Ciri Ciri Swasembada di Indonesia dan Klasifikasinya

Indonesia merupakan negara yang besar dan luas, dapat dilihat dari keberagaman budaya, suku, dan bangsa dengan kekhasannya sendiri yang dapat dikembangkan menjadi potensi. Perkembangan desa dapat ditelisik melalui klasifikasi desa, salah satunya adalah swasembada. Lantas, apa ciri ciri swasembada?

Apa itu Desa?

Desa menjadi suatu ikon dari sekumpulan masyarakat yang mendiami suatu wilayah berlandaskan hukum yang dipimpin oleh kepala desa guna untuk mempermudah pengelolaan sistem pemerintah dalam skala kecil. Desa memiliki tiga unsur penting dalam perkembangan desa, seperti terdapat wilayah, penduduk, dan tata kehidupan. 

Klasifikasi Desa Berdasarkan Perkembangannya

Selain memahami apa itu ciri ciri swasembada, Anda sebaiknya mengetahui klasifikasi desa berdasarkan perkembangannya secara lengkap. Klasifikasinya sendiri meliputi swadaya, swakarya, dan swasembada. Berikut ini penjabarannya:

1. Desa Swadaya

Ini merupakan wilayah pedesaan yang masih lekat dengan warisan budaya nenek moyang berupa adat istiadat leluhur. Tradisi di desa tersebut masih sangat dijunjung tinggi, sehingga menjadi suatu kepercayaan masyarakat setempat. Oleh sebab itu, desa ini merupakan desa terbelakang yang kental dengan kehidupan tradisional. 

Secara umum, cakupan pemahaman mengenai desa swadaya sudah cukup jelas dan bisa Anda bayangkan. Namun, ada beberapa hal yang lebih spesifik. Tentu saja, bukan hanya ciri ciri swasembada yang perlu Anda pahami, karakteristik dari desa swadaya berikut juga penting:

  • Mayoritas masyarakat bekerja di bidang sektor primer, seperti bercocok tanam dan berburu.
  • Kental dengan adat istiadat.
  • Pendidikan relatif rendah.
  • Wilayahnya terisolir dari wilayah lainnya.
  • Kehidupan desa sederhana dan bersifat tertutup.
  • Fasilitas sarana prasarana dan teknologi masih terbilang sangat kurang dan rendah.
  • Hubungan kekeluargaannya sangat erat.
  • Masyarakat tidak berpindah tempat atau bermukim.

Adapun salah satu contoh desa swadaya, di antaranya adalah Desa Kanekes, Provinsi Banten. Desa tersebut menjadi rumah Suku Baduy yang masih terikat dan berpegang tegung dengan kebudayaan, seperti pemilihan kepala desa. Mereka lebih mementingkan adat istiadat, bukan berdasarkan prinsip demokrasi.

2. Desa Swakarya

Selain desa swadaya, ada pula desa swakarya. Dalam desa ini, seiring berjalannya waktu, kehidupan masyarakat desa mulai mengalami perkembangan atas kesadaran masyarakat setempat. Kesadaran masyarakat mampu menggali potensi, sehingga dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk membuat suatu kreativitas produk.

Desa swakarya juga memiliki ciri khusus. Berikut karakteristik yang berkaitan dengan desa swakarya: 

  • Mayoritas mata pencaharian mulai beralih di sektor sekunder, seperti industri kecil, kerajinan, dan pengolahan sumber daya alam, dan lainnya.
  • Tingkat pendidikan, kelembagaan pemerintah, dan swadaya gotong royong  mulai berkembang.
  • Fasilitas dan prasarana mulai ada.
  • Sudah mulai menggunakan teknologi modern,
  • Kepercayaan dan adat istiadat mulai mengalami masa transisi, namun tidak terlalu memberi dampak pada pola kehidupan masyarakat.

Salah satu contoh desa swakarya adalah Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Masyarakat di sana berasal dari Suku Sasak, terkenal dengan keterampilan kain tenun songketnya hingga produksinya meningkat. Mereka juga memiliki aksesibilitas yang baik di bidang sektor pariwisata.

3. Desa Swasembada

Ini merupakan desa yang memiliki perkembangan lebih maju ketimbang desa swadaya dan swakarya. Oleh karena itu, desa ini sering disebut desa swasembada atau desa maju. 

Desa maju ini berkecukupan dalam sumber daya alam dan teknologi. Pengelolaannya juga cukup maksimal dengan memanfaatkan potensi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Contoh dari desa ini adalah Desa Selo, Jawa Tengah dan Desa Hanura, Lampung. Lantas, bagaimana dengan ciri ciri desa swasembada? Anda akan memahaminya lebih lengkap dalam ulasan di bawah.

Ciri Ciri Desa Swasembada di Indonesia

Setelah memahami beberapa klasifikasi terkait perkembangan desa yang dapat menentukan melalui ciri-ciri tertentu. Berikut ini berbagai macam ciri ciri desa swasembada yang terdapat di Indonesia:

1. Letak Geografisnya Berada Dekat Ibu Kota Kecamatan

Anda mungkin sering menemukan desa ini terletak sangat dekat dengan ibu kota kecamatan. Letak yang strategis membuat masyarakat desa tidak khawatir terkait akses transportasi. Sebab, transportasi sudah dapat terjangkau jangkau pada daerah ibu kota kecamatan guna menstabilkan mobilitas masyarakat desa sekitar.

Tidak hanya itu, ciri ciri swasembada juga terlihat dari letak geografis yang memicu pertumbuhan perekonomian masyarakat sekitar. Terutama, pada masyarakat yang mata pencahariannya berada pada sektor perdagangan. Sebab, letaknya strategis untuk memperjualbelikan suatu produk kepada konsumen.

2. Masyarakat Bermata Pencaharian pada Berbagai Bidang

Ciri ciri swasembada lainnya adalah masyarakat mulai mencoba bekerja mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang di daerah setempat. 

Di mana mereka bekerja di bidang perdagangan dan jasa. Adapun, sebagian masyarakat juga masih bermata pencaharian di bidang pertanian, tetapi dengan memanfaatkan teknologi.

3. Meningkatnya Jumlah Kepadatan Masyarakat

Salah satu ciri ciri swasembada adalah jumlah masyarakat meningkat dan padat. Ini terjadi karena tingginya nilai ekonomi yang dihasilkan oleh sumber daya manusia dari berbagai sektor. Sehingga dapat memproduksi suatu kreativitas yang diperoleh dari alam sekitar dan teknologi yang modern. 

Meningkatnya perekonomian membuat masyarakat desa ingin memiliki keturunan dalam jumlah yang tidak terbendung. Sebab, masyarakat merasa dapat memenuhi kebutuhan anaknya. Tidak hanya itu, masyarakat di sana juga memilih tinggal berdampingan supaya dapat mempererat tali persaudaraan antar masyarakat desa.

4. Berpikir Secara Logis

Ciri ciri swasembada berikutnya adalah pendidikan masyarakat sudah mulai berkembang. Anak juga semakin kreatif. Oleh karena itu, banyak masyarakatnya sudah menempuh pendidikan hingga perguruan negeri.

Ini terjadi karena sebagian penduduknya dapat berpikir logis sesuai perkembangan zaman. Keterampilan dari sumber daya manusia desa swasembada pun lebih berkualitas.

5. Manajemen Kelembagaan dan Pemerintah Desa Terstruktur 

Ciri ciri swasembada berikutnya adalah lembaga dan Aparatur desa sudah mulai terstruktur dan terorganisir. Serta lebih efektif agar mempermudah masyarakat untuk mengurus berkas-berkas terkait urusan yang berlandaskan hukum. 

6. Menjunjung Tinggi Nilai Kekeluargaan

Perkembangan swadaya masyarakat semakin pesat sehingga sistem pelaksanaan dan cara kerjanya berdasarkan musyawarah mufakat.  Mereka juga penuh tanggung jawab dan sadar atas peraturan yang berlaku dalam suatu komunitas. Tak hanya itu, ciri ciri swasembada adalah menganut nilai-nilai kekeluargaan.

Selain, jarak rumahnya yang enggan berjauhan. Masyarakat desa swasembada memiliki nilai kekeluargaan yang tinggi karena suka melakukan gotong-royong. Mereka saling bergantung untuk membantu satu sama lainnya dan menciptakan rasa kebersamaan yang harmonis antar masyarakat.

7. Adat Istiadat Tidak Lagi Mengikat

Ciri ciri swasembada berikutnya adalah adat istiadat tidak mengikat. Memang, sebagian penduduknya mungkin masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat. Namun, itu hanya sebagian kecil. Sebagian besar sudah memiliki sifat yang lebih nasionalis. 

8. Sudah Bisa Mengelola Sumber Daya Alam Secara Mandiri

Kehidupan masyarakat desa swasembada tergolong lebih mandiri, sehingga sudah bisa mengelola sumber daya alamnya sendiri. Sebab, kualitas intelektual masyarakatnya sangat tinggi. Ini bertujuan untuk mempermudah warganya untuk mengolah sumber daya alam sesuai kemampuannya.

9. Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan Memadai

Ciri ciri desa swasembada lainnya adalah sarana dan prasarana semakin memadai. Terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. 

Ini karena tingkat perekonomian mereka sudah tinggi, sehingga warga dapat membuat fasilitas pendidikan dan kesehatan yang lebih baik dan canggih. Tentu saja, ini memberi peluang kesuksesan yang lebih besar bagi masyarakat desa swasembada. 

10. Mengenal Kecanggihan Teknologi

Salah satu ciri ciri desa swasembada, yaitu mengenal kecanggihan teknologi modern guna mempermudah akses informasi digital melalui jaringan internet. Ada juga teknologi yang mempermudah sektor pertanian. Misalnya seperti traktor untuk mengolah lahan sawah agar lebih cepat dan meningkatkan perekonomian.

Sudah Tahu Ciri Ciri Swasembada di Indonesia?

Itulah berbagai ciri ciri swasembada. Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pula kecanggihan teknologi. Hal tersebut akhirnya dapat membantu desa swadaya dan swakarya berkembang menjadi swasembada. Namun, kesadaran masyarakat dan dorongan pemerintah menjadi faktor paling berpengaruh.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page