10 Contoh Puisi Perjuangan Pahlawan, Sambut HUT Kemerdekaan

Puisi adalah karya sastra dalam bahasa Indonesia yang terkenal dengan rima sebagai ciri khasnya. Karya sastra yang satu ini banyak menggunakan diksi-diksi yang indah dengan syair penuh makna. Makanya, tak heran jika pembaca atau pendengarnya bisa ikut terbawa perasaan. Hal ini juga berlaku pada tema puisi perjuangan.

Kini ada banyak sekali syair-syair perjuangan yang memiliki beragam makna, baik itu hasil karya penyair terkenal, tokoh sejarah, hingga generasi muda. Nah, untuk kamu yang ingin penjelasan selengkapnya tentang puisi dan contohnya, cek di sini!

Apa Itu Puisi?

Puisi merupakan karya sastra yang berisi tanggapan dan juga pendapat dari penyair terhadap berbagai hal atau isi. Pemikiran penyair tersebut kemudian dituangkan ke dalam diksi yang indah dengan struktur batin dan fisik yang khas.

Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya berkaitan dengan irama, rima, mantra, serta penyusunan larik dan bait. Umumnya, puisi berisi tentang ungkapan penulis mengenai emosi, kesan, ataupun pengalaman tertentu.

Adapun beberapa pengertian puisi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut.

  • Menurut H.B Jassin, puisi merupakan karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan mempunyai gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
  • Menurut Sumardi, puisi merupakan karya sastra dengan penggunaan bahasa yang sudah dipadatkan, dipersingkat, dan juga diberi irama bunyi. Sehingga, memiliki kata-kata kiasan yang bermakna atau imajinatif.
  • Menurut James Reeves, puisi merupakan ungkapan bahasa yang mempunyai karya dan daya pikat.
  • Menurut Herman Waluyo, puisi merupakan karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan juga perasaan penyair secara imajinatif. Kemudian, disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa yang ada di dalam struktur fisik dan struktur batin.

Jenis-Jenis Puisi

Meski saat ini ada banyak sekali tema puisi yang bisa kamu temukan, seperti puisi perjuangan. Namun sebenarnya, karya sastra yang satu ini hanya terbagi ke dalam dua jenis, lho. Berikut adalah dua jenis puisi yang perlu kamu ketahui:

1. Puisi Lama

Puisi lama adalah jenis puisi yang diciptakan dengan dasar kepercayaan animisme. Sehingga, lebih sering dibacakan dalam acara ritual kebudayaan dan menggunakan kata-kata yang bisa memberikan efek bunyi magis. Adapun yang termasuk jenis puisi lama, antara lain talibun, pantun, syair, mantra, dan juga gurindam.

2. Puisi Modern

Puisi modern juga kerap disebut sebagai puisi bebas. Hal ini karena pada puisi modern tidak terikat oleh rima, jumlah baris, jumlah suku kata, dan lainnya. Setidaknya terdapat tiga jenis puisi modern yang kita kenal sekarang ini, antara lain:

  • Puisi naratif, yakni puisi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah cerita, seperti romansa, epic, dan balada.
  • Puisi lirik, yakni puisi yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair.
  • Puisi deskriptif, yakni puisi yang mengemukakan pendapat dan kesan penyair.

Struktur dalam Puisi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa struktur puisi terbagi ke dalam dua kelompok, yakni struktur batin dan struktur fisik. Berikut ini adalah penjelasan tentang kedua struktur yang ada dalam puisi:

1. Struktur Batin

Struktur batin terbagi ke dalam empat unsur pembentuk puisi, antara lain:

a. Rasa

Unsur rasa bisa diartikan sebagai sentuhan rasa yang asalnya dari penyair. Umumnya, penyair akan menuliskan sebuah puisi karena adanya latar belakang dan keresahan dari si penyair itu sendiri. Namun, ada juga yang menulis puisi berdasarkan permasalahan yang terjadi.

b. Tema

Dalam puisi, tema merupakan penentu dari hasil puisi yang dibuat oleh penyair. Makanya, terkadang terdapat beberapa penyair yang lebih suka menentukan tema terlebih dahulu sebelum menulisnya. Salah satu contoh tema yang sering muncul adalah tema puisi perjuangan.

c. Amanat

Amanat adalah pesan yang berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh penyair kepada si pembaca. Amanat ini bisa dijelaskan secara langsung maupun melalui makna-makna tersirat.

d. Nada

Nada yang ada pada puisi bisa kamu artikan sebagai bunyi dari puisi yang dibuat penyair. Adapun nada yang digunakan bisa berupa nada tinggi, nada rendah, dan lainnya.

2. Struktur Fisik

Berikut ini adalah enam unsur yang termasuk ke dalam struktur fisik puisi:

a. Gaya Bahasa

Puisi yang sering kamu temukan biasanya terdiri dari berbagai macam gaya bahasa. Bahkan, terkadang dalam satu puisi, terdapat beberapa gaya bahasa sekaligus. Dengan adanya gaya bahasa ini, maka bisa memunculkan makna konotasi yang membuat pembaca jadi tersentuh perasaannya.

b. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dalam sebuah puisi. Setiap rangkaian kata yang ada pada puisi memang tidak ditulis sembarangan, karena setiap baris akan memiliki maknanya sendiri. Susunan kata inilah yang kemudian dikenal sebagai diksi.

c. Tipografi

Sebuah puisi terdiri dari beberapa baris dalam satu baitnya. Pada bagian akhir terkadang penyair akan memberikan tanda baca yang berbeda-beda. Nah, tanda baca inilah yang akan menentukan suasana dalam puisi dan disebut sebagai tipografi.

d. Rima

Rima dalam sebuah puisi terletak pada bagian akhir baris puisi. Bagi seorang penyair, keberadaan rima akan membuat bunyi puisi menjadi lebih indah.

e. Kata Konkret

Kata konkret adalah jenis kata-kata di dalam puisi yang dapat mengarahkan ke imajinasi pembaca. Makanya, setelah membaca puisi, biasanya si pembaca akan memiliki imajinasi terhadap makna puisi tersebut.

f. Imaji

Pada saat membaca puisi, seseorang akan lebih tersentuh jika menghubungkannya dengan indera manusia. Secara umum, imaji adalah imajinasi yang melibatkan seluruh indera manusia. Biasanya imaji yang paling sering digunakan adalah imaji penglihatan, imaji suara, dan lain sebagainya.

Contoh Puisi Perjuangan yang Penuh Makna

Berikut ini adalah 10 contoh puisi perjuangan yang penuh makna dan bisa menjadi inspirasi bagi kamu:

1. Karawang Bekasi Karya Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami

Terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda, yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan, dan harapan

Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Syahrir

Kami sekarang mayat

Berikan kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami

Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

2. Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang karya W.S. Rendra

Tuhanku,

WajahMu membayang di kota terbakar

Dan firmanMu terguris di atas ribuan kuburan yang dangkal

Anak menangis kehilangan bapa

Tanah sepi kehilangan lelakinya

Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini

Tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia

Apabila malam turun nanti

Sempurnalah sudah warna dosa

Dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusukkan sangkurku

Malam dan wajahku

Adalah satu warna

Dosa dan nafasku

Adalah satu udara.

Tak ada lagi pilihan

Kecuali menyadari

Biarpun bersama penyesalan

Apa yang bisa diucapkan

Oleh bibirku yang terjajah?

Sementara kulihat kedua lenganMu yang capai

Mendekap bumi yang mengkhianatiMu

Tuhanku

Erat-erat kugenggam senapanku

Perkenankan aku membunuh

Perkenankan aku menusukkan sangkurku

3. Maju Tak Gentar Karya Gus Mus

Maju tak gentar

Membela yang mungkar

Maju tak gentar

Hak orang diserang

Maju tak gentar

Pasti kita menang!

4. Atas Kemerdekaan Karya Sapardi Djoko Damono

Kita berkata: jadilah

Dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut

Di atasnya: langit dan badai tak henti-henti

Di tepinya cakrawala

Terjerat juga akhirnya

Kita, kemudian adalah sibuk

Mengusut rahasia angka-angka

Sebelum Hari yang ketujuh tiba

Sebelum kita ciptakan pula Firdaus

Dari segenap mimpi kita

Sementara seekor ular melilit pohon itu

Inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah

5. Dongeng Pahlawan Karya W.S Rendra

Pahlawan telah berperang dengan panji-panji

Berkuda terbang dan menangkan putri

Pahlawan kita adalah lembu jantan

Melindungi padang dan kaum perempuan

Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra

Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba pula

Adikku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi

Karna pahlawan telah berkunjung di tiap hati

6. Puisi Perjuangan – Pahlawankah?

Pahlawankah?

Bila kekuasaan adalah tujuan

Kedudukan adalah pamrih

Dan kekayaan adalah cita-cita

Pahlawankah?

Bila kepentingan sendiri adalah hal utama

Kepentingan rakyat adalah selingan

Dan kepentingan keluarga sibuk diperhatikan

Pahlawankah?

Bila keikhlasan bukanlah landasan

Tergantikan oleh ketamakan serta kesombongan

Dan ambisi yang menuntut pemenuhan

Bertanyalah pada nurani

Pahlawankah?

7. Merdeka yang Nyata

Ratusan tahun sudah kami menghadapi penjajah

Selama itu pula kami tetap tangguh dan gigih bertahan

Segala rintangan dan tantangan tak gentar kami hadapi

Demi berdiri tegaknya ibu pertiwi

Kini kemerdekaan yang nyata sudah ada dalam genggaman

Kami, berhasil mendapatkan merdeka yang nyata

Merdeka yang telah lama kami impikan

8. Setangguh Kartini

Dahulu, wanita tampak tabu dengan dunia luar

Kehidupan yang dibatasi dinding dapur

Kebahagiaan terbatasi ego

Meski suara selalu terdengar lembut

Namun batin terdengar lantang menyerang

Beruntungnya Kartiniku datang

Dengan sekuat tenaga kau nyalakan harap dalam hidup seorang wanita

Dengan penuh lantang kau suarakan hak-hak kami

Dengan sepenuh hati kau perjuangkan masa depan kami, para wanita

Usai kepergianmu kala itu

Kini kami berjanji akan terus bertahan

Hingga menjadi setangguh Kartini

9. Nyanyian Angin di Makam Pahlawan

Hari ini ku terduduk di sebuah makam

Tampak sunyi dan penuh kedamaian

Segala kenangan pahit dan penuh perjuangan kembali berputar

Keabadian seolah hilang usai kegigihanmu mati termakan waktu

Nyanyian angin pun menambah kesunyian ini

Di antara banyaknya nisan-nisan penuh makna dan harapan

Seolah dengan lantang kau berkata:

‘Takkan gentar ku raih kemerdekaan

Meski tubuh ini harus kehilangan nyawanya sendiri’

Kini, di antara nisan-nisan di makam pahlawan

Perjuangan malah makin terlupa sejarah

Kegigihanmu dulu seolah tak lagi bisa terjamah

Hanya di kesunyian ini, perjuanganmu bisa kembali terkenang

10. Api Membara dalam Kemerdekaan

Pada hari itu, tepat 17 Agustus

Bangsaku telah merdeka, terlepas dari segala jajahan

Pahlawanku mulai turunkan senjata

Perlahan-lahan hormati sang bendera pusaka

Tampak api membara pada netra mereka

Rasa bangga, suka cita, dan penuh kemenangan sungguh terasa

Penderitaan ini akhirnya telah pergi

Perlahan, keceriaan mulai muncul

Suara tawa penuh bahagia akhirnya kembali terdengar

Usai sudah segala penderitaan yang kupikir akan tiada akhir

Tertarik untuk Menulis Puisi Perjuangan Versi Kamu Sendiri?

Nah, itu dia ulasan lengkap tentang puisi hingga berbagai contoh puisi perjuangan yang bisa menjadi inspirasi. Jadi, apakah kamu juga tertarik untuk membuat puisi bertema perjuangan yang penuh makna?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page