Dampak Gempa Bumi Positif dan Negatifnya bagi Manusia serta Lingkungan

Mayoritas orang berpikir bahwa dampak gempa bumi selalu negatif. Faktanya, meskipun dikategorikan sebagai bencana, ada beberapa imbas positif yang didapatkan manusia dan lingkungan melalui peristiwa tersebut. Apa saja?

Dampak Gempa Bumi yang Negatif

Sebelum mengulas tentang efek positifnya, inilah beberapa dampak negatif yang umum diketahui tentang peristiwa guncangan di permukaan bumi ini :

Tanah Longsor

Gempa mengguncang dan menekan partikel-partikel pada bebatuan dan tanah yang berada di dataran tinggi seperti bukit, gunung, dan tebing. Hal itu kemudian berimbas pada pengikisan lapisan dalam volume besar yang terjun bebas dan menjadi bencana tanah longsor.

Banjir

Bencana banjir merupakan dampak gempa bumi lanjutan setelah terjadinya longsor. Sebab, partikel yang jatuh dari dataran tinggi tersebut menambah beban tanggul sungai. Ketika tekanan yang diterima terlalu besar, tanggul akan hancur dan berujung pada peristiwa banjir besar alias banjir bandang.

Tsunami

Imbas gempa yang tidak kalah mengerikan dari banjir adalah bencana Tsunami. Peristiwa ini terjadi ketika magnitudo goncangan sangat besar hingga menyebabkan pergeseran lempengan permukaan laut menimbulkan gelombang bertekanan besar. 

Kerusakan Infrastruktur

Dampak gempa bumi yang negatif selanjutnya adalah kerusakan infrastruktur. Bangunan pasti mengalami keretakan hingga roboh – tergantung skala goncangan. Kabel penghubung jaringan telekomunikasi juga rentan putus hingga menyebabkan gangguan konektivitas di wilayah bencana.

Kerusakan Lingkungan

Kondisi permukaan tanah pasca terkena gempa akan mengalami keretakan yang otomatis mengurangi tingkat kesuburannya. Area tersebut bisa menjadi gersang hingga mengganggu dan merusak ekosistem yang ada.

Jatuhnya Korban Jiwa

Imbas yang sangat tidak menyenangkan tentu potensi jatuhnya korban jiwa. Hal ini ditentukan dari skala kerusakan yang diakibatkan oleh bencana-bencana di atas yang dipicu oleh peristiwa gempa. Semakin besar kerusakan yang terjadi, semakin banyak pula korban yang berjatuhan.

Dampak Positif Peristiwa Gempa Bumi

Penjabaran tentang dampak gempa bumi yang negatif sebelumnya menimbulkan kecemasan. Namun, faktanya, peristiwa itu juga dapat menghasilkan imbas positif yang cukup banyak dan sayangnya tidak banyak diketahui maupun dibahas. Apa saja?

Memudahkan Penambangan

Goncangan gempa pasti mengikis lapisan paling atas permukaan, namun ternyata, hal itu juga membuat cadangan batu mulia dan mineral naik ke atas. Proses penambangan menjadi lebih mudah dan cepat ketika dua partikel tersebut naik. 

Pelebaran Alami Pantai

Imbas positif selanjutnya adalah proses alami pelebaran pantai akibat munculnya daratan-daratan baru. Selain menjadi lebih lebar, pantai juga akan menjadi lebih bersih dari sebelumnya.

Meningkatkan Kewaspadaan dan Keterampilan Tanggap Bencana

Dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dampak gempa bumi secara positif terjadi pada tingkat kewaspadaan dan ketanggapan terhadap bencana. Setelah merasakan ancaman secara langsung, rasa waspada dan keinginan belajar penanganan darurat pasti meningkat. 

Menginisiasi Penelitian Ilmiah Tentang Gempa

Supaya gempa bumi berikut dampak buruknya tidak lagi terjadi, para ilmuwan pasti akan melakukan riset untuk beberapa hal berikut:

  • Memperoleh metode pencegahan terbaik.
  • Meningkatkan kualitas teknologi sistem peringatan dini terhadap bencana yang sudah dimiliki.
  • Mengembangkan teknologi untuk meminimalisir dampak gempa bumi terhadap manusia dan lingkungan sekitar.
  • Menciptakan tempat berlindung yang sangat aman dari bencana mulai gempa hingga tsunami.

Mitigasi Dampak Gempa Bumi

Meskipun ada imbas positif dari peristiwa gempa, namun upaya meminimalisir risiko atau mitigasi lebih baik dilakukan. Tujuannya agar dampak gempa bumi tidak terlalu besar dan fatal. Hal-hal yang bisa dipraktekkan antara lain:

Mendirikan Bangunan Berstandar Tahan Gempa

Bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa bumi mulai dikenal luas setelah bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004 silam. Semakin banyak bangunan tempat tinggal dan sarana publik sesuai standar tahan gempa dapat meminimalisir dampak negatif peristiwa alam tersebut.

Mengadakan Pelatihan Rutin Tentang Penanganan Bencana

Jumlah korban jiwa dapat diminimalisir bahkan kemungkinan tidak ada korban bisa ditingkatkan melalui pelatihan tanggap bencana pada masyarakat. Pengetahuan yang cukup dapat membantu mereka mengerti hal yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.

Pelatihan yang diberikan meliputi:

  • Langkah perlindungan diri yang tepat seperti melindungi bagian kepala dan vital lain untuk mencegah luka fatal.
  • Pemahaman tentang lokasi tempat tinggal untuk merumuskan jalur evakuasi tercepat.
  • Kesiapan perlengkapan P3K untuk pertolongan dini sebelum mendapatkan bantuan paramedis.
  • Pencatatan nomor-nomor darurat untuk pertolongan bencana dari tenaga profesional.
  • Simulasi peristiwa gempa bumi.

Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Gempa

Jika ingin mitigasi dampak gempa bumi berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, yaitu:

Panik dan Cemas

Kepanikan, kecemasan, ketakutan, maupun perasaan-perasaan negatif lainnya dapat membuat ilmu yang didapat melalui pelatihan menjadi hilang sepenuhnya. Akibatnya, membuat diri sendiri menjadi korban.

Menggunakan Lift

Sistem lift pasti akan berhenti bahkan mungkin kabel penahan bisa putus akibat gempa. Itu sebabnya, jika berada di gedung tinggi, disarankan untuk menggunakan tangga darurat dan menghindari lift.

Berlindung di Reruntuhan

Sekalipun gempa sudah terjadi dan banyak gedung runtuh, jangan pernah berlindung di bawahnya karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan. Dampak gempa bumi susulan itu dapat membuat reruntuhan ambles ke bawah tanah. 

Membiarkan Kompor dan Listrik Tetap Menyala

Ketika magnitudo gempa relatif rendah hingga sedang, pastikan untuk segera mematikan kompor yang sedang menyala dan saklar listrik. Jika kompor dan listrik dibiarkan kemudian terjadi gempa lanjutan, bangunan bisa terbakar habis bahkan merembet ke area sekitarnya.

Bertahan di dalam Kendaraan

Saat gempa terjadi, berdiam diri di dalam kendaraan apalagi mengendarainya dengan tujuan pergi dengan cepat dari lokasi merupakan kesalahan. Jika merasakan guncangan, segera hentikan kendaraan dan keluar.

Berdiam di Area Pantai

Pantai berpotensi mengalami tsunami sebagai dampak gempa bumi berskala besar. Sebab itu, area tersebut menjadi wilayah yang wajib dijauhi ketika guncangan mulai terasa. Berdiam diri di sana berarti siap dengan risiko menjadi korban bencana.

Aktivitas Manusia Yang Memicu Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan sebuah bencana alam yang terjadi 60% secara alami dan 40% diakibatkan oleh kelalaian manusia. Aktivitas-aktivitas manusia yang memicu gempa terjadi yaitu:

  • Pembuangan limbah melalui penyuntikan ke bawah tanah untuk menghindari pencemaran lingkungan namun justru mematahkan lempengan bumi.
  • Pembangunan gedung pencakar langit yang membuka kembali bekas patahan gempa zaman dahulu.
  • Eksplorasi berlebih industri pertambangan yang merusak bebatuan penguat lapisan bumi.
  • Ledakan dinamit dan bom nuklir yang mengakibatkan pergeseran dan kerusakan pada lempengan bumi.

Sebisa mungkin, semua lapisan masyarakat terlibat aktif dalam mencegah gempa terjadi dengan mengurangi faktor-faktor pemicu di atas. Terutama di Indonesia dengan tingkat pembuangan limbah dan eksplorasi pertambangan yang tinggi.

Itulah Dampak Gempa Bumi Bagi Manusia dan Lingkungan

Kerugian yang dirasakan sebagai dampak gempa bumi mencakup hampir seluruh sektor, baik perekonomian, sosial, industri, dan lain-lain. Meskipun memiliki imbas positif, namun efek negatif yang dihasilkan masih lebih besar sehingga tindakan preventif masih menjadi opsi yang jauh lebih baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page