Anggaran kas memiliki peran penting terhadap keuangan perusahaan. Melalui anggaran ini, perusahaan bisa mengidentifikasi bagaimana arus kas yang terjadi pada periode tertentu. Berikut ulasan lengkapnya!
Daftar ISI
Pengertian Anggaran Kas
Cash budget atau anggaran kas berperan penting dalam menganalisa arus kas perusahaan yang terjadi pada periode atau waktu tertentu.
Dalam buku Manajemen Keuangan Perusahaan, cash budget diartikan sebagai alat yang digunakan oleh manajer keuangan untuk memperkirakan kebutuhan dana jangka pendek serta bertujuan untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan anggaran.
Pendapat lain mengungkapkan cash budget adalah anggaran yang direncanakan dan disusun secara rinci, mulai dari jumlah kas, perubahan kas, penerimaan, dan pengeluaran.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cash budget adalah anggaran penerimaan serta pengeluaran kas dalam satu periode yang akan datang. Anggaran tersebut akan membantu manajemen perusahaan dalam menjaga keseimbangan pendapatan dan pengeluaran kas yang wajar.
Jika merujuk pada masing-masing penjelasan di atas, anggaran kas bisa diartikan sebagai alat manajemen keuangan yang bantu menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.
Cash budget bersifat kontinyu atau terjadi terus-menerus. Selain itu, anggaran satu ini juga bersifat dinamis, yaitu anggaran yang menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan. Di sisi lain, cash budget juga memiliki sifat realistis, yaitu mampu menganalisis kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Kesimpulannya, cash budget berperan penting dalam menentukan cukup atau tidaknya kebutuhan operasional perusahaan bisa terpenuhi. Nantinya, perusahaan bisa memantau kewajaran dari berbagai pendapatan serta pengeluaran yang terjadi selama waktu tertentu.
Pemantauan inilah yang memudahkan perusahaan untuk merencanakan kegiatan bisnis, khususnya anggaran operasional, agar lebih maksimal.
Tujuan Cash Budget
Setiap perencanaan keuangan memiliki tujuan yang harus terpenuhi, begitu juga dengan cash budget. Dalam praktiknya, anggaran keuangan satu ini berperan penting dalam menganalisa dan mencari tahu kondisi surplus atau defisit kas dalam perusahaan. Berikut tujuan dari cash budget bagi perusahaan:
- Sebagai alat untuk memantau keadaan kas secara periodik atau terus-menerus.
- Berperan dalam menyesuaikan kas dengan jumlah biaya, modal kerja, pendapatan, dan utang.
- Bantu menemukan kelebihan dan kekurangan kas.
- Bantu menentukan kebutuhan seputar pembiayaan perusahaan dari kas yang berlebih untuk investasi.
- Memberikan gambaran posisi atau letak kas di setiap akhir periode keuangan.
- Bantu mengukur keberhasilan atas target-target yang ditentukan perusahaan.
- Sebagai alat untuk mengkoordinasi sekaligus mengintegrasi sebuah kegiatan.
Berdasarkan penjabaran di atas, keberadaan anggaran kas dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Anggaran ini memiliki beberapa tujuan sekaligus yang sifatnya krusial dalam mengelola keuangan perusahaan, khususnya perusahaan skala besar.
3 Manfaat Cash Budget
Selain tujuan, cash budget juga memiliki manfaat yang tidak kalah penting terhadap aktivitas keuangan. Secara umum, terdapat 3 manfaat dari anggaran kas yang perlu diketahui, khususnya para pemilik bisnis. Ketiga manfaat tersebut, yaitu:
1. Sebagai Pedoman Kerja
Pertama adalah sebagai pedoman kerja. Arus kas perusahaan yang baik, menandakan kinerja karyawan sudah sesuai dengan harapan. Sebaliknya, jika arus kas ternyata tidak bagus, artinya kinerja karyawan kurang maksimal.
Misalnya, kegiatan marketing yang kurang optimal, quality control yang bermasalah, hingga manajemen perusahaan yang kurang tepat dalam mengelola perusahaan.
Kondisi buruk tersebut bisa diantisipasi dengan berbagai hal, salah satunya cash budget. Anggaran keuangan perusahaan ini akan menjadi pedoman kerja bagi seluruh SDM yang terlibat di dalam perusahaan.
Selain memberikan arahan, cash budget juga bantu menetapkan apa saja target bisnis yang harus dicapai dalam periode yang akan datang.
2. Sebagai Alat Koordinasi Kerja
Manfaat kedua adalah sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja dalam perusahaan. Hal ini akan menciptakan keselarasan dan budaya kerja yang produktif di setiap divisi perusahaan.
Setiap karyawan akan terlibat dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
3. Sebagai Alat Pengawasan
Terakhir adalah sebagai alat pengawasan. Artinya, anggaran kas berperan sebagai alat pembanding dalam evaluasi kerja. Perbandingan ini akan menentukan sukses atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan.
Selain itu, hasil perbandingan tersebut juga bantu menemukan penyebab terjadinya penyimpangan antara budget dengan realisasinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas
Dalam penyusunan cash budget, terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhinya. Faktor tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu faktor penerimaan kas dan faktor pengeluaran kas. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Faktor Penerimaan Kas
Seperti namanya, faktor penerimaan kas berkaitan dengan transaksi-transaksi yang menambah pendapatan perusahaan. Faktor tersebut meliputi:
a. Penjualan
Perusahaan harus menyusun rencana tentang produk atau jasa yang akan ditawarkan. Perencanaan ini harus meliputi fungsi, kualitas, dan kuantitas barang yang akan dijual.
Umumnya, semakin besar jumlah penjualan yang dilakukan, akan membuat jumlah penerimaan kas meningkat tajam. Agar seluruh produk laku terjual, perusahaan harus bisa menjamin kualitas dan fungsi produk yang dijual.
b. Posisi Perusahaan dalam Persaingan
Berikutnya adalah posisi perusahaan dalam persaingan pasar. Persaingan dunia bisnis sangat sengit. Oleh karena itu, posisi perusahaan akan berpengaruh terhadap pendapatan.
Jika posisi perusahaan berada di atas, maka pendapatan akan bertambah. Sebaliknya, apabila posisi perusahaan berada di bawah, maka pendapatan akan berkurang.
c. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan juga mempengaruhi jumlah pendapatan. Misalnya, kebijakan seputar penagihan piutang. Perusahaan yang aktif melakukan penagihan piutang akan mendorong percepatan penerimaan kas.
Sebaliknya, perusahaan yang cenderung pasif dalam penagihan piutang, akan menghambat penerimaan kas.
Selain penagihan piutang, anggaran perubahan pada aktiva tetap juga akan mempengaruhi pendapatan. Kemudian, rencana perusahaan lainnya seperti dividen, sewa, bunga, dan lainnya juga ikut berpengaruh.
2. Faktor Pengeluaran Kas
Faktor kedua yang mempengaruhi anggaran kas adalah pengeluaran yang terjadi selama periode keuangan. Faktor-faktor tersebut, meliputi:
a. Budget Pembelian
Pertama adalah budget atau anggaran untuk pembelian. Anggaran ini berkaitan dengan pembelian bahan baku atau bahan mentah untuk kepentingan produksi perusahaan.
Dalam menentukan anggaran pembelian, perusahaan harus menyusun rencana mengenai kualitas dan kuantitas dari bahan baku yang akan dibeli untuk proses produksi selama periode berjalan.
b. Kondisi Perusahaan
Berikutnya, yaitu kondisi perusahaan. Jika perusahaan sudah cukup terkenal dan berskala besar, kemungkinan besar pembelian bahan baku dengan supplier bisa dilakukan dengan metode kredit.
Berbicara tentang supplier bahan baku, persaingan yang sengit antara supplier bisa memperkecil pengeluaran kas perusahaan. Karena harga antar supplier yang kompetitif dan tak jarang berlomba untuk menawarkan pelayanan terbaik. Seperti tenor pembayaran yang panjang, diskon, dan lainnya.
c. Anggaran Biaya
Perusahaan juga harus menyiapkan anggaran untuk biaya-biaya yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Misalnya, biaya upah tenaga kerja, biaya operasional mesin, biaya administrasi, dan lainnya.
d. Rencana Perusahaan
Faktor terakhir adalah rencana perusahaan yang berkaitan dengan anggaran keuangan. Misalnya, rencana penambahan aktiva tetap yang akan memperbesar pengeluaran kas perusahaan. Selain itu, ada pula rencana-rencana bisnis lain, seperti biaya sewa, biaya bunga, dan biaya non-operating lainnya.
6 Cara Menyusun Anggaran Kas
Menyusun cash budget tidak boleh sembarangan. Agar lebih paham, berikut 6 cara menyusun cash budget yang tepat:
1. Menentukan Arus Kas Masuk
Cara pertama, yakni menentukan arus kas masuk perusahaan yang terjadi dalam satu bulan terlebih dahulu. Ini merupakan cara memperkirakan keuangan jangka pendek pada perusahaan.
Beberapa hal yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah kas yang akan digunakan dalam satu periode atau waktu satu bulan. Selain itu, menentukan jumlah penjualan, baik penjualan tunai atau kredit.
2. Menentukan Arus Kas Keluar
Cara kedua, yaitu menentukan arus kas keluar selama satu periode atau satu bulan. Pengeluaran kas ini meliputi pembelian perlengkapan kantor, membayar sewa, membayar gaji, membeli bahan baku, dan pengeluaran tidak terduga lainnya.
3. Arus Kas Masuk Harus Lebih Besar
Kemudian, memastikan arus kas masuk lebih besar dari kas keluar. Jumlah kas masuk yang lebih besar dari pengeluaran menandakan perusahaan memperoleh laba atau keuntungan.
4. Menyiapkan Saldo Akhir untuk Periode Berikutnya
Menyusun anggaran kas yang keempat adalah menyiapkan saldo akhir untuk bulan berikutnya. Agar bisa mencukupi setiap kebutuhan, perusahaan harus menentukan jumlah saldo yang harus dimiliki oleh perusahaan.
5. Meminjam Uang Jika Arus Kas Negatif
Jika kondisi arus kas perusahaan negatif, harus segera meminjam uang untuk menutupi kekurangan kas tersebut. Kondisi defisit ini sangat minim terjadi, jika perencanaan dan anggaran keuangan tepat sasaran.
6. Konsisten
Konsisten dengan cash budget yang sudah ditetapkan adalah bagian penting dalam menjaga keseimbangan arus kas perusahaan. Jika cash budget berjalan dengan optimal, tidak ada salahnya untuk konsisten menggunakannya kembali di periode selanjutnya.
Yuk, Susun Anggaran Kas dengan Tepat!
Jadi, cash budget merupakan rancangan keuangan untuk periode akan datang, biasanya minimal untuk anggaran pendapatan dan pengeluaran dalam 1 bulan, yang referensinya bisa kamu lihat dari laporan kas periode sebelumnya. Penyusunan anggaran ini tentunya sangat krusial bagi bisnis.
Karena, ketika kamu mampu merincikan total biaya dalam satu bulan dengan tepat, maka kamu dan karyawan bisnis mengetahui berapa pendapatan minimal yang wajib bisnis kamu capai untuk menutupinya. Sehingga, bisnis kamu akan berumur panjang.