Bagi orang yang mempelajari ilmu geografi, korologi bukanlah istilah yang asing. Namun, bagi orang awam istilah tersebut pastinya terdengar asing dan bisa jadi tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Lalu, apa sebenarnya korologi itu? Baca artikel ini untuk mengetahui apa itu korologi beserta contohnya dalam keseharian.
Daftar ISI
Mengenal Prinsip-Prinsip Geografi
Sebelum membahas prinsip korologi, ada baiknya kita mengenal prinsip-prinsip ilmu geografi terlebih dahulu. Sebagai suatu disiplin ilmu, geografi tentunya memiliki beberapa prinsip utama yang menjadi landasan dalam pengaplikasian disiplin ilmunya. Ilmu geografi memiliki 4 prinsip utama dalam disiplin ilmunya, yaitu:
1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran mengkaji dan menerangkan fenomena dan gejala geografis di bumi secara tidak sama dan tidak merata. Selain itu, prinsip ini juga untuk mengungkap hubungan antara fenomena dengan menyeluruh, serta untuk memprediksi keadaan di masa depan.
Beberapa topik yang menggunakan prinsip persebaran dalam upaya pengkajiannya adalah persebaran potensi air di suatu wilayah yang bisa saja berbeda dengan wilayah lainnya atau kajian mengenai persebaran polusi udara.
2. Prinsip Interelasi
Kajian mengenai keterkaitan juga memiliki peran penting dalam bidang ilmu geografi. Oleh karenanya, prinsip interelasi atau keterkaitan ada untuk menelaah hubungan yang saling berkaitan antara suatu fenomena. Lebih lanjut lagi, fungsi ini juga menjabarkan hubungan antar gejala dalam satu ruang.
Topik-topik yang menjadi fokus kajian dari prinsip ini dapat berupa kaitan antara fenomena banjir dengan penebangan hutan secara liar atau fenomena perpindahan penduduk di suatu wilayah akibat polusi udara masif oleh asap pabrik.
3. Prinsip Deskripsi
Selanjutnya, prinsip deskripsi yang berfungsi untuk menjelaskan lebih mendetail mengenai karakteristik khusus dari suatu gejala-gejala geografis yang dapat diamati. Data-data yang dikumpulkan dapat disajikan melalui tulisan, tabel, gambar dan grafik berdasar fakta gejala dan sebab-akibat baik secara kualitatif atau kuantitatif.
Para peneliti bidang ilmu geografi dapat mengaplikasikan prinsip ini untuk meneliti fenomena-fenomena seperti grafik lempeng tektonik di seluruh dunia ataupun sejarah ilmu geografi yang dapat dideskripsikan melalui catatn perjalanan para cendekiawan ilmu geografi di masa lalu.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip terakhir dalam topik pembahasan ini. Orang-orang yang mempelajari geografi sering menyebut korologi sebagai prinsip gabungan dari ketiga prinsip yang telah disebutkan sebelumnya. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Simak pembahasan prinsip korologi yang lebih mendalam di bagian berikutnya!
Mengenal Prinsip Korologi Lebih Lanjut
Seperti yang telah disebutkan di atas, korologi merupakan salah satu prinsip geografi yang berupa penggabungan dari ketiga prinsip sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena korologi menelaah gejala, fenomena dan fakta permasalahan di suatu lokasi berdasar persebaran, interelasi, interaksi dan integrasinya dalam suatu ruang.
Istilah korologi berasal dari bahasa Yunani kuno khōros yang bermakna ‘tempat’ atau ‘ruang’, sementara imbuhan akhir ‘–logi’ memiliki arti bidang keilmuan. Sehingga, korologi memiliki arti harfiah sebagai sebuah ilmu yang mempelajari suatu lokasi ataupun wilayah atau dapat disebut sebagai geografi regional.
Prinsip korologi merupakan sebuah prinsip yang komprehensif karena selain menggabungkan ketiga prinsip yang telah dibahas sebelumnya, prinsip tersebut juga dapat diaplikasikan untuk menelaah permasalahan dan geografis modern sehingga termasuk ke dalam ciri-ciri geografi modern.
Penggunaan prinsip korologi dalam kajian kontemporer dipelopori oleh seorang geografer asal Jerman bernama Alfer Hettner yang melihat jika ilmu geografi merupakan sebuah ilmu kronologis yang mengkaji berbagai fenomena yang ada dalam suatu wilayah di ruang bumi.
Lebih lanjut, Hettner, dalam esainya yang terbit tahun 1895, berpendapat jika tujuan prinsip ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik suatu lokasi atau wilayah melalui penyelidikan komprehensif terhadap fakta kejadian yang ada dan saling berinterelasi dalam alam realitas yang berbeda dan manifestasinya yang beragam.
Lebih lanjut, prinsip korologi juga bertujuan menganalisis permukaan bumi secara menyeluruh dalam wujud solidnya sebagai benua, wilayah-wilayah yang lebih luas maupun kecil dan berbagai tempat lainnya. Referensi tertua mengenai penggunaan prinsip ini dapat ditemukan dalam catatan milik Strabo yang berjudul Geographica.
Contoh Penggunaan Prinsip Korologi dalam Kehidupan Sehari-hari
Meskipun istilahnya terdengar kurang umum, nyatanya penggunaan prinsip korologi ada dalam berbagai fenomena yang biasa kita temui. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan prinsip ini yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perencanaan Tata Ruang Suatu Wilayah Perkotaan
Perencanaan tata ruang kota merupakan sebuah hal kompleks yang membutuhkan penelitian yang mendalam dan eksekusi yang mumpuni. Penerapan prinsip tersebut dalam bidang perencanaan tata ruang kota meliputi:
- Pendataan sebaran penggunaan wilayah, meliputi permukiman, perkantoran, pendidikan, pertanian/perkebunan, industri/pergudangan, perdagangan/jasa, terminal/stasiun, wisata, ruang terbuka hijau, pemakaman, tempat pembuangan sampah, dsb.
- Pengumpulan data pendukung, berupa kependudukan, jaringan jalan, kawasan rawan bencana (alam/buatan manusia), penyandang masalah kesejahteraan sosial, dsb.
- Pengidentifikasian masalah berdasar data, yang dapat berupa penyempitan lahan, bencana, kemacetan, kawasan kumuh, masalah sanitasi, kemiskinan, dsb.
- Pengidentifikasian interelasi masalah terhadap gejala lain, misalnya penyempitan lahan akibat perluasan wilayah pemukiman, perkantoran dan industri.
- Setelah pengkajian, fenomena dan permasalahan melalui proses pengolahan dan pencitraan menjadi sebuah pedoman perencanaan tata ruang kota yang memuat pedoman pembatasan alih fungsi lahan, pedoman penanggulangan bencana alam, pedoman penanganan bencana kebakaran, dsb.
2. Penanggulangan Suhu Udara Ekstrim di Suatu Wilayah
Seiring dengan perubahan iklim yang kian masif terjadi, kejadian akan suhu ekstrim yang melonjak secara tiba-tiba sering terjadi belakangan. Langkah-langkah penanggulangan harus dilakukan berdasar kondisi dan permasalahan di lapangan. Pengaplikasian prinsip korologi dalam masalah ini meliputi:
- Pelaksanaan penelitian terhadap perbedaan suhu udara pada masing-masing wilayah, seperti halnya kondisi geografis yang lebih dekat wilayah laut, wilayah yang dekat lokasi industri/pabrik, dsb.
- Mengkaji dampak yang muncul akibat suhu ekstrim seperti masalah kesehatan dalam berbagai derajat keparahan seperti ringan, sedang, parah, dampak psikologis yang timbul serta dampak-dampak lain yang menyertai.
- Melakukan interelasi antara data perbedaan suhu udara, faktor pendukung dan dampak yang muncul, seperti halnya masalah kesehatan ekstrim yang muncul akibat suhu ekstrim di wilayah industri atau dampak psikologis akibat serangan suhu ekstrim dalam suatu wilayah.
- Mengolah hasil penelitian dan menampilkannya dalam bentuk pedoman pertolongan serangan suhu ekstrim, tindakan-tindakan penanggulangan seperti dibangunnya fasilitas publik yang mengakomodir pertolongan pertama saat suhu ekstrim ataupun himbauan-himbauan yang sesuai dengan kondisi.
3. Penelitian Bencana Alam Letusan Gunung Berapi
Sebagai sebuah negara dengan jumlah gunung api yang banyak serta masuk dalam lintasan Ring of Fire, bencana letusan gunung berapi bukanlah hal yang asing bagi penduduk Indonesia. Peneliti banyak melakukan penelitian terkait bencana letusan gunung api. Penerapan prinsip tersebut dalam penelitian dapat terlihat melalui:
- Pelaksanaan penelitian mengenai banyaknya gunung api aktif, bencana letusan gunung berapi dan penyebab letusannya.
- Melakukan interelasi antara data-data tersebut dan dampaknya pada masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan kesehatan.
- Pengolahan dan pencitraan data-data tersebut ke dalam bentuk grafik, peta sebaran wilayah, jurnal-jurnal ilmiah, laporan mengenai penanganan korban bencana serta pedoman langkah dan jalur-jalur evakuasi saat terjadi letusan.
4. Penelitian Mengenai Angin
Angin merupakan sebuah fenomena atmosfer yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian mengenai fenomena yang berkaitan dengan angin banyak dilakukan di Indonesia. Penerapan prinsip ini dalam penelitian tersebut meliputi:
- Pengumpulan data mengenai perbedaan jenis, sifat, kecepatan serta arah angin di berbagai wilayah.
- Penginterelasian antara data-data tersebut dan berbagai dampak yang mungkin timbul dari angin tersebut seperti dampak dari segi ekonomi, kesehatan maupun sosial.
- Melakukan proses pengolahan dan pencitraan menjadi bentuk laporan, grafik, jurnal-jurnal ilmiah, serta pedoman dalam menangani kondisi-kondisi tertentu yang berkaitan dengan angin.
Pentingnya Prinsip Korologi Dalam Kehidupan Sehari-hari
Prinsip korologi merupakan salah satu prinsip dalam bidang ilmu geografi yang dipandang sebagai sebuah prinsip yang sangat komprehensif. Hal ini memugkinkan terjadi karena prinsip tersebut mempelajari berbagai gejala, faktor, dan masalah geografi secara menyeluruh dari segi penyebaran dan konteks keruangan.Selain itu, korologi memandang jika suatu masalah, gejala, maupun faktor geografi memiliki keterkaitan dan interaksi dalam waktu bersamaan dan satu perspektif keruangan, yaitu seluruh bentuk permukaan bumi itu sendiri. Sebuah prinsip yang bersifat komplementer dan menyeluruh dalam pengkajian ilmu geografi modern.