Pengertian Revaluasi: Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Revaluasi termasuk salah satu istilah yang sering digunakan dalam bidang akuntansi. Istilah tersebut merujuk pada pendekatan yang bermanfaat dalam menghitung nilai terbaru dari suatu aset. 

Meskipun termasuk istilah umum, masih banyak masyarakat awam yang belum memahami sepenuhnya tentang pendekatan penilaian nilai aset ini. Jika Anda salah satunya, maka pada ulasan kali ini kami akan mengajak Anda untuk lebih memahami tentang praktik akuntansi ini. Langsung saja, simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu Revaluasi?

Revaluasi adalah sebuah pendekatan akuntansi yang berguna untuk menghitung nilai baru dari suatu barang. Berdasarkan pengertian tersebut, revaluasi aset adalah praktik akuntansi yang bertujuan untuk menilai kembali aset yang perusahaan miliki. 

Pendekatan akuntansi yang juga terkenal dengan istilah penilaian kembali atau dalam bahasa Inggris revaluation ini perlu perusahaan lakukan lantaran adanya perubahan nilai aset di pasaran. Dalam praktiknya, aset yang melewati penilaian ulang akan menyesuaikan nilai pasar saat ini. 

Proses penilaian kembali umumnya sangat perusahaan butuhkan, khususnya untuk aset perusahaan yang berpotensi mengalami kenaikan nilai di pasaran setiap rentang waktu tertentu, seperti bangunan atau tanah. 

Meskipun begitu, revaluasi juga dapat perusahaan terapkan dalam hal kewajiban atau utang. Oleh sebab itu, penilaian ulang nilai aset berguna untuk menjaga nilai aset tetap selaras dengan nilai pasar terkini berupa nilai yang wajar.

Tujuan Revaluasi Aset

Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, tujuan utama dari penilaian ulang atas aset adalah memperbarui nilai aset jangka panjang perusahaan agar tetap selaras dengan nilai wajar. Namun, jika kita bedah secara rinci, revaluasi memiliki beberapa tujuan lain, yang meliputi: 

  • Perusahaan dapat memperkirakan nilai, kekayaan, dan kemampuan perusahaan yang sebenarnya.
  • Menunjukkan nilai aset terkini dari perusahaan kepada investor dan masyarakat.
  • Salah satu dasar utama dalam pengambilan keputusan bisnis perusahaan yang mencerminkan kondisi perusahaan.
  • Mendapatkan suntikan investasi baru dengan menunjukkan nilai aset terkini perusahaan.
  • Membantu mempermudah proses merger perusahaan.
  • Langkah pengendalian rasio utang terhadap ekuitas, guna mempermudah mendapatkan kredit usaha dari pihak bank.
  • Mengurangi kewajiban pajak pada tahun pelaksanaan penilaian ulang nilai aset. Sehingga, pajak akan lebih rendah, terutama saat nilai aset meningkat seiring dengan peningkatan biaya penyusutan.

Manfaat Revaluasi

Lebih dari sekedar memperbarui data nilai wajar aset, praktik penilaian ulang nilai aset sebenarnya memberikan sejumlah manfaat kepada perusahaan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah manfaat revaluasi nilai aset perusahaan:

1. Menunjukan Kekayaan Wajar Perusahaan

Melalui upaya penilaian ulang nilai aset perusahaan secara berkala, perusahaan akan dapat mencerminkan nilai wajar perusahaan itu sendiri. Aktivitas ini terbilang sangat penting bagi perusahaan yang sedang go public

Pasalnya, penilaian ulang nilai aset adalah metode yang dapat berguna untuk menyusun nilai aset ke harga yang lebih realistis.

2. Mengontrol Permodalan

Manfaat lain dari revaluasi nilai aset perusahaan adalah membantu proses pengontrolan modal agar rasio utang perusahaan terhadap ekuitas turun. Sehingga, pihak perusahaan akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pinjaman dari bank. 

Dalam hal ini, jika modal atau nilai aset yang perusahaan miliki semakin meningkat, maka nilai kecukupan modal atau capital adequacy ratio juga semakin meningkat pula. Sehingga, dengan kata lain bank akan mendapatkan kemampuan lebih untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan.

3. Meningkatkan Kinerja Keuangan dapat Menarik Investor

Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan juga termasuk manfaat yang dari penilaian ulang nilai aset. Hal ini sangatlah penting karena informasi kinerja keuangan perusahaan dapat menggaet investor untuk melakukan investasi di perusahaan terkait. 

Oleh karena upaya tersebut, perusahaan biasanya dapat melakukan penerbitan penawaran saham perusahaan. Selanjutnya, melalui perhitungan debt to assets ratio dan debt to equity ratio dari perusahaan, maka investor dapat mempertimbangkan untuk menanamkan modal ke perusahaan terkait.

4. Mengurangi Kewajiban Pajak

Revaluasi nilai aset perusahaan juga dapat bermanfaat sebagai instrumen untuk mengurangi kewajiban pajak perusahaan. Pasalnya, jika nilai aset perusahaan meningkat, maka biaya penyusutan pun juga akan meningkat. 

Melalui upaya membebankan biaya penyusutan ke dalam laporan keuangan, perusahaan akan dapat mengurangi beban pajak di tahun-tahun mendatang.

5. Membantu Proses Merger Perusahaan

Dalam proses merger perusahaan, penilaian ulang nilai aset perusahaan dapat memberikan manfaat kepada pihak yang menginisiasi penggabungan. Melalui penilaian ulang nilai aset, nilai wajar baru dari perusahaan akan lebih mudah untuk mereka ketahui.

Kerugian Melakukan Revaluasi Aset

Meskipun menawarkan cukup banyak manfaat, praktik revaluasi juga sebenarnya memiliki kerugian tersendiri. Jika kita rinci, terdapat dua kerugian utama dari kegiatan penilaian ulang nilai aset.

Pertama, kegiatan penilaian ulang nilai aset perusahaan memakan banyak biaya lantaran melibatkan bantuan ahli teknis. Sehingga, pihak perusahan kemungkinan tidak dapat melakukannya setiap tahun. Kedua, jumlah biaya penyusutan yang dibebankan atas penilaian ulang nilai aset tidak memberikan pola yang teratur.

Jenis Aset yang Dapat Menerapkan Revaluasi

Salah satu pertanyaan yang sering orang tanyakan terkait topik ini adalah apa saja aset yang dapat melewati proses penilaian ulang. Untuk bagian ini, aset yang dapat menjadi objek penilaian ulang adalah aset tetap.

Sederhananya, aset tetap adalah aset yang memiliki wujud dan dapat bermanfaat untuk mendapatkan serta memelihara penghasilan, sehingga dapat menjadi objek pajak. Adapun beberapa contoh aset tetap yang dapat dinilai ulang adalah seperti tanah, bangunan. dan juga peralatan produksi perusahaan.

Kapan Revaluasi Aset Seharusnya Dilakukan?

Terkait dengan kapan kegiatan revaluasi aset seharusnya perusahaan lakukan, perlu Anda pahami bahwa praktik akuntansi ini sebenarnya bukan hal yang harus perusahaan lakukan setiap periode secara teratur. 

Penilaian ulang nilai aset dapat perusahaan lakukan kapan pun sesuai kebutuhan perusahaan. Selain itu, juga pada kondisi ketika terjadi perubahan nilai wajar aset perusahaan ketimbang waktu sebelumnya.

Contoh Revaluasi Aset

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang revaluasi, berikut adalah contoh kasus yang Anda dapat jadikan referensi.

Sebuah perusahaan melakukan pembelian tanah pada tahun 2018 dengan harga Rp100.000.000,00. Lalu, pada tahun 2022, diketahui bahwa nilai wajar tanah tersebut di pasaran menjadi Rp125.000.000,00.

Atas adanya kenaikan tersebut, maka perusahaan pun melakukan revaluation dan menambahkan kenaikan sebesar Rp25.000.000,00 ke dalam pembukuan perusahaan. Sehingga, nilai wajar dari lahan tersebut menjadi Rp125.000.000,00.

Dari contoh kasus di atas, dapat terlihat bahwa adanya perubahan nilai aset di pasaran yang menjadi dasar bagi perusahaan melakukan penilaian ulang terhadap aset, yang dalam hal ini adalah tanah.

Sudah Paham dengan Penerapan Revaluasi pada Bisnis

Sekian ulasan dari kami mengenai revaluasi ini. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat untuk Anda apabila ingin berinvestasi atau memulai bisnis. Sebab, dengan memahami dengan baik perihal penilaian ulang nilai aset ini termasuk salah satu hal penting dalam praktik akuntansi bisnis.Kesimpulannya, revaluasi adalah praktik akuntansi yang berguna untuk menilai kembali nilai suatu barang agar sesuai dengan nilai wajar. Praktik akuntansi ini umumnya bermanfaat untuk mengetahui nilai terbaru aset jangka panjang suatu perusahaan untuk ditujukan kepada investor.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page