Apakah Anda sering memicingkan mata untuk melihat objek dari jarak jauh karena terlihat tidak jelas atau kabur? Kalau iya, maka ada kemungkinan Anda mengalami kelainan pada mata yakni mata minus atau rabun jauh.
Rabun jauh merupakan kondisi di mana mata kesulitan menangkap objek di kejauhan secara jelas. Biasanya, ada berbagai faktor yang menyebabkan kelainan pada mata ini. Anda bisa ketahui faktor utama beserta cara mencegahnya dengan membaca artikel di bawah ini.
Daftar ISI
Apa Itu Mata Minus?
Selain disebut sebagai rabun jauh, istilah mata minus dalam dunia medis juga disebut miopia. Singkatnya, adalah kondisi ketika mata kesulitan melihat objek yang berada di kejauhan dengan jelas, bahkan terlihat buram atau kabur.
Penderita miopia umumnya kesulitan melihat secara jelas tulisan yang ada di depan papan tulis, rambu-rambu lalu lintas, atau mengenali wajah seseorang dari jarak jauh. Akan tetapi, penderita kelainan ini bisa tetap melihat objek jarak dekat dengan mudah seperti membaca buku atau melihat layar smartphone.
Miopia terjadi akibat ketidakmampuan cahaya untuk jatuh secara akurat di retina mata, tetapi sebaliknya jatuh di depan retina. Berbeda halnya dengan mata normal di mana cahaya yang masuk jatuh tepat di retina.
Oleh sebab itu, seseorang dengan gangguan mata minus akan melihat objek jarak jauh dalam visual yang buram hingga bahkan sulit mengenalinya. Tingkat keparahan rabun jauh biasanya terukur dengan satuan dioptri (D) dengan rincian rabun jauh rendah (minus 0.5 D – 3 D), sedang (minus 3 D – 6 D), dan berat (> 6 D).
Ciri-Ciri Mata Minus
Gejala paling umum yang menandai seseorang terkena rabun jauh atau miopia adalah kesulitan melihat objek dari jarak jauh secara jelas. Biasanya, gejala ini akan mulai muncul pada usia sekitar 6 sampai 14 tahun. Jika Anda masih ragu apakah terkena mata minus atau tidak, coba cek ciri-cirinya di bawah ini:
1. Sakit Kepala
Ciri yang pertama adalah sakit kepala. Orang yang mengidap rabun jauh umumnya sering merasakan pusing atau sakit kepala, terutama ketika minus bertambah.
Rasa sakit di kepala itu diakibatkan dari mata yang sering berkontraksi. Selain itu, Anda juga bisa merasa pusing ketika baru beradaptasi menggunakan kacamata.
2. Mata Mudah Lelah
Pada kasus rabun jauh atau miopia, penderita akan mengeluhkan gejala mata yang mudah lelah. Kondisi tersebut terjadi lantaran mata bekerja lebih keras daripada biasanya agar bisa memfokuskan objek. Anda akan merasa mata Anda mudah lelah dan perih ketika memandang objek dari jauh dalam waktu lama.
3. Sering Menggosok atau Mengedipkan Mata
Ciri-ciri atau gejala yang juga penderita mata minus rasakan adalah sering menggosok dan mengedipkan matanya. Kebiasaan-kebiasaan tersebut terjadi karena mata terasa perih dan lelah dengan harapan bahwa mata bisa fokus kembali.
4. Sering Menyipitkan atau Memicingkan Mata
Selain itu, Anda juga jadi lebih sering menyipitkan atau memicingkan mata untuk melihat objek dari jarak jauh. Biasanya hal tersebut akan Anda lakukan secara tidak sadar agar mata bisa fokus dan melihat objek dengan lebih jelas.
5. Sering Mendekati Objek untuk Melihat Jelas
Kebanyakan penderita miopia juga akan mendekati objek supaya mereka dapat melihat objek itu dengan jelas. Misalnya, seperti saat membaca buku, menonton televisi, bermain smartphone, dan lain sebagainya.
Nah, jika Anda merasakan ciri-ciri atau gejala rabun jauh di atas, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan agar Anda segera memperoleh penanganan yang tepat dan mencegah munculnya gejala yang lebih parah.
Faktor Penyebab Kelainan Mata Minus
Seperti yang telah kami sebutkan di awal artikel, miopia atau rabun jauh disebabkan oleh berbagai macam faktor. Mulai dari faktor genetik hingga masalah eksternal lainnya. Bagi Anda yang belum terlanjur terkena rabun jauh, sebaiknya simaklah pembahasan berikut sebagai langkah antisipasi:
1. Faktor Gen
Ketika kedua orang tua atau salah satunya memiliki kelainan rabun jauh, potensi anak terkena hal serupa juga cukup tinggi. Namun, anak juga bisa jadi terlahir tanpa bawaan rabun jauh akibat kebiasaan-kebiasaan baik yang menjaga kesehatan mata.
2. Sering Menatap Layar Perangkat Digital Terlalu Dekat
Anak-anak zaman sekarang kebanyakan sudah diberi akses ke perangkat digital seperti smartphone, tablet, komputer atau laptop, dan sejenisnya oleh orang tuanya. Nah, apabila penggunaannya tidak dibatasi, maka bisa berpengaruh pada kesehatan mata, salah satunya adalah terkena mata minus.
Seseorang bisa mengalami kelainan ini ketika mereka menatap layar perangkat digital dengan jarak pandang terlalu dekat dan dalam kondisi pencahayaan redup. Selain itu, membaca buku dalam jarak yang terlalu dekat dengan mata juga tidak baik.
Sebaiknya, Anda mulai mengatur jarak pandang saat membaca atau bermain smartphone dalam jarak aman, mulai dari 40 cm.
3. Berada di Dalam Ruangan Terlalu Lama
Terlalu lama berdiam diri di dalam ruangan yang sama juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab rabun jauh.
Kondisi ini dipengaruhi oleh cahaya dalam ruangan dengan cahaya di luar ruangan yang berbeda. Cahaya di luar ruangan lebih terang dan alami ketimbang di dalam ruangan.
Sehingga, jika Anda kurang mendapatkan pencahayaan, maka kemampuan mata untuk menangkap cahaya bisa menurun.
Cara Mencegah Mata Minus
Setelah mengetahui alasan yang menyebabkan rabun jauh, maka Anda perlu melakukan upaya pencegahan supaya hal itu tidak terjadi. Menjaga kesehatan mata adalah gaya hidup yang penting untuk Anda terapkan supaya mata bisa bekerja secara optimal tanpa gangguan. Berikut adalah cara mencegah mata minus:
1. Mengonsumsi Makanan Sehat
Supaya kesehatan mata Anda terjaga, seringlah konsumsi makanan sehat terutama yang mengandung vitamin A, C, dan E. Ada banyak pilihan sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin A seperti wortel, tomat, brokoli, pisang, mangga, dan masih banyak lainnya.
2. Rutin Periksa Mata
Cara mencegah mata minus berikutnya yaitu dengan rutin periksa mata ke dokter. Melalui upaya ini, Anda bisa mengetahui apakah ada masalah yang berkaitan dengan penglihatan Anda. Sehingga, Anda bisa merasa lebih sigap untuk melakukan antisipasi sejak awal.
3. Membaca atau Melihat Layar dalam Jarak Aman
Seperti yang juga sudah kami jelaskan sebelumnya, salah satu alasan yang menyebabkan kelainan rabun jauh yaitu membaca atau melihat sesuatu dalam jarak terlalu dekat.
Oleh sebab itu, sekarang Anda perlu mengubah kebiasaan buruk itu dengan memberi jarak yang aman atau tidak terlalu dekat saat membaca atau melihat benda tertentu. Bila perlu, gunakan kacamata atau softlens sebagai alat bantu penglihatan.
4. Membaca dengan Pencahayaan yang Cukup
Bagi Anda yang memiliki kebiasaan membaca di tempat gelap atau redup, sebaiknya mulai membenahinya. Sebab, kebiasaan itu bisa meningkatkan risiko terkena rabun jauh.
Cari ruangan atau tempat yang memiliki pencahayaan cukup supaya mata Anda tidak perlu bekerja terlalu keras untuk fokus melihat objek yang ada di depannya.
Apakah Anda Mengalami Mata Minus?
Baik, itulah pembahasan mengenai rabun jauh atau miopia yang dapat Anda pahami. Secara keseluruhan, miopia atau mata minus adalah gangguan penglihatan di mana Anda mengalami kesulitan melihat objek dari jarak jauh dengan kejelasan yang memadai.
Jagalah kesehatan mata dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan masalah penglihatan. Selain itu, supaya tidak salah mendiagnosa, segera periksakan diri Anda ke dokter mata apabila merasakan gejala-gejala di atas. Karena mempunyai mata yang sehat adalah suatu berkah.