Manajemen aset juga dikenal sebagai pengelolaan aset, merupakan salah satu proses yang penting di setiap perusahaan. Setiap perusahaan memerlukan sistem yang efektif dalam mengelola aset-asetnya. Dalam bidang akuntansi, aset dianggap sebagai sumber daya atau kekayaan dari suatu perusahaan.
Setiap perusahaan, tanpa terkecuali, memiliki satu atau lebih aset. Aset-aset tersebut dapat berupa benda fisik seperti tanah, bangunan, mesin produksi, dan peralatan, serta aset tak berwujud seperti hak cipta, saham, merek dagang, dan sebagainya. Yuk, simak informasi selengkapnya di sini!
Daftar ISI
Definisi Umum Manajemen Aset
Aset sebenarnya merujuk pada segala sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dimiliki oleh individu, perusahaan, atau pemerintah.
Dalam konteks akuntansi, aset dapat berupa uang tunai (kekayaan yang cair) dan aset tetap (seperti properti, pabrik, atau peralatan). Kemudian juga ada aset pre-paid dan deferred (seperti asuransi, hak sewa, atau bunga), maupun aset tak berwujud (seperti merek dagang, hak paten, atau hak cipta).
Lalu, apa sebenarnya manajemen aset? Definisinya adalah sebuah proses pengelolaan aset yang dimiliki oleh individu, kelompok, organisasi, atau perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses ini meliputi perencanaan, akuisisi, penilaian, operasional, pemeliharaan, pembaruan, penghapusan, dan transfer aset secara efektif dan efisien, termasuk inventarisasi dan audit legal.
Definisi Manajemen Aset Menurut Ahli
Berikut ini pengertiannya menurut beberapa ahli:
1. Hariyono
Merupakan suatu proses kegiatan yang terstruktur, di mana semua aset digunakan sebagai sumber daya dalam mendukung penyediaan pelayanan. Konsep inj pertama kali diterapkan dalam industri perbankan dan asuransi. Namun, saat ini dapat digunakan untuk meningkatkan operasional bisnis di berbagai sektor usaha.
2. Kaganova dan McKellar
Mereka berpendapat bahwa manajemen aset adalah proses pengambilan keputusan dan implementasi yang melibatkan akuisisi, penggunaan, dan pembagian aset.
3. Danylo dan Lamer
Sebuah metodologi yang efisien dan adil dalam mengalokasikan sumber daya. Beberapa kegiatan terkait dengan asset management, antara lain:
- Mengenali sumber daya atau aset yang diperlukan oleh suatu perusahaan.
- Menentukan kebutuhan dana perusahaan dan mengakuisisi aset dari pihak lain.
- Menyediakan dukungan logistik dan pemeliharaan serta menghapus aset.
- Memperbaharui aset sesuai dengan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Tujuan Manajemen Aset
Aktivitas pengelolaan aset memiliki 4 tujuan utama, yakni:
1. Deteksi Dini Perubahan Nilai
Pengelolaan aset bertujuan untuk memahami dinamika nilai aset perusahaan. Karena umumnya terdapat jenis aset yang mungkin menguntungkan, namun juga ada yang sebaliknya.
Sehingga, pemahaman nilai aset dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan tindakan yang akan kamu lakukan terhadap aset perusahaan. Apakah akan terus dikelola, dijual, atau tidak diberi perlakuan khusus (selama tidak memberikan dampak negatif bagi perusahaan)?
2. Evaluasi Pembelian
Manajemen aset memungkinkan perusahaan memahami kondisi aset yang dimiliki saat ini. Data tersebut dapat membantu evaluasi terhadap rencana pembelian aset yang mungkin dilakukan.
Dengan data yang valid, perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut sebagai acuan dan mengurangi pembelian aset yang tidak perlu. Karena, aset yang berlebihan dan tidak dikelola dengan baik akan menyusut nilainya, sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
3. Perencanaan Manajemen Risiko
Memahami kondisi aset juga penting dalam perencanaan manajemen risiko. Dengan pemahaman yang baik terhadap aset, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyusun strategi manajemen risiko yang efektif, sehingga dampak negatif terhadap perusahaan dapat diminimalisir.
4. Penting dalam Neraca Akuntansi
Pemetaan aset yang dimiliki perusahaan juga penting dalam penyusunan neraca akuntansi. Aset masuk dalam kategori harta perusahaan, yang merupakan pendapatan atau kekayaan yang dapat dioptimalkan.
Dalam penyusunan neraca, akan melibatkan variabel lain yang perlu dihitung dengan baik, sehingga neraca dapat disusun dengan informasi yang lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jenis Manajemen Aset
Jika kamu sedang tertarik dengan karir di bidang manajemen aset, penting untuk memahami berbagai jenis pengelolaan aset yang ada. Mengetahui berbagai jenis ini akan membantu kamu menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu di bidang ini.
1. Aset Keuangan
Juga dikenal sebagai “manajemen keuangan”, jenis ini melibatkan pengawasan akun investasi dan dana lindung nilai untuk berbagai klien. Para profesional dalam manajemen keuangan akan menganalisis pasar keuangan, mengelola portofolio investasi, dan mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan.
2. Aset Perusahaan
Jenis ini berfokus pada penanganan aset tetap organisasi. Para manajer aset perusahaan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengawasi, dan menjaga aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ini meliputi pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian aset, seperti bangunan, peralatan, dan fasilitas lainnya.
3. Aset Infrastruktur
Dalam manajemen infrastruktur, fokusnya adalah pada pengawasan, pemeliharaan, dan penggantian infrastruktur publik, seperti jalan, jembatan, jaringan telekomunikasi, sistem air, dan fasilitas lainnya. Profesional dalam bidang ini bekerja untuk memastikan infrastruktur berfungsi dengan baik dan aman bagi masyarakat.
4. Aset Publik
Dalam melakukan manajemen aset publik, langkah-langkah yang diperlukan meliputi identifikasi aset, evaluasi kondisi aset, pengembangan rencana pemeliharaan jangka panjang, serta pengawasan terhadap pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan.
Selain itu, pengelolaan keuangan yang baik juga menjadi faktor penting, termasuk pengalokasian dana yang tepat untuk perawatan dan peningkatan fasilitas. Selain memastikan pemanfaatan yang efisien, pengelolaan aset publik juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Hal ini melibatkan pengumpulan umpan balik dari pengguna fasilitas publik, menganalisis kebutuhan yang ada, dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Prosedur dan Tahapan Manajemen Aset
Penting untuk mengetahui bahwa terdapat 8 tahap yang harus dilalui dalam siklus pengelolaan aset, seperti berikut ini:
1. Perencanaan Kebutuhan Aset
Tujuannya adalah membuat rencana untuk memenuhi kebutuhan aset perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini meliputi perencanaan pengadaan sumber daya, perawatan, inventarisasi, dan lainnya. Dengan melakukan perencanaan, perusahaan dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan keuntungan.
2. Pengadaan Aset
Perusahaan mengidentifikasi dan memperoleh aset sesuai dengan rencana sebelumnya. Proses ini melibatkan pemilihan vendor atau pemasok yang terpercaya, negosiasi kontrak, dan pembelian aset. Tujuan dari tahap ini adalah memastikan bahwa perusahaan mendapatkan aset dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.
3. Pengelolaan Aset
Tahap ini melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan aset, agar tetap dalam kondisi optimal dan memberikan nilai yang maksimal bagi perusahaan. Hal ini meliputi perawatan rutin, perbaikan, penggantian, dan pemantauan kinerja aset.
Tujuan dari tahap ini adalah menjaga keandalan aset dan mengoptimalkan penggunaan aset secara efisien.
4. Inventarisasi Aset
Pada tahap manajemen aset ini, perusahaan melakukan pengelompokan aset yang dimiliki. Inventarisasi ini penting untuk memantau dan mengontrol aset yang ada serta memudahkan dalam pemeliharaan, penggantian, atau penghapusan aset.
Proses ini meliputi identifikasi aset dan pembuatan catatan yang akurat mengenai kondisi dan lokasi aset.
5. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Aset
Pada tahap ini, perusahaan melakukan evaluasi terhadap kinerja aset berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui pemantauan secara berkala, analisis data, dan pengukuran kinerja aset sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan melakukan pemantauan dan pengukuran yang baik, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah atau peluang perbaikan yang mungkin timbul dan mengambil tindakan yang tepat.
6. Pengembangan Aset
Pada tahap ini, perusahaan melakukan perbaikan atau peningkatan terhadap aset yang ada, guna meningkatkan nilai dan kinerjanya. Proses ini melibatkan penelitian, inovasi, pengembangan teknologi, dan penerapannya pada pengelolaan aset. Tujuannya untuk memastikan bahwa aset perusahaan tetap relevan, efektif, dan kompetitif.
7. Penghapusan Aset
Pada tahapan ini, perusahaan melakukan eliminasi atau pemindahan aset yang sudah tidak lagi relevan, tidak berfungsi, atau telah mencapai akhir masa pakainya.
Proses eliminasi ini mencakup penilaian kondisi aset, pengambilan keputusan terkait eliminasi, dan implementasi eliminasi aset yang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Tindakan yang tepat dalam menghapus aset, dapat membantu perusahaan mengurangi biaya pemeliharaan yang tidak perlu dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.
8. Pemantauan dan Evaluasi Keseluruhan
Pada tahap ini, perusahaan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap seluruh siklus pengelolaan aset yang telah dilalui. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari proses pengelolaan aset yang telah dilakukan serta mengidentifikasi peluang perbaikan.
Pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi perubahan dalam kebutuhan asetnya seiring berjalannya waktu. Dengan kata lain, pemantauan dan evaluasi yang terus-menerus adalah kunci untuk mengoptimalkan pengelolaan aset perusahaan.
Sudah Paham Pentingnya Manajemen Aset bagi Perusahaan?
Kesimpulannya, penting sekali untuk mengelola dan melakukan manajemen aset dalam bisnis kamu. Hal ini merupakan faktor krusial dalam mencapai kesuksesan bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi aplikasikan pengelolaan aset sesuai prosedur yang benar ya!Demi memudahkan proses pengelolaan, kamu bisa menggunakan sistem pencatatan aset yang telah terkomputerisasi. Misalnya, aplikasi Talenta by Mekari, Gamatechno, AsetKita, Hashmicro, Odoo, dan sebagainya. Karena dengan menggunakan aplikasi, dapat meminimalisir potensi human error serta memudahkan kamu dalam kelola aset.