Jika pernah belajar ekonomi, pasti kamu sudah tak asing lagi dengan istilah mikroekonomi dan makroekonomi. Nah, dalam artikel kali ini akan dibahas salah satu cabang ilmu ekonomi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, yakni ekonomi mikro atau mikroekonomi.
Cabang ilmu ekonomi ini mempunyai ruang lingkup lebih kecil daripada ekonomi makro. Lalu, apa definisi ekonomi mikro dan apa saja tujuan, konsep dasar, serta kebijakannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Daftar ISI
Pengertian dan Konsep Dasar Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro atau bisa disebut juga mikroekonomi menjadi salah satu cabang ilmu ekonomi yang siklus perekonomiannya masih tingkat dasar sehingga bersentuhan langsung dengan aktivitas masyarakat.
Cabang ilmu ini mempelajari perilaku para pelaku ekonomi seperti produsen dan konsumen. Selain itu, ilmu ini juga mempelajari analisis harga pasar, kurva permintaan dan penawaran, serta kuantitas dari produk yang berupa barang maupun jasa.
N Gregory menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Principle of Microeconomics bahwa ilmu ini membahas tentang peran individu selaku pelaku ekonomi, yakni tentang bagaimana perusahaan atau rumah tangga membangun hubungan dalam pasar tertentu.
Beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang cabang ilmu ini, seperti yang dilakukan oleh Marry A Marchant dan William M Snell. Mereka mengatakan bahwa mikroekonomi adalah kajian yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan rumah tangga dalam mengambil keputusan dalam proses ekonomi.
Pendapat senada dikemukakan oleh N.G Mankiw, yang mengatakan ilmu ini membahas soal peran individu-individu sebagai pelaku ekonomi, bagaimana perusahaan dan rumah tangga membuat keputusan ekonomi, serta bagaimana cara mereka berinteraksi dalam suatu pasar.
Dengan begitu, mikroekonomi ini adalah kajian tentang kecenderungan seseorang dalam memilih untuk menanggapi perubahan harga, insentif, metode produksi, dan sumber daya.
Contoh sederhananya, kamu ingin membeli produk dan mendapatkan harga sangat mahal. Karena bahan premium dan stok menipis, maka otomatis kamu akan berpikir apakah membeli atau tidak. Jika kamu sangat membutuhkannya, barang tersebut pasti kamu beli tanpa melihat harganya. Itulah yang dinamakan mikroekonomi.
Analisa Ekonomi Mikro
Setelah mengetahui definisinya, kini ada juga analisa mikroekonomi yang terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
1. Teori Harga
Teori harga merupakan teori yang membahas proses pembentukan harga sebagaimana dipengaruhi oleh interaksi antara permintaan dan penawaran barang atau jasa dalam suatu pasar, hubungan antara harga, permintaan dan penawaran, faktor perubahan permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, dan lain-lain.
Sederhananya, teori ini mencoba menjelaskan dan memprediksi harga serta keputusan penetapan harga terhadap permintaan konsumen, karakteristik pasar, dan penawaran perusahaan.
Teori harga adalah pusat di mana harga pasar terbentuk dari hubungan antara permintaan dan penawaran.
2. Teori Produksi
Sesuai namanya, teori produksi ini membahas dan menganalisis tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses produksi, seperti biaya produksi, tingkat produksi yang menguntungkan produsen, dan kombinasi dari faktor-faktor produksi yang harus dipilih produsen agar bisa mencapai laba maksimum.
3. Teori Distribusi
Teori ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga dari penggunaan modal yang wajib dibayar, dan tingkat profit yang diperoleh pengusaha.
Teori distribusi sebagai panduan kegiatan penyaluran produk dari produsen ke konsumen akhir melalui saluran distribusi. Teori ini juga menganalisa pertimbangan waktu pemesanan, jarak antara konsumen dan produsen, ketahanan produk hingga promosi, dan pengemasan (packaging) produk.
4. Teori Konsumsi
Selain ketiga teori tersebut sebenarnya ada juga satu teori lagi yang masuk dalam kategori teori-teori analisa ekonomi mikro. Teori tersebut adalah teori konsumsi, di mana teori ini mengarah pada perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Secara umum, bahasan dalam teori konsumsi ini mencakup kegunaan, hubungan kegunaan barang dan jumlah barang, perilaku konsumen, syarat kegunaan maksimum atau tercapainya kepuasan, dan marginal utility serta kurva indiferen.
Ruang Lingkup Kajian Ekonomi Mikro
Dalam kajiannya, mikroekonomi mempunyai beberapa aspek penting yang menjadi fokus utamanya. Apa saja ruang lingkup kajiannya ini?
1. Adanya Interaksi pada Pasar Barang
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Di sana pula tempat bertemunya permintaan dan penawaran, sehingga dalam kajiannya, mikroekonomi melakukan analisis interaksi terhadap transaksi antara penjual dan pembeli.
2. Perilaku Penjual dan Pembeli
Dalam ruang lingkup kedua ini, penjual dan pembeli memiliki sifat yang sama-sama rasional, yakni penjual ingin mendapatkan keuntungan maksimal, sedangkan pembeli ingin mendapat kepuasan optimal dari kualitas dan harga barang.
Nah, untuk bisa menganalisis perilaku keduanya perlu adanya sikap rasional dan terbuka, supaya tujuan dari masing-masing pelaku ekonomi tercapai.
3. Adanya Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Individu akan menawarkan faktor produksi guna memperoleh pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan melalui barang dan jasa. Sedangkan produsen, membutuhkan faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa.
Adanya interaksi antara keduanya bisa menentukan harga dan jumlah faktor produksi yang digunakan. Jenis faktor produksi dan balas jasanya berupa gaji, bagi hasil (bunga), laba, dan sewa.
4. Teori Nilai Guna
Nilai guna dalam ekonomi mikro akan mempelajari bagaimana suatu barang bisa berguna atau mendapatkan kepuasan dari konsumen yang membeli barang tersebut.
5. Teori Struktur Pasar
Struktur pasar akan mengelompokkan pasar berdasarkan karakteristik, jumlah perusahaan, atau jenis produknya. Jika ada perusahaan yang tidak punya kekuatan dan kemampuan untuk memengaruhi jumlah dan harga barang di pasar tersebut, maka struktur pasarnya masuk kategori non-kompetitif.
Sebaliknya, jika perusahaannya punya kemampuan dan kekuatan, maka struktur pasarnya menjadi kompetitif.
6. Elastisitas Harga
Elastisitas harga menjadi faktor yang juga penting karena gunanya untuk mempelajari terbentuknya harga barang atau jasa.
7. Industri
Industri dalam mikroekonomi akan mempelajari arus perputaran barang dan jasa. Nantinya, industri akan menganalisis barang produksi, konsumen, produsen, dan distribusi untuk mengambil keputusan ekonomi.
8. Pasar Input
Pasar input ini menjelaskan bagaimana produsen bisa mendapatkan bahan-bahan produksi dengan budget seminimal mungkin tetapi bisa menghasilkan barang yang berkualitas dan punya nilai jual tinggi.
Tujuan dari Ekonomi Mikro
Bukan tanpa tujuan, cabang ilmu ekonomi satu ini pasti punya tujuan tersendiri sehingga penting untuk dipelajari. Tujuannya adalah untuk bisa menganalisis kinerja pasar yang akan membentuk harga dari barang dan jasa tersebut, dan menganalisis penyebab harga barang atau jasa tersebut jadi naik.
Selain itu, cabang ilmu ini juga menganalisis hasil pasar. Apakah pasar bisa memenuhi kebutuhan pembeli atau pasar gagal bekerja secara efisien yang berujung merugikan.
Kebijakan Mikroekonomi
Mikroekonomi mempunyai kebijakan-kebijakan yang mencakup biaya produksi, perubahan gaji atau upah, permintaan, dan penawaran pasar. Kebijakan ini fokusnya pada aktivitas bisnis dan pembuatan keputusan individu dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan produktivitas. Kebijakan tersebut antara lain:
1. Harga Tinggi
Kebijakan menaikkan harga barang atau jasa ini bisa terjadi ketika penawarannya sedikit sedangkan permintaan meningkat. Durasi waktu kenaikan harganya hanya sementara saja.
Sebagai contoh, harga BBM yang meningkat karena stoknya sedikit dan langka. Atas kasus tersebut, maka pemerintah akan menetapkan harga tinggi karena permintaan konsumen sedang melonjak.
2. Harga Rendah
Kebijakan menurunkan harga barang dan jasa terjadi ketika penawaran lebih besar daripada jumlah permintaan. Kondisi seperti ini membuat perusahaan atau produsen menurunkan harga supaya lebih menarik konsumen.
Contoh Ekonomi Mikro
Contoh-contoh mikroekonomi ini bisa dilihat dari bagaimana produsen dan konsumen saling berinteraksi saat melakukan kegiatan ekonomi. Dari situ kamu bisa melihat apa saja contoh ekonomi mikro, seperti:
1. Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang mampu dibeli oleh konsumen dalam tingkat harga dan waktu tertentu. Jika ada permintaan terlebih saat harganya semakin tinggi, maka semakin turun permintaan barang dan jasa tersebut.
Begitu sebaliknya, saat harganya rendah maka semakin meningkat permintaan konsumen terhadap barang atau jasa tersebut. Dari sinilah pelaku dari permintaan barang atau jasa adalah konsumen.
2. Penawaran
Penawaran merupakan jumlah barang atau jasa yang tersedia untuk ditawarkan ke produsen dengan berbagai tingkat harga dan waktu tertentu. Aktivitas ini sangat tergantung pada harga bahan baku, biaya operasional, dan alat yang digunakan. Dari sini bisa terlihat bahwa pelaku penawaran adalah produsen.
3. Harga
Harga adalah kunci dari jalannya perekonomian. Penentuannya tidak hanya berdampak pada satu pihak, namun semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi.
4. Biaya Produksi
Produsen sangat membutuhkan biaya produksi untuk memproduksi barang. Para produsen ini akan mengusahakan biaya produksi tidak lebih tinggi dari penjualan, karena akan menyebabkan kerugian.
5. Perilaku Produsen dan Konsumen
Dalam ekonomi mikro, perilaku konsumen dan produsen adalah contoh konkret yang bisa kamu lihat. Keduanya memiliki ciri khas masing-masing, yakni produsen akan memikirkan cara agar produksi sampai ke konsumen dan mencukupi kebutuhan mereka, sedangkan konsumen akan melakukan pertimbangan saat membeli barang, jadi tidak asal membeli.
6. Pasar
Pasar juga termasuk salah satu contohnya karena pasar adalah tempat terjadinya transaksi. Semakin berkembangnya zaman, pasar tidak lagi dalam bentuk fisik namun sekarang muncul pasar online yang lebih memudahkan proses transaksi
Kesimpulan
Ekonomi mikro adalah ekonomi yang cakupannya lebih kecil daripada makro. Dalam cabang ilmu ini ada banyak sekali kajian yang menjadi pembahasan, mulai dari sisi harga, pasar, penjual, dan pembeli.