Dalam sistem tubuh manusia, terdapat berbagai macam sel, organ, dan jaringan yang memiliki fungsinya masing-masing. Selain itu, terdapat pula sistem hormonal yang bertugas untuk menyokong sistem organ tersebut. Salah satunya adalah hormon prolaktin yang memiliki peranan besar bagi tubuh.
Lantas, sebenarnya apa tugas dan fungsi hormon tersebut? Dimanakah hormon ini diproduksi? Bagaimana pengaruhnya apabila kadar hormon tersebut terlalu rendah atau tinggi bagi tubuh? Simak penjelasan berikut untuk tahu jawabannya!
Daftar ISI
- Apa tu Hormon Prolaktin?
- Fungsi Hormon Prolaktin bagi Wanita
- Gangguan pada Produksi Hormon Prolaktin
- Penyebab Kekurangan Hormon Prolaktin
- Penyebab Kelebihan Prolaktin
- Tips Menjaga Keseimbangan Hormon Prolaktin
- Kadar Normal Hormon Prolaktin
- Cara Mengetahui Gangguan pada Hormon Prolaktin
- Sudah Paham dengan Apa itu Prolaktin?
Apa tu Hormon Prolaktin?
Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis lebih tepatnya di bagian pituitary, otak, payudara, rahim, lapisan lemak, kulit, sel imun, dan prostat. Produksi hormon ini dikendalikan oleh hormon estrogen dan dopamin.
Hormon-hormon tersebut yang mengirimkan sinyal pada kelenjar hipofisis untuk memproduksi atau menghentikan produksi hormon prolaktin. Estrogen berperan dalam proses peningkatan produksi prolaktin. Sedangkan dopamin memiliki fungsi dalam menghentikan proses produksi hormon ini.
Prolaktin juga dikenal sebagai salah satu hormon untuk produksi ASI sehingga memiliki peranan yang besar bagi ibu menyusui.
Fungsi Hormon Prolaktin bagi Wanita
Untuk wanita, hormon ini bertugas dalam meningkatkan produksi ASI, mengatur pertumbuhan payudara, dan siklus menstruasi. Biasanya, kadar hormon ini semakin meningkat pada saat masa kehamilan hingga masa laktasi tiba.
Selain itu, prolaktin juga memiliki peranan untuk memperkuat sistem imunitas tubuh, metabolisme tubuh, dan sistem reproduksi. Oleh karena itu, keberadaan hormon ini memiliki peranan yang besar apalagi untuk ibu menyusui.
Tidak hanya untuk wanita, hormon yang satu ini juga memiliki peranan bagi pria. Prolaktin memiliki peranan dalam proses produksi sel sperma dan pengaturan gairah seks. Sejatinya, fungsi prolaktin bagi pria memang lebih rendah daripada fungsinya bagi wanita.
Gangguan pada Produksi Hormon Prolaktin
Kadar hormon yang seimbang dalam tubuh merupakan suatu hal yang perlu dilakukan untuk menyokong fungsi organ dalam tubuh, termasuk prolaktin yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Meskipun demikian terdapat beberapa masalah yang terjadi pada produksi hormon ini, antara lain:
1. Rendahnya Kadar Hormon Prolaktin
Rendahnya jumlah prolaktin dalam tubuh memanglah jarang terjadi. Namun, hal ini perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi sistem reproduksi, utamanya bagi ibu menyusui.
Kadar prolaktin yang rendah dapat menurunkan produksi ASI. Dengan ini, nutrisi yang seharusnya terisi penuh malah jadi berkurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan anak. Selain itu, penurunan prolaktin juga dapat menurunkan imunitas tubuh baik bagi pria maupun wanita.
2. Hiperprolaktinemia
Hiperprolaktinemia yang terjadi pada wanita bisa menjadi gejala atau tanda klinis dari prolaktinoma di kelenjar hipofisis, terjadinya cedera pada dinding dada, adanya hipotiroidisme, hingga ginjal kronis. Kondisi ini merupakan kebalikan dari gangguan rendahnya produksi prolaktin.
Tingginya hormon ini dapat terjadi pada wanita dan pria. Apabila hiperprolaktinemia terjadi pada wanita maka ditandai dengan adanya siklus menstruasi yang tidak teratur, keluarnya ASI walaupun tidak dalam kondisi hamil atau menyusui, dan kering pada vagina.
Namun, apabila terjadi pada pria ditandai dengan adanya payudara membesar, kurangnya massa otot, dan disfungsi ereksi. Oleh karena itu, diperlukan langkah untuk menormalkan kadar prolaktin dalam tubuh untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan fungsi organ.
Penyebab Kekurangan Hormon Prolaktin
Terjadinya kekurangan prolaktin dalam tubuh memang jarang terjadi. Meskipun demikian, hal ini perlu diwaspadai karena dapat memberikan pengaruh pada kesehatan utamanya sistem reproduksi.
Penyebab dari rendahnya prolaktin diduga karena rendahnya aktivitas kelenjar hipofisis atau pituitari. Kondisi ini umumnya dapat diketahui setelah proses melahirkan yang ditandai dengan sedikitnya hasil produksi ASI.
Penyebab Kelebihan Prolaktin
Kondisi tingginya prolaktin dalam tubuh dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan seperti obat antihipertensi, pil KB, obat antidepresan, obat analgesik golongan opium, dan anti mual muntah.
Selain itu, terdapat pula beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kondisi ini mulai dari sirosis hati, gagal ginjal kronis, tumor, infeksi pada hipotalamus, dan sindrom cushing.
Tips Menjaga Keseimbangan Hormon Prolaktin
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menyeimbangkan kadar hormon ini dalam tubuh, antara lain:
1. Konsumsi Makanan Bergizi
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menyeimbangkan jumlah hormon dalam tubuh adalah mengonsumsi makanan yang bergizi. Makanan tersebut bisa bersumber dari buah dan sayuran yang kaya vitamin.
Selain itu, konsumsi makanan berprotein dan mengandung lemak sehat pun diperlukan mulai dari omega 3 dan omega 6. Hal Ini perlu Anda lakukan dan menjadi diet harian. Karena selain bergizi, langkah ini juga paling mudah dilakukan. Tidak lupa Anda pun perlu mengonsumsi air putih yang cukup setiap harinya.
2. Olahraga Rutin
Tidak hanya makanan sehat, untuk menormalkan jumlah hormon prolaktin dalam tubuh juga diperlukan olahraga yang cukup. Seperti saat kadar hormon dalam tubuh berlebih maka olahraga mampu membantu tubuh dalam menggunakan organ secara optimal.
Hal ini karena saat berolahraga, organ-organ dalam tubuh pun memerlukan pasokan sistem hormonal yang lebih besar. Hingga akhirnya, kadar hormon yang berlebih dalam tubuh dapat masuk ke dalam sel, organ, dan jaringan untuk mengoptimalkan fungsi dari masing-masing organ tersebut.
Namun, ketika kondisi hormon berada dalam jumlah yang rendah maka kegiatan olahraga yang dianjurkan adalah aktivitas yang ringan. Seperti jalan pagi atau sore, push up, sit up, dan olahraga lainnya yang tidak menguras tenaga terlalu banyak.
Tentunya langkah ini harus Anda lakukan secara rutin setiap pagi atau sore atau keduanya untuk menyeimbangkan hormon dalam tubuh secara optimal.
3. Istirahat Cukup
Selanjutnya, untuk menyeimbangkan produksi hormon Anda juga perlu istirahat yang cukup. Anda bisa mengistirahatkan tubuh dengan tidur selama 7 hingga 8 jam dalam sehari.
Proses istirahat ini bertujuan untuk merilekskan otot dan tubuh yang tegang akibat aktivitas harian. Selain itu, saat tidur tubuh juga akan melakukan perbaikan pada sel-sel yang rusak dan meningkatkan imunitas. Maka dari itu, tidur yang cukup merupakan bagian dari hal yang perlu Anda lakukan setiap hari.
4. Hindari Paparan Zat Kimia
Paparan zat kimia tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya produksi hormon yang tidak normal. Ketidaknormalan ini dapat mengakibatkan kadar hormon prolaktin jadi berlebih atau kurang dalam tubuh.
Oleh karena itu, hindari paparan zat kimia secara langsung untuk menyeimbangkan kerja sistem hormonal tubuh. Apabila Anda berada di lingkungan kerja yang melibatkan zat kimia maka hal yang bisa dilakukan adalah menggunakan masker atau lainnya yang bisa membuat pernapasan seminimal mungkin menghirup polusi zat tersebut.
5. Hindari Konsumsi Minuman Beralkohol dan Berkafein
Minuman yang mengandung alkohol umumnya dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh utamanya untuk sistem hormonal dan reproduksi. Sebagian besar minuman beralkohol memiliki efek berupa terjadinya ketidakseimbangan hormon. Dengan demikian, tidak heran jika dengan mengonsumsi minuman tersebut dapat mengganggu sistem reproduksi.
Sedangkan minum yang mengandung kafein juga memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan yakni membuat seseorang untuk terus terjaga. Apabila hal ini terjadi setiap hari, maka dapat menimbulkan stres yang berakibat pada tidak seimbangnya produksi hormon.
Selain itu, minuman berkafein juga dapat berpengaruh terhadap kerja sistem saraf pusat, meningkatkan detak jantung, dan memengaruhi produksi hormon melalui pengubahan kerja otak. Oleh karena itu, Anda perlu menghindari minuman alkohol dan berkafein untuk menyeimbangkan produksi hormon.
6. Tenangkan Pikiran
Hal selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan menenangkan pikiran. Hal ini tentunya berhubungan dengan produksi hormon dalam tubuh. Dengan ini, Anda bisa memberikan waktu untuk diri sendiri tanpa adanya gangguan dari pekerjaan atau hal lainnya.
Kadar Normal Hormon Prolaktin
Dalam tubuh tentunya diperlukan kadar normal untuk seluruh aspek baik itu zat kimia dalam tubuh, pasokan nutrisi, sistem kerja organ dan jaringan, serta hal lainnya. Sama halnya dengan jumlah prolaktin yang seharusnya berada dalam rentang kadar normal.
Secara umum, kadar normal prolaktin bagi ibu hamil dan menyusui adalah sebesar 10-209 ng/mL. Untuk wanita yang tidak sedang hamil dan menyusui sebesar 2-29 ng/mL. Sedangkan untuk pria, kadar normal dari prolaktin adalah 2-18 ng/mL.
Cara Mengetahui Gangguan pada Hormon Prolaktin
Untuk mengetahui adanya gangguan pada produksi hormon ini dapat Anda lakukan melalui pemeriksaan laboratorium. Hal ini tentunya dilakukan melalui prosedur medis dengan adanya konsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan adanya pengambil sampel darah hingga proses cek laboratorium.
Dari hasil lab tersebut, Anda akan diminta untuk konsultasi kembali bersama dokter dan akan diputuskan diagnosa terkait dengan gangguan yang mungkin saja Anda alami.
Sudah Paham dengan Apa itu Prolaktin?
Dari penjelasan tersebut, pernah Anda mengalami gejala dari gangguan produksi prolaktin? Tentunya hal ini menjadi penting bagi Anda baik itu pria maupun wanita karena hormon ini berhubungan dengan sistem reproduksi.
Apalagi, hormon prolaktin memiliki peranan dalam produksi ASI. Maka dari itu, mari jaga kesehatan untuk mengoptimalkan sistem hormonal dalam tubuh.