15+ Alat Komunikasi Tradisional serta Sejarah dan Fungsinya

Di era digital, penggunaan smartphone menjadi alat komunikasi yang banyak dipakai untuk saling berinteraksi satu sama lain. Namun, jauh sebelum ada kecanggihan teknologi seperti sekarang, masyarakat pada zaman dahulu menggunakan alat komunikasi tradisional untuk komunikasi jarak dekat maupun jarak jauh.

Lantas apa saja alat komunikasi tradisional itu? Yuk, cari tau informasi mengenai contoh beserta fungsinya disini!

Apa itu Alat Komunikasi Tradisional?

Alat komunikasi tradisional merupakan media yang digunakan untuk penyampaian pesan antar manusia pada masa lampau. Masyarakat zaman dahulu mengandalkan alat tersebut untuk berkomunikasi sekaligus membantu kelangsungan hidup manusia. 

Dalam penggunaannya, alat komunikasi tradisional biasanya masih memakai metode yang sederhana. Bentuk-bentuk dari media komunikasi tradisional ini beragam mulai dari lambang isyarat, bunyi-bunyian, simbol, dan gerakan. Selain itu, terdapat kode-kode tertentu yang dibuat khusus agar pesan dapat diterima. 

Sementara itu, mengutip situs academia.edu, definisi alat komunikasi tradisional alat yang digunakan untuk penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Alat yang digunakan berupa media tradisional yang belum tersentuh oleh teknologi modern. Ini merupakan titik awal dari terbentuknya komunikasi manusia di zaman modern ini. 

Sejarah Alat Komunikasi Tradisional

Pada zaman lampau, komunikasi adalah bagian dari peraturan, tradisi, dan upacara keagamaan. Komunikasi tradisional sangat penting dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk mempererat persahabatan dan kerjasama. Adapun komunikasi memiliki perbedaan tradisi antara kebudayaan satu dengan yang lain. 

Alat komunikasi tradisional diciptakan untuk memenuhi keperluan manusia dalam berinteraksi satu sama lain. Dengan kata lain, komunikasi hadir sebagai upaya untuk memenuhi segala macam kebutuhan umat manusia. 

Komunikasi pada awalnya hanya dapat dilangsungkan dengan cara bertatap muka. Namun seiring berjalannya waktu, para masyarakat menciptakan suatu alat sebagai metode untuk berkomunikasi. Berbagai inovasi terus dilakukan sampai terciptanya alat komunikasi tradisional. 

Sementara itu, teknologi komunikasi tradisional memiliki karakteristik khusus dan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati secara lokal. Jika dilihat dari bentuknya, media komunikasi tradisional cenderung berukuran lebih besar yang sifatnya sederhana. 

15+ Macam Alat Komunikasi Tradisional 

Setelah mengenal pengertian dan sejarah dari alat komunikasi tradisional, mari kita cari tahu apa saja jenis-jenis media komunikasi tradisional serta fungsinya. Berikut adalah penjelasannya:

1. Kentongan 

Alat komunikasi tradisional yang pertama yaitu kentongan. Siapa disini yang belum mengenal kentongan? Kentungan atau kentongan adalah media komunikasi paling kuno di Indonesia. Alat ini sudah dipakai sejak ratusan tahun yang lalu pada zaman era kerajaan. 

Kentongan dibuat dari bambu atau kayu jati. Kentongan memiliki bentuk unik seperti silinder atau tabung dan di bagian tengah terdapat lubangan untuk mengeluarkan suara yang nyaring. Cara menggunakannya adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukulnya yang juga terbuat dari kayu atau bambu. 

Masyarakat menggunakan kentongan sebagai media bunyi-bunyian untuk mengumpulkan massa. Biasanya bunyi kentongan untuk keadaan darurat atau mengabarkan informasi tertentu. Bunyi irama kentongan bisa berbeda-beda sesuai dengan kabar apa yang ingin disampaikan. 

2. Lonceng

Selain kentongan, alat komunikasi tradisional yang menghasilkan bunyi yaitu lonceng. Masyarakat menggunakan lonceng sebagai penanda waktu atau untuk menyampaikan sesuatu. Lonceng juga digunakan untuk ritual keagamaan. Oleh karenanya, lonceng sering ditemui di beberapa tempat ibadah seperti gereja, klenteng, dan wihara. 

Lonceng dibuat dengan berbahan dasar logam dan memiliki bentuk seperti cangkir namun terbaik. Bunyi yang dihasilkan dari lonceng sangat nyaring. Adapun ukuran lonceng di setiap tempat berbeda-beda mulai dari yang kecil hingga besar.

3. Merpati Pos

Pernah mendengar istilah merpati pos? Dahulu kala, merpati menjadi alat komunikasi jarak jauh. Merpati yang telah dilatih akan mengantarkan pesan dalam jarak jauh. Setelah mengantarkan pesan, merpati akan kembali ke tempat asalnya. Pesan tersebut ditulis pada secarik lembar kertas dan dikaitkan pada kaki merpati. 

Merpati memiliki kemampuan navigasi yang luar biasa. Burung merpati juga memiliki daya ingat yang tajam dan kecapakan untuk dapat kembali lagi ke sangkar asalnya tidak peduli seberapa jauh perjalanan yang ditempuh. Itulah mengapa masyarakat pada zaman dahulu menggunakan merpati sebagai penyampai pesan jarak jauh. 

Selain itu, tugas burung merpati sebagai tukang pos memiliki peran penting dalam mengantarkan misi atau pesan rahasia. Merpati pos juga digunakan dalam operasi perang yang sukses mengantarkan kemenangan yang merugikan pihak lawan.

4. Cerita Rakyat

Cerita rakyat menjadi salah satu media komunikasi tradisional pada zaman dahulu. Cerita rakyat ini menjadi media sebagai penyampaian pesan moral bagi anak-anak. Selain itu, kisah rakyat juga memiliki fungsi untuk menguatkan adat dan nomral yang berlaku di suatu masyarakat. 

Indonesia memiliki ragam cerita rakyat di setiap daerahnya. Masing-masing kisah rakyat mempunyai cerita yang menarik dan memberikan banyak pelajaran. Beberapa contoh dari cerita rakyat adalah Timun Mas dari Jawa Tengah, Bawang Merah Bawang Putih dari Riau, dan Lutung Kasarung dari Jawa Barat. 

5. Prasasti 

Indonesia memiliki peninggalan sejarah prasasti yang berupa tulisan atau gambar di batu. Orang dahulu menggunakan prasasti sebagai alat komunikasi tradisional yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau pengumuman penting. 

Ketika manusia mulai mengenal tulisan, batu dijadikan alat untuk mendokumentasikan tulisan mereka. Alasannya adalah batu sangat kokoh dan mudah dibawa dalam perjalanan jauh oleh pembawa pesan. 

6. Surat

Surat menjadi media komunikasi tradisional terpopuler untuk mengirimkan pesan dengan cara ditulis. Biasanya penulisan surat melalui lembaran kertas dan dikirim menggunakan merpati pos pada zamannya. 

Saat ini penggunaan surat-menyurat juga dilakukan untuk berkomunikasi dengan jarak jauh. Masyarakat masih sering mengirim surat melalui layanan pos. Namun, surat juga sudah termodifikasi menjadi elektronik surat atau yang kita ketahui sebagai e-mail

7. Asap

Tahukah kalian? Ternyata, asap juga dijadikan sebagai alat komunikasi tradisional jarak jauh oleh para leluhur. Setiap kepulan asap memiliki arti tertentu bagi komunikasi suatu kelompok masyarakat. 

Bangsa Yunani menggunakan asap pada zaman Darius I. Sedangakan asap digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh oleh suku Indian di Amerika. Tentara pada zaman Cina Kuno juga memakai asap yang ditempatkan di Tembok Cina untuk menara penjagaan.

Selain itu, kepulan asap sering digunakan sebagai sumber peringatan. Misalnya jika ada seseorang yang tersesat di hutan maka ia akan membuat kepulan asap untuk meminta pertolongan. Asap juga digunakan sebagai tanda peringatan ketika ada musuh yang mulai mendekat.

8. Isyarat Tangan 

Masyarakat kuno sering menggunakan isyarat tangan sebagai alat komunikasi tradisional. Isyarat tangan kerap digunakan sebagai media penyampaian suatu pesan yang bersifat umum dan universal. Selain itu, isyarat tangan memiliki gerakan-gerakan tersendiri yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu. 

9. Daun Lontar

Alat komunikasi tradisional selanjutnya adalah daun lontar. Seperti kertas maupun batu, daun lontar berfungsi untuk menulis naskah sekaligus sebagai kerajinan tangan. Masyarakat memakai daun lontar untuk menyampaikan cerita yang cukup panjang seperti hikayat. 

Cara menggunakan daun lontar untuk media komunikasi sangat mudah. Daun perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum dibubuhkan goresan tangan. Daun lontar ringan lebih ringan jika dibandingkan dengan batu. Namun daun lontar lebih rapuh dan ketahannya tidak solid seperti batu. 

10. Bedug

Hampir sama dengan kentongan, bedug digunakan dengan cara dipukul. Bedug berbentuk tabung besar dengan permukaan terbuat dari kulit hewan seperti sapi. Hingga saat ini, bedug masih digunakan oleh umat Muslim untuk memberikan tanda waktu shalat. Setiap tiba waktu sholat bedug akan dipukul. 

11. Telepon Kaleng

Untuk anak-anak pada era tahun 80-an dan 90-an, pasti sering menggunakan telepon kaleng sebagai permainan mereka. Telepon kaleng digunakan oleh orang-orang terdahulu sebagai media komunikasi jarak jauh. Biasanya telepon kaleng dapat digunakan hanya pada jarak sekitar 5 sampai 10 meter. 

Telepon kaleng adalah dua kaleng yang dihubungkan dengan benang supaya bisa mendengar suara dari kejauhan. Cara menggunakannya yaitu masing-masing anak memegang satu kaleng. Salah satu anak memulai percakapan melalui kaleng kemudian anak lain menerima getaran suara tersebut dengan menempelkan kaleng ke telinganya.

12. Peluit

Benda kecil ini sudah tidak asing lagi terutama untuk anak pecinta olahraga. Peluit memang masih digunakan hingga sekarang untuk beberapa kegiatan seperti pramuka, wasit olahraga, dan lain sebagainya. Namun ternyata peluit juga termasuk alat komunikasi tradisional.

Peluit digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu. Benda ini juga berfungsi sebagai penanda untuk memulai atau menghentikan suatu peristiwa. Peluit mampu menghasilkan bunyi nyaring dan keras. 

13. Bendera

Selain berfungsi sebagai simbol dari sebuah negara, bendara juga menjadi media komunikasi tradisional untuk memberikan pesan tertentu. Bendera memiliki makna tertentu untuk berbagai macam kasus. Misalnya, penaikan bendera atau penurunan benda membawa arti tersendiri dalam kondisi perang pada zaman dahulu. 

Kini bendera juga masih tetap digunakan pada organisasi massa atau politik. Bendera juga digunakan untuk mengendalikan pergerakan suatu kelompok. Simbol dan warna sangatlah beragam dimana mengandung pesan tertentu. 

14. Telegraf

Telegraf menjadi salah satu penemuan revolusioner karena menjadi dasar bagi pembaruan alat komunikasi. Samuel F. B. Morse adalah penemu telegraf. Ia juga mengembangkan kode sandi morse yang kemudian menjadi bahasa resmi telegraf. 

Sementara itu, telegraf adalah media komunikasi tradisional pertama yang menggunakan aliran listrik. Telegraf mampu mengirimkan pesan kode sandi morse yang berupa titik dan garis sejauh 32 kilometer.

15. Wayang

Wayang terkenal akan keunikannya dengan cerita-cerita kuno yang mengandung banyak pesan moral. Seni pagelaran wayang sering ditampilkan dengan menceritakan kisah-kisah menarik yang kental dengan adat dan istiadat. 

Wayang memiliki bentuk pipih dan terbuat dari kulit. Berbagai macam jenis wayang bisa ditemui mulai dari wayang beber, wayang golek purwa, hingga wayang golek modern. Dalam cerita pewayangan, terdapat dalang yang bertugas untuk memainkan wayang. 

16. Lampu Suluh

Alat komunikasi tradisional terakhir yang bisa kamu pelajari adalah lampu suluh. Orang-orang sering menggunakan lampu suluh untuk berkomunikasi dalam jarak jauh pada malam hari. Biasanya lampu suluh digunakan untuk memberikan sinyal pada saat bencana alam. 

Penggunaan Alat Komunikasi Tradisional Sungguh Beragam

Itulah tadi 16 contoh alat komunikasi tradisional sekaligus fungsinya. Masih alat tersebut memiliki bentuk dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Hingga di era modern yang serbag digital ini, beberapa media komunikasi tradisional masih digunakan untuk menyampaikan informasi. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page