenkim sendiri dapat ditemukan pada daun, batang, buah, dan bagian bunga. Selain itu, letak dari jaringan kolenkim biasanya ada di bawah epidermis. Pada daun, kolenkim ada di kedua sisi tulang daun utama atau hanya di satu sisi. Selain itu, kolenkim juga terdapat pada sepanjang tepi daun.
Pada batang, jaringan kolenkim bisa membentuk silinder penuh atau terbentuk dalam berkas memanjang sejajar sumbu batang. Adapun ciri-ciri dari jaringan kolenkim adalah sebagai berikut:
- Memiliki bentuk memanjang dan sejajar dengan pusat organ yang ditempatinya.
- Dinding sel berisi selulosa dan hemiselulosa.
- Beberapa sel kolenkim punya kloroplas, sehingga bisa berfungsi untuk menunjang fotosintesis.
- Dinding sel kolenkim umumnya mengalami penebalan setempat.
- Berfungsi pada organ tumbuhan yang masih aktif.
- Umumnya ditemukan pada tumbuhan yang masih muda pada bagian daun, batang, dan buah.
- Jarak antar sel rapat, sehingga tidak ada ruang kosong.
Sudah Tahu Apa Saja Jaringan pada Tumbuhan?
Itulah penjelasan mengenai jaringan pada tumbuh-tumbuhan, lengkap dengan struktur, ciri-ciri, dan fungsinya. Tumbuhan tersusun dari sel-sel yang membentuk jaringan. Selain itu, sel tersebut terdiri dari sel aktif dan sel mati untuk memberi dukungan mekanis. Struktur dan fungsinya pun berbeda-beda berdasarkan jenisnya.