Setiap makhluk hidup, terutama manusia, memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda akibat dari pengaruh sifat genetika dari makhluk hidup itu sendiri. Pada artikel berikut, Anda dapat memahami pengertian hingga jenis-jenis pewarisan genetika pada makhluk hidup.
Daftar ISI
- Apa Itu Pewarisan Sifat Genetika?
- Jenis Pewarisan Sifat Genetika pada Makhluk Hidup
- 1. Pewarisan Sifat Genetika Warna Kulit
- 2. Bentuk Rambut
- 3. Pewarisan Tipe Perlekatan Cuping Telinga
- 4. Bentuk Pertumbuhan Rambut pada Dahi
- 5. Pewarisan Kelainan Buta Warna
- 6. Sifat Genetika Terkait Kelainan Hemofilia
- 7. Alkoholisme
- 8. Kanker Payudara
- 9. Kekerasan
- 10. Obesitas
- 11. Sifat Genetika Terkait Penyakit Jantung
- 12. Saudara Kembar
- 13. Jerawat
- 14. Tidak Suka Susu
- 15. Sifat Genetika Terkait Kebotakan
- 16. Anemia Sel Sabit
- Sudah Tahu Apa Saja Jenis Sifat Genetika?
Apa Itu Pewarisan Sifat Genetika?
Secara teori, sifat genetika makhluk hidup mendapat pengaruh dari setiap molekul DNA dan RNA pada tubuh makhluk hidup itu sendiri. Sehingga, pada akhirnya akan menentukan bagaimana hasil akhir dari individu yang terbentuk.
Pewarisan sifat genetika umumnya diturunkan dari induk, baik itu bersifat dominan atau resesif. Adapun maksud dari sifat dominan merujuk pada sifat yang menonjol, sedangkan resesif merupakan sifat yang tertutupi.
Tidak hanya itu, dalam sistem pewarisan sifat juga terdapat istilah fenotip dan genotip. Fenotipe merupakan ekspresi karakter yang bisa terlihat, sedangkan genotipe adalah ekspresi karakter yang tidak terlihat.
Jenis Pewarisan Sifat Genetika pada Makhluk Hidup
Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa sifat yang akan diwariskan oleh suatu individu kepada anaknya. Berikut ini jenis sifat yang bisa diturunkan oleh makhluk hidup:
1. Pewarisan Sifat Genetika Warna Kulit
Warna kulit merupakan hal yang paling umum untuk induk wariskan kepada anaknya. Nah, warna kulit setiap orang akan berbeda-beda tergantung dari kode yang terwariskan.
Sebagai contoh, pengkodean warna kulit dengan gen A, B, dan C akan menghasilkan warna kulit gelap. Sedangkan gen a, b, dan c bisa menghasilkan kulit berwarna putih.
2. Bentuk Rambut
Sifat genetika berikutnya yang bisa diwariskan adalah bentuk rambut. Seperti halnya pada warna kulit, bentuk rambut orang juga akan berbeda-beda, mulai dari keriting, lurus, hingga bergelombang.
Perbedaan bentuk rambut ini bisa terjadi karena adanya perbedaan pada kode gen. Namun, biasanya gen C (dominan) yang akan mengkode rambut keriting dan gen c (resesif) yang mewakili kode untuk karakteristik rambut lurus. Sehingga, jika kedua gen ini ada, maka bisa menciptakan gen rambut bergelombang.
3. Pewarisan Tipe Perlekatan Cuping Telinga
Tanpa banyak orang sadari secara langsung, tipe perlekatan cuping telinga setiap individu juga akan berbeda. Lantaran terpengaruh oleh genetikanya dan dikontrol oleh kode gen tertentu. Umumnya, gen G untuk cuping telinga terpisah dan gen g untuk cuping telinga melekat.
4. Bentuk Pertumbuhan Rambut pada Dahi
Mungkin Anda pernah melihat orang yang memiliki rambut di bagian dahinya. Adanya pertumbuhan rambut pada dahi tersebut juga merupakan bentuk dari pewarisan sifat genetika, lho.
Hingga saat ini, ada beberapa tipe pertumbuhan rambut di dahi. Mulai dari pertumbuhan melingkar biasa hingga bentuk pertumbuhan yang seperti huruf V.
Adapun biasanya pertumbuhan rambut di dahi menjadi huruf V akan terpengaruh oleh gen W. Sedangkan orang yang tidak memiliki pertumbuhan rambut dengan huruf V akan memiliki genotipe homozigot resesif (w).
5. Pewarisan Kelainan Buta Warna
Anda mungkin pernah menemukan beberapa orang memiliki kelainan seperti buta warna. Ternyata buta warna merupakan hasil warisan dari orang tua atau keturunan.
Adapun untuk buta warna dipengaruhi oleh gen yang ada di kromosom kelamin XX. Namun, jika gennya berbentuk Xx, maka kemungkinan individu tersebut tidak buta warna. Tetapi, hanya sekedar berkemungkinan untuk memiliki keturunan buta warna.
6. Sifat Genetika Terkait Kelainan Hemofilia
Sifat genetika yang bisa diwariskan oleh keturunan berikutnya adalah kelainan hemofilia. Singkatnya, hemofilia merupakan jenis penyakit di mana darah susah untuk menggumpal ketika terluka.
Adapun untuk gen hemofilia sering dilambangkan dengan Xh, dimana X menandai jenis kromosom, sedangkan huruf h jadi penanda gen hemofilia.
7. Alkoholisme
Jenis sifat yang bisa menurun berikutnya yaitu sifat alkoholisme atau sifat ketergantungan terhadap alkohol. Berdasarkan sebuah penelitian, 50 persen anak akan menjadi pecandu alkohol karena orang tuanya juga merupakan pecandu alkohol.
Meskipun begitu, ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa 50 persen sifat alkoholisme juga terpengaruh oleh fakto lingkungan. Sehingga, kondisi apa pun tidak akan menutup kemungkinan jika sifat alkoholisme berasal dari orang tuanya.
8. Kanker Payudara
Jenis sifat genetika yang bisa terwariskan kepada anakan selanjutnya adalah kanker payudara. Beberapa ilmuwan mengungkapkan bahwa kanker ini bisa bermutasi pada tubuh individu, sehingga bisa menurunkan karakteristik gen kanker pada anaknya.
Gangguan kesehatan ini umumnya terjadi pada perempuan, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada laki-laki. Hanya saja, pada laki-laki, gen kanker ini akan berbentuk BRCA1 dan BRCA2 yang bisa menyebabkan kanker prostat.
9. Kekerasan
Sifat keras seseorang juga bisa menurun kepada anaknya. Ayah atau ibu yang suka melakukan tindakan kekerasan bisa menurunkan sifat tersebut kepada anaknya, terutama anak laki-laki.
Namun tidak hanya sifat ini, perilaku antisosial dan suka mencuri bisa juga muncul karena faktor keturunan. Gen orang tua yang suka mencuri biasanya lebih banyak bekerja pada anak perempuan.
10. Obesitas
Siapa sangka jika obesitas juga merupakan hasil dari pewarisan sifat genetika. Obesitas biasanya disebabkan karena adanya gen yang membuat fungsi penahan nafsu makan tidak bekerja dengan baik.
Hal ini tentunya membuat orang tersebut ingin makan terus hingga menyebabkan mereka obesitas. Untuk itulah, Anda tidak perlu heran lagi jika melihat ada satu keluarga yang memiliki tubuh gemuk.
Beberapa gen yang berhubungan dengan nutrisi dan obesitas antara lain gen apolipoprotein A2, gen fat mass and obesity-associated gene (FTO), dan lain sebagainya.
11. Sifat Genetika Terkait Penyakit Jantung
Orang yang memiliki penyakit jantung biasanya akan beresiko mewariskan gen penyakit tersebut kepada anaknya.
Anak yang berasal dari orang tua dengan gangguan peredaran darah dan jantung akan memiliki penyakit yang serupa. Apalagi jika ada pasien gagal jantung, maka penyakit ini kemungkinan besar akan menurun pada anaknya.
12. Saudara Kembar
Anda mungkin tidak asing lagi dengan orang tua yang kembar akan menghasilkan anak yang kembar juga. Umumnya, kasus anak kembar ini mendapat pengaruh dari suatu gen yang bisa membuat ibu melepaskan sel telur multiple selama proses evaluasi.
Namun, sifat ini tidak selalu menurun secara langsung kepada anaknya, bisa saja ke cucu atau sepupu. Selain itu, sifat genetika kembar dari keturunan ibu biasanya lebih sering “kalah” daripada gen kembar dari pihak ayah (dominan).
13. Jerawat
Orang yang memiliki kulit berjerawat juga bisa diakibatkan oleh faktor keturunan. Biasanya, kemunculan jerawat pada seseorang seringkali berkaitan dengan adanya riwayat masalah jerawat pada orang tua.
Bahkan sebuah studi menyebutkan bahwa banyak anak yang sudah berjerawat sejak kecil yang ternyata berasal dari riwayat keluarganya.
14. Tidak Suka Susu
Tidak semua orang menyukai susu, namun siapa sangka jika hal ini juga bisa berdasarkan keturunan. Ada beberapa orang yang tidak bisa mentoleransi laktosa yang terkandung pada susu.
Bahkan ada yang juga orang yang akan merasakan alergi ketika minum susu. Nah, kondisi ini merupakan hasil dari pewarisan sifat genetika dari orang tua.
15. Sifat Genetika Terkait Kebotakan
Kebotakan mungkin hal biasa, namun ternyata kondisi tersebut juga bisa mendapat pengaruh dari faktor keturunan.
Gen orang tua yang memiliki sifat botak bisa menyebabkan anaknya menderita hal yang sama. Bahkan ada juga anak yang mengidap kebotakan permanen sebagai hasil dari pewarisan sifat keluarganya.
Adapun kebotakan terjadi karena adanya gen dominan BB. Sedangkan jika genotip Bb hanya akan menyebabkan kebotakan pada laki-laki karena pada perempuan memiliki hormon estrogen untuk menutup sifat kebotakan ini.
16. Anemia Sel Sabit
Orang yang memiliki anemia disebabkan karena adanya kesalahan sifat genetika dalam tubuhnya. Kesalahan gen ini menyebabkan sel darah merah tidak bisa berkembang dengan baik.
Sel darah merah akan berbentuk tidak normal sehingga menyebabkan anemia. Hal ini merupakan kondisi anak sejak lahir yang disebabkan karena keturunan. Orang tua yang mengidap anemia biasanya memiliki kemungkinan untuk menurunkannya pada anaknya.
Sudah Tahu Apa Saja Jenis Sifat Genetika?
Pada kesimpulannya, sifat genetika merupakan sifat yang menurun dan akan mempengaruhi keturunan berikutnya. Genetik yang tidak normal biasanya akan menyebabkan kelainan pada anak.
Oleh sebab itu, orang tua harus selalu sadar untuk memeriksa kesehatan sejak dini agar tidak menularkan gangguan kesehatan tertentu pada keturunannya kelak.