Sebagai pelaku usaha, kamu pasti mengetahui hal paling krusial dan utama sebelum membentuk suatu bisnis adalah mengumpulkan modal. Hal ini diperlukan untuk mengatur untung dan memberikan gambaran mengenai sebuah usaha tersebut. Lalu, apakah kamu penasaran tentang bagaimana sejarah dan penjelasan lengkapnya?
Daftar ISI
Pengertian Modal
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) modal adalah suatu dana yang berfungsi sebagai pokok atau induk dalam kegiatan permulaan bisnis atau sebuah usaha. Dalam kata lain, capital ini dapat berfungsi untuk menjadi instrumen menambah kekayaan.
Ada banyak sekali contoh dari capital, bisa berbentuk uang, barang jadi, skill, dan sebagainya. Menurut KBBI juga capital bisa dijadikan oleh seorang individu, perusahaan, atau bisnis sebagai bekal dalam berjuang, bekerja, dan sebagainya yang sebelumnya sudah dimiliki oleh kita.
Dalam bahasa Inggris sendiri, modal berasal dari kata “Capital”. Dikutip dalam halaman Merriam Webster, kata Capital ini dalam bahasa latin artinya terdahulu, pertama, atau kepala. Kata lainnya juga ada yang berarti utama. Pada bahasa Perancis dan Italia, Capitale atau capital berarti persediaan barang penting saat berbisnis.
Sejarah Modal
Setelah mengetahui pengertian capital dalam arti generik. Kamu juga perlu mengetahui apa sih sebenarnya sejarah dari kata capital ini sendiri dan sudah dipakai berapa lama kata ini untuk menggambarkan suatu permulaan penting untuk bisnis seseorang. Nah, berikut ini ada beberapa sejarah menarik dari capital yang bisa kamu ketahui, yaitu:
1. Kaum Publican pada Tahun Lebih Kurang 3 SM (Sebelum Masehi)
Sejarah bisnis mencatat, dahulu capital memiliki pengertian lain, yaitu sistem bagi hasil. Nah, sistem bagi hasil ini sudah tercatat dipakai oleh para kaum Publican cukup lama, yaitu sudah ada di pencatatan sejarah bisnis di tahun 3 SM.
Kaum ini hidup pada zaman kekaisaran Romawi yang merupakan orang-orang pebisnis kontraktor dan penyedia jasa. Nah, sistem bagi hasil ini akan diberikan oleh pemerintah terhadap rakyat untuk membiayai keperluan negara, seperti keperluan militer atau membangun fasilitas umum.
2. Dokumen Saham Pertama di Dunia
Sistem capital juga tercatat sudah dipakai oleh banyak orang dalam dokumen saham yang pertama kali ada di Dunia. Dokumen saham ini adalah dokumen yang ditulis oleh sebuah perusahaan yang bernama Stora Kopparbergs Bergslag. Proyek pertama mereka dimulai di tahun 850 sesudah Masehi
Capital pada dokumen ini tercatat di tanggal 16 Juni 1288, yang mana pada saat itu Raja Swedia mengesahkan dokumen legal yang berjudul deed of exchange. Yaitu dokumen pembagian hasil untuk delapan orang petinggi untuk sebuah tambang.
Manfaat Modal
Inilah beberapa manfaat capital yang akan kamu rasakan dalam berbisnis:
1. Sebagai Perluas Lahan Bisnis
Seperti pemaparan sebelumnya, capital berfungsi sebagai alat beli yang akan kamu butuhkan untuk berbisnis. Jika kamu ingin memperluas bisnis dan membuka cabang baru, artinya kamu memerlukan capital. Memperluas bisnis dengan capital yang seimbang akan menambah keuntungan kembali.
2. Mudah Melakukan Pengelolaan Inventaris
Sebagai pebisnis, memiliki inventaris yang tercatat dan dikelola dengan baik, akan menghindarimu dari biaya tidak terduga yang mungkin akan terjadi. Pengelolaan inventaris ini pun wajib dilakukan secara berkala, tergantung kebijakan perusahaan.
Hal yang perlu kamu catat dalam pengelolaan inventaris adalah barang masuk dan keluar, biaya masuk dan biaya keluar, serta permintaan dan grafik penjualan dari bisnis milikmu.
Nah, dengan modal, kamu bisa meningkatkan pengelolaan inventaris milikmu, agar menjadi lebih rapi dan lebih baik lagi.
3. Sebagai Instrumen Penyegar Kas
Setiap bisnis pasti memiliki kas dan pengelolaan keuangan yang wajib berjalan dengan baik. Mengatur alur kas bisnis ini agar tetap dalam standar yang aman juga susah susah gampang. Artinya, banyak hal yang wajib kamu pertimbangkan dalam pengelolaan kas.
Contohnya, dari pembelian bahan, biaya distribusi, beban produksi, sampai pada biaya gaji karyawan bisnis milikmu. Contoh sikap yang baik untuk memiliki kas bisnis yang teratur, sehingga menghindari risiko kebangkrutan adalah mengurangi biaya operasional yang tidak terduga.
4. Keperluan Biaya Gaji
Setiap bisnis pasti memiliki karyawan. Tidak mungkin kamu bisa mengerjakan bisnismu sendirian, apalagi jika sudah berkembang cukup pesat. Nah, manfaat capital selanjutnya adalah untuk membiayai gaji para karyawan milikmu.
Jenis-Jenis Modal
Jenis capital yang ada pada suatu bisnis usaha terbagi atas 3, yaitu:
1. Berdasarkan Pemilik
Modal berdasarkan pemilik ini adalah capital yang dikhususkan untuk siapa. Artinya, setiap perusahaan memiliki tujuan keuntungannya masing-masing. Capital berdasarkan pemilik ini pun terbagi atas dua, antara lain:
a. Perseorangan
Artinya, capital yang diberikan oleh pemilik perorangan dari perusahaan yang nantinya hasil bisnisnya pun akan kembali ke pemilik tersebut. Contoh bisnis nya seperti bisnis rumah tangga, UKM, industrial, dan lainnya.
b. Sosial
Jenis capital yang satu ini adalah capital yang dikumpulkan oleh suatu bisnis dari kemasyarakatan untuk membuat suatu hal yang berfungsi untuk masyarakat itu sendiri. Contohnya modal membangun jalan tol, alat transportasi, atau pembangunan-pembangunan daerah.
2. Berdasarkan Wujud
Selanjutnya, ada capital berdasarkan wujudnya. Artinya, capital atau awal mula pengembangan bisnis ini terbagi atas dua, antara lain:
a. Aktif atau Konkret
Capital Aktif adalah capital yang dapat kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Contohnya uang, alat bangunan, bahan baku, kendaraan, gedung, dan lain-lain.
b. Pasif atau Abstrak
Suatu capital yang nilainya tidak dapat ditakar secara langsung, namun sangat berarti untuk menjalankan perusahaan. Capital seperti ini ada pada para karyawan dan bahkan pemilik itu sendiri. Contohnya, ilmu pengetahuan, skill, hak cipta, koneksi usaha, media sosial, dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan Sifatnya
Terakhir, ada jenis modal yang dibagi berdasarkan sifatnya. Sifatnya ini maksudnya adalah nilai capital tersebut untuk kedepannya. Capital berdasarkan sifatnya inipun terbagi atas dua, yaitu:
a. Fix Capital
Capital usaha yang akan tetap bertahan dan diproduksi atau dibeli untuk jangka waktu yang panjang dan tetap. Contohnya, gedung, kendaraan bisnis, tanah, komputer, atau peralatan penunjang bisnis lainnya.
b. Variable Capital
Jenis modal yang memang dibeli untuk dipakai sampai habis. Contohnya alat sekali pakai, bahan baku, bahan bakar, packaging produk, dan lain sebagainya. Jadi, jika habis memang akan dibeli kembali.
4. Berdasarkan Sumber
Nah, capital juga dibagi berdasarkan sumber yang didapat untuk mengumpulkan capital tersebut. Ada dua jenis sumber capital, antara lain:
a. Internal
Capital yang berasal dari kekayaan pemilik perusahaan atau capital yang didapat oleh keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
b. Eksternal
Capital yang tidak didapat dari hasil kekayaan, namun dari hasil orang lain. Artinya, sang pemilik mendapatkan capital ini dengan cara meminjamnya.
Sumber Modal
Nah, untuk kamu para pelaku bisnis, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengumpulkan sumber capital dari usahamu. Hal ini karena capital bisa didapat dari mana saja. Berikut ini ada beberapa sumber capital yang bisa kamu jadikan referensi:
1. Tabungan
Pertama adalah dari tabungan pribadi milikmu sendiri. Tentunya, hal ini menjadi nilai positif, karena jika memang usahamu tidak berhasil, kamu tidak perlu mengembalikan capital tersebut. Namun ingat, tabungan yang bisa kamu jadikan untuk capital usaha adalah 35% dari total keseluruhan tabungan.
2. Pinjaman
Jika modal dari tabunganmu belum cukup, kamu bisa meminjam dari bank atau dari saudara. Tentunya, sebelum menyetujui pinjaman, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat yang berlaku, agar kedepannya kamu tidak terlilit hutang yang lebih besar nilainya dari apa yang kamu pinjam.
3. Investor
Selain meminjam, kamu juga dapat menjadikan orang lain sebagai sumber dana. Namun, menjadikan orang lain menjadi investor, artinya kamu juga perlu membagikan hasil keuntunganmu pada orang tersebut.
Jadi, Sudah Mengerti Seberapa Pentingnya Modal?
Karena modal cukup penting saat berwirausaha, kamu perlu memikirkan langkah-langkah pemodalan usahamu dengan tepat. Namun, walaupun kamu telah memilih sumber dana yang mencukupi untuk usaha, hal tersebut tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan usaha atau bisnis.
Kamu harus juga mengimbanginya dengan strategi pemasaran, penjualan, operasional, produksi, dan pendistribusian yang tepat. Agar capital bisnis menjadi tepat guna dan bisnis kamu akan berumur panjang serta sukses di masa depan.