Kota: Pengertian, Fungsi, Ciri, Klasifikasi & Contohnya

Siapa yang sejak dulu ingin kerja di kota? Tak sedikit masyarakat yang mengidam-idamkan untuk bekerja dan bahkan tinggal di daerah perkotaan. Alasannya sederhana karena di sana wilayahnya cenderung lebih maju.

Pada artikel ini akan membahas hal-hal seputar kota, termasuk fungsi dan klasifikasinya. Berikut informasi selengkapnya.

Pengertian

Dalam pengertian sederhana, kota merupakan wilayah yang potensial dari beragam aspek seperti sektor kesehatan, sektor pekerjaan, sektor pendidikan, dan lain-lain. Untuk itu, pada perkotaan pastinya kamu akan melihat fasilitas yang lebih mumpuni dibandingkan fasilitas yang terdapat di pedesaan.

Selain itu, bangunan yang terdapat di daerah perkotaan terlihat lebih padat. Ini karena jumlah penduduk di sana juga lebih banyak. Bangunannya tersebut juga cenderung lebih vertikal sehingga membuat kawasan perkotaan cenderung terlihat lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman. Tidak heran jika kawasan perkotaan selalu menjadi pusat ekonomi pemerintah. 

Kemudian menurut UU No. 22 Tahun 1999, terdapat penjelasan terkait kawasan perkotaan. Menurut undang-undang tersebut, kawasan perkotaan yaitu kawasan dengan aktivitas utama bukan pertanian.

Pengertian Menurut Ahli

Terdapat beberapa definisi tentang kota yang dikemukakan ahli, di antaranya:

1. Grunfeld

Grunfeld menjelaskan bahwa kota merupakan wilayah yang mempunyai jumlah penduduk cukup padat. Para penduduk di daerah perkotaan tersebut umumnya bekerja di daerah non agraris alias tidak menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencarian utama.

2. Max Weber

Kota merupakan daerah atau wilayah yang penduduknya mayoritas mampu memenuhi seluruh kebutuhan ekonomi di pasar lokal wilayah tersebut. 

3. Burkhad Hofmeister

Menurut Hofmeister, kota merupakan pemusatan keuangan dimulai dari tempat kerja, kegiatan umum, maupun tempat tinggal manusia itu sendiri. Untuk aktivitas umum dibagi ke dalam dua sektor, sekunder dan tersier. Sektor sekunder berupa perdagangan dan industri. Lalu pada sektor tersier merupakan jasa serta pelayanan masyarakat. 

Hofmeister juga menjelaskan bahwa pertumbuhan di perkotaan terjadi karena pendatang yang mempunyai kemampuan dalam melayani maupun memenuhi kebutuhan barang/jasa bagi wilayah yang lokasinya jauh.

4. Bintarto

Menurut Bintarto, wilayah perkotaan menjadi kesatuan terhadap kehidupan manusia yang indikasinya yaitu kepadatan penduduk cenderung lebih tinggi. Selain itu, indikasi lainnya yaitu adanya strata ekonomi heterogen dan bercorak materialistis.

Bintarto juga menjelaskan bahwa penduduk yang tinggal di daerah perkotaan merupakan penduduk asli dan pendatang. Masyarakat yang tinggal di perkotaan datang dari berbagai kebudayaan, pekerjaan, dan agama yang berbeda.

5. Northam

Northam menjelaskan bahwa kota merupakan wilayah yang mempunyai kepadatan cukup tinggi. Penduduk yang tinggal di perkotaan mempunyai aktivitas ekonomi selain di sektor pertanian. Artinya, mereka tidak menjadikan sektor pertanian sebagai mata pencarian utama dan kota juga merupakan pusat dari administrasi, ekonomi, serta kebudayaan.

Fungsi

Adanya kawasan perkotaan tentu memiliki peran yang sangat penting karena berpengaruh terhadap kondisi suatu negara. Artinya, jika fungsi kota mampu berjalan secara baik membuat kondisi negara juga akan kondusif. 

Sebaliknya, ketika fungsi perkotaan tak mampu dijalankan dengan baik oleh pihak-pihak yang berwenang, maka berpotensi menyebabkan masalah pada pertumbuhan negara. Berdasarkan UU No. 28 Tahun 1999, beberapa fungsinya antara lain:

1. Pusat Pemerintahan

Fungsi pertama dan utama yaitu sebagai pusat pemerintahan. Kita tahu fasilitas yang terdapat di daerah perkotaan cenderung lebih memadai dan lebih lengkap jika kamu bandingkan dengan daerah pedesaan. 

Selain itu, untuk menjalankan pelayanan masyarakat memerlukan aparatur negara. Jika tidak ada aparatur negara, pelayanan masyarakat tidak bisa berjalan secara baik. Ketika pelayanan terganggu, berpotensi menyebabkan kebutuhan hidup dan hal-hal terkait kebutuhan administrasi masyarakat menjadi terhambat.

Untuk itu, agar seluruh aktivitas berjalan secara lancar tanpa ada hambatan dan keterlambatan, maka sangat perlu adanya fasilitas dan pelayanan yang terbaik. Aparatur negara yang mendapatkan tugas juga harus melaksanakannya semaksimal mungkin.

Jadi, kota berperan sebagai pusat pemerintahan karena mampu mengendalikan beragam jenis pelayanan masyarakat. Bahkan sistem pemerintahan pun dijalankan di dalam kawasan perkotaan. Selain itu, ada beberapa kota yang juga dijadikan sebagai ibukota provinsi atau ibukota negara.

2. Sebagai Pusat Pendidikan

Fungsi yang kedua yaitu sebagai pusat pendidikan. Bukan rahasia umum juga pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan di masing-masing wilayah harus benar-benar memperoleh perhatian pemerintah sehingga SDM di daerah tersebut akan tumbuh menjadi lebih baik.

Adapun wilayah yang bisa menjadi pusat pendidikan yaitu daerah perkotaan. Mungkin kamu akan bertanya, kenapa harus perkotaan? Jawabannya cukup sederhana. Kawasan perkotaan mempunyai fasilitas lebih lengkap.

Selain itu, kehidupan masyarakat di sana juga cenderung lebih heterogen sehingga semakin memungkinkan lebih banyak interaksi antar individu. Maka dari itu, jangan heran jika kota mempunyai lembaga pendidikan lebih banyak dari daerah kabupaten apalagi di pedesaan.

Banyaknya lembaga pendidikan tersebut tujuannya untuk menampung setiap individu yang berencana menempuh pendidikan. Selain itu, tujuan banyaknya lembaga pendidikan agar menjadi contoh bagi lembaga pendidikan di luar kawasan perkotaan. 

3. Sebagai Pusat Informasi

Selain sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan, kota juga harus menjadi pusat informasi. Tujuan pembangunannya adalah untuk membuat daerah tersebut mempunyai fasilitas dan pelayanan yang terbaik. 

Untuk mewujudkan sebuah pembangunan yang tepat, maka perlu adanya informasi akurat. Hal tersebut sangat dibutuhkan karena melalui informasi yang akurat maka data yang diperoleh akan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Agar seluruh informasi yang diperoleh terkait pembangunan wilayah tidak berantakan, informasi tersebut harus dikumpulkan di satu wilayah yang cocok, yaitu perkotaan. Kembali lagi, alasannya karena wilayah perkotaan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap.

Informasi yang diperoleh akan diolah dan disimpan secara baik. Dengan begitu, pembangunan dapat berlangsung secara optimal dan manfaatnya akan dirasakan bersama.

Klasifikasi Kota

Berdasarkan jumlah penduduknya, klasifikasi kota adalah seperti berikut:

  • Kota kecil, mempunyai jumlah penduduk antara 20.000 sampai 50.000 jiwa.
  • Kota sedang, mempunyai jumlah penduduk antara 50.000 sampai 100.000 jiwa.
  • Kota besar, jumlah penduduk antara 100.000 sampai 1 juta jiwa.
  • Metropolitan, jumlah penduduknya antara 1 juta sampai 5 juta jiwa.
  • Megapolitan, jumlah penduduknya melebihi 5 juta jiwa.

Ciri-ciri Daerah Perkotaan

Pembahasan berikutnya yaitu seputar ciri-ciri daerah perkotaan.

1. Fisik

Ciri-ciri fisik perkotaan yaitu:

  • Mempunyai gedung pemerintahan.
  • Mempunyai lahan parkir yang cukup.
  • Mempunyai gedung hiburan serta perkantoran.
  • Terdapat sarana olahraga bagi masyarakat.
  • Terdapat daerah terbuka misalnya taman yang fungsinya sebagai paru-paru kota.
  • Terdapat hunian rumah yang bisa digunakan masyarakat dengan kondisi ekonomi rendah, sedang, sampai tinggi/elite.
  • Memiliki alun-alun.

2. Masyarakat

Ciri-ciri masyarakat perkotaan yaitu:

  • Mayoritas masyarakatnya mempunyai sifat yang cenderung egois dan individualis.
  • Mempunyai segregasi keuangan.
  • Pandangan hidup masyarakat perkotaan lebih rasional dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan.
  • Penduduk di wilayah perkotaan sedikit longgar terhadap norma-norma agama.

Tingkat Perkembangan Kota

Adapun tingkat perkembangan kawasan perkotaan terdiri dari:

  • Tahap eopolis, tahap perkembangan desa yang sudah teratur hingga mencapai kehidupan perkotaan.
  • Tahap polis, kota yang sebagian aktivitas penduduknya cenderung masih agraris.
  • Tahap metropolis, wilayah perkotaan yang mempunyai beberapa kota metropolis.
  • Tahap tyranopolis, kota yang mempunyai tingkat kekacauan serta kriminalitas yang tinggi.
  • Tahap nekropolis, kota yang mengalami keruntuhan.

Nama-nama Kota Populer di Indonesia

Beberapa nama kota terkenal di Indonesia antara lain:

  • Jakarta
  • Ubud
  • Bandung
  • Manado
  • Yogyakarta 
  • Malang
  • Solo
  • Batam
  • Padang
  • Makassar
  • Raja Ampat
  • Balikpapan
  • Bogor
  • Lombok
  • dan lain-lain

Kesimpulan

Sekian pembahasan tentang perkotaan, termasuk fungsi, klasifikasi, dan ciri-cirinya. Jadi, daerah perkotaan berperan sangat penting terhadap perkembangan negara. Ketika mampu dikelola oleh aparatur negara secara baik, maka perkotaan tersebut akan berkembang secara lebih baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page