Akumulasi: Pengertian, Jenis, serta Cara Menghitungnya

Secara umum, akumulasi atau accumulation dapat dipahami sebagai kegiatan atau proses mengumpulkan sesuatu untuk tujuan memperoleh pengembalian yang lebih tinggi di masa mendatang. Artikel ini membahas pengertian, jenis-jenis, dan cara menghitungnya secara lengkap. Yuk, belajar bersama!

Pengertian Akumulasi

Akumulasi adalah proses atau tindakan mengumpulkan dan menyimpan sesuatu secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk akuntansi dan keuangan

Secara umum, tindakan tersebut merujuk pada penambahan dan pengumpulan jumlah atau item tertentu seiring berjalannya waktu.

Dalam akuntansi, tindakan pengumpulan ini sering digunakan untuk menggambarkan penumpukan keuntungan, kerugian, biaya, atau penyusutan dari tahun ke tahun. 

Dengan demikian, proses atau tindakan ini mencerminkan total jumlah yang dikumpulkan atau diakumulasikan selama periode waktu tertentu.

Jenis-Jenis Akumulasi

Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 jenis accumulation yang dapat kamu pelajari, yaitu:

1. Modal

Accumulation modal dapat diartikan sebagai penambahan atau pengurangan modal pemilik suatu perusahaan dari keuntungan atau kerugian yang diakumulasikan dari tahun ke tahun.

Jenis accumulation ini dapat diukur melalui penghitungan atau penilaian perubahan nilai aset. Dalam konteks bisnis, perusahaan akan mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali keuntungan yang dihasilkan ke dalam bisnis.

Pilihan investasi tergantung dari jenis atau bidang bisnisnya, bisa berupa investasi dalam aset fisik seperti peralatan atau properti atau investasi dalam pengembangan sumber daya manusia.

Dalam hal ini, perusahaan akan mengevaluasi nilai tambah yang dihasilkan dari reinvestasi tersebut. Kondisi tersebut dapat mencerminkan keuntungan atau kerugian perusahaan sejak berdirinya atau sejak terakhir kali modal diubah.

Sementara itu, dalam proses tersebut, bisa saja terjadi perubahan modal dari pemilik perusahaan yang dihitung berdasarkan pendapatan, biaya, dividen, dan lainnya. 

Keuntungan bersih atau rugi bersih setelah dikurangi dengan pembayaran dividen akan diakumulasikan dalam akun modal pemilik. 

Dalam setiap periode akuntansi, keuntungan atau kerugian bersih akan ditambahkan atau dikurangkan dari saldo accumulation modal sebelumnya.

2. Parkir

Accumulation parkir merupakan salah satu bentuk accumulation. Arif Rahman pernah melakukan penelitian berjudul “Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Sepeda Motor dan Mobil Studi Kasus Areal Parkir Asri Medical Center (AMC) Yogyakarta”.

Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa accumulation parkir digunakan untuk mengidentifikasi jumlah kendaraan yang parkir di area parkir tersedia dalam rentang waktu tertentu.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan yang telah menggunakan area parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk. Jumlah ini kemudian dikurangi dengan kendaraan yang keluar. 

Dengan demikian, hasil accumulation akan memberikan jumlah maksimum kendaraan yang parkir pada hari dan waktu tertentu.

Di samping itu,  accumulation parkir berkaitan dengan pengumpulan biaya parkir dalam tempat tertentu. Misalnya, di pusat perbelanjaan atau fasilitas parkir lainnya. Jumlah accumulation tersebut dapat digunakan untuk tujuan perencanaan, pelaporan, atau evaluasi bisnis.

3. Biaya

Jenis akumulasi berikutnya adalah accumulation biaya yang merujuk pada proses pengumpulan atau penumpukan biaya-biaya terkait dengan suatu proyek atau aktivitas bisnis dalam periode tertentu.

Pencatatan biaya-biaya tersebut meliputi biaya produksi, biaya overhead, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang relevan dengan operasional perusahaan.

Adapun biaya-biaya yang terkumpul dari waktu ke waktu tersebut dapat membantu dalam perhitungan total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan tertentu.

Sementara itu, ada dua metode accumulation biaya yang perlu kamu ketahui, yaitu biaya pesanan dan biaya proses.

Penetapan biaya pesanan adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan biaya secara terpisah untuk setiap pesanan, kontrak, atau layanan yang memiliki identitas berbeda. 

Metode tersebut umumnya digunakan oleh perusahaan yang terlibat dalam proses manufaktur, seperti pekerjaan konstruksi, bengkel, percetakan, katering, dan industri furniture.

Di sisi lain, accumulation biaya proses adalah metode yang digunakan untuk menggabungkan biaya produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap unit waktu tertentu.

Metode ini cocok untuk perusahaan yang terlibat dalam proses produksi berkelanjutan, seperti industri farmasi, maskapai penerbangan, dan rumah sakit.

4. Penyusutan

Accumulation penyusutan adalah istilah dalam akuntansi yang merujuk pada pengurangan nilai suatu aset, karena penggunaannya selama periode waktu tertentu. 

Contoh aset yang dapat mengalami accumulation penyusutan meliputi gedung, peralatan pertambangan, dan perangkat elektronik kantor, seperti laptop dan printer.

Dalam laporan keuangan, terdapat dua komponen yang terkait dengan penyusutan, yaitu beban penyusutan dan accumulation penyusutan.

Beban penyusutan adalah jumlah biaya yang diakui sebagai penggunaan atau depresiasi aset modal selama periode waktu tertentu. Sementara itu, accumulation penyusutan adalah jumlah total beban penyusutan yang telah terakumulasi seiring berjalannya waktu. 

Keduanya memiliki perlakuan pencatatan yang berbeda dalam laporan keuangan, di mana beban penyusutan dicatat dalam laporan laba rugi, sedangkan accumulation penyusutan dicatat dalam neraca.

Pada tahun pertama penggunaan aset tetap, jumlah accumulation penyusutan akan sama dengan jumlah penyusutan tahun pertama.

Kemudian, pada tahun kedua, jumlah accumulation penyusutan akan menjadi hasil dari total penyusutan aset tetap tahun pertama dan tahun kedua. Proses ini berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Cara Menghitung Akumulasi

Berikut ini adalah 2 contoh cara menghitung accumulation yang dapat kamu jadikan sebagai referensi, yaitu:

1. Contoh Perhitungan Akumulasi Parkir

Pertama, contoh perhitungan accumulation parkir. Ada rumus tersendiri yang dapat kamu gunakan untuk menghitung accumulation parkir. Adapun rumus tersebut adalah:

Akumulasi parkir = X + Ei – Ex

Keterangan:

X = jumlah kendaraan yang sudah ada

Ei = jumlah kendaraan yang masuk area parkir

Ex = jumlah kendaraan yang keluar area parkir.

Sebagai contoh, misalkan ada 150 kendaraan yang sudah ada di tempat parkir. Kemudian, sejumlah 46 kendaraan masuk ke area parkir. Setelah itu, sekitar 4 kendaraan keluar dari area parkir.

Maka, cara menghitung accumulation parkirnya adalah sebagai berikut.

Diketahui X = 150 kendaraan

Ei = 46 kendaraan

Ex = 4 kendaraan

Akumulasi parkir = X + Ei – Ex= 150 + 46 – 4= 192 kendaraan

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan accumulation parkirnya adalah sebanyak 192 kendaraan.

2. Contoh Perhitungan Akumulasi Modal

Pada dasarnya, cara menghitung accumulation modal dapat bervariasi, tergantung pada situasi atau kebutuhan tertentu.

Sebagai contoh, untuk menghitung accumulation modal berdasarkan laba bersih tentu berbeda dengan accumulation modal dengan mengurangi modal yang ditarik.

Jika kamu ingin menghitung accumulation modal berdasarkan laba bersih, mulailah dengan jumlah modal awal atau accumulation modal dari periode sebelumnya (apabila ada).

Kemudian, tambahkan laba bersih yang dihasilkan dalam periode tersebut. Lalu, kurangi dividen (keuntungan) yang dibayarkan kepada pemilik atau pemegang saham.

Berikut rumus untuk menghitung accumulation modal pada suatu periode tertentu, yaitu:

Akumulasi Modal = Akumulasi Modal Awal + Laba Bersih – Dividen

Misalkan, pada awal tahun 2023, perusahaan XYZ memiliki accumulation modal sebesar Rp15.000.000,00. Selama tahun tersebut, perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp5.000.000,00 dan memutuskan untuk tidak membayar dividen kepada pemilik maupun pemegang saham.

Dengan demikian, accumulation modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah:

Akumulasi Modal = Akumulasi Modal Awal + Laba Bersih – Dividen

       = Rp15.000.000,00 + Rp5.000.000,00 – 0

       = Rp20.000.000,00

Berdasarkan data dan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan accumulation modal perusahaan XYZ sebesar Rp20.000.000,00.

Sudah Paham Tentang Akumulasi?

Setelah mengetahui pengertian, jenis-jenis, serta cara menghitung akumulasi, semoga dapat membantu kamu dalam berbagai hal termasuk dalam urusan akuntansi dan keuangan bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Pasalnya, dalam praktik sehari-hari pun saat membeli barang seperti laptop atau smartphone kamu dapat menggunakan jenis akumulasi penyusutan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyusutan nilai aset.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page