Prototype: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Tahapannya

Proses pengembangan suatu produk jualan bukanlah hal yang dapat Anda lakukan dengan cepat. Ada sebuah fase bernama pembuatan prototype atau purwarupa yang wajib Anda kerjakan terlebih dulu sebelum produknya siap dijual. Maka dari itu, mari simak artikel ini untuk tahu lebih banyak.

Pengertian Prototype

Pernahkan Anda mendengar istilah ini pada waktu Anda sedang membeli barang yang baru saja dirilis? Benda ini merupakan sebuah sampel atau model awal dari suatu produk yang akan perusahaan jual kepada pembelinya. Kebanyakan contoh barang sampel ini tidak lebih dari sekadar sebagai pameran saja.

Barang purwarupa atau prototype ini bukanlah barang jadi, melainkan hanya bukti konsep yang perusahaan tampilkan di hadapan konsumen. Biasanya fitur-fitur yang terdapat pada purwarupa produk adalah fitur dasarnya saja, dan belum mencakup fitur lanjutan yang lebih kompleks.

Ada sekitar empat contoh model atau sampel barang yang dapat suatu perusahaan tunjukkan, baik kepada manajer maupun kepada konsumen. Berikut ini ialah contoh purwarupa yang biasa dikembangkan oleh perusahaan:

  • Low-fidelity: Purwarupa produk ini melibatkan sketsa hitam-putih dalam bentuk dua dimensi yang mudah dan cepat untuk Anda buat.
  • High-fidelity: Bentuk purwarupa ini mengandalkan desain grafis, terutama yang berbentuk tiga dimensi untuk menampilkan wujud barang jualan.
  • HTML: Pada model purwarupa ini, desainer menggunakan kode dan program komputer yang rumit untuk menyusun konsep produknya.
  • On-paper: Inilah contoh desain purwarupa suatu produk yang paling sederhana, yaitu sekumpulan gambar dan model di atas kertas.

Tujuan Pengembangan Prototype

Seorang pebisnis tidak akan mengembangkan suatu purwarupa produk kecuali demi memenuhi sejumlah tujuan penting bagi kelangsungan usahanya. Anda wajib tahu bahwa ada empat tujuan dibalik pembuatan purwarupa dari sebuah barang jualan, yaitu seperti penjelasan di bawah ini.

1. Merancang dan Membetulkan Desain

Tujuan yang paling utama dari purwarupa suatu produk adalah untuk merancang barang jualan baru yang akan perusahaan Anda produksi. Rancangan produk baru itu perlu Anda desain dengan baik, mulai dari penampilannya, fungsinya, ukurannya, dan bahkan daya tariknya.

Tentu saja, setiap produk pasti tidak terlepas dari kesalahan, baik pada penampilan maupun pada kinerja. Jika ada suatu hal yang konsumen tidak sukai, Anda bisa segera memperbaiki desainnya pada purwarupa itu. Begitu selesai, Anda pun dapat mengetes produk tersebut kembali.

2. Menguji Coba Kinerja Produk

Selanjutnya, tujuan pengembangan prototype sebuah barang adalah untuk menguji kinerja suatu produk sebelum Anda rilis ke pasaran. Tidak ada orang yang mau membeli barang baru yang gagal berfungsi, sehingga perusahaan harus tahu apakah barang tersebut sudah siap atau belum.

Apabila barang jualan itu benar-benar telah berfungsi sesuai tujuannya, maka model purwarupa tersebut bisa perusahaan kembangkan lagi di masa depan. Sebaliknya, jika produk gagal berfungsi dengan benar, maka purwarupa tersebut wajib mendapat perbaikan atau pembaruan.

3. Mewujudkan Visi Perusahaan

Seorang pengusaha bisa saja berbicara panjang lebar tentang visi perusahaannya. Namun, apalah artinya berbicara tentang visi perusahaan jika dia tidak punya apa-apa untuk ditunjukkan kepada konsumen. Inilah tujuan pembuatan prototype yang ketiga, yaitu memberi wujud konkret kepada visi usaha.

Bukan cuma manajer saja yang ingin melihat wujud nyata dari purwarupa produk itu, tetapi juga investor dan konsumen. Semua pihak ini ingin tahu apakah purwarupa yang telah Anda kembangkan dapat merepresentasikan bisnis yang mendesainnya atau tidak.

4. Mempresentasikan Hasil Kerja

Kemudian tujuan penciptaan purwarupa produk yang keempat ialah untuk membuat hasil kerja yang layak untuk Anda presentasikan kepada orang-orang. Proyek yang telah Anda kerjakan selama ini harus sudah membuahkan suatu pencapaian yang bisa menjadi bukti keaslian produk tersebut.

Dalam bidang bisnis ini, ada sebuah istilah yang bernama milestone atau tonggak pencapaian kerja yang wajib diraih. Suatu purwarupa baru bisa kita nyatakan telah mencapai tonggak atau milestone apabila purwarupa itu memiliki kegunaan yang layak dipamerkan.

Manfaat Prototype untuk Bisnis 

Beberapa orang boleh saja beranggapan jika riset tentang purwarupa suatu produk itu hanyalah menghamburkan waktu, dana, dan energi saja. Padahal purwarupa produk yang Anda teliti dan kembangkan dengan benar sanggup membawa banyak manfaat untuk usaha Anda. Manfaat tersebut antara lain:

1. Mampu Menghemat Sumber Daya

Manfaat pertama dari membuat dan mengembangkan purwarupa ialah membantu Anda dalam menghemat sumber daya pada saat mendesain produk jualan. Daripada sumber daya Anda habis hanya pada produk yang tidak menguntungkan, lebih baik Anda simpan seraya mendesain produk yang benar-benar bagus.

Catat dan perhatikan dengan cermat apakah purwarupa produk Anda disukai oleh para pembeli atau tidak. Jika konsumen suka dengan purwarupa itu, maka inilah waktunya Anda menggunakan segenap sumber daya untuk memproduksi produk tersebut dengan sebaik-baiknya.

2. Bisa Menampung Pendapat dari Konsumen

Penyusunan prototype suatu produk juga membawa manfaat kedua, yaitu membuka kesempatan untuk menampung suara dari para pembeli. Baik itu suara berupa saran, permintaan, maupun kritik, semuanya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada waktu Anda mendesain purwarupa.

Hal ini menjadi lebih penting lagi apabila ada konsumen yang merasa tidak puas. Anda perlu mencari tahu apa fitur pada purwarupa produk yang membuat konsumen Anda tidak senang. Setelah itu, baru Anda perbaiki purwarupa itu dan uji coba lagi sebelum Anda memproduksi produk betulannya.

3. Ide-Ide dari Karyawan Bisa Terwujudkan

Adapun manfaat dari membuat purwarupa produk sebelum membuat barang betulan yang ketiga, yakni membantu mewujudkan ide dari para karyawan. Setiap anggota kelompok yang bekerja dalam proyek ini pasti punya ide mereka sendiri, dan desain purwarupa bisa merealisasikan ide mereka.

Kelebihan ini patut Anda ketahui apabila kegiatan penyusunan purwarupa melibatkan kolaborasi antar departemen di perusahaan Anda. Setiap pihak di tempat kerja Anda tentunya ingin ikut berpartisipasi dalam pengembangan produk, sehingga perlu ada sarana untuk menampung ide-ide mereka.

Tahapan dalam Mengembangkan Prototype

Anda sebaiknya tidak asal-asalan saat sedang meneliti dan mengembangkan suatu purwarupa. Ada kurang lebih lima tahapan yang patut Anda ikuti dalam proyek bisnis yang sangat penting ini. Bacalah penjelasannya di bawah ini dan coba terapkan pada proyek purwarupa Anda.

1. Melakukan Riset Pasar

Tahapan pertama dalam mendesain purwarupa untuk barang jualan Anda adalah melakukan riset pasar, misalnya dengan observasi atau wawancara. Kumpulkan data sebanyak-banyaknya dari para calon konsumen supaya Anda tahu apa produk yang para pembeli tersebut inginkan.

2. Merancang Konsep Dasar Produk

Begitu Anda selesai melakukan riset pasar, tuangkan informasi tersebut ke dalam rancangan konsep prototype Anda. Meskipun bentuknya masih berupa corat-coret, hal itu tak mengapa, selama Anda punya gambaran tentang produk tersebut.

Lebih baik Anda punya ide mengenai desain produk yang jelas dari sekarang ketimbang nanti membuat produk yang asal-asalan. Ingat, jangan sampai waktu dan uang Anda terbuang hanya untuk mendesain produk yang kurang memuaskan.

3. Membuat Purwarupa Awal

Sekarang, buatlah purwarupa awal dari produk Anda untuk melihat apakah desain yang Anda buat bisa berfungsi dengan benar atau belum. Ikuti saja dulu desain yang telah Anda buat sebelumnya, karena Anda belum perlu menambah atau mengurangi apapun pada purwarupa tersebut.

4. Mengembangkan Purwarupa Lanjutan

Tahap pengembangan prototype ini sebaiknya Anda masuki apabila sudah yakin bahwa produk Anda sudah mampu melakukan fungsi dasarnya. Teliti produk Anda dengan seksama mengenai apa fitur tambahan yang bisa Anda masukkan pada purwarupa itu.

Jika masih ada ruang untuk melanjutkan pengembangan purwarupa, maka Anda lebih baik terus mengembangkannya. Siapa tahu, purwarupa produk ini nantinya bisa Anda jual laris manis tanpa kegagalan dalam bentuk apapun

5. Membuktikan Kualitas Produk

Tahapan terakhir dalam mendesain purwarupa barang jualan ialah menunjukkannya pada pembeli supaya bisa menarik minat para calon pembeli. Ini adalah kesempatan bagi Anda untuk mempromosikan purwarupa produk Anda, baik via iklan maupun di acara pameran atau exhibition.

Siap Mengembangkan Prototype pada Bisnis Anda?

Itulah penjelasan seputar purwarupa yang perlu seorang pebisnis kembangkan sebelum produk aslinya siap. Apakah Anda sedang merancang produk untuk kebutuhan konsumsi khalayak luas? Pastikan jika rancangan produk Anda dapat mendatangkan sebanyak mungkin pembeli.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page