18 Puisi Kehidupan yang Dapat Menjadi Pembelajaran dan Renungan

Puisi adalah karya seni yang memuat makna mendalam akan suatu hal. Salah satunya puisi kehidupan. Puisi ini memiliki isi yang cocok digunakan sebagai renungan dan pembelajaran kita dalam menjalani hidup. Ditambah, terkadang puisi memiliki kata-kata kiasan indah. Ini lah menjadi kekuatan puisi dalam mempengaruhi hati pendengarnya.

Puisi tentang hidup umumnya memuat kata-kata yang berhubungan erat dengan kehidupan. Mulai dari kenangan, relasi, perasaan, penyesalan, pengalaman, ujian, kesalahan, hingga Tuhan. Karena tujuannya adalah untuk memetik pembelajaran hidup dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Jika kamu mampu belajar dari untaian kata-kata puisi tersebut, maka bukan hal mustahil membawa perubahan pada hidupmu. Selain itu, penulisnya juga akan merasa bahagia, karena puisinya dapat membawa dampak baik bagi pembaca maupun pendengarnya. Baik itu secara ketenangan batin, materi, hingga kesehatan fisik.

Puisi Kehidupan untuk Renungan dan Pembelajaran

Bagi kamu yang sedang mencari motivasi untuk berubah ke arah yang lebih baik atau hendak melembutkan hati yang mengeras, membaca puisi tentang hidup bisa jadi solusinya. Di bawah ini adalah daftar puisi kehidupan yang bisa kamu jadikan sebagai renungan dan pembelajaran, antara lain:

1. Puisi Kehidupan Sebatang Kenang (Adnan Zaki)

Sebatang kenang

Kupungut diantara air menggenang

Bekas tumpukan memori yang hilang

Sebab dada yang tak lagi lapang

Tertunduk di antara dedaunan

Kutatap langit selepas hujan

Menikmati awan berkejaran

Di atas Selaksa harapan

Tuhan,

Jika temu adalah pinta yang kau kabulkan

Maka izinkan rindu berjatuhan

Karena tiap kepingnya mengandung nama

Yang tak pernah terlupa dalam do’a

2. Bu, Aku Gagal… (Rizki Akbari)

Bu, anak mu gagal

Pendidikan ku terbengkalai

Karir ku kusut tak terurai

Pun asmara ku tak ada yang sampai

Maafkan aku bu

Ibadah saja aku lalai

Apalagi soal membahagiakan serta membanggakanmu

Bu, jagoanmu kalah

Tekadku lemah, usahaku payah hati ku mudah goyah

Hidupku pun tak terarah

Ditambah dengan nafsu yang kian serakah

Bu, maafkan aku jika tengadah ku terkadang bukan untukmu

Meski ku tau nama ku tak pernah luput dari doamu,

Aku gagal bu, aku kalah

3. Puisi Kehidupan Sepercik Harapan (Yuningtias)

Serpihan malam

Getaran-getaran halus

Menggenggam lurus

Dalam detik ini

Ingin ku selimuti

Bayang-bayang sepi

Aku kehilangan bayangmu

Kusapu bekas bayangmu

Aku masih seperti kemarin

Menanti dalam hening

Namun kau tak bergeming

Menuju ke arahku

Entahlah… mungkin aku harus berlalu

Mengalah pada waktu

Karena aku di dirimu

Hanya sebagai sosok semu

Aku cukup berdiri disini

Tanpa segala sesuatu tentangmu

4. Titik Terendah Dalam Hidup (Aksara Langit 7)

Hidup selalu mempunyai cara untuk menjatuhkan impian kita

Impian itu bisa terkubur dalam keputus asaan

Dan dalam kesalahan masa lalu

Serta kepercayaan diri yang rendah

Ada saatnya kamu merasa hidup tidak bersahabat

Ketika semua yang sudah kamu bangun selama ini

Hancur dalam seketika

Jatuh bangun dalam kehidupan

Memang hal biasa

Kadang kita di bawah, kadang kita di atas

Kadang kita di bawah lagi

Tidak mudah memang menerima

Sangat tidak mudah

Ketika kita ada pada titik terendah dalam hidup

Rasanya begitu menyakitkan

Begitu memalukan

Begitu menyedihkan

Tapi walaupun begitu

Walaupun kamu harus jalani sendiri

Hadapilah dengan segenap hati

Hadapilah dengan ketegaran dan keyakinan

Dan yang harus kamu tahu

Titik terendah

Bukanlah titik dimana kamu harus pasrah dan menyerah

Justru titik terendah itulah

Yang akan menjadi pijakan untuk lebih baik lagi

Menjadi fondasi yang kokoh untuk kamu bertumbuh

Dan lebih dewasa dalam menghadapi hidup

Bersyukurlah jika kamu sudah berada di titik rendah dalam hidup

Karena tidak ada pilihan lain

Selain menuju titik tertinggi

Teruslah berupaya dan berdoa

Karena kamu berhak untuk bahagia

5. Puisi Kehidupan Jangan Menyerah

Aku akan terus melangkah

Berjuang menggapai harapan

Tak peduli anggapan maupun cercaan

Terus bergerak tidak ada keraguan

Terpeleset jatuh

Tergores luka

Bangkit tuk melangkah

Tak pernah sudi untuk menyerah

Hidup itu sulit

Bagi mereka yang tak mau mencoba

Hidup itu menyebalkan

Bagi mereka yang lemah dan berputus asa

Tetapkan tujuan untuk sebuah pergerakan

Perbanyak pikiran untuk perluas wawasan

Jangan lemah ketika terjatuh

Bangkit lagi teruskan langkah kehidupan

Agar kelak kita sampai juga di tujuan

(Puisi kehidupan ini mengajarkan kita agar terus melangkah dalam menggapai impian, meski banyak ujian menghadang.)

6. Hidup dan Ujiannya (Malini Hasibuan)

Teruntuk semua masalah yang datang bertubi-tubi

Bagaikan peluru yang memburu

Aku mau bilang makasih atas kehadiran

Kau menjadi tolok ukur ku

Untuk melihat seberapa kuat aku kini

Seberapa tangguh aku agar tidak jatuh saat rapuh

Seberapa hebat tameng yang kupunya

Untuk melawan dentuman peluru melewatimu

Sudah kodratnya semakin tinggi pohon, semakin kuat angin menerpanya

Dan sudah menjadi hukum alam pula bukan

Pohon yang tinggi memiliki akar yang kuat

Aku paham kini

Hidup itu hanya sebuah permainan

Semakin tinggi levelnya, semakin berat pula rintangannya, semakin banyak musuhnya 

Sehingga, semakin besar pula usaha yang diperlukan untuk melawannya

Dan, sebuah permainan akan berakhir

Akan berujung

Akan selesai

Dengan kemenangan

Atau penyesalan

Ya, tergantung pada power saat mengalahkan rintangannya

Dan teruntuk kita yang sedang diterpa badai

Jangan goyah

Bersedih itu alami

Tapi jangan larut hingga semangatmu mati

Jadikan masalahmu bagaikan layangan

Yang dulu senang kau mainkan ketika kanak-kanak di lapangan

Kau yang mengontrol menarik ulur talinya

Hendak kemana kau arahkan

Yang apabila terlalu tinggi, maka anginnya semakin kuat

Dan talinya semakin berat

Tapi kau berhasil menjadikan layangan mu indah

Yang kau ceritakan dengan rasa bangga

Jangan biarkan masalah membunuhmu perlahan

Kendalikan ia dan kau akan menang

Level akan naik, derajatmu akan  meningkat

Semangat

Kamu bukan rapuh

Kamu tangguh

Jika kamu merasa tersesat, ragu-ragu ataupun memiliki tekanan

Jangan terburu-buru melangkah

Bernafaslah sejenak

Lakukan setiap langkah kehidupan secara perlahan

Kamu akan menemukan hal penting yang mungkin terlewatkan

Dengan begitu, kamu akan menikmati setiap momen

Sebagai peluang baru untuk dijalani

Ikutlah ritme kehidupan

Tanpa perlu membandingkan diri dengan orang lain

Sekali lagi, semangat

Kamu hebat

Kamu kuat

7. Puisi Kehidupan Tak Seperti yang Aku Pikirkan (Dame Uli Pasaribu)

Teriknya mentari menyentuh kalbu

Tak terasa angin memberi ku rasa

Hanya terasa lelah di dalam jiwa

Ku coba melangkah kesana

Tak juga ku temukan suatu hal

Ku langkahkan kembali kaki ku

Tapi ku masih tak menemukan sesuatu itu

Saat aku berhenti untuk bersandar

Ku memohon dan berserah

Agar aku diberi sebuah peluang

Untuk bisa hidup nyaman

Oh Tuhan…

Perjuangan ini sungguh melelahkan

Perjuangan ini sungguh membingungkan

Perjuangan ini belum menemukan jalan yang pasti

Kaki tak kuat untuk melangkah

Jiwa tak kuat untuk bangun

Hati tak sanggup untuk merasa

Otak tak bisa untuk berfikir

Hidupku…

Kenapa kau seperti ini

Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti

Hidup ini terasa sangat membingungkan

Sungguh aku sangat lelah

Tuhann..

Berilah aku keyakinan

Berilah aku kekuatan

Agar aku bisa menjadi seseorang

Yang bisa berguna dalam dunia ini.

8. Alat Segenggam Tangan

Dalam dunia fana yang hening

Kita terduduk hanya memandang layar dengan segelintir cahaya

Masuk dalam sebuah lingkaran senyap

Terbelenggu oleh alat yang menyita realita kehidupan

Dulu kita terbiasa, memanjakan mata dan batin

Oleh senyum, tawa, dan kegembiraan dalam hidup

Namun, semua mata yang kita punya hanya terpaku pada cahaya biru dingin

Yang memberikannya adiksi dan perlahan merenggut kenyataan

Di sudut ruangan yang remang-remang, kita terjebak

Seolah terjebak dan didikte oleh alat kecil segenggaman tangan

Menarikan jari demi mencari sebuah kepuasan

Hingga terjebak dalam ilusi yang menyesatkan

Tubuh rentan terpapar racun dari alat segenggam tangan

Mata berkunang-kunang, pikiran layu

Semua karena fitur mematikan yang ada di dalamnya

Yang pada akhirnya terpisah dari dunia yang sebenarnya

Oh, gawai

Tipu daya membawa manusia ke dalam kemarahan

Haus pengakuan sampai harus melakukan berbagai hal untuknya

Abai dan mengesampingkan moral, kewajiban, dan kebahagiaan

Hingga tidak lagi merasakan hangatnya realita

(Puisi kehidupan ini menceritakan tentang dampak yang tidak baik penggunaan gadget untuk manusia. Gadget menjadi sebuah candu bagi manusia sehingga membuat mereka melupakan realita.)

9. Puisi Kehidupan Duri Bernama Dosa

Dalam gelapnya dunia ini membawa

Begitu pekat dan kelam

Memandu pada kehidupan penuh dosa

Mengganggu kedamaian jiwa yang tentram

Dosa menusuk seperti duri yang menusuk hati

Merasuk ke dalam rongga dada

Meninggalkan setitik noda kecil yang menyakitkan

Ibarat luka tetapi enggan untuk pulih

Dosa menyelimuti manusia di bumi ini

Seperti awan yang tak lekas pergi

Ia selalu mengikuti

Ketika cahaya sedang dicari

Aku takut, terbelenggu dalam belenggu dosa

Terseret oleh ombak kemungkaran

Menerima nasib dijalan yang salah

Sampai rela melupakan kebenaran

Tapi Tuhan selalu membuka pintu maaf

Secercah cahaya yang bersinar dalam gelap

Tersembunyi dari lebatnya kabut khilaf

Cahaya Tuhan yang membawaku kembali pulang

(Puisi ini berisikan tentang dosa yang menyelimuti setiap manusia. Dosa seolah mengejar dan mencegah manusia untuk berbuat baik, sehingga mereka berada di jalan yang salah. Meski demikian, selalu ada ruang untuk bertobat kepada Tuhan atas dosa yang diperbuat.)

10. Hidup dalam Syukur

Bangun dalam kehidupan yang secukupnya

Tak menghalangi kebahagiaan untuk datang di hidupku

Selalu bersahaja dan merasa cukup adalah kuncinya

Mengabaikan keluhan hidup dengan bersyukur

Tak berbeda dengan kamu, akupun menghirup udara yang segar

Ku nikmati aliran air ke dalam tenggorokan

Ku rasakan terpaan mentari pagi yang berbinar

Dan mendengar suara burung yang bersenandung

Aku tak perlu hidup pada gunung harta maupun lautan kemasyuran

Sebab, kehidupan  ini telah indah hanya dengan setitik nikmat yang Tuhan berikan

Cukup dekapan cinta, senyum berseri, dan orang terkasih

Akan menciptakan makna hidup yang mendalam dan lebih indah

Bersyukur atas segala yang diterima

Berusaha untuk memberikan kebaikan

Memberi pertolongan kepada sesama

Agar kebahagiaan, dirasakan juga oleh mereka

Berterima kasih pada Yang Maha Esa atas segala karunia

Berterima kasih pada hidup yang memberikan pengalaman berharga

Bersyukur meski cobaan yang diberikan menerpa seperti angin kencang

Karena aku meyakini, cobaan dari Tuhan tak akan melampaui dari kemampuan

(Puisi kehidupan ini mengajarkan kita untuk hidup bersyukur. Bersyukur apa yang dimiliki tanpa mengeluh.)

11. Puisi Kehidupan Tekad Menggapai Mimpi

Di jalan kehidupan yang panjang ini

Impian-impian terbersit dalam jiwa

Namun kadang kala tidak siap akan ujian terjal dan berliku

Menghalangi jalan mimpi yang ada dihadapan

Namun…                                                                                                                        

Bagai auman singa yang gagah, terdengar menembus angin kencang

Begitupun kamu

Yang tak gentar meski diterpa ujian yang datang menghadang

Berjalanlah…

Walaupun harus masuk ke dalam gelapnya hidup

Bertahanlah …

Untuk melihat pelangi seusai hujan turun

Lindungi semangat dan tekad agar tak padam

Agar semangat terus membara

Mendekat hingga tangan bisa meraih mimpi

Mimpi yang berkilau seperti bintang di gelapnya malam

12. Secercah Cahaya Kehidupan

Kita tak tahu sepanjang apa sebuah kehidupan

Dan seberapa banyak rintangan yang siap menghadang

Namun harapan tetap ada, harapan masih ada

Mencoba untuk menuntun kita sampai berada di ujung sana

Cahaya harapan selalu mengiringi dalam gelap

Menemani saat-saat redup dan kelam dalam hidup

Sebuah pegangan agar yakin bahwa tujuan bisa ditangkap

Walau kerasnya tantangan siap membuat diri telungkup

Harapan menghilangkan kemustahilan

Selama berusaha, semua bisa terwujud

Harapan membuat rasa percaya pada raga dan batin

Hingga akhirnya, impian yang didapatkan membuat diri bersujud

Pahitnya masa lalu, sudahlah biarkan

Hilangkan untuk masa depan yang akan diperjuangkan

Masa depan yang membuatku tidak mudah menyerah pada keadaan

Karena ditangan, ku genggam sebuah harapan

Pun kegagalan adalah pelajaran

Bahwa aku tidak boleh menyerah untuk menggapai impian

Dibarengi dengan mata yang penuh harapan

Dan langkah yang tidak akan berhenti dalam berjuang

Jadi, ayolah!

Aku tidak akan membiarkan keraguan menghentikan sebuah langkah

Keraguan yang menakuti mimpi untuk singgah

Singgah untuk mengobati jiwa letih dan juga lelah

Pada akhirnya, harapan adalah keajaiban hidup yang menakjubkan

Membuatku tegar dan tabah dalam melangkah

Mengusir keraguan untuk menghadapi cobaan

Dan di balik harapan, ada kehidupan yang cerah dan bahagia

13. Puisi Kehidupan Kebesaran Tuhan

Apakah kita harus bertanya

Bahwa kita yang telah membuat bumi menangis dan merana

Bahwa kita telah mengotori indahnya alam Yang Kuasa

Coba tengok ke dalam hati kecil, apa yang kita lakukan itu benar

Alam dan seisinya menjerit atas sakit yang diderita

Atas kehidupannya yang dibuat sengsara

Sengsara karena banyak yang tengah berbuat nista

Sengsara karena tidak peduli manusia dan alam di sekitarnya

Kurasa kita sudah tahu jawabannya

Bahwa hal yang dianggap benar telah merusak harmoni alam semesta

Membuat geram Sang Pencipta

Yang pada akhirnya menunjukkan Kebesarannya

Gunung gusar, angin membengis, laut berang

Akibat perbuatan kita yang tidak punya hati

Membuat jiwa-jiwa yang tak bersalah melayang

Dan hanya bisa menyalahkan tanpa merefleksi diri

Sudahilah …

Kebodohan yang seharusnya tidak kita lakukan

Bersujudlah

Memohon maaf kepada Tuhan atas hal yang sebelumnya tidak dipedulikan

Berdoa agar bumi bersemi kembali dan menunjukan indahnya

Menjaga agar segala isinya tetap lestari

Masih ada waktu untuk berubah

Karena bumi juga perlu dimengerti

(Puisi Kebesaran Tuhan mengingatkan kamu, bahwa segala bencana adalah pengingat untuk manusia dalam berbuat. Puisi ini bisa menjadi renungan, agar manusia lebih bijak dalam bertindak semasa hidupnya.)

14. Suci Hati Tanpa Pahit Ucap

Begitu mudahnya merendahkan dalam ucap pada sesama

Tak memperdulikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki

Hanya ingin lebih dihormati, sampai melakukan pemisahan

Tetapi lupa kita ada pada pijakan yang sama

Kita terlahir dengan suratan takdir dan hidup berbeda

Segala kehidupan insan manusia memiliki ujian dan perjuangan yang tak ternilai

Tetapi tujuannya yang dicapai sama

Yakni hidup berbahagia tanpa adanya tuturan hina dan caci maki

Tidak ada kesempurnaan untuk manusia

Karena kekhilafan menghinggapi mereka

Jadi ulurkan tangan dan hargai sesama

Bukan malah mencibir dan merendahkan kesalahannya

Tidak ada gunanya memandang manusia hanya dari derajat dan penampilan

Karena hati nurani di atas keduanya

Saling menghormati pun lebih baik dari merendahkan

Agar tercipta kehidupan yang lebih indah

(Puisi kehidupan ini mengingatkan kita untuk tidak merendahkan sesama manusia. Hal ini karena semua manusia memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Karena itu, tidak ada yang manusia yang lebih baik daripada yang lain.)

15. Puisi Kehidupan Pasung (Rurin Kurniati)

Tak peduli pada roda-roda masa yang berputar

Dalam kelam menatap nanar

Pada titik cahaya yang muncul berpendar

Mata sayunya yang tak berdosa

Menggambarkan derita tiada tara

Wajah putih pucat tak berdaya

Lukisan siksa nan merana

Pedih

Suara raungannya yang tak henti

Memberitakan masa remaja yang amat nyeri

Siapa peduli?

Dirimukah, yang masih bermain-main dengan hari?

Schizofrenia

Nama manis untuk ketidakwarasannya

Menghadapi sisa masa hidup dalam pasung dunia

17 Tahun usianya

Siapa yang peduli?

Dirimukah, yang masih bersikap manja terlena dunia fana?

Aku berbisik lirih pada Tuhan meminta hidup waras tak terpasung

Sia-sia untuk berbuat baik sepenuh usia

16. Maaf

Maaf

Kata yang singkat, namun sukar diucapkan

Tak mudah pula diwujudkan

Apalagi, ketika irisan luka tercipta dalam hati

Maaf, seperti udara pagi yang menyejukkan

Menyibak kepedihan dari sayatan luka di relung jiwa

Menjadi obat untuk racun dalam dada

Menggiring kita dalam damainya hidup

Maaf adalah kata bijak

Yang harus diberikan tanpa menunggu waktu

Karena kesempatannya mungkin akan berlalu

Dan membuat kita menyesal di hari esok

Maaf adalah kekuatan

Ucapan mulia untuk mengampuni khilaf dan salah

Jangan biarkan singkatnya hidup untuk tidak berucap maaf

Jangan biarkan dendam menghabisi niat maaf

(Dalam puisi kehidupan berjudul Maaf, manusia harus bisa memaafkan, meskipun luka dalam hati masih ada. Belajar untuk memaafkan, agar tidak menyesal di kemudian hari.)

17. Puisi Kehidupan Rasa Sesal dalam Dada

Terlahir dan disuguhkan berbagai pilihan hidup

Membuat manusia terjerumus dalam kelalaian

Menggoda manusia bahwa itu terasa benar

Namun, menyisakan penyesalan di kemudian hari

Bagai tinta yang mencurah sudah

Setiap tetesnya hitam pekat mewarnai hati

Membuat kita merintih

Karena tahu sudah terlambat untuk berubah

Tak ada jalan kembali

Hanya bisa menerima dan belajar dari apa yang dirasa salah

Ambil segala hikmah yang memiliki arti sedangkal apapun

Berhenti menunduk dan berjalan pada jalur kebijaksanaan

Jangan biarkan penyesalan menghalangi diri untuk maju

Jangan berhenti berjalan ke depan

Karna hidup penuh kesempatan yang lebih berarti

Karena Tuhan Maha Pemaaf

18. Tekad Tuk Terus Berjuang

Melangkah menuju tujuan yang ditetapkan

Mengharuskan diri menghadap pada rintangan di sepanjang jalan

Menutup celah untuk lewat meraih harapan

Begitulah kehidupan

Seperti lautan yang pasang dan surut

Tak terlupa membenturkan diri pada terumbu karang

Namun, tekad harus didahulukan

Karena menuntun kita untuk terus melangkah maju

Hidup memang tak selamanya indah

Tak juga mudah sesuai keinginan

Hanya kesabaran yang bisa dipegang untuk melewatinya

Sabar dibekali keyakinan kuat untuk menggapai impian

(Puisi kehidupan ini mengajarkan kita agar terus selalu berjuang, meski rintangan yang berat telah menanti di depan. Sesulit apapun rintangannya, harus bisa dilewati dengan semangat, kesabaran, dan keyakinan yang kuat.)

Mana Puisi Kehidupan yang Cocok Menjadi Renunganmu?

Itulah beberapa puisi mengenai hidup yang bisa menjadi renungan maupun pembelajaran. Puisi-puisi di atas memiliki makna yang mendalam akan kehidupan di dunia. Banyak rintangan yang harus dilalui. Selain itu, banyak hal yang harus dilakukan untuk menjadi lebih baik lagi. Semua itu tergambar dalam puisi kehidupan di atas.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page