Pengertian Usaha Ekstraktif: Ciri, Fungsi, Jenis & Contohnya

Usaha ekstraktif merupakan bisnis yang paling lumrah ditemukan di Indonesia mengingat negara ini kaya akan sumber daya alamnya. Dalam pengelolaanya, jenis usaha ini terbilang memiliki alur yang cukup panjang, mulai dari pengambilan bahan baku hingga pembuatan produk. 

Lantas, apa itu usaha ekstraktif dan apa yang membedakannya dengan jenis bisnis lainnya? Simak ulasan berikut ini!

Pengertian

Usaha ekstraktif adalah kegiatan industri yang memperoleh dan memanfaatkan bahan baku produksi langsung dari kekayaan alam. Mulai dari eksplorasi, pengambilan, hingga pengolahan.

Perusahaan yang menjalani bisnis semacam ini disebut badan usaha yang mengelola sumber daya dan menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga keberadaan mereka sangat berdampak pada sektor industri secara luas. 

Namun, terkadang pada implementasinya, bisnis ekstraktif ini juga bisa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Apalagi jika perusahaan tersebut hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memikirkan potensi kerusakan yang mereka timbulkan.

Oleh sebab itu, pemerintah sebagai regulator membuat aturan mengenai jenis usaha ini. Tujuannya supaya bidang usaha tidak hanya mencari keuntungan, namun juga memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat lingkungan sekitar.

Ciri-Ciri

Berbeda dari jenis usaha lainnya, pada bisnis ekstraktif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mengambil Langsung dari Alam

Ya, usaha ekstraktif memang bergantung pada alam lantaran bahan baku yang mereka peroleh secara langsung ada di sana.

Jenis usaha ini memanfaatkan hasil alam yang nantinya akan melalui proses pengolahan menjadi barang tertentu yang siap pakai. Kebutuhan sandang, pangan, dan papan masyarakat banyak berasal dari jenis bisnis tersebut..

2. Mendapat Keuntungan dari Hasil Alam

Setiap bisnis tentunya ingin memperoleh keuntungan, tak terkecuali usaha ekstraktif.  Hal itu wajar sebab nantinya keuntungan tersebut diperoleh dari hasil pengolahan kekayaan alam yang bakal diperdagangkan ke masyarakat. Setiap kegiatan ekonomi sudah seharusnya memberikan keuntungan kepada semua pihak yang terlibat.

Fungsi

Dalam pelaksanaanya, terdapat beberapa fungsi dari adanya bisnis ekstraktif, antara lain:

1. Memanfaatkan Sumber Daya Alam

Kekayaan alam menjadi bahan baku yang digunakan bisnis untuk menghasilkan suatu produk. Dengan melimpahnya sumber daya alam pada suatu daerah, tentu dapat dimanfaatkan untuk mendirikan bisnis jenis ini. 

Namun perlu diingat, mengambil hasil dari alam tidak hanya untuk kepentingan mencari untung saja tetapi juga turut melestarikannya.

2. Membuka Lapangan Pekerjaan

Adanya bisnis jenis ini juga berpengaruh positif pada ketersediaan lapangan kerja sehingga dapat menekan angka pengangguran.

Usaha ekstraktif memerlukan man power dalam operasionalnya, dan tidak bisa dilakukan secara sendirian. Oleh sebab itu, perlu adanya sumber daya manusia yang cakap agar bisnis dapat berjalan dengan lancar.

3. Meningkatkan Keuntungan

Usaha ekstraktif mempunyai peluang untuk mendapatkan untung besar karena produknya merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga proses pengelolaannya dapat memberi manfaat bagi kedua belah pihak.

Adapun keuntungan yang didapat dilakukan dengan menetapkan harga jual yang wajar sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

4. Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Manusia

Output dari jenis usaha ini bisa menjadi alternatif bagi kehidupan manusia. Maksudnya apa? Karena produk yang dihasilkan bisa berupa barang subtitusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

5. Menikmati Sumber Daya Alam 

Tidak hanya berfungsi mengolah sumber daya alam, jenis bisnis ini juga mempunyai peran agar produknya bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas.

Jenis dan Contoh Usaha Ekstraktif

Bisnis ekstraktif dapat kamu temukan dalam banyak sektor. Sebenarnya apa saja jenis dan contoh dari bisnis ini sendiri? Berikut daftar yang perlu kamu ketahui.

1. Pertambangan

Jenis yang pertama yaitu pertambangan dan Indonesia adalah salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia.

Aneka hasil tambangnya dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai sehingga merupakan industri yang menjanjikan keuntungan dalam jumlah yang amat besar. Adapun segala aktivitas pertambangan ini juga meliputi kegiatan riset, analisis kelayakan, eksplorasi wilayah, konstruksi, hingga pengolahan bahan baku.

Contoh dari usaha pertambangan yaitu penggalian nikel, emas, tembaga, batu bara, timah, minyak bumi, hingga gas alam yang dikeruk sebagai bahan baku industri.

2. Pertanian

Indonesia sebagai negara agraris memiliki alam yang subur sehingga dapat mendukung kegiatan pertanian. Maka tak heran, tidak sedikit dari masyarakat kita yang mencari nafkah pada sektor ini. Oleh sebab itu, jika kamu melihatnya dari kacamata bisnis, usaha pertanian ini termasuk dalam jenis industri ekstraktif. 

Salah satu contoh produk pertanian yaitu beras yang merupakan bahan pokok makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

3. Perkebunan

Selain pertanian, perkebunan termasuk dalam usaha yang memanfaatkan lahan subur di Indonesia.

Perkebunan merupakan jenis usaha ekstraktif yang memanfaatkan tanaman tertentu untuk dikelola menjadi produk yang lebih bernilai. Usaha ini memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi supaya negara, perusahaan, masyarakat dapat menikmati hasilnya.

Adapun contoh produk perkebunan seperti sayur, buah-buahan, teh, hingga rempah-rempah yang biasa kita temukan di swalayan.

4. Perhutanan

Hutan merupakan aset alam yang kerap dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk menghasilkan suatu barang. Kayu menjadi bahan baku yang mereka peroleh secara langsung dari tempat tersebut. Biasanya kayu-kayu itu merupakan bahan baku untuk pembuatan mebel, bahan bangunan, alat kerajinan, hingga kertas. 

Selain kayu, terdapat contoh produk perhutanan lain seperti rotan dan getah karet yang juga dapat menghasilkan profit.

5. Peternakan

Peternakan adalah aktivitas pengembangbiakan hewan ternak untuk keperluan konsumsi masyarakat. Dilihat dari ukurannya, kategori hewan ternak terbagi menjadi dua, yaitu peternakan hewan besar dan peternakan hewan kecil.

Peternakan hewan besar mencakup sapi, kambing, domba, kerbau, dan kuda. Sementara itu, peternakan hewan kecil terdiri dari ayam, bebek, dan burung. Contoh hasil yang bisa kita dapatkan dari produk peternakan seperti susu, telur, keju, dan daging.

6. Perikanan dan Kelautan

Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai banyak sekali potensi di bidang perikanan dan kelautan. Ragam biota lautnya dapat dimanfaatkan sehingga membantu dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. 

Perusahaan ekstraktif yang bergerak di sektor ini akan memaksimalkan sumber daya laut seperti ikan dengan cara mendistribusikan hasil tangkapan mereka ke pasar. 

Contoh lain produk kelautan lainnya mencakup garam, rumput laut, dan kerang mutiara yang berpotensi menghasilkan keuntungan besar dan berguna bagi masyarakat.

Sudah Paham Apa Itu Usaha Ekstraktif?

Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian usaha ekstraktif, ciri, fungsi beserta jenis dan contohnya yang harus kamu ketahui. Pada intinya, bisnis tersebut mengacu pada pemanfaatan sumber daya alam untuk diolah menjadi produk yang menguntungkan.

Apakah menguntungkan bagi perusahaan saja? Tentu saja tidak! Dalam menjalankan aktivitasnya, industri bisnis ekstraktif tidak semata-mata hanya mengeksplorasi dan mengambil sebanyak mungkin sumber daya alam yang ada tetapi juga bertanggung jawab dalam menjaga dan mengolahnya menjadi sebuah produk yang berguna bagi kehidupan manusia. 

Dengan demikian, para pelaku usaha ini tidak hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan. Mereka tentu juga harus mempertimbangkan bagaimana mengelola sumber daya agar dapat membantu mencapai tujuan semua pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page