Kondensasi atau condensation merupakan salah satu proses fenomena alam yang biasa terjadi. Namun, mungkin masih banyak yang belum mengetahui mengenai istilah ini. Padahal, sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karenanya, artikel ini akan membahas secara lengkap dan komprehensif mengenai condensation, mulai dari pengertian, jenis-jenis, prosesnya, dampak, hingga contohnya. Yuk, simak!
Daftar ISI
Pengertian Kondensasi
Kondensasi atau yang biasa disebut dengan pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
Proses ini terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
Sementara itu, istilah untuk cairan yang dihasilkan dari proses condensation uap disebut kondensat. Sedangkan, kondenser adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi cairan.
Perangkat tersebut biasanya berupa pendingin atau penukar panas yang dirancang dengan variasi beragam dan memiliki berbagai ukuran, dari yang kecil hingga yang sangat besar serta digunakan untuk berbagai keperluan.
Jenis-Jenis Kondensasi
Berikut ini adalah 2 jenis dari pengembunan yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Kondensasi Eksterior
Pertama, pengembunan eksterior, yaitu proses terbentuknya embun pada permukaan benda yang lebih dingin dari udara sekitarnya. Hal ini terjadi ketika uap air dalam udara terkondensasi dan berubah menjadi cairan pada permukaan benda tersebut.
Contohnya adalah ketika embun terbentuk di permukaan rumput pada pagi hari atau ketika embun terbentuk di jendela kaca yang lebih dingin dari udara luar ruangan.
Jenis pengembunan ini seringkali dihindari dengan menggunakan bahan isolasi pada permukaan benda, agar tidak terjadi perbedaan suhu yang signifikan antara permukaan benda dan udara sekitarnya.
2. Kondensasi Interior
Selanjutnya, pengembunan interior, yaitu proses ketika uap air dalam ruangan yang kurang ventilasi berubah menjadi cairan pada permukaan yang lebih dingin dari titik embun.
Pengembunan interior dapat terjadi pada permukaan dinding, langit-langit, dan lantai. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan dan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri.
Untuk mencegah pengembunan jenis ini, diperlukan ventilasi yang baik dan penggunaan bahan isolasi pada dinding sebagai pencegahan perbedaan suhu yang signifikan, antara permukaan dan udara di dalam ruangan.
Proses Kondensasi
Pengembunan terjadi ketika uap air di udara bertemu dengan permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, kemudian mengubahnya menjadi tetesan air atau embun.
Suhu udara sangat mempengaruhi proses pengembunan yang sering terjadi pada malam hari, ketika suhu turun di bawah titik embun. Selain itu, permukaan seperti rumput, mobil, atau rumah dapat tergenang di pagi hari karena embun yang terbentuk.
Pengembunan juga bisa terjadi pada permukaan luar kaca rumah atau kendaraan ketika udara hangat bertemu dengan permukaan yang dingin, lalu menghasilkan titik embun.
Saat udara hangat menyentuh permukaan yang dingin, udara mencapai titik embunnya dan terjadi pengembunan. Kondisi ini mengakibatkan tetesan air pada gelas atau kaleng yang dingin.
Dampak Kondensasi
Berikut ini 3 dampak dari terjadinya kondensasi yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Dapat Menyebabkan Korsleting
Dampaknya pertama yang bisa ditimbulkan dari proses pengembunan adalah mampu menyebabkan korsleting.
Di daerah berpenduduk, pengembunan dapat menyebabkan korsleting listrik yang apabila dibiarkan dapat memicu kebakaran besar dan melukai banyak orang. Selain itu, kebakaran jelas dapat merugikan penduduk setempat dan daerah sekitarnya. Mulai dari kerugian materi hingga nyawa.
2. Menggagalkan Masa Panen
Di musim panas, suhu di Dataran Tinggi Dieng turun di bawah nol derajat pada malam hari. Akibatnya, rerumputan dan beberapa tumbuhan menjadi tertutup es dan membeku.
Jika fenomena ini hanya terjadi sekali atau dua kali, akibatnya mungkin tidak terlalu fatal. Masalahnya, fenomena ini berulang berkali-kali hingga menyebabkan tanaman membusuk sampai akhirnya gagal panen.
Selain itu, dampak dari gagalnya panen tentu saja dapat merugikan para petani yang telah bersusah payah menanam dan merawat tanamannya.
3. Dampak Lainnya
Pada dasarnya, proses pengembunan dapat memiliki dampak yang berbeda, tergantung pada situasinya. Selain dua di atas, beberapa dampak pengembunan antara lain:
- Pengembunan yang terjadi pada permukaan jalan dapat membuat jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengendara.
- Peristiwa pengembunan pada permukaan kaca bisa mengakibatkan pandangan menjadi kabur dan mengganggu penglihatan.
- Sementara proses pengembunan yang terjadi pada permukaan logam dapat menyebabkan korosi dan kerusakan pada logam tersebut.
- Selanjutnya, peristiwa pengembunan pada permukaan benda-benda elektronik, seperti laptop atau telepon seluler dapat mengakibatkan kerusakan pada perangkat elektronik tersebut.
- Sedangkan, proses pengembunan pada permukaan tanaman atau rerumputan dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman tersebut. Kondisi ini terjadi karena membuat tanaman dilapisi oleh cairan berlebih, bahkan sampai membeku.
10 Contoh Kondensasi
Berikut adalah 10 contoh pengembunan lengkap beserta penjelasannya, yaitu:
- Contoh pertama yaitu awan di langit. Awan terbentuk sebagai hasil pendinginan uap air di atmosfer. Saat suhu uap air turun ke titik embun atau di bawahnya, uap air mengembun menjadi tetesan air kecil. Tetesan ini menempel pada partikel kecil debu di atmosfer dan menjadi awan.
- Selanjutnya, embun pagi. Embun terbentuk pada permukaan yang dingin ketika uap air di udara terkondensasi secara alami.
Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan, ketika permukaan tersebut lebih dingin daripada titik embunnya, atau uap air tersebut telah mencapai keseimbangan udara seperti kelembaban jenuh.
- Contoh berikutnya adalah kabut di udara. Kabut terbentuk ketika uap air terkondensasi pada permukaan tanah atau benda-benda lainnya yang lebih dingin dari udara sekitarnya.
- Nafas yang terlihat di musim dingin. Nafas manusia mengandung uap air yang keluar dari mulut dan hidung kita. Ketika udara dingin memasuki paru-paru kita, uap air dalam nafas kita akan mengembun dan membentuk awan kecil yang keluar dari mulut dan hidung kita.
- Selanjutnya, peristiwa jendela mobil berkabut. Ketika suhu udara di dalam mobil lebih tinggi daripada suhu udara luar, uap air dalam mobil akan terkondensasi pada jendela yang dingin dan membentuk kabut.
- Contoh berikutnya yaitu saat kacamata berkabut. Apabila suhu udara di sekitar kacamata lebih tinggi daripada suhu kacamata itu sendiri, uap air dalam udara mengalami kondensasi pada lensa kacamata yang dingin dan pada akhirnya menghasilkan kabut.
- Kaleng minuman berkeringat. Contoh peristiwa pengembunan ini terjadi jika suhu udara di sekitar kaleng lebih tinggi daripada suhu minuman di dalamnya, sehingga mengakibatkan uap air dalam udara akan terkondensasi pada permukaan kaleng yang dingin dan membentuk tetesan air.
- Contoh selanjutnya yaitu contrails. Contrails adalah jejak putih yang ditinggalkan oleh pesawat terbang di langit. Jejak tersebut terbentuk ketika uap air yang keluar dari mesin pesawat terkondensasi menjadi tetesan es kecil, karena suhu udara yang sangat rendah di ketinggian pesawat.
- Pagar kabut merupakan fenomena ketika kabut membentuk lapisan tipis es pada permukaan benda-benda, seperti pagar atau pohon.
- Cermin kamar mandi yang berkabut karena uap air yang lebih hangat di udara dan permukaan dingin cermin.
Contoh peristiwa pengembunan yang telah disebutkan di atas, biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kamu tidak akan kesulitan untuk membayangkan berbagai peristiwa tersebut.
Sudah Paham tentang Kondensasi?
Itulah penjelasan mengenai kondensasi secara lengkap, mulai dari pengertian, dampak, hingga contohnya. Walaupun dapat memicu masalah, tetapi pengembunan termasuk gejala alam siklus air yang terjadi secara alami. Dengan demikian, sangat penting bagi bumi serta makhluk hidup yang ada didalamnya.