Ketika kamu melakukan pelanggaran terhadap suatu peraturan maupun norma-norma, sudah pasti akan ada sanksi yang kamu dapatkan. Begitu pula bila kamu dianggap tidak sopan, maka berbagai sanksi norma kesopanan akan kamu terima dari masyarakat. Simak apa saja jenis sanksinya, agar dapat kamu hindari di bawah ini!
10 Contoh Sanksi Norma Kesopanan
Sanksi norma kesopanan ini biasanya lebih ringan dibandingkan norma-norma yang lain. Berikut beberapa contohnya:
1. Mendapatkan Ejekan dari Orang Lain
Sanksi pertama yang akan kamu dapatkan bila melanggar norma kesopanan, yakni berupa ejekan dari orang lain. Umumnya, kamu akan mendapatkan sanksi ini bila melakukan hal-hal seperti berperilaku buruk pada seseorang, mencemooh orang lain, tidak turut serta pada acara di lingkungan, dan lainnya.
Biasanya ejekan yang orang lontarkan berupa sindiran atau teguran, seperti:
- “Ih sombong banget jadi orang”
- “Tidak pernah diajari sama orang tuanya sopan santun ya?”
- “Sibuk banget kayaknya, sampai gak pernah ikut rapat warga”
- “Baru punya mobil aja udah belagu”
- “Kalo bicara yang sopan dong”
2. Tidak Dihargai oleh Orang Sekitar
Ketika kamu tidak dihargai oleh orang lain, bisa jadi itu adalah sebuah sanksi norma kesopanan. Karena biasanya, orang tidak akan menghargai seseorang yang memiliki kebiasaan mengganggu ketenangan atau kenyamanan tetangganya, berkata kasar pada orang tua, menyela antrian, dan sebagainya.
Berikut beberapa tindakan yang akan orang lain lakukan bila ia tidak lagi menghargai kamu:
- Kebaikan yang kamu lakukan hanya ia pandang sebelah mata.
- Tidak mau berbicara kepadamu.
- Menyela kamu saat berbicara.
- Merendahkan ide yang kamu ajukan.
- Tidak peduli denganmu.
3. Digosipkan Tetangga atau Orang Sekitar
Meskipun gosip tidak selalu menjadi sanksi sosial, namun sebagian besar orang akan menggosipkan seseorang yang mereka anggap berperilaku buruk. Misalnya, jarang ikut gotong royong, sering berdebat dengan tetangga, enggan meminta maaf saat melakukan kesalahan, membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.
Ciri-ciri orang yang sedang menggosipkan kamu, yakni:
- Mereka berbicara dengan berbisik sambil pandangan matanya mengarah padamu.
- Kamu tidak masuk ke dalam group chat rahasia.
- Ketika mereka sedang asik mengobrol dan tiba-tiba kamu datang, mereka akan langsung panik, kikuk, sok ramah, dan mengubah topik pembicaraan.
- Menatap kamu dengan sorot kelicikan, cepat memalingkan wajah, atau menatap kamu dengan tajam.
- Pada saat dari kejauhan kamu melihat sekelompok orang sedang sibuk mengobrol, tetapi mendadak hening ketika kamu mendekat ke arah mereka.
4. Sulit Beradaptasi
Sulit beradaptasi nyatanya bukan hanya masalah kesehatan mental yang terganggu atau karakteristik seseorang yang tertutup. Namun, juga bisa menjadi sanksi norma kesopanan. Khususnya bagi kamu yang tidak bisa berperilaku baik atau mengikuti adat istiadat suatu daerah ketika sedang berkunjung.
Sehingga, kamu akan merasa kikuk, tidak mudah menjalin komunikasi dengan penduduk setempat, hingga kesulitan dalam menjalani kehidupan di tempat tersebut. Contohnya, saat kamu menginap di Desa Penglipuran, Bali yang merupakan desa terbersih, tetapi kamu tidak terbiasa membuang sampah pada tempatnya.
Maka, kamu akan kesulitan untuk menyesuaikan diri hingga berujung stres. Karena tidak terbiasa untuk hidup bersih.
5. Mendapat Teguran atau Peringatan
Apabila kamu melakukan perbuatan buruk dan melanggar sopan santun di satu wilayah, bisa saja kamu akan mendapatkan teguran atau peringatan. Baik berupa lisan maupun tertulis. Misalnya, ketika kamu menyebarkan fitnah terhadap seseorang, berkelahi, berisik di tengah malam, membawa makanan dari luar ke dalam bioskop, dll.
Umumnya, teguran yang akan kamu terima mulai dari peringatan untuk tidak mengulanginya lagi hingga permintaan maaf terhadap orang atau kelompok yang kamu rugikan. Contohnya, ketika kamu berkelahi di kantor, maka pihak HRD akan memberikan kamu SP1.
Contoh lainnya, ketika kamu adalah seorang public figure yang menyampaikan sesuatu hal buruk terhadap kelompok tertentu secara online. Kemudian, kelompok tersebut merasa tersinggung dan mengirimkanmu surat Somasi. Maka, kamu perlu menyatakan permintaan maaf secara online terhadap kelompok tersebut.
6. Membayar Denda
Sanksi norma kesopanan berikutnya yang bisa saja kamu terima adalah membayar denda. Nominal denda tentunya variatif, tergantung kesalahan yang kamu lakukan, tingkat kerugian akibat tindakanmu, atau peraturan yang berlaku.
Contoh kesalahan yang mengharuskan kamu membayar denda adalah membuang sampah sembarangan, merusak properti orang lain atau publik, tidak mengikuti suatu acara, dan lainnya.
Seperti yang tercantum pada Perda Provinsi DKI Jakarta No. 04 Tahun 2019. Jika kamu secara sengaja dan terbukti membuang sampah sembarangan, maka wajib membayar denda hingga Rp500.000,00.
7. Citra Diri Menjadi Buruk
Jika kamu tidak bisa menjaga sopan santun terhadap orang lain, makhluk hidup, maupun lingkungan. Maka, hal tersebut akan membuat citra diri atau nama kamu dipandang buruk oleh orang lain. Jika citra diri kamu sudah buruk, maka orang lain akan mudah merendahkan, mengabaikan, hingga tidak percaya lagi kepadamu.
Contoh hal-hal yang membuat citra diri kamu menjadi buruk, yaitu berpakaian tidak sopan, suka telat masuk kantor, sering absen bayar iuran, dan sebagainya.
8. Dikucilkan
Pada saat kamu tidak mampu mengikuti aturan di suatu tempat, maka sanksi norma kesopanan yang kamu dapatkan adalah warga sekitar akan mengucilkanmu. Akibatnya, kamu tidak akan mendapatkan teman untuk bersosialisasi, susah untuk mendapatkan bantuan, hingga mempersulit kamu dalam mengakses fasilitas umum.
Karena, ketika kamu dikucilkan, tidak ada orang yang ingin berteman dengan kamu. Bahkan, orang yang bersedia menemanimu juga akan mendapatkan dampaknya.
Biasanya, tindakan yang dapat membuat orang lain mengucilkanmu adalah tidak aktif mengikuti kegiatan sosial, tidak ramah atau acuh terhadap tetangga, hingga perilaku sombong yang berlebihan. Sehingga, orang lain enggan untuk berkomunikasi denganmu.
9. Menjadi Korban Bully
Orang yang mendapatkan bully-an tidak hanya karena ia merupakan sosok yang pendiam, culun, kutu buku, terlalu baik, dan lainnya. Namun, saat kamu melanggar norma-norma kesopanan seperti menendang orang tua, suka berkata bohong, atau sombong.
Maka, orang lain akan mudah membully kamu, baik secara verbal hingga fisik. Mulai dari orang-orang akan melontarkan kata-kata kasar kepadamu, menyiramkan air padamu, melemparkan telur ke rumahmu, hingga memukul.
10. Diusir atau Dipecat
Sanksi norma kesopanan terakhir yang sangat fatal dan berat, yaitu kamu akan mendapatkan surat pemecatan atau pengusiran secara tidak hormat. Biasanya, sanksi ini akan kamu terima bila melakukan kesalahan yang sudah berat. Seperti mencuri, membuat keributan hingga merusak fasilitas, menjadi pembully, dan lainnya.
Apabila sudah mendapatkan sanksi ini, maka kamu akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau tempat tinggal di lokasi lain. Karena nama kamu sudah buruk di lokasi sebelumnya.
Yuk, Hindari Sanksi Norma Kesopanan!
Jadi, sanksi norma kesopanan yang akan kamu dapatkan apabila melanggar sopan santun atau aturan setempat, yaitu mulai dari mendapatkan ejekan hingga pengusiran. Nah, bila kamu tidak ingin merasakan sanksi-sanksi tersebut, maka belajarlah untuk lebih sopan dan mematuhi aturan di tempat kamu berada.