Lapisan Atmosfer: Fungsi, Karakteristik, serta Penyebab Perusaknya

Istilah lapisan atmosfer sebenarnya cukup familiar untuk mayoritas orang. Hanya saja, pembahasan mendalam tentang hal tersebut masih sangat kurang. Apa pengertian, kegunaan, ciri, hingga penyebab yang dapat merusaknya? Lantas, sepenting apa atmosfer untuk dijaga?

Apa Itu Lapisan Atmosfer?

Kata atmosfer sejatinya terdiri dari dua suku kata asal Bahasa Yunani, yaitu ‘atmos’ yang mempunyai arti gas dan ‘sphaira’ bermakna selimut. Jadi, secara sederhana, yang dimaksud dengan atmosfer adalah selimut bumi berupa gas yang terdiri dari banyak lapisan.

Fungsi dari Lapisan Atmosfer

Selain disebabkan oleh gas penyusun yang beragam, atmosfer terdiri dari lembaran-lembaran juga karena banyaknya fungsi yang dimilikinya, seperti:

1. Melindungi Bumi

Fungsi utamanya tidak lain adalah untuk memberikan perlindungan di permukaan bumi. Melalui proteksi berlapis, benda asing seperti meteor, tidak akan menghantam bumi meskipun tertarik oleh gaya gravitasi.

2. Mencegah Paparan Radiasi

Berikutnya, lapisan atmosfer memberikan perlindungan bumi dan seisinya dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan oleh matahari secara berlebih. Radiasi yang dihasilkan sinar matahari sendiri dapat menyebabkan kulit manusia terbakar (sunburn) hingga mengidap kanker.

3. Menjaga Stabilitas Temperatur Bumi

Suhu udara alias temperatur di dalam dan luar bumi harus stabil untuk menghindari cuaca ekstrem yang kerap memicu bencana. Inilah fungsi penting lembaran atmosfer. Di mana struktur lapisannya membantu mengatur pergantian musim di bumi agar suhu udara terjaga, tidak terlalu panas maupun dingin.

4. Menjamin Bumi Mengorbit Sesuai Lintasan

Setiap benda langit memiliki orbit masing-masing agar menghindari tabrakan yang berpotensi memicu bencana alam. Fungsi lain dari atmosfer, yaitu untuk memastikan bumi mengorbit sesuai jalur melalui pengelolaan energi yang dihasilkan.

5. Mengandung Berbagai Gas yang Penting untuk Makhluk Hidup

Lapisan atmosfer yang terdiri dari berbagai macam gas sekaligus mengatur suplainya untuk keberlangsungan makhluk hidup. Contohnya oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Makhluk hidup di bumi bisa berguguran tanpa gas-gas tersebut. Sejauh ini, sangat penting bukan fungsi dari lembaran-lembaran atmosfer tersebut?

Macam-Macam Lapisan Atmosfer dan Karakteristiknya

Berikutnya, setelah mengenali rangkaian fungsi penting dari atmosfer, penting untuk memahami lapisan demi lapisan penyusun berikut karakteristiknya:

1. Troposfer

Lembaran paling dasar dari atmosfer adalah troposfer dengan ketinggian paling rendah. Karakteristik Troposfer antara lain:

  • Ketebalan yang paling tipis dibandingkan lapisan atmosfer lainnya, dari permukaan tanah hanya 12 km saja.
  • Tingkat ketinggiannya berbeda-beda, bergantung pada lokasinya. Contohnya di daerah kutub hanya mencapai 8 km. Sementara di wilayah khatulistiwa ketinggiannya bisa sampai 19 km.
  • Lembaran atmosfer ini bersinggungan langsung dengan permukaan bumi, sehingga digunakan juga sebagai habitat makhluk hidup.
  • Troposfer merupakan tempat di mana cuaca dan iklim diatur.
  • Setiap naik ketinggian 100 m, suhunya justru turun 0,05o C.

2. Stratosfer

Pada lembaran selimut bumi yang satu ini, terdapat lapisan ozon, yaitu gas dengan kandungan senyawa kimia sangat tinggi sehingga berbahaya untuk makhluk hidup. Stratosfer menjadi tempat mengolah gas-gas berbahaya agar tidak sampai merusak siklus kehidupan di bumi.

Ciri-ciri dari stratosfer, yaitu:

  • Ketinggian lapisan atmosfer ini yang terendah adalah 12 km dan tertinggi 60 km.
  • Berbeda dengan troposfer, semakin naik lapisan stratosfer, maka suhu udaranya ikut meningkat hingga mencapai 100 C.
  • Stratosfer menjadi tempat pengolahan sinar matahari (UV) untuk kemudian dinetralisir.
  • Udara di dalam lapisan kedua ini kering karena tidak mengandung debu, air, maupun awan.

3. Mesosfer

Berikutnya, lapisan ketiga yang mempunyai karakteristik berikut:

  • Tingkat ketinggian antara 60 – 80 km.
  • Suhu udara di mesosfer mencapai –70oC.
  • Lapisan ini mengikis benda-benda angkasa seperti meteor, komet, dan sejenisnya. Setelah dikikis, benda-benda tersebut akan terbakar akibat kandungan senyawa dalam udara lapisan mesosfer.

4. Termosfer

Lapisan atmosfer selanjutnya, yaitu termosfer yang memiliki julukan sebagai lapisan panas. Mengenali lembaran atmosfer yang satu ini cukup mudah dari ciri-cirinya, yaitu:

  • Ketinggiannya berada di titik 80 – 500 km.
  • Suhu udara di lapisan ini mencapai lebih dari 1000oC.
  • Lembaran tempat terjadinya fenomena aurora, yaitu peristiwa alam yang terjadi akibat interaksi medan magnet bumi dengan partikel matahari.
  • Kandungan massa udara dari termosfer sangat rendah sehingga tidak menghantarkan panas pada benda langit seperti satelit.

5. Eksosfer

Terakhir, lembaran paling luar disebut dengan eksosfer. Karakteristiknya sebagai berikut:

  • Ketinggiannya lebih dari 500 km.
  • Pengaruh gravitasi bumi di lapisan ini sangat kecil, interaksi terbesar justru dengan benda-benda angkasa.
  • Kandungan gasnya sangat rendah dengan suhu mencapai 2000oC.
  • Lapisan eksosfer berbahaya bagi makhluk hidup dan mempunyai tugas utama langsung menghancurkan benda angkasa asing yang berusaha menembus permukaan bumi.

Faktor Penyebab Kerusakan Lembaran Atmosfer 

Masing-masing lapisan atmosfer mempunyai peranan penting sebagaimana telah dijabarkan di atas. Sayangnya, selimut bumi tersebut saat ini mengalami ancaman kerusakan parah. Berikut ini merupakan faktor-faktor pemicunya:

1. Menggunakan Kendaraan Bermotor Secara Berlebih

Asap-asap kendaraan bermotor memproduksi gas berbahaya untuk lembaran atmosfer. Polusi udara yang dihasilkan akan naik dan berakibat pada penipisan lapisan demi lapisan. Ini sebabnya pemerintah di semua negara mengkampanyekan gerakan pembatasan kendaraan pribadi dan disarankan menggunakan transportasi umum.

2. Hutan Gundul

Tindakan pembalakan hutan yang menyebabkannya menjadi gundul juga menyebabkan atmosfer semakin menipis. Pepohonan di hutan membantu proses netralisasi udara sehingga dapat memproduksi udara segar bagi makhluk hidup. Ketika tidak ada reboisasi hutan, atmosfer bekerja lebih keras hingga tipis.

3. Menjamurnya Pabrik Industri

Meskipun kehadiran pabrik sangat membantu sektor perekonomian suatu negara, namun di sisi lain ada dampak buruk bagi lapisan atmosfer. Sama seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik juga mengakibatkan lembaran demi lembaran selimut bumi menipis.

4. Penggunaan Alat dan Bahan Rumah Tangga Berbahaya

Sektor rumah tangga juga dapat berdampak menipiskan atmosfer melalui penggunaan zat-zat berbahaya seperti cairan pembersih lantai secara berlebihan. Selain itu, menggunakan AC atau hair dryer dalam skala besar dan terus menerus juga menyumbangkan efek buruk.

5. Penggunaan Pestisida

Rupanya, pestisida tidak hanya berbahaya untuk manusia yang mengonsumsi sayuran dan buah yang kurang bersih dari cairan pembasmi hama tersebut. Penggunaan pestisida berlebih mengakibatkan zat kimianya naik dan terserap melalui udara hingga membuat lapisan atmosfer menipis.

Gas Hasil Aktivitas Penyebab Kerusakan Lembaran Atmosfer

Aktivitas-aktivitas yang sebelumnya disebutkan akan menghasilkan gas-gas berbahaya sebagai berikut:

  • Chlorofluorocarbon (CFC).
  • Bromochlorofluoromethane (BCF) atau Halon.
  • Tetrachloromethane (CCI4) atau Karbon tetraklorida.
  • Bromida.
  • Senyawa klorin.

Cara Menjaga Lapisan Atmosfer

Lantas, hal-hal apa yang dapat dilakukan untuk menjaga lapisan atmosfer tetap sehat? Rangkaian cara sederhana di bawah ini bisa coba untuk dipraktikkan:

1. Mengurangi Produksi Emisi

Emisi menjadi penyebab paling besar penipisan atmosfer. Produksi zat-zat berbahaya melalui aktivitas pembakaran (alam dan mesin) ini bisa dikurangi melalui:

  • Penggunaan transportasi umum dan menekan jumlah kendaraan bermotor pribadi.
  • Memilih mesin industri yang lebih ramah lingkungan (rendah emisi) dan memiliki sistem pengolahan limbah yang lebih canggih.
  • Pembatasan aktivitas merokok, khususnya di luar ruangan.

2. Membatasi Penggunaan Alat dan Bahan Rumah Tangga Berbahaya

Lapisan atmosfer dapat dijaga melalui pengurangan penggunaan alat serta bahan sektor rumah tangga yang berbahaya. Cobalah untuk mengurangi frekuensi dengan menggunakan seperlunya saja.

3. Giat Melakukan Gerakan Penanaman Kembali (Reboisasi)

Kawasan hutan dan ruang hijau lain di setiap negara harus dijaga melalui gerakan penanaman kembali. Tidak seharusnya membiarkan pohon-pohon gundul tanpa upaya regenerasi.

Sudah Tahu Pentingnya Lapisan Atmosfer?

Sebagai selimut bumi dengan lapisan yang terstruktur hingga memiliki fungsi masing-masing, atmosfer memegang peranan penting terhadap siklus kehidupan di bumi. Makhluk hidup, termasuk manusia, flora, dan fauna, kelangsungan hidupnya sangat bergantung terhadap stabilitas selimut bumi.

Oleh sebab itu, manusia wajib berperan aktif dalam menjaga lembaran dari atmosfer tetap tebal sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Metode yang telah diuraikan di atas dapat coba diterapkan sekarang juga sebagai bentuk partisipasi. Tidak sulit untuk dilakukan, bukan?

Lembaran atmosfer sejatinya terbentuk dan bekerja secara alami. Aktivitas-aktivitas manusia yang tidak sesuai menjadi faktor perusak utama. Jadi, mari bersama-sama memperbaiki kesalahan tersebut dan memberikan jaminan lingkungan yang sehat untuk generasi selanjutnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page