Definisi Sistem Tata Surya: Teori, Susunan, dan Penjelasannya

Mempelajari tentang tata surya merupakan hal yang penting dan menarik. Tidak hanya saat mendapatkan mata pelajaran pendidikan pengetahuan alam saat sekolah saja, melainkan Anda juga perlu memahaminya lebih dalam lewat artikel berikut. Yuk, simak ulasan tentang teori, susunan, dan sistem tata surya di sini!

Apa Itu Tata Surya? 

Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang mengorbit bintang besar karena terdapat gaya gravitasi dari bintang tersebut. Benda-benda langit sendiri sangat beragam dan terdiri dari beberapa planet. 

Planet merupakan benda astronomi yang juga mengorbit bintang besar agar mampu memiliki gaya gravitasi sendiri. Ukuran planet memang tidak terlalu besar dan berfungsi untuk membersihkan daerah orbit serta menciptakan fusi termonuklir. 

Umumnya, planet berbentuk seperti elips, namun ada beberapa planet yang memiliki bulan. Bulan tersebut kemudian mengikuti gaya gravitasi planet. Tata surya juga bisa Anda artikan sebagai sistem yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya. Kemudian sebagai pengelilingnya adalah planet, satelit, meteor, dan lain sebagainya.

Teori Terbentuknya Sistem Tata Surya 

Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang saatnya Anda memahami apa saja teori terbentuknya sistem ini. Berikut penjabarannya: 

1. Teori Kabut 

Teori kabut merupakan teori yang menyatakan bahwa planet dan matahari berasal dari kabut pijar berpilin, kemudian membentuk lingkaran berukuran besar dan bulat seperti bola. Semakin kecil ukuran bola, maka akan semakin cepat gerakan perputarannya. 

Berdasarkan teori sistem tata surya ini, bola mampu memotong bagian kutub kemudian bentuknya akan melebar. Namun, sebagian massa kabut akan menjauh dari intinya lalu terbentuklah gelang pada sekeliling bagian kabut yang disebut sebagai planet beserta satelitnya. 

2. Teori Bintang Kembar 

Teori sistem tata surya yang berasal dari Fred Hoyle ini menyatakan pada zaman dahulu terdapat dua bintang yang jaraknya berdekatan pada tata surya. 

Lalu, salah satu dari bintang tersebut akan meledak dan membentuk serpihan-serpihan kecil. Serpihan kecil akan terperangkap oleh gravitasi dari bintang lain, sehingga mampu mengelilinginya. 

3. Teori Pasang Surut 

Teori sistem tata surya yang berasal dari Sir James ini menyatakan bahwa terbentuknya planet adalah hasil dari proses mendekatnya bintang ke matahari. Proses tersebut menyebabkan objek hampir bertabrakan lalu terjadi gaya tarik menarik dari sejumlah materi bintang maupun matahari sampai terbentuk sebuah planet. 

Sebagian matahari akan terbentuk seperti cerutu putus-putus dengan gumpalan gas di sekitarnya. Gumpalan tersebut ukurannya berbeda-beda, kemudian akan membeku dan menjadi beberapa planet. 

Berdasarkan teori pasang surut ini membuktikan bahwa, ada beberapa planet yang posisinya di tengah dan berukuran lebih besar dari planet lain di bagian ujung. Contoh planetnya adalah Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Yupiter. 

4. Teori Planetesima 

Teori ini menyatakan bahwa terbentuknya sistem tata surya adalah akibat dari jarak bintang yang dekat dengan matahari saat awal matahari tersebut terbentuk. Jarak yang dekat akan memicu terjadinya gaya tarik menarik pada permukaan materi hingga kedua bintang tersebut membentuk gaya gravitasi. 

Kemudian, gaya gravitasi yang terbentuk akan menghasilkan bentuk dua lengan spiral dari matahari. Objeknya sendiri bernama planetesial dengan ukuran kecil dan protoplanet berukuran besar. Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, maka objek akan menjadi bulan, planet, komet, maupun asteroid. 

5. Teori Awan Debu 

Teori pada sistem tata surya ini menyatakan bahwa terbentuknya tata surya berasal dari debu hasil proses pemadatan serta gumpalan gas awan. Melalui proses tersebut terjadi tarikan dari partikel debu menuju bagian pusat awan. Kemudian terbentuklah gumpalan bola, berputar, dan membentuk cakram tebal. 

Partikel yang posisinya berada pada bagian tengah cakram akan saling menekan kemudian menghasilkan pijaran yang panas, Anda bisa menyebutnya sebagai matahari. Selanjutnya pada bagian luar akan berputar dengan cepat hingga pecah membentuk gumpalan-gumpalan kecil, lalu membeku dan menjadi sebuah planet. 

Susunan Tata Surya 

Setelah memahami pengertian dan apa saja teorinya, Anda juga perlu mengetahui tentang susunan tata surya yang bisa berubah seiring berjalannya waktu. Contohnya saat planet pluto keluar dari orbitnya, maka ditemukan planet-planet baru. Berikut ini penjelasan lengkap tentang susunan tata surya: 

1. Matahari 

Matahari merupakan komponen paling penting dalam sistem tata surya. Ini karena matahari adalah pusat dan penentu pada setiap peristiwa yang terjadi dalam tata surya. Matahari berukuran sangat besar dengan kisaran 332.830 massa bumi. Oleh karena itu, matahari mampu mendukung kesinambungan fusi nuklir. 

Berikut fakta yang perlu Anda ketahui tentang matahari: 

  • Terbentuknya radiasi elektromagnetik yang berasal dari pancaran energi ke luar matahari, contohnya spektrum optik.
  • Matahari memiliki kemampuan sebagai bola gas untuk menghasilkan energinya sendiri. Kemudian matahari akan memancarkan energi tersebut ke segala arah.
  • Matahari juga termasuk dalam kategori bintang berukuran kecil.
  • Pancaran energi yang dihasilkan oleh matahari berfungsi sebagai pendukung kehidupan manusia di bumi. 

2. Merkurius 

Merkurius merupakan jenis planet terkecil dan memiliki jarak paling dekat dengan matahari, yaitu hanya sekitar 58 juta km saja dengan ukuran diameter 4.880 km. Planet merkurius ini tidak memiliki atmosfer dan gaya gravitasinya hanya sedikit atau sekitar sepertiga dari bumi dengan suhu antara 200 hingga 400 derajat Celcius. 

3. Venus 

Planet selanjutnya setelah merkurius adalah venus. Planet ini juga termasuk planet yang dekat dengan matahari dan memiliki diameter 12.104 km. Jaraknya dengan matahari sekitar 106 km, lebih jauh daripada jarak merkurius dengan matahari. 

Venus juga merupakan planet yang paling dekat jaraknya dengan planet bumi. Memiliki periode revolusi selama 224 hari dengan tekanan udara 20 kali dari tekanan udara bumi. Bentuk permukaan venus tertutup oleh awan dengan ketebalan sekitar 48 km. 

4. Bumi 

Bumi merupakan satu-satunya planet dalam sistem tata surya yang bisa dihuni oleh makhluk hidup tanpa alat bantuan seperti oksigen tambahan atau baju astronot. Planet bumi juga memiliki satelit alami bernama bulan yang berfungsi untuk melindungi bumi agar tidak mendapatkan hantaman dari asteroid. 

5. Jupiter 

Selanjutnya adalah planet jupiter sebagai planet terbesar di tata surya. Diameternya sekitar 130.000 km dan memiliki jarak ke matahari sekitar 778 juta km. Bentuk dan struktur planet jupiter juga hampir sama dengan matahari. Karena terdiri dari hidrogen dan campuran seperti Amoniak, Helium, Metan, dan NH3. 

6. Saturnus 

Saturnus adalah planet terbesar kedua setelah planet jupiter. Jaraknya dengan matahari, yaitu sekitar 1.426 km dan memiliki jangka revolusi planet selama 29.5 tahun. Saturnus memiliki 17 satelit. Namun, beberapa di antaranya ada yang paling menonjol yaitu bernama Rea, Titan, Dione, Tethys. 

Selain itu, planet saturnus juga memiliki tiga cincin indah dengan masing-masing diameter adalah 152.000 km, 160.000 km dan 260.000 km. 

7. Uranus 

Uranus memiliki jarak dengan matahari sekitar 2.869 juta. Kemudian, diameternya sekitar 49.700 km dengan kandungan helium, metan, hydrogen. Salah satu keunikan dari uranus adalah letak sumbu rotasi dengan pergerakan matahari bergeser dari utara ke selatan. 

8. Neptunus 

Neptunus adalah planet yang terjauh dari matahari dengan jarak sekitar 4.495 juta km. Planet ini memiliki 2 satelit, yaitu Triton yang mirip dengan pluto dan Nereid dengan diameter 2.000 km. 

Sudah Mengetahui tentang Sistem Tata Surya? 

Itulah ulasan mengenai sistem tata surya. Perlu Anda ketahui bahwa, planet kita, yaitu bumi juga mengalami rotasi dan revolusi. Inilah yang menyebabkan adanya fenomena terbit dan tenggelamnya matahari. Rotasi adalah perputaran bumi pada porosnya. Sedangkan revolusi gerak bumi ketika mengelilingi matahari. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page