Ada banyak sekali jenis hormon di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi berbeda-beda. Salah satu jenis hormon yang keberadaannya sangat penting untuk tubuh manusia yaitu hormon kortisol. Berikut ini kami uraikan informasi utama mengenai hormon tersebut lengkap dengan macam-macam gangguannya.
Daftar ISI
Pengertian Hormon Kortisol
Hormon kortisol adalah jenis hormon steroid yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dalam tubuh manusia. Hormon ini mempengaruhi beberapa aspek dalam tubuh, salah satunya adalah membantu mengatur segala jenis respon tubuh saat menghadapi stres.
Itulah mengapa senyawa kortisol juga sering disebut sebagai hormon stres karena jumlahnya yang bisa meningkat seiring dengan peningkatan situasi stres dan saat respons “fight-or-flight” diaktifkan.
Tidak hanya itu, hormon ini juga bisa mempengaruhi berbagai fungsi fisiologis dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh hingga regulasi tekanan darah. Beberapa ahli meyakini adanya beberapa fungsi lain dari hormon kortisol dalam tubuh, yaitu:
- Mengatur respons imun dan stres dalam tubuh.
- Mempengaruh proses peradangan.
- Membantu mengontrol penggunaan lemak dan segala hal untuk metabolisme.
- Menekan peradangan saat luka.
- Mengatur tekanan darah sekaligus gula darah dalam tubuh manusia.
- Membantu mengontrol siklus tidur dan bangun.
- Mempengaruhi sistem saraf, kekebalan tubuh, kardiovaskular, hingga proses pernapasan.
Dampak dan Gangguan Hormon Kortisol
Meskipun kortisol memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan fisiologis, tingkat kortisol yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan. Hormon kortisol yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan, seperti:
1. Kenaikan Gula Darah
Jenis gangguan kesehatan pertama yang akan Anda alami jika kadar kortisol terlalu tinggi dalam tubuh adalah kenaikan gula darah. Sebab, hormon ini umumnya dapat berfungsi untuk membentuk cadangan energi dan glukosa dalam tubuh.
Oleh karena itu, jika kadarnya terlalu tinggi, maka akan menyebabkan peningkatan jumlah glukosa yang terbentuk. Sehingga, Anda beresiko mengalami gangguan kadar gula darah seperti diabetes melitus.
2. Kenaikan Berat Badan
Keberadaan hormon kortisol yang berlebihan juga bisa membuat lemak tubuh Anda akan berpusat di perut, sehingga menimbulkan buncit. Saat terjadi penumpukan lemak, berat badan Anda akan naik secara signifikan. Tidak hanya itu, penumpukan lemak ini juga bisa memicu gangguan kardiovaskular atau stroke.
3. Gangguan Kesehatan Reproduksi
Fungsi dari kelenjar adrenal tidak hanya untuk memproduksi senyawa kortisol, tetapi juga memproduksi hormon seks androgen. Untuk itu, jika produksi kortisol dalam tubuh terlalu berlebihan, maka produksi hormon seks androgen juga akan terganggu.
Secara tidak langsung, kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan gangguan pada sistem reproduksi. Baik itu pada sistem reproduksi wanita maupun pria.
4. Gangguan Sistem Imun
Dampak berikutnya apabila jumlah hormon kortisol terlalu berlebih dalam tubuh adalah dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun. Gangguan kesehatan tersebut berkaitan dengan kemampuan dari kortisol dalam mengurangi reaksi peradangan pada tubuh.
Awalnya, senyawa kortisol akan membantu proses penyembuhan peradangan pada tubuh. Namun, jika kadar kortisol berlebihan, maka akan menyebabkan penurunan kewaspadaan sistem untuk “membaca” infeksi yang terjadi. Hal ini tentunya akan menyebabkan kekebalan tubuh Anda menurun.
5. Gangguan Sistem Pencernaan
Terakhir, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami gangguan sistem pencernaan. Pasalnya, jumlah senyawa kortisol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan penurunan respon tubuh dalam menyerap makanan.
Sehingga, sistem pencernaan tidak bisa bekerja secara optimal. Bahkan, bisa sampai membuat lambung Anda terluka dan usus rusak.
Penyebab Tingginya Kadar Hormon Kortisol dalam Tubuh
Tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari tingginya kadar kortisol:
1. Penyebab Eksternal
Peningkatan kadar hormon ini dapat disebabkan oleh faktor eksternal, seperti penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi obat kortikosteroid. Penggunaan obat tersebut memiliki efek yang sama dengan fungsi senyawa kortisol dalam tubuh.
Untuk itulah, jika Anda meminum obat kortikosteroid, maka secara tidak langsung Anda sudah menambah kadar kortisol dalam tubuh. Bahkan saat Anda hanya menghirup atau mengoleskan obat ini, Anda bisa mengalami gangguan yang sama dengan saat kadar kortisol dalam tubuh terlalu tinggi.
2. Penyebab Internal
Tingginya kadar hormon kortisol juga dapat disebabkan oleh faktor internal tertentu, salah satunya adalah peningkatan kadar hormon Adrenokortikotropik (ACTH) dalam tubuh. Kadar ACTH yang terlalu tinggi dapat memicu peningkatan produksi kortisol dan berkontribusi pada gangguan yang telah disebutkan sebelumnya.
Adapun hormon ACTH merupakan hormon yang mengatur pembentukan hormon kortisol. Sehingga, jika jumlah hormon ACTH terlalu berlebih, maka hormon stres ini juga akan tinggi.
Selain itu, kadar kortisol yang tinggi juga bisa dipengaruhi oleh tumor. Contohnya tumor di kelenjar hipofisis atau pituitari, tumor di pankreas, paru-paru, kelenjar tiroid, atau kelenjar timus, dan tumor di kelenjar endokrin yang terkait dengan faktor keturunan.
Penyakit pada kelenjar adrenalin juga bisa mempengaruhi terganggunya kadar kortisol dalam tubuh. Terakhir, jenis kelamin juga bisa mempengaruhi tingkat dari gangguan hormon ini. Biasanya, gangguan hormon kortisol akan tiga kali lipat lebih beresiko menyerang wanita daripada laki-laki.
Penanganan Dini Gangguan Hormon Kortisol
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk penanganan gangguan dari kortisol, yaitu:
1. Mendengarkan Musik
Mendengarkan musik dipercaya bisa mengurangi tingkat kortisol dalam tubuh hingga 66 persen. Hal ini karena mendengarkan musik memiliki efek menenangkan otak, terutama saat Anda sedang menghadapi stres.
Sebuah penelitian dokter dari Jepang mengungkapkan bahwa memainkan lagu untuk sekelompok pasien kolonoskopi membuat tingkat kortisol pasien naik lebih rendah daripada pasien lain yang tidak mendengarkan musik.
Untuk itulah, jika Anda ingin mencegah lonjakan kortisol, Anda bisa mendengarkan alunan musik instrumental.
2. Meditasi
Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa meditasi bisa mengurangi kadar hormon kortisol hingga 20 persen. Dalam periode enam minggu, seseorang yang secara konsisten berlatih meditasi dapat mengalami penurunan yang signifikan dalam kadar kortisol dan tekanan darah.
3. Tidur Lebih Awal atau Tidur Siang
Tidur adalah salah satu cara dalam mengurangi kortisol dalam tubuh. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengan tidur selama 6 hingga 8 jam bisa mengurangi kortisol hingga 50 persen.
Sebab, pada dasarnya tidur bisa meredakan stres dan membuat tubuh lebih tenang dari sebelumnya. Namun, jika Anda tidak bisa tidur minimal 6 jam sehari, maka setidaknya Anda tidak melewatkan tidur siang pada hari berikutnya.
4. Minum Teh Hitam
Minum teh juga merupakan salah satu langkah efektif untuk menurunkan hormon kortisol dalam tubuh. Bahkan, meminum teh hitam bisa menurunkan hormon ini hingga 47 persen setelah satu jam mengerjakan tugas.
Terjadinya penurunan kadar hormon ini bisa disebabkan karena adanya kandungan kimia alami dalam teh, seperti flavonoid dan polifenol, yang berperan penting dalam menenangkan pikiran dan menurunkan stres.
5. Bergaul dan Mengobrol
Salah satu cara untuk menurunkan kadar kortisol yaitu dengan bergaul atau mengobrol bersama teman. Apalagi ketika Anda tertawa, dipercaya dapat menurunkan stres dan kadar kortisol hingga 39 persen. Namun jika Anda merasa tidak memiliki teman yang tepat, maka menonton acara komedi bisa menjadi pilihan.
6. Beribadah
Ibadah juga merupakan salah satu cara ampuh untuk mengurangi hormon kortisol dalam tubuh. Bahkan, ibadah bisa mengurangi kadar hormon ini hingga 25 persen.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang rajin ke tempat ibadah memiliki kadar hormon stres yang lebih rendah ketimbang orang yang tidak pernah menghadiri tempat ibadah sama sekali.
7. Traveling
Traveling merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi hormon ini. Hal ini karena saat berjalan-jalan di alam, hutan dan pantai bisa mengurangi kadar stres dalam tubuh.
8. Pijat
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pijatan lembut pada area tertentu tubuh bisa mengurangi kadar hormon kortisol hingga 31 persen. Bahkan, setelah beberapa minggu, terapi pijat bisa mengurangi kadar hormon ini hingga sepertiganya.
Tidak hanya mengurangi kadar hormon ini, terapi pijat juga bisa bermanfaat untuk meningkatkan produksi dopamin dan serotonin yang merupakan hormon yang dikeluarkan saat bersosialisasi dengan teman.
9. Kunyah Permen Karet
Untuk mengurangi kadar kortisol, Anda juga bisa lakukan aktivitas mengunyah permen karet. Hal ini karena permen karet bisa meredakan ketegangan dalam tubuh, sehingga otot-otot yang kaku bisa lebih rileks dan stres berkurang.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet bisa mengurangi kadar kortisol hingga 12 persen. Tidak hanya itu, mengunyah permen karet juga bisa meningkatkan kewaspadaan Anda.
Hal ini karena mengunyah permen karet bisa meningkatkan aliran darah dan aktivitas saraf pada bagian otak yang berkaitan dengan hormon pembuat bahagia.
Sudah Tahu Fungsi Hormon Kortisol?
Demikian informasi penting yang perlu Anda pahami dari hormon kortisol. Pada intinya, ada banyak sekali fungsi dari hormon ini untuk tubuh manusia.
Namun, jika jumlahnya dalam tubuh terlalu banyak, maka bisa menyebabkan munculnya gangguan kesehatan, seperti diabetes. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan upaya pengendalian dan pencegahan dengan mengatur pola hidup sehat di setiap harinya, contohnya seperti tidur yang teratur.