Cara Pencegahan serta Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Edukasi tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di Indonesia tergolong kurang. Padahal, di bumi pertiwi ini, luas areal hutan mencapai lebih dari 125 juta hektare (ha) di mana terdapat banyak sumber daya alam hingga flora serta fauna berharga di dalamnya.

Pentingnya Mencegah dan Menanggulangi Kebakaran Hutan

Apakah materi tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran di hutan begitu penting bagi masyarakat awam? Tentu, agar semua lapisan turut aktif dalam menjaga dan melestarikan areal perhutanan. Sebab, keselamatan hutan memberikan banyak manfaat, seperti:

1. Mencegah Kekeringan

Pohon-pohon yang lebat di sana dapat menampung air untuk dialirkan ke sungai dan danau sekitar selama musim penghujan. Cadangan air inilah yang kemudian membantu mencegah kekeringan selama musim kemarau berlangsung.

2. Menjaga Suhu Bumi

Pepohonan juga menyerap karbon dioksida (CO2) untuk kemudian diubah menjadi Oksigen (O2). Situasi ini menjamin pertukaran udara tetap stabil sehingga temperatur bumi juga terjaga.

3. Mencegah Bencana Longsor dan Banjir

Manfaat berikutnya dari penanggulangan kebakaran hutan adalah mampu mencegah bencana alam seperti kebanjiran dan tanah longsor. Hal itu disebabkan oleh kemampuan pohon-pohon di sana untuk menampung air hujan sementara. Sehingga tidak langsung mengenai tanah dan mengikisnya.

4. Menjamin Keberlangsungan Makhluk Hidup

Selain menjadi habitat asli flora dan fauna, hutan juga menjadi salah satu jaminan keberlangsungan makhluk hidup dari masa ke masa. Sumber daya alam yang dihasilkan dan diolah menjadi penopang berbagai sektor, baik industri hingga perekonomian.

Di samping itu, oksigen yang dihasilkan membantu meminimalisir potensi penyakit pernapasan pada manusia. Tampak sepele, namun kekurangan produksi O2 menyebabkan peningkatan penderita kanker paru-paru dan ISPA. Sering tidak disadari, namun ternyata hutan memegang banyak peranan penting bukan?

Pencegahan dan Penanggulangan, Dua Disiplin Ilmu Berbeda

Sebelum mempelajari tentang langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan, masih banyak yang menganggap kedua istilah tersebut memiliki arti sama. Padahal perbedaannya sangat besar, yaitu:

  • Pencegahan atau Preventif merupakan tindakan untuk mencegah sesuatu agar tidak sampai terjadi.
  • Penanggulangan atau Represif adalah upaya untuk membereskan gangguan dan memastikan hal yang sama tidak akan terulang.

Intinya, pencegahan berarti peristiwa yang dikhawatirkan belum terjadi, sedangkan penanggulangan sudah dan menjadi tindakan antisipasi jangka panjang.

Tindakan Pencegahan Terhadap Kebakaran Hutan

Berikut beberapa tindakan preventif yang bisa dilakukan agar bencana kebakaran hutan tidak sampai terjadi:

1. Tidak Menyulut Api di Areal Hutan

Puntung rokok, api unggun, dan membakar sampah di hutan rawan memicu kebakaran karena kayu dari pepohonan di sekitar sangat mudah menjalarkan api. Oleh sebab itu, usahakan untuk semaksimal mungkin tidak melakukan hal-hal tersebut.

2. Menetapkan Regulasi Ketat untuk Akses Keluar Masuk Hutan

Cara ini efektif untuk menghindari kemungkinan pembakaran hutan secara sengaja akibat kisruh pemilik lahan dengan pihak industri yang sering terjadi. Regulasi ketat dapat meminimalisir pihak-pihak yang dapat mengaksesnya. Namun, hak ini hanya dimiliki oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

3. Membentuk Tim Pengawas Perhutanan

Tim pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan perlu dibentuk dari gabungan warga sipil, aparat, tenaga profesional seperti pemadam kebakaran, dan pihak industri. Tim dapat memantau kondisi hutan secara berkala seperti kelembaban suhu dan mendeteksi kebakaran sedini mungkin.

4. Memberikan Edukasi Berkala pada Masyarakat Sekitar

Jika hutan terkait merupakan kawasan terbuka untuk masyarakat, maka wajib untuk memberikan penyuluhan secara berkala tentang hal-hal yang mudah menyulut kebakaran. Serta cara mengatasinya jika terlanjur terjadi.

Tindakan Penanggulangan Terhadap Kebakaran Hutan

Setelah mengetahui tentang metode pencegahan, bagaimana dengan penanggulangannya? Berikut ini tindakan-tindakan represif yang dapat dilakukan:

1. Memadamkan Kebakaran Secepat Mungkin

Saat bencana kebakaran terjadi, langkah pemadaman harus dilakukan dengan cepat. Tim profesional lebih disarankan untuk mengatasi situasi ini untuk meminimalisir kemungkinan korban jiwa dan potensi api semakin menyebar.

2. Membangun Kanal untuk Menjaga Kelembaban Suhu

Penampung air buatan atau kanal bisa efektif sebagai langkah penanggulangan hutan yang sudah pernah terbakar. Khususnya, buat di sekitar titik yang rawan menjadi sumber kebakaran. Tindakan ini dapat meminimalisir kebakaran di areal yang sama kembali terjadi karena selalu lembab.

3. Evakuasi Masyarakat Sekitar

Dalam penanggulangan kebakaran hutan, keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar areal tersebut harus diprioritaskan. Evakuasi ke lokasi yang lebih aman minimal tiga kilometer dari lokasi kejadian. 

Penduduk juga sebaiknya tidak kembali ke areal dekat lokasi kebakaran selama minimal sepekan untuk menghindari terjadinya bencana susulan.

4. Membuat Gerakan Penanaman Kembali

Hutan yang habis terbakar harus kembali diupayakan untuk berfungsi sebagai lahan hijau seperti sedia kala. Langkah tersebut penting untuk stabilitas ekosistem dan tidak terjadi kebakaran susulan dengan skala yang lebih besar dan cepat karena tidak ada penghalang.

5. Membangun Menara Pengawas dan Sistem Deteksi Dini Kebakaran

Terakhir, penanggulangan yang bisa dilakukan adalah dengan membangun menara pengawas. Posisinya harus strategis di mana mengarah langsung pada koordinat-koordinat rawan bencana. Menara juga perlu dilengkapi dengan teknologi pendeteksi dini kebakaran.

Macam-Macam Penyebab Kebakaran Hutan

Cukup detail bukan tentang langkah pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan yang dijabarkan di atas? Namun, poin penting yang tidak boleh terlupakan adalah memahami penyebab bencana tersebut bisa terjadi. Secara umum, kebakaran hutan dan lahan diakibatkan oleh dua pemicu, yaitu:

1. Alam

Kejadian kebakaran yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam ini yang bisa disebut dengan bencana. Pemicu-pemicunya antara lain:

  • Petir yang menyambar terus menerus.
  • Gunung meletus yang menghasilkan api vulkanik.
  • Kemarau panjang menyebabkan hutan mengering dan suhu udara terus naik.

2. Manusia

Kelalaian dan keserakahan manusia juga bisa menjadi penyebab kebakaran hutan, antara lain:

  • Pembuangan limbah yang mencemari hutan sehingga ekosistem menjadi kacau.
  • Aktivitas pembakaran skala kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan, membuat api unggun, kemudian membakar sampah lalu tidak memadamkan dengan benar.
  • Perambahan hutan yang diubah menjadi wilayah tempat tinggal.
  • Penjarahan di mana hasil hutan dijadikan komoditas tanpa upaya regenerasi.
  • Kesengajaan pembakaran skala menengah dan besar akibat sengketa lahan.

Pihak yang Wajib Aktif dalam Menjaga Kelestarian Hutan

Persoalan mencegah dan penanggulangan kebakaran hutan merupakan tanggung jawab bersama antara:

  • Masyarakat sipil khususnya yang tinggal di area dekat kawasan hutan, terlebih jika mempunyai akses berkunjung.
  • Pemerintah yang memiliki hak untuk membuat peraturan tentang pelestarian lingkungan.
  • Pelaku industri yang mengelola sumber daya alam dari hutan tersebut di mana mempunyai kekuatan sebagai penyokong dana dan penyedia peralatan.
  • Tenaga profesional yang bertugas untuk memberikan edukasi, penyusunan langkah preventif yang akurat, dan tindakan penanganan yang cepat dan tepat.

Kolaborasi dari pihak-pihak di atas akan memaksimalkan upaya pencegahan bencana kebakaran tersebut.

Pelestarian Hutan, Dianggap Sepele Padahal Peranannya Besar

Itulah pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan yang bisa dilakukan. Pada akhir tahun 2022 lalu, pemerintah mengumumkan sebesar 294.000 ha lebih wilayah hutan mengalami kebakaran, baik secara alami maupun disebabkan manusia. Angka tersebut menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap pentingnya pelestarian hutan.

Padahal, hutan memegang peranan penting di berbagai sektor dan jika tidak dirawat dengan baik, akan memunculkan berbagai masalah. Perlunya meningkatkan kesadaran terhadap situasi, keterlibatan aktif semua pihak dan kolaborasi kerja yang solid untuk menekan angka kasus kebakaran hutan.

Terlalu sulit mengharapkan perubahan jika tidak terbentuk kerja sama yang apik dalam penanggulangan kebakaran hutan maupun pencegahannya. Lagi pula, mengingat hutan memberikan manfaat untuk semua tanpa terkecuali, tidak ada salahnya untuk membangun koordinasi yang lebih baik, bukan?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page