12 Suku-suku di Pulau Jawa Beserta Keunikannya Lengkap

Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang masing-masing memiliki jumlah penduduk cukup padat. Namun, dibandingkan dengan pulau yang lain, Pulau Jawa menjadi salah satu tempat dengan penduduk paling padat. Selain kepadatan penduduknya, bagaimana dengan suku-suku di Pulau Jawa?

Hingga sekarang, tercatat ada 12 suku yang menetap di Pulau Jawa. Di mana semua suku tersebut memiliki keunikan masing-masing dan tentunya memiliki bahasa yang khas dan berbeda di setiap daerahnya. Selain itu, Jawa menempati urutan ke-5 sebagai pulau paling besar di Indonesia.

Suku-Suku di Pulau Jawa yang Unik dan Menarik

Apakah Anda tinggal di Pulau Jawa? Jika iya coba sebutkan apa saja suku-suku di Pulau Jawa? Mengingat penduduknya sangat padat tentu ada berbagai macam suku yang unik dan menarik. Nah, untuk mengetahui apa saja suku yang ada di dalamnya, silakan simak penjelasan berikut ini:

1. Suku Jawa

Suku Jawa
noice

Suku pertama dan terbesar di Pulau Jawa adalah suku Jawa. Salah satu suku-suku di Pulau Jawa ini menjadi populasi terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari BPS, populasi dari suku ini mencapai 95 juta jiwa. Maka dari itu, jangan heran apabila Anda menemukan banyak orang yang pandai berbahasa Jawa.

Berbicara tentang Suku Jawa, ada beberapa keunikan yang mereka miliki. Mulai dari adat, bahasa, budaya, peninggalan, sejarah, hingga mitos-mitosnya. Bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat setempat terdiri dari beberapa jenis, yakni ngoko, karma, bagongan, ngoko alus, dan krama alus.

Sementara itu, Suku Jawa juga memiliki contoh kebudayaan seperti wayang, keris, batik, gamelan, dan lain sebagainya. Lebih menariknya lagi, suku ini juga selalu menjunjung tinggi kesopanan dan adat istiadat.

2. Suku Osing

Suku Osing
kemenkopmk

Salah satu suku-suku di Pulau Jawa lainnya adalah Osing. Pernah mendengar nama suku ini? Umumnya, Suku Osing banyak tinggal di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Ada nama lain yang juga sering digunakan untuk menyebut suku ini, yakni Laros yang artinya Wong Blambangan.

Dalam berkomunikasi masyarakat Osing akan menggunakan Bahasa Osing, yakni campuran antara Bahasa Bali dengan Bahasa Jawa Kuno. Ada beberapa bentuk kesenian yang Suku Osing miliki. Di antaranya seperti Jaran Kencak, Patrol, Janger Jaranan, Gandrung Banyuwangi, dan masih banyak lagi lainnya.

3. Suku Tengger

Suku Tengger
tirto

Nama Gunung Bromo rasanya sudah banyak diketahui masyarakat di Pulau Jawa. Kendati demikian, masih banyak yang asing dengan nama suku aslinya, yaitu Suku Tengger. Salah satu dari suku-suku di Pulau Jawa ini merupakan penduduk yang tinggal di sekitar pegunungan Bromo.

Suku Tengger memiliki keunikan tersendiri, yakni tradisi yang sangat otentik, terlebih dari sudut pandang kepercayaan. Hal tersebut dikarenakan mereka masih mempercayai hal-hal berbau mistis dan dibuktikan oleh adanya upacara Yadnya Kasada.

Upacara tersebut bertujuan untuk memberikan sesembahan berupa sesajen kepada Sang Hyang Widhi yang masyarakat anggap sebagai salah satu wujud dari Batara Brama. Tak hanya itu, Suku Tengger juga masih sering melakukan upacara-upacara lain seperti mayu desa, pujan kapat, entas-entas, dan lain-lain.

4. Suku Betawi

Suku Betawi
indojunkie

Betawi menjadi salah satu bagian dari suku-suku di Pulau Jawa. Jika ketiga suku sebelumnya lebih banyak tinggal di daerah pedesaan, suku satu ini berada di daerah ibukota Jakarta dan sekitarnya. Dalam sejarahnya, Suku Betawi dianggap masih keturunan dari penduduk yang tinggal di Batavia.

Itu artinya, nenek moyang mereka sudah ada sejak abad ke-17. Suku Betawi sendiri memiliki beberapa kesenian kebudayaan. Di antaranya adalah tanjidor, seni gambang kromong, lenong, keroncong, dan lain-lain. Sedangkan untuk bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Indonesia dengan logat khas Betawi.

5. Suku Madura

Suku Madura
jurnalpost

Suku Madura merupakan suku yang berdomisili di beberapa wilayah Pulau Jawa, yakni Pasuruan, Situbondo, Probolinggo, Lumajang, Surabaya Utara, Malang, Jember, Banyuwangi, dan terutama Madura. Salah satu suku-suku di Pulau Jawa ini terkenal dengan nada bicaranya yang khas dan terdengar kasar.

Mungkin, untuk beberapa orang yang terbiasa dengan logat halus akan kaget apabila berbicara langsung dengan orang Suku Madura. Namun, hal tersebut lumrah dan sudah menjadi kebiasaan serta ciri khas mereka. Menariknya, dari suku ini ada beberapa sikap yang patut dicontoh.

Misalnya, orang Suku Madura senang sekali berhemat, disiplin, dan rajin dalam bekerja. Sikap itulah yang membuat hampir sebagian besar masyarakatnya memiliki kehidupan yang berkecukupan dan makmur. Sementara itu, untuk agamanya 99% adalah Islam.

6. Suku Sunda

Suku Sunda
wikipedia

Sama seperti Suku Jawa, Suku Sunda sendiri mempunyai etnis yang cukup besar. Kebanyakan dari mereka bertempat tinggal di Pulau Jawa bagian barat, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan DKI Jakarta. Apabila Anda pernah melihat tari merak, tari topeng, dan jaipong, maka itulah jenis keseniannya.

Salah satu suku-suku di Pulau Jawa ini terkenal dengan sifatnya yang sopan, ramah, bersahaja, dan riang. Karena itu tak heran apabila orang Sunda selalu memiliki tutur kata yang lembut dan halus ketika berkomunikasi. Ada yang unik dari kegemarannya dalam berkuliner, karena suku ini menyukai makanan tanpa gula.

7. Suku Samin

Suku Samin
warta17agustus

Bagian suku-suku di Pulau Jawa berikutnya adalah suku Samin. Banyak yang belum mendengar suku ini karena namanya memang tidak cukup familiar untuk masyarakat. Selain itu, penduduknya juga tidak terlalu terbuka alias tertutup.

Suku Samin juga sering disebut sebagai Wong Sikep, di mana hal tersebut mempengaruhi ajarannya yang disebut sebagai sedulur sikep. Secara umum, sedulur sikep merupakan sifat semangat terhadap perlawanan untuk Belanda dengan tidak mengedepankan kekerasan.

Persebaran Suku Samin sendiri berada di beberapa wilayah Blora, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bojonegoro. Jumlahnya pun terbilang tidak banyak, sebagian besar dari masyarakatnya pun memilih untuk bermukim di kawasan pegunungan Kendeng.

Dalam kesehariannya Suku Samin menggunakan bahasa Jawa Ngoko dengan pakaian berupa lengan panjang berwarna hitam. Untuk para laki-laki biasanya akan menggunakan ikat kepala, sedangkan perempuan kebaya lengan panjang. Sangat mencerminkan orang Jawa zaman kuno.

8. Suku Bagelen

Suku Bagelen
assets.ayobandung

Dari daftar suku-suku di Pulau Jawa, Suku Bagelen menjadi salah satunya. Suku ini termasuk bagian sub bab kelompok yang berasal dari Jawa.  Dulunya Suku Bagelen muncul dari Karesidenan Bagelen yang meliputi 3 wilayah utama, yakni Kebumen, Wonosobo, Purworejo.

Namun, pada tahun 1901 karesidenan ini dihapus dan digantikan dengan Karesidenan Kedu. Meski sudah tidak ada nama Karesidenan Bagelen namun keberadaan sukunya masih tetap ada hingga sekarang. Jumlahnya memang tak banyak, akan tetapi mereka memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing.

9. Suku Badui

Suku Badui
wikipedia

Jika Anda bertanya tentang suku-suku di Pulau Jawa yang identik dengan ciri khas tradisionalnya, maka jawabannya adalah Suku Badui. Mengapa demikian? Suku ini terbilang cukup sulit tersentuh dan terjamah oleh dunia luar. Alhasil mereka masih memegang kuat aturan-aturan adat yang berlaku di masyarakat daerahnya.

Bahkan, tempat tinggalnya masih berada di wilayah pedalaman Provinsi Banten dan akses modernisasi serta teknologi sama sekali belum bisa masuk ke sana. Hal tersebut terjadi karena kepala Suku Badui menutup aksesnya agar warisan leluhur tidak terkikis dan tetap terjaga keasliannya.

10. Suku Cirebon

Suku Cirebon
satujam

Seperti namanya, Suku Cirebon bisa Anda temui di wilayah Cirebon, mulai dari daerah perkotaan hingga kabupatennya. Selain itu, ada beberapa daerah lain yang juga ditinggali oleh suku ini seperti Kuningan, Subang, dan Kabupaten Majalengka.

Pada dasarnya, salah satu dari suku-suku di Pulau Jawa ini merupakan perpaduan antara dua suku, yakni Jawa dan Sunda. Meski demikian, suku ini memiliki perbedaan tersendiri dari kedua suku yang diyakini menjadi cikal bakal kemunculannya.

Suku Cirebon juga mempunyai 5 pandangan hidup yang bisa menjadi panutan seluruh suku yang ada di Indonesia. Pertama, hanya takut kepada Allah SWT, kedua, mengusung semua sifat terpuji manusia, ketiga, mengutamakan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia.

Lalu, keempat adalah menjauhi konflik dan pertengkaran dan kelima adalah jangan menyimpan sifat serakah dalam menjalani hidup. Terbukti, pedoman dan pandangan hidup yang mereka tetapkan mampu menjadi patokan untuk menjalani hidup rukun dan damai antar masyarakat.

11. Suku Banten

Suku Banten
tambahpinter

Suku Banten merupakan suku yang terdiri dari kumpulan orang Sunda dan bertempat tinggal di daerah Kesultanan Banten. Sekarang ini, populasi salah satu  suku-suku di Pulau Jawa berjumlah sekitar 4 juta penduduk. Itu artinya penyebaran mereka meluas di beberapa wilayah Pulau Jawa.

Mayoritas Suku Banten beragama Islam dan memakai bahasa Banten. Perihal kepercayaan ini diyakini tidak lepas dari sejarah Banten yang menjadi tempat berdirinya kerajaan Islam terbesar di Pulau Jawa. Banyak yang percaya karena pengaruh itulah masyarakat lebih banyak yang memilih agama Islam.

12. Suku Bawean

Suku Bawean
idntimes

Daftar suku-suku di Pulau Jawa terakhir adalah Suku Bawean. Tahukah Anda bahwa suku ini terbentuk karena percampuran 5 suku sekaligus? Benar, Suku Bawean berasal dari keturunan Makassar, Madura, Jawa, Banjar, dan Bugis. Kelimanya kemudian melahirkan satu suku yang berbeda, yakni Bawean.

Suku yang satu ini lebih banyak tinggal di pulau kecil yang ada di wilayah Gresik, Jawa Timur, yakni Pulau Bawean. Mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. Sedangkan untuk kebudayaannya adalah Cukur Jambul, Dikker, Kercengan, hingga Dikker.

Sudah Tahu Apa Saja Suku-Suku di Pulau Jawa?

Itulah ulasan tentang suku-suku di Pulau Jawa. Keragaman suku ini menjadi keunikan dan kekayaan Indonesia. Karena setiap suku memiliki adat istiadat, agama, hingga budaya berbeda. Karena itu, sebagai penduduk tanah air, kita wajib menghargai setiap perbedaan dan melestarikan budaya yang ada agar tidak punah.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page