Salah satu jenis mikroskop yang paling banyak digunakan dalam penelitian adalah mikroskop cahaya. Mikroskop ini sering peneliti pilih karena fungsi dan cara kerjanya yang efisien dalam membantu proses penelitian.
Pada artikel berikut, kita akan bersama menguraikan pengertian, fungsi, cara kerja, hingga bagiannya secara lengkap. Sehingga, Anda bisa menggunakannya dengan lebih efektif.
Daftar ISI
Pengertian Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya atau compound light microscope adalah jenis mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari untuk mengamati sel-sel atau organisme kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pada dasarnya, mikroskop ini menggunakan tiga jenis lensa untuk mendukung kinerjanya dalam mengamati objek tertentu. Ketiga lensa tersebut adalah lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor.
Lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata atau sebagai tempat mengintip. Kemudian lensa objektif adalah lensa yang paling dekat dengan objek yang akan Anda amati. Sedangkan lensa kondensor adalah bagian di bawah objek yang berguna untuk menerangi objek dan lensa lainnya pada mikroskop.
Melalui pengaturan yang tepat dan dengan bantuan ketiga lensa tersebut, Anda bisa mendapatkan daya pisah yang maksimal. Biasanya, jenis mikroskop ini bermanfaat dalam mengamati berbagai objek awetan dan objek segar berukuran kecil, seperti bentuk jaringan.
Fungsi Mikroskop Cahaya
Fungsi dari jenis mikroskop ini hampir sama dengan mikroskop lainnya, yaitu untuk melakukan perbesaran pada objek kecil. Sehingga, Anda bisa melihat detail dari objek, mulai dari jaringan hingga bentuk dari objek tersebut.
Biasanya, objek yang diamati dengan mikroskop ini berupa jaringan hewan, tanaman, protozoa, virus, bakteri, dan lain sebaganya.
Sejak penemuan mikroskop ini, objek kecil yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang bisa Anda lihat dengan lebih jelas. Bahkan, objek tersebut bisa Anda lihat hingga perbesaran beribu-ribu kali lipat.
Cara Kerja Mikroskop Cahaya
Cara kerja dari mikroskop cahaya hampir sama dengan cara kerja pada mikroskop konvensional. Perbedaannya hanya pada cahaya dan tingkat keakuratan serta kejelasan dari objek yang sedang Anda amati. Adapun cara kerja lengkap dari mikroskop ini adalah sebagai berikut:
- Mikroskop Anda letakkan di atas meja kerja dengan aman, kemudian Anda nyalakan mikroskop dan cahaya lampu. Cahaya tersebut akan bersinar di bagian bawah mikroskop.
- Sinar dari cahaya lampu tersebut akan bergerak lurus ke atas menuju arah spesimen. Tingkat pencahayaan lampu bisa Anda sesuaikan hingga objek bisa terlihat dengan jelas.
- Setelah cahaya lampu sudah mengarah ke spesimen secara tepat, biasanya spesimen tidak bisa terlihat dengan jelas secara langsung. Sehingga, Anda perlu menggerakkan meja preparat turun atau naik dengan memutar roda ibu jari di bagian sisi mikroskop.
- Selain itu, posisikan juga spesimen hingga benar-benar berada pada posisi lurus dengan lensa objektif dalam mikroskop cahaya. Jika belum tepat, maka Anda bisa menyesuaikan posisi spesimen dengan memindahkannya secara manual.
- Setelah spesimen berada pada posisi yang tepat, cahaya akan merambat dari kaca objek menuju spesimen. Lalu ke kaca penutup dan menuju ke lensa objektif.
- Penyebaran dari sinar lampu akan terus berlanjut hingga spesimen tampak lebih besar saat Anda melihatnya dari lensa okuler.
- Untuk mendapatkan objek yang lebih jelas, Anda bisa mengatur perbesaran dengan memutar roda pada lensa objektif atau dengan memutar roda pada sisi mikroskop.
Pada intinya, pahami ketujuh cara kerja atau fungsionalitas dari jenis mikroskop ini. Sehingga, Anda bisa bisa melihat detail dari objek atau spesimen yang Anda amati dengan jelas.
Bagian-bagian Mikroskop Cahaya dan Penjelasannya
Berikut ini beberapa bagian utama dari mikroskop cahaya beserta penjelasan fungsinya:
1. Lensa Okuler
Bagian pertama ini terletak paling dekat dengan mata Anda saat mengamati objek. Adapun jumlah dari lensa okuler dari setiap mikroskop itu beragam. Namun, umumnya terdapat dua lensa okuler pada mikroskop binokuler dan satu lensa okuler pada mikroskop monokuler.
Fungsi dari lensa okuler yaitu untuk membentuk bayangan sesungguhnya yang berasal dari bayangan hasil pencitraan lensa objektif. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk memperbesar bayangan yang lensa objektif buat hingga sekitar 4 kali hingga 25 kali perbesaran.
Selain itu, bagian lensa okuler juga bisa berfungsi untuk melindungi mata Anda saat mengamati mikroskop. Tanpa adanya bagian ini, mungkin Anda akan kesulitan dalam mengamati suatu objek pada mikroskop.
2. Lensa Objektif
Saat Anda menyalakan mikroskop cahaya untuk pertama kalinya, lensa objektif akan membentuk bayangan pertama. Bayangan tersebut akan menentukan struktur dan bentuk renik yang akan terlihat pada bayangan dan memiliki kemampuan dalam memperbesar bayangan objek, sehingga memiliki nilai Apertura.
Nilai Apertura merupakan suatu ukuran yang bisa menunjukkan daya pisah lensa objektif dengan daya pisah spesimennya. Melalui nilai Apertura, nantinya Anda bisa melihat bagaimana struktur renik dari dua benda yang terpisah.
Adapun jumlah dari lensa ini yaitu 3 sampai 4 lensa dengan perbesaran yang berbeda. Jumlah ini pun tergantung dari jenis mikroskop yang Anda gunakan.
3. Lensa Kondensor
Kemudian, bagian lensa kondensor terletak di bagian bawah dari meja preparat, tepatnya di bagian atas lampu mikroskop. Adapun fungsi dari lensa ini adalah sebagai pendukung terciptanya pencahayaan yang baik kepada objek pengamatan
Namun, pencahayaan tersebut bisa Anda dapatkan jika melakukan pengaturan yang tepat. Sebab, pengaturan yang asal-asalan bisa membuat objek atau spesimen tidak akan bisa terlihat maksimal.
4. Revolver
Revolver adalah bagian mikroskop cahaya yang merupakan pembuat lensa di bagian atas lensa objektif. Bagian ini umumnya juga disebut sebagai penyangga dari lensa objektif karena posisinya tepat di atas lensa objektif.
Fungsi utama dari revolver adalah untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan yang akan Anda gunakan. Apalagi revolver terdiri dari skala tertentu yang bisa mempengaruhi objek terlihat.
5. Meja Preparat
Secara spesifik, meja preparat terletak tepat di atas lensa kondensor, bahkan merupakan tempat melekatnya lensa kondensor. Fungsi utama dari meja preparat adalah untuk meletakkan objek yang akan Anda amati.
Meja preparat biasanya dilengkapi dengan penjepit atau capital. Fungsi utama dari kedua bagian tersebut adalah untuk menjaga kaca preparat agar tidak bergeser saat melakukan proses pengamatan.
6. Kaki Penyangga Mikroskop Cahaya
Seperti namanya, bagian ini berfungsi sebagai penyangga dari mikroskop saat proses pengamatan. Kaki penyangga tentu saja terletak di bagian bawah dari mikroskop yang akan sangat membantu mempertahankan posisi mikroskop saat Anda meletakkan mikroskop di tempat yang tidak terlalu datar.
7. Diafragma
Selanjutnya, bagian bernama diafragma terletak di bawah lensa kondensor dan merupakan bagian yang pertama kali mendapatkan cahaya dari lampu.
Sehingga, fungsi utama bagian ini adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk dan yang akan mengenai lensa kondensor. Selain itu, diafragma juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar bisa langsung menuju ke objek pengamatan.
8. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop terletak di bagian sisi dari mikroskop yang berfungsi dalam mempermudah penggunaan mikroskop. Bagian dari mikroskop ini juga akan sangat membantu Anda dalam memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat lainnya karena mikroskop cukup berat.
9. Skala Preparat
Skala preparat merupakan bagian tambahan dari mikroskop cahaya yang terletak di atas meja preparat. Fungsi utama dari skala preparat adalah untuk memudahkan penempatan preparat, sehingga posisi preparat lebih tepat saat proses pengamatan.
10. Makrometer dan Mikrometer
Bagian ini terletak di sisi mikroskop, tepatnya di sebelah kiri atau kanan pengamat. Makrometer biasanya terletak di bagian yang lebih atas dari mikroskop, sedangkan mikrometer terletak di bagian lebih bawah.
Fungsi dari dua bagian mikroskop ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek pengamatan, baik secara horizontal maupun vertikal.
11. Tuas Pengatur Kecerahan
Bagian dari mikroskop cahaya ini terhubung langsung dengan bola lampu di mikroskop, sehingga biasanya terletak di bagian bawah mikroskop. Adapun fungsi tuas pengatur adalah untuk mengatur tingkat kecerahan lampu saat Anda melakukan pengamatan.
Sudah Paham Bagian Mikroskop Cahaya dan Cara Kerjanya?
Dalam kesimpulannya, mikroskop cahaya sangat membantu dalam hal pengamatan objek kecil saat tidak ada cahaya matahari. Namun, jenis mikroskop ini membutuhkan listrik, sehingga Anda sebaiknya menggunakannya di laboratorium.
Walaupun begitu, mikroskop cahaya sangat kami rekomendasikan karena penggunaannya yang mudah dan kualitas objek yang dihasilkan juga sangat baik. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!