Saat ini, limbah yang dihasilkan di sektor perindustrian merupakan salah satu masalah di setiap negara, terutama Indonesia. Pasalnya, limbah perindustrian mengakibatkan hewan dan tumbuhan mati. Bahkan, manusia terkena dampak dari limbah ini. Lantas, apa saja contoh limbah industri? Bagaimana cara mengatasinya?
Daftar ISI
Pengertian Limbah Industri
Limbah industri merupakan segala jenis bahan sisa atau buangan yang dihasilkan selama proses produksi di sektor perindustrian. Selain itu, material limbah ini tidak memiliki daya guna, sehingga bahan-bahannya tidak layak untuk digunakan. Dengan kata lain, material ini tidak lagi dibutuhkan setelah proses produksi selesai.
Limbah jenis ini bisa berasal dari berbagai sektor perindustrian, seperti manufaktur, pertambangan, sampai pertanian. Lebih lanjut, limbah yang dihasilkan dari proses perindustrian tersebut mempunyai banyak jenis. Jenis-jenis dari limbah ini umumnya memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan mengancam kehidupan manusia.
Contoh Limbah Industri
Contoh limbah perindustrian dibagi berdasarkan jenisnya. Setidaknya ada 4 jenis limbah yang sering ditemui, antara lain:
1. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang berasal dari sisa kegiatan manusia sehari-hari dan proses alam yang memiliki bentuk padat. Jenis limbah padat terdiri atas bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak layak digunakan dan perlu masuk dalam pengolahan, supaya tidak membahayakan lingkungan.
Menurut Artiningsih (2008), limbah padat dibedakan menjadi dua berdasarkan komposisinya, yakni padat dan kering. Limbah padat basah adalah limbah berbentuk bahan organik yang bisa dengan mudah terurai oleh mikroorganisme. Limbah basah juga umumnya dimanfaatkan sebagai kompos. Contoh, kulit buah lunak dan sayuran.
Sementara limbah padat kering berbentuk bahan organik dan anorganik yang sifatnya tidak bisa terurai dengan cepat oleh mikroorganisme. Akibatnya, akan sulit untuk mengalami pembusukan. Contoh dari jenis limbah padat ini adalah kaleng, kayu, dan kaca.
2. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang tercipta dari perindustrian dengan bentuk cair dan terkandung padatan terlarut. Contoh limbah industri ini akan mengalami perubahan fisik, kimia, maupun biologi dan menciptakan zat beracun. Lebih lanjut, zat beracun dalam limbah cair ini bisa menimbulkan risiko kerusakan lingkungan,
Limbah cair bisa berasal dari berbagai sumber, diantaranya pada sektor komersial dan aktivitas rumah tangga. Limbah cair rumah tangga meliputi air bekas mandi, air seni, tinja, serta air cucian baju dan piring. Selain itu, ada limbah cair komersial yang dihasilkan oleh aktivitas perkantoran, restoran, hotel, hingga perdagangan.
Kemudian, ada juga limbah cair yang berasal dari aktivitas di sektor perindustrian. Limbah ini punya kandungan yang beragam, mulai dari lemak, pelarut, garam, mineral, zat pewarna, nitrogen, ammonia, hingga logam.
3. Limbah Gas
Limbah gas merupakan limbah yang dihasilkan oleh pembusukan sampah domestik dan perindustrian, pembakaran bahan bakar fosil, asap yang dihasilkan mesin dan kendaraan, hingga pembakaran sampah. Umumnya, contoh limbah industri ini memiliki sifat yang cukup beracun. Meski begitu, beberapa di antaranya tidak beracun.
Lebih lanjut, limbah gas sering mencemari udara dan menimbulkan efek buruk bagi lingkungan. Bahkan, limbah gas yang dihasilkan berlebihan juga bisa mengganggu aktivitas masyarakat.
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya terkandung partikel-partikel bahan padatan atau cairan yang ukurannya kecil dan ringan (materi partikulat) serta membuatnya tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Adapun contoh limbah gas, yaitu karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), sulfur oksida (SOX), dan amonia (NH3).
4. Limbah B3
Contoh limbah industri berikutnya adalah limbah B3. Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) adalah sisa dari kegiatan atau aktivitas yang di dalamnya terkandung zat/komponen tercemar, bersifat merusak, dan membahayakan lingkungan hidup serta kesehatan manusia. Limbah ini mengandung bahan anorganik teratogenik.
Teratogenik sendiri adalah bahan berbahaya yang bisa membuat perkembangan (manusia dan makhluk hidup lainnya) menjadi abnormal. Limbah ini sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Hanya saja, karena limbah ini biasanya adalah benda yang dibutuhkan manusia, sehingga diperlakukan seperti sampah biasa.
Misalnya saja baterai bekas yang sering digunakan manusia untuk menyalakan sesuatu. Baterai memiliki bahan kimia yang bisa mencemari lingkungan, seperti cadmium, nikel, alkaline, ammonium klorida, dan mangan dioksida.
Cara Pengolahan Limbah Berdasarkan Jenisnya
Di bawah ini adalah beberapa cara mengolah sampah industri berdasarkan contoh atau jenisnya, antara lain:
1. Pengolahan Limbah Padat
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah limbah padat, antara lain:
a. Penimbunan Terbuka
Penimbunan terbuka akan menggunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan limbah. Nantinya limbah akan ditimbun dengan cara memisahkannya antara yang organik dan anorganik. Cara ini bisa mengubah dampak negatif limbah menjadi positif, seperti menjadi pupuk untuk tanah.
b. Sanitary Landfill
Sanitary landfill dilakukan dengan memanfaatkan sebuah lubang. Lubang tersebut dilapisi dengan lapisan tanah liat dan plastik. Setelah itu, dari limbah padat akan didapatkan gas metana sebagai hasil dari pengolahan.
c. Melakukan Daur Ulang
Cara melakukan daur ulang limbah padat adalah dengan memilahnya berdasarkan jenis, bahan dasar, dan tingkat kekeringannya. Misalnya, memanfaatkan limbah botol minum yang kemudian diolah menjadi kerajinan seperti tempat alat tulis atau pot bunga.
d. Pembakaran
Cara ini cukup sederhana, karena kamu hanya perlu mengumpulkan limbah-limbah padat dan bakar dengan menggunakan api. Hanya saja, perlu diketahui jika proses pembakaran menghasilkan gas berlebih, maka akan menciptakan polusi udara.
2. Pengolahan Limbah Cair
Cara pengolahan contoh limbah industri cair bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni fisik kimiawi, dan biologi. Pengolahan secara fisik dilakukan jika limbah cair mengandung material padat seperti lumpur. Untuk itu, prosedurnya akan meliputi filtrasi, pengambilan buih, pengolahan, dan sedimentasi.
Ada juga pengolahan limbah secara kimiawi, yakni menambahkan pereaksi kimia tertentu yang disesuaikan dengan karakteristik limbah cair itu sendiri.
Terakhir, secara biologi yang biasanya digunakan untuk menurunkan kadar pencemaran organik pada air limbah. Caranya adalah memanfaatkan mikroorganisme melalui beberapa prosedur.
3. Pengolahan Limbah Gas
Cara mengatasi limbah industri berbentuk gas bisa dengan mengurangi gas yang dibuat, salah satunya desulfurisasi. Desulfurisasi adalah cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan filter basah yang memungkinkan menghilangkan gas sulfur oksida pada hasil pembakaran bahan bakar.
Selain itu, bisa juga dengan menurunkan suhu pembakaran. Caranya dengan memasang alat pengubah katalitik.
4. Pengolahan Limbah B3
Ada beberapa cara pengolahan untuk contoh limbah industri B3. Cara yang pertama adalah dengan metode pengolahan stabilisasi. Metode ini akan menambahkan zat kimia yang nantinya dicampur dengan limbah B3. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi kecepatan perpindahan limbah B3, supaya tidak mencemari area tertentu.
Kedua, yakni dengan metode pengolahan solidifikasi. Metode ini menggunakan aditif dengan tujuan mereduksi tingkat racun dan mobilitas dari limbah B3. Umumnya, bahan baku yang digunakan metode solidifikasi maupun stabilisasi adalah kapur, semen, dan bahan termoplastik.
Cara terakhir adalah dengan metode pengolahan insinerasi atau pembakaran. Dengan metode insinerasi, volume dari limbah B3 akan mengecil. Metode ini bisa digunakan untuk sampah industri yang mudah hancur dengan temperatur tinggi. Namun, dalam pelaksanaanya, metode ini harus diawasi agar zat limbah B3 benar-benar hancur.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Limbah Industri?
Itulah penjelasan mengenai limbah perindustrian serta contoh atau jenis dan cara pengolahannya. Limbah adalah bahan sisa dari aktivitas manusia. Namun, limbah sendiri memiliki dampak buruk bagi makhluk yang tinggal di Bumi. Untuk itu, perlu perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk mengolah limbah dengan baik.
Karena jika dikelola dengan baik, sebagian limbah juga dapat bernilai jual dan bermanfaat untuk kamu gunakan sebagai produk lain, seperti pupuk, pot bunga, tas, dan lainnya.