Apa Itu Hormon Adrenalin? Pengertian, Fungsi, Dampak, & Cara Kerjanya!

Ketika mengalami gejala stres, manusia cenderung akan memiliki hormon yang mengendalikan respon tubuhnya. Akibatnya, jantung akan berdetak secara cepat dan aliran darah menjadi meningkat. Inilah mengapa manusia harus memahami cara kerja hormon adrenalin secara spesifik!

Apa Itu Hormon Adrenalin?

Ketika mengendarai kendaraan dan tidak sengaja ada seseorang yang menyeberang jalan secara tiba-tiba. Jika mengalami kejadian tersebut, pastinya Anda akan refleks menginjak rem. Kondisi ini dapat disebabkan karena adanya sistem hormon dari adrenalin yang terpacu. 

Nantinya, Anda akan merasakan pernapasan yang lebih keras dan cepat, tubuh akan mengeluarkan keringat, kaki gemetar, jantung berdebar kencang, serta mulut terasa kering. Hormon ini akan menyebabkan seseorang mengalami perubahan tubuh dalam hitungan detik. Mulai dari kondisi santai hingga full fight or flight

Ketika seseorang mengalami situasi yang menyebabkan stres, maka jantung akan mulai berpacu dan tangan berkeringat. Sehingga secara otomatis akan mencari jalan keluar. Respon ini berasal dari adrenalin yang sering disebut sebagai epinefrin.

Hormon ini adalah salah satu bagian penting respon yang dimiliki oleh tubuh manusia. Namun, jika memiliki hormon ini secara berlebihan juga dapat mengganggu kesehatan. Oleh sebab itu, manusia perlu memahami cara kerja hormon tersebut.

Adrenalin diproduksi oleh medula melalui kelenjar adrenal dan neuron sistem saraf pusat. Ketika mengalami situasi stres, maka hormon ini akan bekerja secara lepas ke dalam darah. Setelah itu, hormon akan mengirimkan impuls ke organ tubuh. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk sebuah respon.

Selain itu, hormon ini juga dipercaya akan mempersiapkan sistem saraf simpatik seseorang dengan tujuan untuk melawan. Tubuh manusia akan membuat hormon memberikan respon yang berupa ancaman.

Hormon ini dapat meningkatkan aliran darah menuju otot dan membuat gula lepas ke aliran darah. Ini juga dibarengi dengan efek lain untuk membuat tubuh lebih waspada dan melawan secara cepat.

Kondisi adrenalin dapat terjadi dengan jumlah yang banyak, karena seseorang tersebut mengalami stres nonfisik. Sebagai contoh, frustasi, masalah hubungan, kecelakaan, masalah keuangan, dan lain sebagainya.

Adapun perubahan fisik yang disebabkan oleh hormon ini, mulai dari merasa tidak nyaman, masalah pencernaan, sulit tidur, terjadinya regulasi hormon, dan masalah lainnya.

Fungsi dari Hormon Adrenalin

Terletak di bagian atas ginjal, kelenjar adrenal akan mengirim rasa adrenalin yang cepat ke tubuh. Hormon ini dapat membantu tubuh seseorang untuk siap melawan maupun menghindar dari bahaya. Adapun beberapa fungsinya adalah sebagai berikut:

  • Dapat memicu terjadinya reaksi pada tekanan dan kecepatan dari gerak tubuh manusia.
  • Menjadi pemicu reaksi untuk efek lingkungan. Mulai dari intensitas cahaya, suara tinggi, dan lain sebagainya.
  • Aktivitas jantung yang terpacu cepat.
  • Tekanan darah yang meningkat.
  • Arteri yang memiliki otot polos akan mengerut, begitu pula otot polos pada bronchioles yang mengendur
  • Glikolisis akan mengalami percepatan.
  • Menimbulkan rasa terkejut dan keringat dingin yang keluar secara bersamaan.
  • Ketika sedang stres, hormon ini akan mengatur dan mempengaruhi metabolisme otak.
  • Indra perasa akan menjadi kebal, khususnya pada saat sakit.
  • Kemampuan berpikir dan mengingat akan meningkat.
  • Dapat mencegah terjadinya penuaan dini.
  • Membantu untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit, yakni seperti jantung, kanker ovarium, kanker payudara, osteoporosis, dan alzheimer.
  • Membuat terjadinya kontraksi pada pembuluh darah. Ini bertujuan untuk mengarahkan darah kembali ke otot utama, khususnya pada jantung dan paru-paru.
  • Meningkatkan kekuatan tubuh dan kesadaran saat mengalami tekanan.

Dampak Hormon Adrenalin

Sebagai hormon yang bekerja untuk tubuh, tentunya membuat hormon ini akan menyebabkan beberapa dampak signifikan. Baik itu saat kelebihan maupun kekurangan hormon. Ketahuilah berbagai dampaknya di bawah ini:

1. Mengalami Kelebihan Hormon

Secara umum, adrenalin yang berlebihan dapat terjadi. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kondisi yang membuat stres berkepanjangan, sehingga membuat seseorang memiliki adrenalin yang banyak. Selain itu, ada juga kondisi medis seperti tumor kelenjar adrenal yang membuat kelebihan hormon ini.

Kondisi kelebihan adrenalin akan berdampak pada masalah kesehatan. Misalnya seperti masalah penglihatan, mudah tersinggung, merasa gelisah, detak jantung terasa cepat, kepala pusing, insomnia, dan lain sebagainya.

Selain itu, kelebihan kadar hormon ini juga mampu meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Ini disebabkan karena jantung berdebar terlalu cepat. Bahkan dapat membuat seseorang mengalami peningkatan tekanan darah, merasa cemas, dan berat badan menurun secara signifikan.

2. Mengalami Kekurangan Hormon

Berbeda dari kelebihan hormon adrenalin, justru keadaan di mana seseorang kekurangan hormon ini sangat jarang terjadi. Bahkan, jika orang tersebut harus kehilangan kelenjar adrenal karena penyakit maupun operasi. Ini terjadi karena tubuh memiliki noradrenalin sebanyak 90% dari sistem saraf.

Akan tetapi, jika hormon ini memiliki jumlah yang rendah, kemungkinan manusia tidak bisa bereaksi saat stres dengan baik. Karena kelebihan maupun kekurangan akan menyebabkan dampak buruk, sehingga Anda harus mengontrol kadar hormonnya sesuai kebutuhan.

Jika sedang mengalami kondisi stres, maka bisa mengurangi jumlah hormon ini. Caranya melakukan pernapasan secara perlahan saja, meditasi, dan yoga. Langkah tersebut akan membantu pernapasan dengan baik.

Selain itu, kadar hormon yang berlebihan juga bisa diatasi dengan menerapkan pola hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan yang bergizi, melakukan olahraga rutin, tidak mengonsumsi alkohol, mengurangi jumlah kafein, dan lain sebagainya.

Cara Kerja Hormon Adrenalin

Ketika melakukan suatu aktivitas yang mendebarkan, adrenalin akan secara otomatis bekerja di tubuh. Ini akan menjadi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal untuk mempersiapkan sistem saraf simpatik sebagai fungsinya

Jadi, saat manusia menjalani aktivitas mendebarkan, maka tubuh akan mengalami sensasi fisik tertentu. Misalnya saat akan menghadapi bahaya, sehingga hormon ini akan menciptakan respon kepada ancaman tersebut.

Adapun beberapa sensasi yang akan dialami, mulai dari tubuh berkeringat, merasa gemetar, jantung berdebar, pupil mata melebar, merasa gugup, nafas jadi lebih cepat, dan lain sebagainya.

Bahkan saat melakukan kegiatan rekreasi juga bisa membuat perasaan adrenalin meningkat. Contohnya seperti menonton film horor, melihat pertunjukan laga, bermain terjun payung, roller coaster, dan lain sebagainya. Bukan hanya saat rekreasi, ketika berbicara, tes, dan sejenisnya juga akan membangun hormon ini.

Ada beberapa orang yang akan menyukai situasi ini, hal itu disebabkan dapat menjadi pembangkit rasa semangat. Namun, bagi orang-orang yang memiliki gangguan stres pasca-trauma atau PTSD, gejolak adrenalin kurang disukai karena memicu trauma.

Begitu pula dengan orang yang memiliki gangguan panik, yakni seperti gangguan kecemasan sosial dan agoraphobia. Biasanya mereka bisa melawan situasi tersebut karena ada pengaruh dari hormon ini.

Sebagai bagian hormon yang penting dalam kesehatan fisiologi normal, adrenalin akan mengembangkan tubuh melalui sistem adrenal. Bahkan konon katanya selama berjuta tahun lalu, adrenalin membantu manusia untuk bertahan hidup dari bahaya.

Akan tetapi, pelepasan adrenalin juga bisa mengakibatkan perasaan yang kurang dibutuhkan oleh manusia. Ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti stres psikologis, gangguan kecemasan, emosional, dan lain sebagainya. Jika pelepasan tidak dibutuhkan muncul terus menerus, maka mekanisme tubuh bisa terganggu.

Ketika hal tersebut terjadi, adrenalin akan menjadi pemicu dari masalah lain. Seperti pencernaan, menambah berat badan, tekanan darah tinggi, munculnya kardiovaskular, metabolisme terganggu, sakit kepala, dan penyakit lainnya.

Apalagi hormon ini juga mampu mempengaruhi tidur, konsentrasi, kecemasan, hingga menimbulkan depresi. Bahkan, saat adrenalin memiliki pelepasan yang sangat tinggi, maka potensi gejala penyakit terjadi cukup besar karena akan mempengaruhi daya tahan tubuh.

Hormon Adrenalin Berkaitan Erat dengan Stres?

Adrenalin dalam tubuh dapat meningkat karena adanya perasaan stres yang berlebihan. Pada pelepasan hormon ini, tentu akan mempengaruhi daya tahan tubuh dan otak. Sehingga mampu mengendalikan suasana hati, siklus tidur, memberikan motivasi, atau bahkan menciptakan rasa takut.

Produksi adrenalin akan meningkatkan saat stres jangka pendek, mengakibatkan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu, mengambil sebuah keputusan, dan menyelesaikan masalahnya.

Sebenarnya, peningkatan hormon adrenalin tidak akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Meskipun begitu, ketika kembali normal, maka stres sudah berhasil teratasi. Akan tetapi, saat produksi hormon ini meningkat itu artinya terlalu seseorang berlarut-larut dalam kondisi stres.

Sehingga membuat tubuh rentan untuk mengalami gangguan kesehatan. Misalnya seperti gelisah, insomnia, sakit kepala, gangguan pencernaan, daya ingat menurun, depresi, dan lain-lain.

Melihat berbagai dampak stres bagi kesehatan, maka disarankan untuk mengatur gejala stres tersebut. Lakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Tidak memendam masalah sendiri.
  • Olahraga dengan rutin.
  • Melakukan relaksasi, contohnya seperti meditasi dan latihan pernapasan.
  • Konsumsi makanan gizi yang seimbang.
  • Tidak banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
  • Jangan bermain ponsel satu jam sebelum tidur.
  • Mengatur waktu istirahat yang cukup.
  • Melakukan hal-hal yang disukai sebagai hobi.

Sudah Paham Apa itu Hormon Adrenalin?

Ketika mengalami kondisi tertentu, manusia akan membutuhkan hormon adrenalin sebagai pertahanan diri. Namun, adrenalin yang berlebih bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Oleh sebab itu, jagalah kesehatan adrenalin dalam tubuh!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page