Pubertas merupakan salah satu fase yang pasti terjadi pada setiap orang, baik pria maupun wanita. Namun, sejatinya proses pubertas juga bisa tidak selalu normal. Pada artikel berikut, kami akan menguraikan tanda pubertas khususnya pada wanita yang normal terjadi hingga pubertas yang tidak normal.
Daftar ISI
Pengertian Pubertas
Sebelum masuk ke pembahasan utama tentang tanda pubertas pada wanita, Anda perlu memahami apa itu pubertas. Secara teori, pubertas adalah satu fase kehidupan di mana sistem reproduksi mulai mengalami proses pematangan fungsi.
Tidak hanya sistem reproduksi, tetapi sistem tubuh lainya yang terkait dengan reproduksi juga mengalami pematangan fungsi. Sebut saja pada sistem organ otak yang mengalami perkembangan lebih cepat dan pembentukan identitasnya mulai terjadi.
Perubahan dan perkembangan tubuh saat masa pubertas juga bisa terjadi karena adanya perubahan kadar hormon tertentu. Biasanya, perubahan hormon ini terjadi mulai dari usia sekitar 10 tahun.
Namun, tidak jarang juga ada seseorang yang mengalami masa pubertas secara tidak normal. Misalnya kemunculan tanda pubertas yang lebih cepat atau lebih lambat seperti penjelasan yang akan kami sampaikan sesaat lagi.
Tanda Pubertas Normal pada Wanita
Ada beberapa tanda yang bisa muncul saat wanita mengalami masa pubertas. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Tubuh
Umumnya, remaja wanita yang memasuki fase pubertas akan mengalami perubahan bentuk pada beberapa bagian tubuh. Mulai dari bentuk pinggul yang melebar dan pinggang lebih sempit, sehingga membuat tubuh menjadi lebih berlekuk.
2. Tinggi
Tanda pubertas yang normal pada wanita juga terlihat pada pertambahan tinggi. Tinggi badan remaja wanita cenderung meningkat lebih awal ketimbang remaja pria dan dipengaruhi oleh faktor genetika keluarga.
Selain itu, tulang-tulang dalam tubuh juga berkembang dan mengeras, sehingga mencapai ukuran dan kepadatan dewasa.
3. Kemunculan Jerawat
Tumbuhnya jerawat saat remaja juga merupakan salah satu tanda dari masa pubertas. Kondisi ini lantaran saat puber, kulit remaja menjadi lebih berminyak akibat perubahan hormon. Penumpukan minyak yang berlebih pada kulit dapat memicu munculnya jerawat.
4. Keputihan
Tanda pubertas pada wanita berikutnya adalah keluarnya cairan bening atau keputihan di area vagina. Tenang saja, kondisi ini merupakan hal normal sebagai bentuk pembersihan organ genital secara alami.
5. Pembesaran Payudara
Ciri umum yang juga akan wanita rasakan saat masa puber adalah pembesaran payudara. Adapun proses pembesaran akan terjadi secara bertahap. Mulai dari peningkatan diameter payudara, perubahan warna bagian areola menjadi lebih gelap, serta bagian puting yang akan menjadi lebih menonjol.
6. Pertumbuhan Rambut di Area Tubuh Tertentu
Tanda wanita yang sudah memasuki masa puber adalah akan mengalami pertumbuhan rambut pada bagian kemaluan (pubis) dan ketiak. Pertumbuhan rambut ini merupakan tanda sekresi androgen adrenal pada tubuh saat memasuki usia puber.
Pada dasarnya, pertumbuhan rambut pada bagian tubuh tertentu bermula ketika produksi keringat kelenjar apokrin meningkat. Oleh karena itu, pada masa puber, remaja wanita juga akan mengalami keluhan bau ketiak yang tentu saja normal terjadi.
7. Menstruasi
Tanda pubertas terakhir yang terjadi pada wanita adalah mengalami menstruasi. Bahkan, fase ini dikatakan sebagai masa puncak dari proses pubertas seorang wanita.
Fase menstruasi biasanya terjadi sekitar 2 sampai 3 tahun setelah dimulainya perkembangan payudara wanita. Biasanya, usia rata-rata wanita yang mengalami menstruasi mulai dari 12 tahun di mana siklus menstruasi menjadi teratur setelah beberapa waktu.
Tanda Pubertas Tidak Normal pada Wanita
Faktanya, pubertas tidak selalu berjalan normal pada setiap wanita karena beberapa masalah, misalnya hormon atau genetika. Namun, biasanya fase pubertas yang tidak normal ditandai dengan ciri-ciri berikut ini:
1. Pertumbuhan Payudara
Pada pertumbuhan payudara, remaja wanita dikatakan mengalami pubertas tidak normal jika pertumbuhan payudaranya lebih cepat atau lebih lambat daripada yang seharusnya. Misalnya, anak perempuan mengalami pembesaran payudara saat usia 8 tahun atau tidak mengalami pembesaran payudara setelah usia 13 tahun.
2. Pertumbuhan Rambut
Pertumbuhan rambut di area ketiak dan kemaluan yang terlalu cepat juga bisa menjadi salah satu tanda pubertas yang tidak normal pada wanita. Anak perempuan yang rambut ketiak dan kemaluannya sudah tumbuh sebelum berusia 8 tahun tergolong memiliki fase pubertas yang tidak normal.
3. Menstruasi
Adapun menstruasi juga bisa menjadi salah satu patokan puber yang abnormal. Anak yang mengalami menstruasi sebelum berusia 8 tahun ataupun belum mengalami menstruasi dalam waktu 5 tahun setelah pertumbuhan payudara juga tergolong memiliki fase pubertas yang tidak normal.
Penyebab Pubertas Abnormal pada Wanita
Ada banyak sekali faktor penyebab munculnya tanda pubertas yang tidak normal pada wanita, antara lain:
1. Hormon
Faktor pertama yang menyebabkan masa pubertas tidak normal adalah hormon. Lebih tepatnya pada hormon gonadotropin (GnRH) dan hormon estrogen.
Hormon GnRH bisa merangsang produksi hormon estrogen pada anak perempuan, sehingga menyebabkan pubertas dini. Namun, jika produksi hormon ini terganggu, maka bisa menyebabkan pubertas yang lambat karena hormon estrogen pemicu puber tidak terproduksi dengan baik.
2. Menderita Penyakit Tertentu
Orang yang menderita penyakit tertentu juga bisa mengakibatkan terganggunya masa pubertas. Gangguan penyakit yang dimaksud adalah seperti tumor atau bahkan kanker.
Pertumbuhan sel yang terganggu akibat dari tumor dan kanker tentunya akan mengganggu berbagai fungsi tubuh dan mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh, termasuk hormon reproduksi. Untuk itulah, orang yang mengalami penyakit tersebut biasanya juga akan mengalami gangguan pada masa pubernya.
Apalagi jika tumor tersebut ada di bagian organ inti dari sistem reproduksi wanita. Misalnya, tumor atau kista pada indung telur wanita yang dapat mengganggu perkembangan organ reproduksi. Kondisi tersebut akan menyebabkan keterlambatan atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Selain itu, obesitas juga menjadi salah satu faktor penyebab pubertas yang tidak normal. Obesitas merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan lemak dalam tubuh yang tentunya akan mengganggu fungsi tubuh.
3. Keturunan
Riwayat keturunan pada anak perempuan juga menjadi penyebab tidak normalnya kemunculan tanda pubertas pada wanita.
Anak perempuan yang terlahir dari orang tua dengan riwayat gangguan reproduksi biasanya akan mengalami hal yang sama. Misalnya, saat pihak ibu masih muda, ibu mengalami keterlambatan menstruasi. Kondisi tersebut juga kemungkinan besar akan terjadi pada anaknya kelak.
4. Faktor Kebiasaan Hidup
Siapa sangka jika kebiasaan hidup dari anak juga bisa menjadi penentu dari pubertas yang tidak normal. Paparan hormon estrogen dari luar, misalnya melalui penggunaan krim atau salep, bisa merangsang pubertas dini pada anak.
Penanganan Pubertas Abnormal pada Wanita
Tanda pubertas pada wanita yang tidak normal tentu saja sangat meresahkan. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan serangkaian tahap penanganan, misalnya dengan berobat ke dokter spesialis.
Salah satu pengobatan yang bisa Anda lakukan adalah dengan terapi analog Gn-RH yang mengharuskan Anda untuk mendapat suntikan setiap bulannya. Pada terapi ini, Anda akan disuntik hormon GnRH yang merupakan hormon paling penting untuk pubertas.
Biasanya, lamanya waktu dari pengobatan ini tergantung dari kondisi individu itu sendiri. Rata-rata berkisar selama 16 bulan setelah anak menghentikan pengobatan, proses pubertas bisa berlangsung lagi.
Untuk kasus anak yang mengalami pubertas dini perlu mendapat penanganan berupa penghentian progresivitas dari fase pubertas. Kemudian, untuk anak yang mengalami gangguan pubertas akibat penyakit tumor bisa melakukan pengobatan dengan mengangkat tumor tersebut melalui operasi.
Sudah Tahu Apa Saja Tanda Pubertas pada Wanita?
Dalam kesimpulannya, pubertas merupakan salah satu fase terpenting yang akan mempengaruhi masa depan seorang wanita. Munculnya tanda pubertas yang tidak normal pada wanita juga bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan dalam tubuh.
Oleh karena itu, setiap wanita harus melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar bisa mencegah atau mengatasi masalah yang mungkin terjadi di kemudian hari.