Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot yang terbagi ke dalam beberapa jenis berbeda. Nah, setiap jenis-jenis otot tersebut akan memiliki struktur dan fungsinya masing-masing yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Sebagian otot di antaranya berfungsi untuk membantu manusia melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, melompat, dan bahkan untuk sekedar diam di tempat. Sedangkan sebagian lainnya dapat membantu Anda untuk bernapas, mencerna makanan, dan membantu proses pemompaan darah dari jantung.
Daftar ISI
Apa Itu Otot?
Melansir dari situs Wikipedia, otot adalah suatu jaringan yang terdapat di dalam tubuh organisme, khususnya manusia dan hewan. Jaringan ini berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh, termasuk sendi, tulang, dan organ dalam.
Otot merupakan kumpulan dari jaringan yang saling berkontraksi satu sama lain untuk menghasilkan suatu gerakan dan memberikan kekuatan pada tubuh. Setiap jenis-jenis otot akan terdiri dari serat-serat otot yang kontraksi dan relaksasi yang secara keseluruhan terlapisi oleh sebuah lapisan pelindung.
Umumnya, otot terhubung dengan tulang atau struktur tubuh lainnya melalui tendon, sehingga memungkinkan Anda untuk menggerakkan sendi dan tulang serta menjalankan fungsi motorik. Artinya, tanpa adanya otot, tulang dan sendi dalam tubuh tidak akan bisa bergerak.
Selain itu, otot juga berperan dalam menjaga postur tubuh, menghasilkan panas, serta mempertahankan stabilitas dan dukungan bagi organ-organ dalam tubuh. Menakjubkan sekali, bukan?
Jenis-Jenis Otot dalam Tubuh Manusia
Pada umumnya, jenis-jenis otot terbagi ke dalam tiga jenis utama, yaitu otot lurik atau otot rangka, otot polos atau otot halus, dan otot jantung. Ketiga jenis otot ini memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Berikut ini penjelasan selengkapnya:
1. Otot Lurik
Satu dari jenis-jenis otot yang perlu Anda pahami adalah otot lurik. Otot lurik yang juga terkenal sebagai otot rangka merupakan jenis otot yang paling banyak ditemukan dalam tubuh seorang manusia.
Otot ini terikat pada tulang dan memiliki peran penting untuk melakukan gerakan seperti berlari, melompat, dan mengangkat benda. Struktur otot lurik terdiri dari beberapa serat otot yang panjang, berbentuk silindris, dan tersusun menjadi struktur yang lebih besar.
Setiap serat otot lurik mengandung sebuah unit yang bernama miofibril. Sehingga, otot lurik secara efektif dapat melakukan pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga.
Miofibril adalah satuan unit dasar pada setiap jenis-jenis otot berupa struktur yang tersusun dari protein-protein kompleks, seperti filamen aktin dan miosin. Filamen-filamen tersebut akan saling bertautan saat otot tertentu berkontraksi dan mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril.
Aktin memiliki warna yang lebih gelap, sedangkan miosin memiliki warna yang lebih terang. Perbedaan warna kedua filamen inilah yang menciptakan motif lurik atau selang-seling pada otot.
Otot lurik rata-rata memiliki lingkar atau diameter sekitar 0,05 milimeter dengan panjang mencapai 25 milimeter, atau setara dengan 2,5 cm. Otot ini memungkinkan Anda untuk melakukan gerakan tubuh secara sadar dan disengaja.
Ketika otot lurik berkontraksi, serat-serat otot lurik akan menyusut dan menghasilkan gaya yang kemudian diteruskan lagi oleh tendon ke tulang. Otot lurik dapat bekerja secara sinergis dengan sendi dan tulang, sehingga akan menghasilkan gerakan yang presisi dan koordinatif.
Otot lurik cenderung lebih cepat lelah lantaran adanya penumpukan asam laktat pada setiap sel-selnya. Walaupun begitu, daya tahan dari jenis-jenis otot lurik dapat Anda tingkatkan dengan melakukan olahraga secara rutin setiap hari. Mulai dari jogging, bersepeda, hingga melakukan sesi workout di gym.
2. Otot Polos
Jenis otot selanjutnya adalah otot polos yang juga dikenal dengan nama otot halus. Otot ini berbanding terbalik dengan otot lurik. Sebab, otot polos adalah salah satu di antara semua jenis-jenis otot yang tidak bekerja mengikuti kemauan sadar, melainkan bekerja secara refleks atau secara otomatis.
Tidak hanya cara kerjanya, otot polos juga memiliki struktur yang berbeda dengan struktur otot lurik. Struktur otot polos terdiri dari serat otot yang panjang dan tidak bergaris dengan ketebalan sekitar 0,005 milimeter dan panjang sekitar 0,02 hingga 0,3 milimeter.
Serat otot polos mengandung aktin dan miosin. Namun, keduanya terorganisir dengan cara yang berbeda dari otot lurik atau otot rangka.
Kemudian, secara teori, otot polos terbagi kembali menjadi dua jenis, yaitu otot polos unit tunggal dan unit ganda. Serabut dan sel pada otot polos unit tunggal bekerja secara kolektif. Sedangkan pada otot polos unit ganda bekerja secara mandiri atau individu.
Terdapat banyak organ di dalam tubuh manusia yang tersusun atas jenis-jenis otot polos. Adapun organ-organ tersebut antara lain lambung, usus, mata, hingga pembuluh darah. Otot polos juga bisa Anda temukan di organ lainnya, seperti paru-paru dan pada organ reproduksi, baik pria maupun wanita.
Fungsi dari otot polos pun beragam, tergantung pada letaknya masing-masing. Contohnya, otot polos yang berada di lambung berfungsi untuk melakukan gerakan peristaltik. Sedangkan otot polos pada organ reproduksi wanita atau rahim, berfungsi untuk melakukan kontraksi selama proses persalinan berlangsung.
Cara kerja otot polos yang dilakukan secara tidak sadar atau otomatis membuat otot ini dapat bekerja meskipun Anda sedang tidur. Otot polos juga memiliki tekstur yang lebih elastis daripada otot lurik. Fakta ini membuat otot polos memiliki daya tahan yang kuat dan dapat bekerja dalam waktu yang lama tanpa merasakan lelah.
3. Otot Jantung
Apabila kedua jenis-jenis otot di atas dapat Anda temukan di beberapa bagian tubuh manusia, berbeda halnya dengan otot jantung. Sebab, seperti namanya, otot jantung hanya bisa Anda temukan di dalam organ jantung. Darah yang mengalir dalam tubuh Anda secara keseluruhan dipompa dengan bantuan otot jantung.
Struktur otot jantung terdiri dari serat otot yang bercabang-cabang dan tersusun dalam jaringan yang padat. Serat otot jantung saling terhubung satu sama lain melalui struktur yang bernama diskus interkalaris. Secara teori, diskus interkalaris membantu mengkoordinasi kontraksi secara lebih efisien di seluruh bagian jantung.
Fungsi utama otot jantung adalah memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Jantung memompa darah melalui sebuah rangkaian yang bernama siklus jantung. Siklus jantung terdiri dari dua fase utama, yaitu kontraksi atau sistol dan relaksasi atau diastol.
Otot jantung memiliki kemampuan unik bernama otoritmisitas. Kemampuan ini memungkinkan otot jantung dapat mengatur ritme dan frekuensi kontraksi jantung secara independen. Hal ini disebabkan oleh adanya sel-sel khusus dalam jantung yang menghasilkan impuls listrik dan memicu kontraksi otomatis tersebut.
Selain itu, otot jantung juga memiliki endurance atau daya tahan yang sangat tinggi. Otot ini mampu bekerja tanpa henti sepanjang masa hidup seseorang. Kemampuan otot jantung untuk terus menerus memompa darah tanpa henti adalah hasil dari suplai darah dan sirkulasi koroner yang baik.
Sudah Tahu Pentingnya Jenis-Jenis Otot Bagi Kehidupan Manusia?
Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh manusia. Mulai dari otot rangka yang memungkinkan gerakan tubuh, otot jantung yang mempertahankan ritme detak jantung, hingga otot polos yang mengatur fungsi organ internal.
Dalam memahami jenis-jenis otot, kita juga dapat mengapresiasi kompleksitas dan kehebatan sistem saraf yang mengendalikan kontraksi otot dan memungkinkan kita untuk bergerak dengan koordinasi yang luar biasa.
Setiap jenis-jenis otot memiliki peran dan karakteristik uniknya sendiri, tetapi mereka semua bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan dan kinerja optimal tubuh kita. Melalui latihan dan aktivitas fisik yang tepat, kita dapat merawat dan memperkuat otot-otot kita, meningkatkan daya tahan dan fleksibilitas tubuh.