Matahari merupakan pusat tata surya yang menjadi titik terpenting bagi rotasi semua planet di alam semesta ini. Di samping itu, matahari memiliki lapisan-lapisan yang berbeda di setiap bagiannya. Lapisan matahari ini juga memiliki fungsi-fungsi yang berbeda.
Apa saja fakta lain tentang matahari? Yuk, kupas lebih jauh informasi tentang benda langit yang besar ini!
Daftar ISI
Fakta Tentang Matahari
Berdasarkan penelitian dari National Geographic, matahari berawal dari sebuah molekul awan yang terdiri dari susunan-susunan hidrogen dan helium. Proses pembentukan ini telah terjadi semenjak kurang lebih 4,5 miliar tahun.
Faktanya, ternyata ada supernova yang mengelilingi matahari. Sentuhan dan gesekan dari supernova dengan molekul awan memberikan energi pada matahari. Lalu, gas-gas di sekitar supernova mulai runtuh akibat adanya gravitasi.
Fenomena tersebut turut menyebabkan gesekan dan memberikan tekanan yang terus meningkat, sehingga matahari memiliki sifat panas. Gesekan yang menimbulkan sifat panas ini disebabkan oleh gas hidrogen dan helium yang berkumpul di titik pusat panas matahari.
Matahari dan bumi memiliki jarak yang cukup jauh, yaitu lebih dari 93 juta mil jauhnya, atau setara dengan 149,6 juta km. Jarak yang jauh ini membuat sinar matahari tidak langsung terasa pada permukaan bumi. Selain itu, kecepatan pancaran sinar matahari hanya sebesar 1.370 watt/meter persegi.
Selain jarak bumi dan matahari, fakta lainnya adalah bentuk tatanan matahari yang menyerupai dengan bumi. Matahari memiliki garis khatulistiwa dan kutub selayaknya bumi. Garis khatulistiwa pada matahari memiliki ukuran lebih dari 860.000 mil dengan garis tengah lebih pendek yaitu sekitar 43 mil.
Ukuran dan Suhu Matahari
Sebagai bintang utama bagi planet hijau bumi, matahari memiliki pancaran cahayanya sendiri. Cahaya tersebut dapat terpancar hingga bumi meskipun jarak keduanya sangat teramat jauh karena sifat cahaya matahari yang sungguh kuat.
Selain itu, ukuran matahari sendiri yang besar menyebabkan pancaran cahaya yang abadi.
Jika Anda lihat pada tata surya kita, planet hijau bumi terlihat sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran matahari. Keadaan ini terjadi karena ukuran bumi yang jauh lebih kecil daripada matahari dengan diameter hingga 1.400.000 kilometer. Dengan ukuran sebesar itu pula, matahari memiliki gravitasi yang cukup besar.
Besaran gravitasi yang sangat kuat membuat matahari dapat menarik planet-planet di sekitarnya dan juga beda lainnya. Peristiwa ini merupakan alasan mengapa bumi dan planet lain memiliki orbit dan sistem perputaran atau revolusi yang berpusat pada benda langit besar berwarna merah ini.
Fakta menarik lainnya, susunan utama helium dan hidrogen, serta massa-nya yang besar membuat matahari memiliki suhu yang sangat amat panas. Suhu tersebut bisa mencapai lebih dari 6.000 derajat celcius, atau 600 kali lebih panas dari air mendidih.
Meskipun demikian, ternyata masih banyak perdebatan diantara para peneliti untuk suhu pasti permukaan matahari. Ada pula yang menyebutkan suhu matahari berkisar 5.000 derajat celcius pada permukaannya.
Angka tersebut hanya sebatas di permukaan saja, sedangkan suhu pada lapisan matahari bagian inti mencapai 25 juta derajat celcius. Besaran suhu matahari sangatlah beragam karena belum ada penelitian khusus yang bisa menjelaskan suhu pasti dari matahari.
Tak hanya itu, suhu matahari bisa berbeda di setiap tataran matahari. Sesuai dengan hasil penelitian, satuan derajat yang dipakai untuk mengukur panas matahari yaitu satuan Kelvin. Dengan perhitungan 1 Kelvin setara dengan -275,15 derajat celcius.
Menurut penelitian, semakin menuju ke bagian inti matahari, maka suhu akan semakin panas. Sementara untuk lapisan terluar matahari, yaitu fotosfer, memiliki suhu 5.700 Kelvin. Lalu, terdapat lapisan selanjutnya yaitu kromosfer yang suhunya mencapai 6.000 – 20.000 Kelvin.
Selanjutnya, pada lapisan paling luar matahari yaitu korona memiliki suhu yang semakin rendah. Suhu pada lapisan terluar matahari ini mencapai 1 juta Kelvin. Besaran angka untuk suhu lapisan korona merupakan suhu terendah dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Pergerakan Matahari
Sebagai pusat tata surya, matahari juga melakukan pergerakan secara memutar seperti halnya planet-planet mengelilingi matahari. Bagi matahari sendiri, terdapat dua jenis pergerakan yang dilakukan.
1. Gerakan Hakiki
Pergerakan matahari secara hakiki yaitu berputar sesuai dengan perputaran porosnya dan juga berputar diantara gugusan bintang. Meskipun matahari merupakan bintang namun benda ini juga berkeliling di antara bintang-bintang yang lainnya.
Selain itu, matahari juga memiliki perputaran sesuai porosnya, atau disebut sebagai rotasi. Dalam jangka waktu 25 – 27 hari matahari akan berpindah posisi. Peristiwa ini lah yang menjadi indikasi matahari telah berputar sesuai dengan hukum rotasinya.
2. Gerakan Semu
Pada gerakan lainnya yaitu pergerakan semu, matahari memancarkan cahaya nya selama 8 menit hingga cahaya tersebut menyentuh permukaan bumi. Pasalnya, ada jarak sekitar 150 juta kilometer antara matahari dan bumi.
6 Lapisan Matahari
Tak hanya itu, matahari sebagai pusat surya memiliki beberapa lapisan dengan suhu dan letak yang berbeda. Secara berurutan, lapisan matahari terdiri dari lapisan inti yang merupakan bagian terdalam dari matahari. Selanjutnya, ada beberapa lapisan lainnya yang tersusun hingga ke lapisan terluar yaitu fotosfer.
Berikut ini penjelasan dari lapisan matahari yang mungkin masih awam di kalangan masyarakat:
1. Core atau Inti Matahari
Core adalah lapisan matahari terdalam, yaitu inti matahari yang suhunya bisa mencapai 15 juta Kelvin. Di sinilah tempat diproduksi zat fusi nuklir yang sangat panas.
Pada bagian inti ini terdapat banyak muatan-muatan yang terdiri dari proton, elektron, dan neutron. Dengan gaya gravitasi yang sangat tinggi, maka muatan-muatan tersebut tertarik menuju inti dan membentuk sebuah gumpalan yang memiliki tekanan yang sangat tinggi.
Sementara itu, inti matahari ini terdapat sejauh 502.000 kilometer di dalam bagian matahari. Diameternya sendiri mencapai lebih dari 386.000 kilometer. Ukuran ini setara dengan hampir 25% dari total radius matahari.
Konsekuensi dari ukuran ini membuat matahari mampu menghasilkan reaksi termonuklir yang sangat tinggi suhunya.
Pada proses fusi nuklir ini matahari akan melepaskan foton dan neutron. Muatan-muatan tersebut akan memancarkan panas yang sungguh dahsyat karena foton berbentuk cahaya dari radiasi elektromagnetik. Sedangkan, neutron hanya menyumbang kurang lebih 2% energi matahari.
Segala macam fenomena yang terjadi dalam inti matahari berfungsi untuk memproduksi cahaya abadi. Cahaya ini akan terpancar hingga radius puluhan juta kilometer hingga dapat sampai pada permukaan bumi.
2. Radiative Zone
Zona radiasi merupakan lokasi dimana panas dari lapisan inti matahari akan secara drastis menjadi dingin dengan suhu terendah mencapai 2 juta derajat celcius. Dengan proses radiasi termal, maka energi-energi yang sudah ditimbun oleh matahari akan dilepaskan.
Lapisan zona radiasi berperan untuk menyerap muatan foton yang telah dilepaskan. Dalam proses ini, Ion-ion yang ada di dalam lapisan matahari akan secara bergantian untuk membantu pelepasan foton tersebut. Melalui proses ini, energi-energi tersebut akan terus disebarkan hingga mencapai permukaan matahari.
3. Convective Zone
Lapisan matahari selanjutnya adalah zona konvektif yang hanya terdapat sekitar 70% hidrogen dan 27% helium. Selain itu, ada banyak gas lainnya seperti karbon, oksigen, dan nitrogen. Hasilnya, suhu pada lapisan ini tidak terlalu panas.
Pada zona ini, gas-gas panas yang sudah melewati proses radiasi termal akan mendingin kembali. Selanjutnya, jika gas tersebut telah kembali ke dalam bagian zona konvektif maka akan kembali dipanaskan.
Lapisan ini bertugas untuk terus mengolah gas-gas panas dari proses radiasi termal hingga dapat ini terus berlanjut menyebar pada lapisan matahari.
4. Fotosfer
Selanjutnya adalah lapisan matahari bagian luar, yaitu lapisan fotosfer atau lapisan cahaya. Dengan ketebalan kurang lebih 350 kilometer, lapisan ini berperan untuk memancarkan cahaya yang sangat terang. Pada lapisan inilah sinar matahari yang sering kita lihat sehari-hari itu muncul.
Lapisan ini juga memunculkan sinar ultraviolet dan inframerah. Fenomena inilah yang menyebabkan matahari memiliki warna cenderung kuning kemerahan.
5. Kromosfer
Meskipun lapisan ini termasuk pada bagian lebih luar dari fotosfer, namun ketebalan lapisan kromosfer mencapai 16 ribu kilometer. Lapisan ini cukup tebal, jika dibandingkan dengan lapisan fotosfer yang berada di bawahnya.
Kromosfer memiliki peran dalam menciptakan lingkaran cincin yang terbentuk saat gerhana matahari berlangsung. Warna merah pada cincin matahari menandakan bahwa kekuatan cahaya kromosfer tidak sekuat lapisan sebelumnya yaitu fotosfer.
Meskipun begitu, Anda tidak boleh untuk memandang sinar kromosfer secara langsung tanpa bantuan alat karena kandungan sinar ultraviolet dapat merusak penglihatan. Pada bagian ini terjadi fenomena prominences yaitu fenomeno loncatan gas panas dari matahari.
6. Korona
Dari semua bagian lapisan matahari, ada satu lapisan terluar yang sangat tipis yaitu lapisan korona. Pada lapisan ini telah terjadi pembakaran gas dengan suhu pembakar mencapai 1 juta derajat celcius.
Peristiwa yang terjadi pada lapisan korona membuat matahari terus memancarkan gas secara merata pada seluruh lapisan matahari.
Korona memiliki banyak atom seperti besi, argon, kapur, dan juga nikel.
Fungsi Matahari bagi Kehidupan Manusia
Dengan cahaya yang sangat terang dan bersifat panas, matahari bermanfaat bagi kehidupan manusia. Fungsi dari keberadaan matahari di kehidupan makhluk hidup sangatlah beragam. Secara umum fungsi dari matahari adalah sebagai berikut.
- sebagai pusat tata surya yang menentukan waktu siang dan malam bagi planet bumi,
- menjadi sumber energi terpenting dan terbesar,
- energi matahari berfungsi sebagai pembangkit listrik,
- dengan suhu yang panas, matahari dapat membantu pengeringan baik untuk pakaian atau sistem pengeringan tradisional lainnya,
- sebagai zat utama untuk fotosintesis tumbuhan,
- kandungan vitamin D yang baik bagi tubuh manusia.
Bagaimana Jika Tidak Ada Lapisan Matahari?
Matahari yang tercipta dengan beragam lapisan ini membawa banyak manfaat bagi makhluk hidup di bumi. Lapisan matahari yang terbagi menjadi beberapa bagian juga memiliki tugas yang berbeda yang memungkinkan matahari menjalankan peran pentingnya di tata surya secara utuh.
Maka, jika salah satu dari lapisan di bintang besar ini tidak ada, kemungkinannya adalah kerusakan fungsi matahari yang tentunya berdampak bagi tata surya, termasuk bumi.