Margin Trading: Arti, Manfaat, Cara Menghitung, Resiko & Contohnya

Margin trading adalah salah satu fasilitas dalam perdagangan saham yang sangat penting untuk kamu ketahui. Jika kamu memiliki modal terbatas, namun ingin membeli lebih banyak saham, maka kamu bisa menggunakan fasilitas ini. Namun, tentu saja ada persyaratan dan ketentuan yang harus kamu patuhi.

Pengertian Margin Trading

Margin trading adalah praktik dalam perdagangan, di mana seorang investor menggunakan dana pinjaman dari broker untuk memperbesar daya belinya dalam bertransaksi.

Kamu dapat membeli atau menjual aset keuangan dengan menggunakan dana yang melebihi jumlah modal yang kamu miliki. Dengan kata lain, kamu dapat “meminjam” sebagian dana dari broker untuk meningkatkan potensi keuntungan.

Dalam melakukannya, kamu harus menyetorkan sejumlah jaminan ke broker sebagai persyaratan untuk mendapatkan akses ke dana pinjaman. Setoran tersebut biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai total transaksi.

Misalnya, jika persyaratan margin adalah 50%, maka kamu perlu menyetorkan 50% dari nilai transaksi. Fungsinya sebagai jaminan bagi broker dalam menghadapi risiko kredit yang timbul dari pemberian dana pinjaman.

Salah satu keunggulannya adalah peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan menggunakan pinjaman, kamu dapat memperbesar jumlah aset,sehingga keuntungan yang kamu peroleh juga meningkat.

Namun, perlu kamu ingat bahwa pinjaman ini juga meningkatkan potensi kerugian. Jika pasar bergerak melawan posisi kamu, maka kerugian yang kamu alami juga akan lebih besar daripada jika melakukan transaksi tanpa menggunakan pinjaman.

Pergerakan harga yang tidak sesuai dengan prediksi, volatilitas pasar, dan perubahan suku bunga adalah beberapa faktor yang dapat berdampak signifikan terhadap harga instrumen investasi.

Oleh karena itu, pengelolaan risiko yang baik, pemahaman yang mendalam tentang aset, serta penggunaan strategi yang tepat, sangat penting dalam melakukan pinjaman investasi dengan sukses.

6 Manfaat dan Keuntungan Margin Trading

Jika kamu memanfaatkan fasilitas pinjaman untuk membeli saham, maka kamu akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan, yaitu:

1. Potensi Keuntungan yang Lebih Besar

Salah satu manfaat utama yang akan kamu dapatkan adalah peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan menggunakan dana pinjaman dari broker, kamu dapat memperbesar daya beli dan melakukan transaksi dengan volume yang lebih besar.

Hal ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan keuntungan yang proporsional lebih besar, jika harga aset naik. Dengan memanfaatkan fasilitas ini, maka kamu dapat memaksimalkan potensi keuntungan dalam investasi.

2. Diversifikasi Portofolio

Keuntungan yang kedua adalah kesempatan untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi. Dengan menggunakan dana pinjaman, kamu dapat memperluas lingkup investasi dan memiliki akses ke berbagai instrumen keuangan yang mungkin sebelumnya tidak dapat kamu jangkau.

Diversifikasi portofolio menjadi penting dalam mengurangi risiko investasi. Jika salah satu aset mengalami penurunan nilai, maka keuntungan dari aset lainnya dapat membantu menyeimbangkan kerugian tersebut. Sehingga, kamu tidak hanya bergantung pada satu saham saja.

3. Akses Lebih Cepat ke Pasar

Keuntungan margin trading selanjutnya adalah akses yang lebih cepat ke pasar. Kamu tidak perlu menunggu sampai memiliki dana penuh untuk membeli aset. Kamu dapat langsung memanfaatkan peluang pasar dengan menggunakan dana pinjaman dari broker.

Keuntungan ini memungkinkan kamu untuk merespons pergerakan harga yang cepat dan mengambil posisi dalam waktu singkat, sehingga kamu dapat memanfaatkan peluang untuk mendapatkan keuntungan.

4. Menghindari Suspend Buy

Jika kamu menggunakan akun sekuritas reguler, maka kamu berisiko mengalami Suspend Buy. Dalam perdagangan saham, pengertian Suspend Buy, yaitu kondisi dimana kamu tidak mampu membayar kewajiban hingga dua hari setelah hari perdagangan.

Kalau sampai hal ini terjadi, maka broker akan melarang kamu untuk membeli saham, alias suspended. Namun, jika kamu menggunakan fasilitas pinjaman, maka kamu tetap bisa membeli saham dengan mengandalkan ketersediaan limit, selama rasio minimal untuk nilai jaminan kamu tetap tercukupi.

5. Holding Period Fleksibel

Holding period adalah jangka waktu untuk menahan kepemilikan saham. Keuntungan ekstra yang akan kamu dapatkan adalah holding period yang lebih panjang.

Kamu bisa tetap bertransaksi tiga hari setelah perdagangan (T+3). Saham kamu tidak akan dijual paksa hingga empat hari setelah perdagangan (T+4) selama rasio jaminan kamu masih mencukupi.

6. Biaya Lebih Rendah

Pada rekening reguler, jika kamu terlambat memenuhi kewajiban, maka kamu akan mendapatkan denda sebesar 0,13% per hari. Sedangkan jika kamu memakai fasilitas pinjaman broker, maka denda yang harus kamu bayar hanya sebesar 0,05% per hari.

2 Resiko Margin Trading

Walaupun manfaat dan keuntungannya sangat banyak, namun kamu tetap perlu mewaspadai berbagai resiko yang mengintai dari pinjaman broker, yaitu:

1. Capital Loss

Capital loss terjadi ketika nilai investasi menurun dan menghasilkan kerugian. Hal ini terjadi ketika harga saham atau aset lain yang dibeli menggunakan margin turun di bawah harga beli.

Perdagangan dengan margin memungkinkan investor untuk membeli aset dengan dana pinjaman dari broker, sehingga meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian.

2. Forced Sell

Forced sell (penjualan paksa) terjadi ketika kamu tidak dapat memenuhi margin call atau tidak memperbarui posisi margin kamu. Margin call terjadi ketika ekuitas dalam akun jatuh di bawah batas minimum.

Dalam situasi ini, broker memiliki hak untuk menjual aset kamu untuk melunasi hutang atau memenuhi persyaratan margin. Singkatnya, broker akan menjual saham kamu secara paksa untuk membayar pinjaman kamu sebelumnya.

Cara Menghitung Margin Trading

Perhitungan sangat penting untuk menentukan berapa banyak dana yang harus kamu investasikan. Selain itu, kamu juga perlu melakukan analisis secara rinci, agar dana investasi yang kamu pinjam dari broker tidak berbuah kerugian.

Cara menghitungnya sangatlah mudah, yaitu:

Pinjaman broker = Rencana pembelian saham – Dana yang kamu miliki

Misalnya, kamu berniat untuk membeli saham salah satu emiten seharga Rp10.000,00 per lembar sebanyak 20 lot. Sehingga, total dana yang kamu butuhkan adalah Rp20.000.000,00. 

Akan tetapi, kamu hanya memiliki dana sebesar Rp10.000.000,00; sehingga membutuhkan pinjaman dana sebesar Rp10.000.000,00 lagi.

Pinjaman tersebut bisa kamu dapatkan dari broker, agar kamu bisa membeli saham sebanyak 20 lot sesuai dengan yang kamu rencanakan. Jika harga saham tersebut naik setelahnya, maka kamu akan menerima keuntungan bersih setelah dikurangi biaya pengembalian pinjaman kepada broker.

Namun, jika harga saham turun, maka broker akan melakukan margin call, yaitu meminta kamu untuk melakukan top up dana guna mengembalikan nilai jaminan ke posisi semula.

Misalnya, harga saham setelah pembelian turun dari Rp10.000,00 menjadi Rp9.800,00. Secara otomatis, nilai investasi kamu juga akan turun dari Rp20.000.000,00 menjadi Rp19.600.000,00. 

Broker akan meminta kamu untuk top up dana sebesar Rp400.000,00; agar nilai investasi kamu kembali ke posisi awal, yaitu Rp20.000.000,00.

Jika kamu tidak melakukan top up sesuai instruksi broker, maka broker akan melakukan forced sell alias menjual paksa saham kamu dengan harga rugi. Oleh karena itu, kamu harus memperhitungkan dengan matang sebelum memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas ini.

Contoh Margin Trading

Contoh sederhana dari fasilitas ini adalah ketika kamu membeli sejumlah saham dengan sebagian dana berasal dari pinjaman broker. Misalnya, kamu memiliki modal sebesar $10.000 dan menggunakan leverage 1:2 yang ditawarkan oleh broker.

Dengan leverage ini, kamu dapat membeli saham senilai $20.000, dengan $10.000 modal sendiri dan $10.000 dari pinjaman broker.

Jika harga saham naik, maka kamu dapat menjual saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi dan mengembalikan pinjaman ke broker. Keuntungan dari transaksi ini dapat menjadi lebih besar, daripada jika kamu hanya menggunakan modal sendiri.

Namun, jika harga saham turun, maka kamu juga akan mengalami kerugian yang lebih besar, daripada jika kamu hanya menggunakan modal sendiri. Jika kerugian tersebut melebihi batas yang ditentukan oleh broker, maka kamu harus menambah dana atau menjual saham tersebut di harga rugi.

Apakah Kamu Tertarik untuk Menggunakan Margin Trading?

Kita sudah membahas tentang pengertian, manfaat, cara menghitung, resiko, dan contoh kasus pada investasi saham dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman dari broker. Jadi, apakah kamu sudah mengerti dan tertarik untuk menggunakan margin trading?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page