Sistem Gerak Manusia: Pengertian, Fungsi, & Komponennya

Secara teori, sistem gerak manusia adalah salah satu sistem yang cukup kompleks dan menakjubkan jika Anda bandingkan dengan organisme lainnya. Pasalnya, dengan sistem ini Anda bisa melakukan gerakan yang lebih rumit dan mungkin tak bisa dilakukan organisme lain. 

Hal tersebut juga bisa terjadi karena sistem ini terorganisir dengan baik, melalui singularitas masing-masing organ yang terlibat. Sehingga sistem dapat memberikan fungsi yang maksimal untuk kebutuhan dan aktivitas harian manusia. Penasaran bagaimana komponen apa saja yang terlibat? Mari belajar dari artikel ini!

Apa itu Sistem Gerak Manusia?

Pada dasarnya, sistem ini merupakan rangkaian fungsi tubuh yang memungkinkan manusia bergerak dan beraktivitas sebagaimana mestinya. Secara keseluruhan manusia bergerak karena memiliki sistem yang ditopang oleh beberapa komponen yang saling mendukung.

Tiap komponen memegang peranannya masing-masing, baik untuk sumber kekuatan, fleksibilitas, maupun penopang gerak dari tubuh. Menurut beberapa ahli sistem gerak ini terbagi atas dua kategori, yakni gerak pasif dan juga aktif. 

Di mana keduanya tersokong oleh beberapa komponen utama, seperti tulang, otot, sendi, dan sistem saraf. Sehingga dapat Anda simpulkan bahwa sistem ini yang membuat Anda dapat memerintahkan secara kompleks setiap komponen terkait untuk mendukung aktivitas gerakan tertentu yang Anda inginkan.

Fungsi Sistem Gerak Manusia

Setiap sistem organ yang Anda miliki pastinya memiliki peranannya masing-masing. Tak terlewatkan juga sistem yang memungkinkan Anda melakukan tiap gerakan tertentu saat beraktivitas. Adapun fungsi utama dari sistem tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut ini:

1. Mendukung Gerakan dan Mobilitas

Fungsi utama sistem muskuloskeletal adalah memungkinkan manusia untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan. Sistem ini memungkinkan gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, melompat, meraih, dan melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.

2. Memberikan Dukungan Struktural

Sistem gerak manusia mencakup peranan dari tulang-tulang yang saling terhubung, memberikan kerangka struktural yang kuat untuk tubuh manusia. Bahkan dalam beberapa riset, sistem kerangka juga berperan dalam menjaga postur yang tepat dalam berbagai gerakan kompleks sekalipun.

3. Melakukan Fungsi Protektif

Beberapa komponen seperti kerangka juga berperan dalam melindungi organ-organ vital dan organ dalam manusia pada benturan maupun meredam getaran. Seperti tengkorak yang melindungi otak, tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, dan tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang. 

4. Menghasilkan Gerakan Terkoordinasi

Sistem saraf memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh manusia yang mengirim sinyal perintah dari otak ke seluruh anggota tubuh yang terlibat. Karena sistem inilah Anda bisa melakukan berbagai gerakan kompleks yang tepat, presisi, dan terkoordinasi. 

5. Mempertahankan Keseimbangan dan Postur

Sistem gerak manusia juga membantu menjaga keseimbangan tubuh dan postur yang tepat. Otot-otot inti dan sistem saraf memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh saat berdiri atau beraktivitas. 

6. Mempertahankan Kekuatan dan Kebugaran

Aktivitas fisik dan latihan teratur melalui sistem gerak, nantinya akan membantu mempertahankan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Latihan juga memperkuat tulang, meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, membantu membakar lemak, serta meningkatkan kinerja sistem sirkulasi darah.

7. Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Emosional

Semua kegiatan yang berhubungan dengan bergerak memiliki dampak positif, terutama  pada kesehatan mental dan emosional. Pada dasarnya, olahraga dan gerakan fisik dapat merangsang pelepasan endorfin yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”. Sehingga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan kualitas tidur.

Komponen dalam Sistem Gerak Manusia

Pada dasarnya sistem ini bisa menjalankan fungsinya karena memiliki dukungan penuh dari beberapa komponen pendukungnya, yakni mulai dari:

1. Kerangka (Susunan Tulang) Manusia

Komponen pertama adalah rangkaian atau susunan tulang yang membentuk struktur tubuh manusia. Menurut beberapa ahli dan hasil riset, kerangka ini terdiri atas 200 susunan tulang yang saling terhubung dan menjalankan tugasnya masing-masing. Umumnya tersusun atas beberapa tulang utama, mulai dari:

  • Tulang Tengkorak: Berada di bagian kepala yang bertugas melindungi dan menopang otak serta organ-organ sensorik seperti mata, hidung, dan telinga.
  • Tulang Belakang (Vertebrae): Tulang ini mencakup serangkaian tulang yang membentuk sumsum tulang belakang. Serta bertugas memberikan dukungan pada tubuh dan melindungi sumsum tulang belakang dan postur tubuh.
  • Tulang Rusuk: Terhubung dengan tulang belakang tulang rusuk membentuk kerangka dada yang akan melindungi organ dalam Anda, seperti jantung dan paru-paru.
  • Tulang Dada (Sternum): Berbentuk tulang datar yang berada di bagian tengah dada, serta menjadi dasar untuk melekatnya tulang rusuk dan tulang belakang.
  • Tulang Bahu (Scapula): Bahu Anda juga dilengkapi tulang datar yang terletak di belakang, yang melibatkan sendi bahu dan juga tempat melekatnya otot-otot penting untuk gerakan lengan atas dan bahu Anda.
  • Tulang Lengan Atas (Humerus): Tulang lengan atas adalah tulang panjang yang terhubung ke bahu dan siku. Serta membantu sistem gerak manusia, khususnya pada lengan dengan bantuan otot yang terhubung.
  • Tulang Lengan Bawah (Radius dan Ulna): Pada bagian ini sebenarnya terdapat sepasang tulang yang terhubung ke siku dan pergelangan tangan. Keduanya adalah Radius (di sisi ibu jari) dan Ulna (di sisi jari kelingking).
  • Tulang Panggul (Pelvis): Bagian ini terdiri dari beberapa tulang yang terhubung membentuk struktur seperti cangkir. Serta bertugas untuk melindungi organ panggul dan memberikan dukungan untuk tubuh bagian bawah.
  • Tulang Paha (Femur): Kemudian ada tulang paha dengan bentuk panjangnya,  tulang ini menghubungkan panggul dan lutut. Ini termasuk tulang terbesar dan terkuat dalam tubuh manusia.
  • Tulang Kering (Tibia) dan Tulang Betis (Fibula): Pada bagian kaki Anda juga memiliki tulang kering dan betis yang terletak di bawah lutut dan membentuk tulang kaki. Tulang kering lebih besar dan bertanggung jawab untuk menopang berat badan, sedangkan tulang betis mendukung otot-otot kaki Anda.
  • Tulang Rawan: Tulang rawan terdapat di antara tulang-tulang yang bisa bergerak. Serta berfungsi sebagai penyerap kejut dan mengurangi gesekan antar tulang.
  • Ligamen: Bagian terakhir ada ligamen atau jaringan ikat yang menghubungkan tulang satu dengan lainnya. Ligamen memberikan stabilitas pada sendi dan membatasi gerakan yang berlebihan.

2. Otot:

Sistem gerak juga sangat terbantu karena adanya otot yang terdiri dari berbagai kelompok otot yang terhubung dengan tulang dan berperan dalam menghasilkan gerakan tubuh. Susunan utamanya adalah sebagai berikut:

  • Otot Rangka: Otot ini melekat pada tulang dan menghasilkan gerakan tubuh yang disengaja dan memungkinkan terjadinya kontraksi dan relaksasi untuk bergerak. Terbagi atas tendon (pangkal otot), epimisium (pembungkus jaring otot), filamen, fasikulus, kompartemen, perimisium dan juga endomisium.
  • Otot Polos: Berikutnya ada otot yang ditemukan di dinding organ-organ internal seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah. Tugasnya adalah berkontraksi secara otomatis dan mengatur fungsi-fungsi internal. Terbagi atas susunan filamen (serat otot), dense body, dan saraf otonom.
  • Otot Jantung: Otot ini merupakan organ khusus yang ditemukan pada dinding jantung dan akan menghasilkan kontraksi ritmik yang memompa darah ke seluruh tubuh. Terdiri dari epikardium (lapisan luar tipis) dan endokardium (menyelimuti otot jantung bagian dalam).

3. Sendi

Struktur sendi manusia terdiri dari berbagai jenis sendi yang menghubungkan tulang-tulang di tubuh manusia. Sendi memungkinkan sistem gerak manusia bekerja dengan semestinya. Sendi terdiri atas susunan struktur berikut:

  • Sendi Non Gerak (Immovable Joints): Sering disebut sendi mati karena tak memiliki fungsi gerak. Seperti halnya sendi sutura (sendi di tengkorak) dan juga sendi sinartrosis (sendi di antara tulang belakang).
  • Sendi Gerak Terbatas (Slightly Moveable Joints): Bisa bergerak, namun terbatas. Seperti pada amphiarthrosis (penghubung tulang rusuk dan tulang belakang).
  • Sendi Gerak Bebas (Freely Moveable Joints): Sendi ini memungkinkan Anda bergerak bebas. Mencakup sendi engsel, soket, pelana, puntir, torsi dan berbagai sendi gerak lainnya.

4. Sistem Saraf

Walaupun bukan penggerak utama, bahkan berdiri sendiri. Namun, sebenarnya peranan sistem saraf sangat besar pada sistem gerak. Karena sistem ini akan mengatur dan mengkoordinasi setiap tindakan dari anggota tubuh Anda, termasuk koordinasi sistem gerak. Sistem ini terdiri dari:

  • Otak: Organ utama yang mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas gerak tubuh dan akan mengirimkan sinyal-sinyal saraf ke otot-otot melalui sistem saraf pusat.
  • Sumsum Tulang Belakang: Sumsum tulang menjadi transmitter yang menghubungkan otak dengan saraf-saraf di tubuh.
  • Neuron: Merupakan milyaran sel saraf yang bertanggung jawab atas transmisi sinyal-sinyal listrik dalam komunikasi sistem saraf pusat.
  • Saraf: Saraf menjadi pembawa sinyal-sinyal listrik atau perintah dari otak dan sumsum tulang belakang ke masing-masing otot. Ini akan memicu kontraksi dan menghasilkan gerakan.

Sudah Tahu Apa itu SIstem Gerak Manusia?

Itulah beberapa penjelasan mengenai sistem organ yang berperan dalam memunculkan gerakan tertentu saat beraktivitas. Sistem ini tidak hanya memungkinkan gerakan fisik, tetapi juga memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan dan kualitas hidup Anda.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page