Memahami Apa Itu Virus Beserta Ciri-Ciri, Struktur, dan Jenisnya

Virus merupakan mikroorganisme kecil yang bisa menimbulkan penyakit pada berbagai makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Hampir semua jenis mikroorganisme ini merugikan manusia, sehingga perlu untuk Anda hindari. 

Pada artikel ini, Anda bisa memahami semua hal tentang virus, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, hingga jenisnya yang berbahaya bagi manusia. Baca artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Virus?

Secara teori, virus adalah suatu entitas mikroskopis yang terdiri dari materi genetik, seperti DNA atau RNA, yang terbungkus dalam lapisan protein bernama kapsid. Istilah virus merupakan bentuk adaptasi kata “virion” yang dalam bahasa Latin artinya racun. 

Nah, berdasarkan penamaan istilahnya saja Anda bisa tahu bagaimana dampak dan sifat dari mikroorganisme yang bahkan tidak bisa Anda lihat dengan mata telanjang. Lantaran memiliki ukuran yang sangat kecil dan bahkan hanya beberapa mikron saja. 

Sebagai entitas patogen, virus tidak dapat berkembang biak atau melakukan fungsi kehidupan mandiri di luar sel inang. Namun, sangat sulit sekali untuk mati dan musnah. Mereka membutuhkan sel inang untuk menggandakan dan menyebabkan infeksi.

Ciri-ciri Virus

Berikut ini beberapa ciri utama virus yang membedakannya dengan mikroorganisme lainnya:

1. Memiliki Beragam Bentuk

Mikroorganisme ini memiliki beberapa jenis bentuk, seperti oval, batang, persegi banyak, filamen, hingga seperti huruf T. Tidak hanya itu, ada juga entitas patogen yang berbentuk seperti peluru dan bulat. 

2. Memiliki Satu Jenis Asam Nukleat

Seperti pada penjelasan definisinya di atas, virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat, yaitu DNA atau RNA yang terbungkus dengan kapsid atau selubung protein.

3. Memiliki Ukuran Kecil

Kemudian, ukuran mikroorganisme patogen ini sangat kecil, yaitu antara 25 sampai 300 nanometer. Sehingga, Anda perlu menggunakan alat, seperti mikroskop, untuk melihatnya. 

4. Tidak Memiliki Inti Sel

Ciri-ciri lain dari entitas patogen yaitu tidak memiliki inti sel dan bahkan tidak berbentuk sel. Selain itu, mereka juga tidak memiliki membran plasma dan sitoplasma. 

5. Hidup Sebagai Parasit

Virus memang sangat terkenal sebagai mikroorganisme parasit karena hanya bisa hidup dan berkembang biak pada sel inang yang masih hidup. Itu artinya, mikroorganisme ini tidak bisa hidup tanpa inang. 

6. Bisa Dikristalkan

Mikroorganisme patogen ini bisa Anda sebut sebagai suatu bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat bisa dikristalkan.

Struktur Virus

Entitas patogen tersusun atas beberapa komponen, antara lain:

1. Kepala

Kepala merupakan bagian penting dari virus karena tersusun atas DNA dan RNA yang berguna sebagai bahan genetik untuk kehidupannya. Selain itu, pada bagian kepala juga terdapat kapsid dengan bentuk yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya.

2. Kapsid

Kapsid adalah struktur protein yang melingkupi mikroorganisme dan terdiri dari berbagai susunan subunit protein. 

Bagian ini memiliki peran penting dan beragam fungsi dalam kehidupan patogen. Salah satunya adalah untuk melindungi bagian kepala patogen dari kerusakan akibat benturan dari lingkungan luar.

3. Isi Tubuh atau Virion

Isi tubuh dari entitas patogen ini juga terdiri atas berbagai bahan genetik, seperti DNA atau RNA. Namun, uniknya isi dari tubuh patogen akan mempengaruhi bentuk tubuhnya. Misalnya, jika isi tubuh berupa RNA, maka virus akan berbentuk kubus, bulat, atau polihedral.

4. Ekor

Mikroorganisme ini juga memiliki struktur ekor yang berfungsi sebagai bagian untuk melekatkan diri pada inangnya. Umumnya, bagian ekornya berisi benang dan serat halus.

5. Asam Nukleat 

Komponen penyusun yang terakhir adalah asam nukleat. Bagian ini terdiri atas nukleotida yang memiliki 3 komponen penyusun berbeda, yaitu gula pentosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Secara spesifik, basa nitrogennya bersifat heterosiklik yang terdiri dari pirimidin dan purin.

Jenis Virus

Berikut ini beberapa jenis mikroorganisme patogen yang sering menjangkiti manusia dan/atau makhluk hidup lainnya:

1. Adenovirus

Jenis pertama ini biasanya menjangkiti manusia melalui tetesan yang bisa manusia hirup, sehingga bisa mengkontaminasi tubuh manusia secara keseluruhan. 

Adenovirus akan menyebabkan berbagai jenis penyakit pernapasan, sehingga seseorang yang terkontaminasi adenovirus akan mengalami gejala sulit bernafas. Tidak hanya itu, adenovirus juga bisa menyebabkan gastroenteritis, konjungtivitis, ruam, hingga infeksi kandung kemih. 

Fakta menakutkan dari adenovirus adalah jika Anda terjangkit mikroorganisme ini, maka Anda sulit atau tidak bisan sembuh. Sebab, belum ada obat atau vaksin untuk mencegah ataupun mengobati penyakit karena adenovirus. 

2. Virus Corona

Siapa yang tidak kenal dengan Corona yang pernah sangat viral di awal tahun 2020. Coronavirus bersifat zoonosis karena berasal dari hewan yang kemudian menyebar ke manusia.

Penularan Coronavirus melalui tetesan atau percikan cairan saat bersin atau batuk dari penderitanya. Gejala yang umumnya terjadi jika Anda terjangkit coronavirus adalah batuk, demam, hingga susah bernafas. 

Untungnya, saat ini vaksin dari coronavirus sudah tersedia, sehingga Anda bisa mencegah terjangkit entitas patogen ini. 

3. Hepatitis B

Virus hepatitis B memiliki sistem penularan melalui cairan tubuh, seperti darah dan mani, dari orang yang terinfeksi. Sebut saja penularan dari ibu ke janin dalam kandungan, dari sesama pasangan saat berhubungan badan, dan dari para pecandu narkoba saat berbagi jarum suntik. 

Gejala yang umum terjadi jika terjangkit hepatitis B adalah kehilangan nafsu makan, nyeri tubuh, muntah, mual, hingga demam. Jika sudah pada tahap parah, maka akan menyebabkan penyakit kuning. 

Selain itu, komplikasi dari hepatitis B adalah bisa menyebabkan gagal hati hingga bahkan kanker hati. Adapun obat untuk menyembuhkan penyakit ini adalah antivirus atau melakukan vaksinasi hepatitis B. 

4. Virus Herpes

Herpes merupakan salah satu jenis patogen penyakit yang paling banyak menyerang manusia. Patogen herpes yang paling sering menyerang manusia adalah jenis simpleks tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2).

HSV-1 merupakan jenis herpes yang paling menular karena bisa menyebar melalui air liur, luka dingin, atau mulut orang yang terinfeksi. Selain itu, patogen HSV-1 juga biasanya paling banyak menginfeksi anak-anak tanpa gejala yang spesifik.

Namun jika bergejala, maka biasanya berupa sariawan di sekitar mulut atau luka dingin serta bisul di area kelamin. Sedangkan tipe HSV-2 bisa menyebabkan herpes genital yang bersifat jangka panjang.

Sejatinya, obat dari herpes sudah tersedia, namun obat tersebut hanya untuk mengurangi gejala dan tidak dapat menghilangkan patogen sepenuhnya.  

5. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

HIV merupakan salah satu jenis patogen yang paling meresahkan hingga saat ini. Pasalnya, penularan HIV sangat mudah terjadi dan bersifat mematikan. HIV biasanya menular melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik, transfusi darah, hingga persalinan bayi oleh ibu yang terjangkit. 

Mikroorganisme penyebab penyakit AIDS ini menyerang sel kekebalan manusia, sehingga menurunkan jumlahnya secara bertahap dan menyebabkan penderitanya lemah hingga meninggal. 

Belum ada obat yang bisa mengobati efek patogen ini, sehingga jalan satu-satunya adalah dengan menggunakan terapi untuk memperpanjang hidup pasien. Namun, Anda bisa melakukan pencegahan dengan menghindari seks bebas dan melakukan screening virus sebelum donor darah. 

6. Campak

Pada dasarnya, patogen campak bisa menular melalui tetesan cairan, baik itu cairan batuk maupun bersin dari orang terinfeksi. Adapun gejala yang umumnya terjadi jika terkena patogen campak yaitu demam, batuk, pilek hingga mata yang meradang. 

Tidak hanya itu, munculnya bintik putih di area mulut juga bisa menjadi salah satu gejala dari tertular campak. Hingga saat ini, tidak ada pengobatan pasti untuk menyembuhkan penyakit ini, namun Anda bisa menghindarinya dengan melakukan vaksinasi. 

7. Gondongan

Siapa sangka jika penyakit gondongan itu menular. Umumnya, virus gondongan ditularkan melalui batuk dan bersin dari penderitanya. Adapun gejala yang paling terlihat adalah pembengkakan dan nyeri pada kelenjar liur di leher, kesulitan mengunyah, demam, sakit kepala, hingga kehilangan nafsu makan. 

Pengobatannya pun belum ditemukan secara pasti, namun ada pengobatan pendukung untuk mengurangi atau meredakan gejalanya. Mulai dari dengan berkumur menggunakan air asin hangat dan memakan makanan yang lembut. 

8. Rabies

Rabies adalah salah satu penyakit yang paling mudah menginfeksi hewan peliharaan, khususnya anjing. Gangguan kesehatan pada hewan ini bisa menyebar ke manusia melalui air liur atau gigitan hewan tersebut. 

Gejala yang timbul biasanya adalah sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, dan mual yang menusuk. Bahkan, jika penyakit ini semakin parah, maka akan menyebabkan perilaku abnormal, halusinasi, dan insomnia bagi penderitanya. 

Pengobatan untuk virus ini belum terlalu efektif, sehingga pencegahan adalah solusi terbaik. Adapun pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghindari anjing yang terindikasi rabies dan mengobati luka gigitan anjing rabies dengan cepat. 

Jadi, Sudah Paham Apa Itu Virus?

Pada intinya, mikroorganisme virus sangatlah merugikan dan menimbulkan banyak penyakit untuk manusia. Anda bisa menghindari penularannya dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan melakukan vaksinasi sejak dini.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page