Teori bintang kembar membahas pembentukan tata surya yang awalnya dari dua bintang kembar berukuran besar. Lantas, bagaimana proses pembentukannya? Siapa pencetus dari teori ini? Yuk, simak untuk mendapat jawabannya!
Daftar ISI
Apa Itu Teori Bintang Kembar?
Sebagai teori yang menjelaskan tentang pembentukan tata surya, teori bintang kembar menyatakan bahwa tata surya dibentuk dari dua buah bintang kembar yang memiliki ukuran sangat besar.
Memiliki ukuran yang sangat besar, membuat salah satu bintang tersebut akhirnya meledak. Ledakan bintang tersebut menghasilkan serpihan-serpihan yang bertebaran pada luar angkasa.
Hasil serpihan nantinya dipercaya akan membentuk planet pada suatu hari. Sementara itu, bintang lain yang tidak meledak disebut menjadi Matahari. Sehingga keduanya masih berperan sama dalam kehidupan.
Pencetus Teori Bintang Kembar
Bintang kembar adalah teori yang RA Lyttleton cetuskan pada tahun 1940 lalu. Namun, pada tahun 1956, Fred Hoyle juga mengemukakan teori yang serupa. Fred Hoyle adalah seorang astronom terkenal pada zamannya.
Adapun persamaan dari teori bintang kembar yang dikemukakan oleh kedua ilmuwan tersebut, yakni pembentukan tata surya yang berasal dari bintang kembar. Di mana salah satu bintang meledak dan menjadi serpihan. Kemudian, planet-planet pun terbentuk. Sedangkan bintang lainnya yang masih utuh menjadi Matahari.
Pada teori ini, RA Lyttleton menyatakan bahwa awal mula pembentukan tata surya adalah dua bintang kembar yang salah satunya meledak. Kejadian ledakan tersebut terjadi karena benturan meteor maupun planet dengan ukuran yang sangat besar.
Setelah itu, sisa ledakan yang berupa debu, gas, dan batu akan mengelilingi bintang yang masih utuh. Dengan demikian, sisa ledakan akan membentuk planet dan benda luar angkasa yang lain.
Hipotesa miliki RA Lyttleton mendapat dukungan dengan adanya penelitian yang dilakukannya. Memang hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada juga tata surya lain yang memiliki bintang kembar.
Sedangkan teori bintang kembar menurut Fred Hoyle, di luar angkasa ada dua bintang besar yang mengalami benturan. Sehingga mengakibatkan salah satu bintangnya meledak, kemudian menghasilkan banyak serpihan yang bertebaran.
Setelah itu, serpihan akan ditangkap oleh bintang yang tidak meledak melalui gaya gravitasi. Dengan begitu, serpihan akan bergerak mengitari bintang yang tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, serpihan tersebut nantinya akan membentuk asteroid dan berbagai planet.
Kelebihan dari Teori Bintang Kembar
Sebenarnya, teori ini memiliki banyak kontroversi dalam penelitiannya. Namun, RA Lyttleton dan Fred Hoyle menyatakan bahwa teori yang membentuk tata surya ini juga memiliki sejumlah kelebihan.
Kedua ahli astronom tersebut setuju tentang pendapat bahwa teori bintang kembar memiliki kelebihan di dalamnya. Salah satunya adalah mudah diterima oleh berbagai ilmuwan dan ahli astronomi lainnya.
Akan tetapi, ada juga fakta dari penelitian yang membahas tentang tata surya secara mutakhir. Di mana banyak ilmuwan yang menemukan ada bintang kembar pada sistem tata surya, bintang tersebut bisa Anda sebut bintang ekor.
Berdasarkan adanya penelitian terbaru dengan akhir paling mutakhir, maka teori yang RA Lyttleton dan Fred Hoyle kemukann eksistensinya memang benar. Kesimpulan dari adanya penelitian tersebut adalah teori bintang ganda ini memiliki fakta yang tidak bisa dilewatkan.
Hal tersebut terjadi karena jutaan tahun lalu, tentu ada kemungkinan salah satu bintang kembar yang meledak. Setelah itu, membentuk sistem tata surya yang baru. Di mana ada matahari dan berbagai planet yang mengitarinya.
Kekurangan dari Teori Bintang Kembar
Meskipun memiliki kelebihan, namun kita tidak bisa menampik kekurang yang dimiliki oleh teori bintang kembar. Kelebihan dan kekurangannya sama-sama sejalan dengan kontroversi. Sehingga membuat para ahli dan astronom menyorotnya.
Seperti yang telah terungkap dalam penelitian bahwa adanya penemuan bintang kembar menjadi hipotesis pembentukan planet. Bintang ganda tersebut tidak memiliki bentuk yang spesifik, namun ukurannya sangat besar, bahkan hampir setara dengan matahari.
Namun, adanya penemuan tersebut, membuat munculnya pernyataan yang menampik bahwa tidak ada ukuran bintang kembar yang besarnya hampir seperti matahari. Sementara itu, bintang kembar yang ditemukan dalam penelitian memiliki ukuran yang besarnya seperti planet.
Jika melihat dari besaran ukuran bintang ganda, maka teori yang dikemukakan oleh RA Lyttleton dan Fred Hoyle sangat sulit dibenarkan. Dari penjelasan penelitian terbaru, kebenaran ukuran bintang kembar yang sama besarnya seperti matahari sulit ditemukan. Oleh sebab itu, teori ini pun masih dipertanyakan kebenarannya.
Selain itu, beberapa ahli juga berpendapat bahwa teori ini lemah dalam momentum anguler secara matematisnya. Maka dari itu, tidak ada kemungkinan jelas bahwa tata surya terbentuk dari dua bintang kembar yang bertabrakan.
Kontroversi Akibat dari Kekurangan Teori Bintang Kembar
Masih karena kekurangannya, para ahli dan astronomi juga memiliki keraguan terhadap teori ini. Khususnya pada perhitungan planet yang berbentuk bulat tidak sempurna. Jika planet berbentuk bulat, maka tidak mungkin planet terbentuk dari pecahan-pecahan bintang.
Apalagi benda panas seperti bintang akan langsung mengalami pembekuan dan mengeras. Bahkan jika bintang tersebut memiliki ukuran yang kecil sekalipun. Jadi, jika terbelah otomatis akan mengeras.
Berdasarkan perhitungan, tidak ada kemungkinan planet yang berbentuk bulat berasal dari potongan kecil ledakan bintang. Adapun kelemahan lainnya, yakni bisa dilihat dari komponen yang ada di dalam Bumi.
Baik itu dari segi bentuk, formasi, maupun komponen di Bumi. Sehingga membuat teori bintang kembar dinilai tidak sempurna. Ini karena di dalam Bumi terdapat banyak komponen. Mulai dari daratan, gunung, sungai, hingga lautan.
Dengan teori ini, maka daratan dan pegunungan di Bumi adalah salah satu akibat dari pecahan-pecahan partikel ledakan bintang. Dengan demikian, membuat bentuk Bumi menjadi tidak rata.
Hipotesis tersebut hanya berdasarkan dari bentuk daratan dan gunung di dalam Bumi menurut bintang kembar. Namun, perlu kita ketahui bahwa Bumi juga memiliki banyak lautan. Pembentukan lautan terjadi karena hujan dan iklim itu sendiri.
Selama berjuta-juta tahun lautan telah terbentuk, ini karena laut di Bumi memiliki ukuran yang sangat besar. Sehingga dapat menduduki sebesar dua pertiga dari luas Bumi.
Selain itu, terjadinya hujan di Bumi juga tidak langsung membuat lautan terbentuk. Meskipun itu harus memakan waktu selama bertahun-tahun. Ini karena daratan di Bumi memiliki siklus air yang proses penyerapannya ke dalam tanah terlebih dahulu.
Terlihat dari bumi yang berkaitan dengan daratan, pegunungan, dan lautan tersebut. Maka dari itu, para ahli dan astronomi menilai ketidakcocokan dalam pembentukan tata surya dan planet dari bintang kembar. Dengan demikian, teori tersebut ilmuwan anggap terlalu lemah dan kurang fakta.
Sudah Paham Apa Itu Teori Bintang Kembar?
Ketika membahas teori bintang kembar, memang akan ada banyak kontroversi di dalamnya. Oleh sebab itu, para ahli pun masih meragukan kebenaran dalam teori ini. Namun, kelebihannya pun tidak bisa Anda lupakan begitu saja. Karena sebagai manusia, kita hanya bisa mengira dan menelitinya.
Teori bintang kembar sendiri memberikan pengetahuan lebih luas tentang pembentukan planet. Meskipun tidak semua penjelasan bisa kita terima, namun setidaknya ada ilmu yang bisa kita pelajari!