Jika Anda pernah mendapati daerah perairan darat yang tergenang, berlumpur, dan ditumbuhi banyak tanaman, itulah yang disebut dengan rawa-rawa. Rawa merupakan wilayah perairan darat yang ternyata terbagi menjadi jenis-jenis rawa tertentu berdasarkan letak, keadaan, rasa airnya, dan proses terbentuknya.
Dalam ini artikel Anda akan diajak memahami lebih jauh tentang klasifikasi rawa berdasarkan letak dan rasa airnya. Oleh karena itu, alangkah baiknya baca sampai habis artikel ini supaya lebih memahami apa saja jenis-jenis rawa.
Daftar ISI
Apa Itu Rawa?
Rawa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai tanah yang rendah dan digenangi air serta biasanya banyak ditumbuhi tanaman air.
Secara umum rawa-rawa memang dipahami sebagai daerah bertanah basah yang secara alami selalu digenangi air karena letaknya lebih rendah dari sekelilingnya. Air yang menggenangi daerah ini biasanya berasal dari air hujan, air tanah, atau air sungai.
Indonesia sendiri mempunyai lahan rawa terluas di kawasan tropika dengan ukuran beragam, ada yang kecil seperti di daerah Jawa, ada juga yang besar seperti di Kalimantan. Sebagian besar rawa di Indonesia berada dekat sungai.
Jenis-Jenis Rawa Berdasarkan Letaknya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa rawa terbagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada letaknya. Jenis-jenis rawa berdasarkan letaknya ini antara lain:
1. Rawa Air Payau
Rawa air payau terletak di dekat muara sungai atau daerah perbatasan antara sungai dengan laut. Karena letaknya di daerah seperti ini, rawa air payau sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Terbentuknya rawa air payau ini karena ada cekungan atau daerah rendah di dekat muara sungai yang selalu tergenang akibat meluapnya air sungai atau pasang surutnya air laut.
Jadi ketika air sungai meluap atau air laut sedang pasang, air tersebut akan memenuhi daerah rendah tersebut dan tergenang menjadi rawa-rawa saat air laut sedang surut.
Jenis rawa seperti ini biasanya ditumbuhi banyak rerumputan dan pohon-pohon tahan air, seperti mangrove, kayu ulin, dan lain sebagainya. Karakteristik tanahnya pun bukan tanah gambut, melainkan tanah aluvial yang memiliki berbagai kandungan mineral penyubur tanaman pertanian.
Anda bisa mudah mendapati jenis-jenis rawa ini di sekitar daerah Kalimantan Tengah atau Kalimantan Selatan. Di sana rawa air payau sering dijadikan lahan pertanian pasang surut yang subur karena karakteristik tanahnya.
2. Rawa Pantai
Selanjutnya ada rawa pantai yang letaknya di daerah pinggiran pantai. Sama seperti rawa air payau, rawa pantai ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ketika air laut pasang, rawa akan penuh digenangi oleh air laut, sementara kalau airnya surut, terbentuklah rawa-rawa di pinggir pantai.
Rawa pantai banyak ditumbuhi tanaman bakau yang baik untuk mencegah abrasi. Menurut klasifikasinya, tanah rawa pantai disebut sebagai tanah haplaquent yang apabila endapannya mineral disebut sulfaquent, sementara apabila endapannya gambut disebut sulfihemists.
Tanah pada rawa ini terdiri atas bahan endapan mineral bersuasana marin dan gambut pantai. Karena sifatnya marin inilah tanah rawa pantai kaya akan bahan organik yang mengakibatkan terbentuknya tanah mentah dan mengandung sulfidik.
Organisme yang hidup di rawa pantai tidak hanya bakau, namun di sana juga hidup hewan-hewan seperti kepiting, kelomang, ikan gelodok, dan lain-lain.
3. Rawa Cekungan
Rawa cekungan merupakan rawa yang ada di cekungan tertentu dan terisi oleh air. Cekungan ini biasanya terbentuk karena adanya kekuatan dari dalam bumi berupa penurunan atau pengangkatan tenaga endogen di sekitar cekungan.
Jika Anda pernah berkunjung ke objek wisata Rawa Pening yang ada di Ambarawa, itulah salah satu contoh rawa yang terbentuk dari cekungan.
4. Rawa Sungai
Jenis-jenis rawa berikutnya adalah rawa sungai. Rawa ini terletak di sekitaran sungai dan terbentuk dari adanya dataran lebih rendah yang membuat air sungai bisa masuk dan selalu menggenanginya.
Pengertian rawa sungai sekilas memang sulit dibedakan dengan rawa air payau, namun Anda bisa membedakannya dari lokasi terbentuknya rawa sungai dan rawa air payau.
Rawa air payau ini bisa muncul di dataran rendah tetapi tidak ada di dataran tinggi. Sementara rawa sungai bisa ditemui di dataran tinggi maupun dataran rendah.
5. Rawa Danau
Rawa danau juga berada di sekitaran danau. Biasanya saat musim penghujan, danau akan meluap yang menyebabkan airnya menggenangi permukaan lebih rendah dan terbentuklah rawa-rawa.
Jadi bisa diketahui bahwa rawa danau ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air danau saat musim kemarau atau penghujan.
Jenis-Jenis Rawa Berdasarkan Rasa Airnya
Setelah mengetahui jenis-jenis rawa berdasarkan letaknya, kini saatnya memahami jenis rawa menurut rasa airnya.
1. Rawa Air Asin
Rawa air asin terdapat di sekitar pantai sehingga airnya rasanya asin karena berasal dari laut. Berdasarkan data dari R.H Whittaker Communities and Ecosystems tahun 1975, adanya rawa air asin ini termasuk ekosistem paling produktif yang ada di bumi selain hutan bakau.
Ekosistem yang terbentuk dari rawa air asin ini sangat mendukung rantai makanan yang kaya akan mikroba atau yang disebut jaringan makanan detritus. Rawa air asin bisa membantu menjaga kebersihan air muara sehingga tidak mudah terkontaminasi oleh air limbah dan zat-zat lainnya.
Menariknya dari data tersebut menyebutkan bahwa rawa juga mampu melindungi dari badai dan ombak. Bahkan menurut pemaparan Giblin, rawa ini mampu melindungi garis pantai dengan cara mengurangi energi gelombang hingga 67%.
2. Rawa Air Tawar
Jenis-jenis rawa lainnya ada rawa air tawar yang airnya berasal dari air sungai, air tanah, maupun air hujan. Rawa air tawar merupakan sebuah ekosistem yang habitatnya digenangi air tawar yang kaya mineral dengan kondisi permukaan air bisa berubah, yakni adakalanya bisa naik atau bisa turun bahkan mengering.
Contoh rawa air tawar yang ada di Indonesia adalah Rawa Jombor yang terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rawa ini sangat luas dan memegang peran penting bagi kehidupan masyarakat sekitar, yaitu sering digunakan masyarakat untuk irigasi, perikanan, bahkan tempat wisata.
Anda juga bisa menemukan rawa air tawar ini di pedalaman sungai Kalimantan, pedalaman sungai pantai timur Sumatera atau bisa juga di rawa danau dan daerah cekungan.
3. Rawa Air Payau
Rawa air payau terbentuk di sebuah muara di mana air tawar dan air laut saling bertemu. Bertemunya kedua air ini membuat rasa airnya menjadi setengah asin dan setengah tawar, alias payau.
Daerah rawa air payau mudah Anda temukan di muara sungai-sungai Kalimantan atau di muara sungai pantai timur Sumatera. Manfaat dari adanya rawa air payau ini bisa digunakan sebagai tempat memelihara kepiting bakau, udang, dan lain-lain.
Manfaat Rawa untuk Makhluk Hidup
Adanya jenis-jenis rawa tersebut memiliki manfaat tersendiri bagi lingkungan sekitar, terlebih makhluk hidup. Adapun manfaat dari rawa-rawa antara lain:
1. Sebagai Tempat Budidaya Ikan
Beberapa jenis ikan bisa dibudidayakan di rawa-rawa, terlebih air tawar. Contohnya seperti ikan lele, belut, ikan gabus, ikan betok, dan lain-lain.
2. Sebagai Tempat Budidaya Tanaman
Selain ikan, rawa-rawa juga bisa dijadikan tempat budidaya berbagai jenis tanaman. Misalnya budidaya eceng gondok, tanaman mangrove, anggrek, dan lain-lain. Tanaman-tanaman yang ada di rawa ini memegang peran penting untuk kelangsungan hidup masyarakat setempat.
Biasanya warga setempat memanfaatkan tanaman rawa untuk memenuhi kebutuhan primer mereka, seperti bahan pangan, obat tradisional, dan bahan keterampilan.
3. Habitat Beberapa Spesies Hewan dan Tumbuhan
Manfaat jenis-jenis rawa tersebut tidak hanya untuk manusia, namun makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan juga memanfaatkan rawa sebagai tempat sumber makanan dan tempat berlindung. Contohnya, buaya rawa-rawa, ikan lele, beberapa jenis serangga, kadal, kepiting, dan lain-lain.
4. Lahan Pengganti Sawah
Rawa juga bisa dijadikan lahan pengganti sawah seperti yang terjadi di daerah Kalimantan Tengah dan Selatan. Tanahnya yang mengandung banyak mineral membuat rawa air payau cocok untuk lahan pertanian sehingga tanaman tumbuh subur tanpa perlu dialiri air lagi.
5. Dijadikan Area Peternakan
Tidak hanya bisa untuk budidaya ikan, rawa juga bisa dimanfaatkan untuk area peternakan. Contohnya seperti yang ada di Kalimantan Selatan, masyarakatnya memanfaatkan rawa untuk ternak kerbau rawa dan itik alabio.
Sudah Paham Jenis-Jenis Rawa Tersebut?
Rawa-rawa merupakan daerah genangan air yang banyak ditumbuhi tanaman air. Jenis-jenis rawa berdasarkan letak dan rasa airnya sangat beragam, ada rawa air payau, rawa danau, rawa air tawar, rawa air asin, dan lain-lain.
Semua jenis rawa tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berguna untuk kelangsungan makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.