Pernah tidak kamu berpikir bagaimana jadinya sebuah negara yang warganya tidak patuh kepada hukum? Kamu tentu tidak akan senang jika masyarakat suatu negara memiliki tingkat kesadaran hukum yang rendah. Maka, mari baca artikel ini untuk tahu indikator dan ciri warga yang sadar hukum.
Daftar ISI
Apa Itu Kesadaran Hukum?
Sebuah masyarakat yang beradab pasti mempunyai sejumlah aturan yang mengelola kehidupan mereka. Aturan yang berlaku ini mereka akui kegunaannya dan mereka jalankan dengan tindakan nyata. Itulah deskripsi paling sederhana mengenai apa itu perilaku sadar hukum.
Ada pula yang mengartikan kesadaran hukum sebagai tingkah laku sekelompok orang yang telah memahami berbagai fungsi aturan dan hukum. Mereka mengerti bahwa hukum itu bukan sekadar untuk menjaga ketertiban saja, tetapi juga perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua orang.
Orang-orang yang mempunyai tingkat kepatuhan hukum yang tinggi tidak akan menunggu sampai ditilang atau ditangkap oleh polisi. Mereka akan berupaya sebaik mungkin untuk menaati aturan yang berlaku dan saling mengingatkan orang lain untuk ikut menjaga ketertiban dan kerapihan.
Indikator Tingkat Kesadaran Hukum
Lembaga penegakan hukum di Indonesia telah menyusun beberapa indikator untuk melihat apakah warga negara kita patuh terhadap hukum atau tidak. Pada bagian ini, kamu bisa melihat apa saja indikator tersebut dan bagaimana mereka bisa menilai perilaku sadar hukum di negara kita.
1. Pengetahuan Hukum
Indikator pertama yang bisa kita gunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan hukum warga negara adalah pengetahuan hukum. Dalam hal ini, masyarakat akan menaati suatu hukum hanya jika mereka sadar bahwa hukum tersebut ada dan berlaku.
Kita boleh menyebut pengetahuan hukum sebagai indikator tingkat kepatuhan hukum masyarakat yang paling rendah. Itu karena kebanyakan orang terkadang masih belum paham terhadap fungsi dan tujuan dari hukum tersebut.
2. Pemahaman Hukum
Berikutnya, tingkat kesadaran hukum masyarakat dapat dinilai dari indikator berupa pemahaman hukum. Sekadar tahu hukum saja belum cukup, warga negara juga perlu tahu apa isi, fungsi, dan tujuan dari hukum tersebut.
Setelah memahami kandungan hukum tersebut, warga negara pun akan memiliki rasa hormat dan takut kepada hukum. Itu karena suatu hukum atau undang-undang pasti melibatkan sejumlah denda dan hukuman bagi para pelanggar.
3. Sikap Hukum
Indikator ketiga yang menentukan tinggi atau rendahnya tingkat kesadaran hukum ialah sikap hukum warga negara. Seorang warga negara yang telah menilai kegunaan suatu hukum terhadap hidupnya dapat dikatakan telah memiliki sikap hukum.
Ketahuilah bahwa sikap hukum ini tidak serta merta tumbuh tanpa rangsangan atau penilaian. Warga negara tersebut harus menerima dan mengakui bahwa hukum yang berlaku dapat memberi manfaat bagi dirinya.
4. Perilaku Hukum
Begitu warga negara sudah memahami dan mengakui aturan yang berlaku, maka ada indikator terakhir yaitu perilaku hukum. Indikator ini menyatakan bahwa aturan di suatu lingkungan masyarakat telah mereka terapkan secara nyata tanpa paksaan.
Kamu tetap perlu waspada, sebab belum tentu semua orang menerapkan perilaku hukum kendati sudah memahami hukum tersebut. Jika ada banyak orang yang suka melanggar hukum walaupun kecil, maka artinya ketaatan hukum mereka rendah.
Faktor yang Mempengaruhinya
Tingkat kesadaran hukum masyarakat tentu tidak mungkin muncul dengan sendirinya. Pasti ada beragam faktor yang memicu khalayak luas untuk mematuhi atau tidak mematuhi suatu hukum yang berlaku. Mari kita simak beberapa contoh faktor tersebut di bawah ini.
1. Pendidikan di Sekolah
Faktor paling vital yang berdampak besar kepada tingkat ketaatan hukum warga negara ialah akses pendidikan. Kamu perlu ingat kalau sekolah itu bukan hanya untuk belajar matematika atau bahasa saja. Ada pula penerapan sikap sadar hukum yang termasuk ke dalam pendidikan budi pekerti.
Patut dicatat bahwa pendidikan hukum di sekolah itu tidak boleh sekadar hafalan saja. Perlu ada upaya dari segenap pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan agar siswa-siswi benar-benar patuh hukum. Apalah artinya mengajarkan budi pekerti jika para peserta didik tidak mau mempraktikkannya?
2. Pengakuan dari Seluruh Masyarakat
Kedua, faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran hukum warga negara ialah adanya pengakuan total dari segenap elemen masyarakat. Para warga negara tersebut harus siap dan sanggup untuk menaati aturan yang berlaku jika mereka mempunyai tingkat kepatuhan hukum yang tinggi.
Pengakuan masyarakat terhadap hukum juga meliputi kesediaan warga negara untuk menerima hukuman apabila telah melanggar aturan, baik itu penjara maupun denda. Tentu saja, beratnya hukuman tersebut wajib disesuaikan dengan tingkat pelanggaran agar tercipta rasa keadilan yang seimbang.
3. Penyuluhan oleh Lembaga Terkait
Penyuluhan tentang aturan yang berlaku oleh para lembaga penegakan hukum ialah faktor yang ketiga. Biasanya pemerintah pusat akan mengutus pejabat dan aparat yang berwenang untuk memberi penyuluhan kepada orang-orang. Kegiatan ini dapat mereka lakukan secara langsung maupun online.
Pemerintah dan aparat yang berwenang sebaiknya tidak sendirian dalam melakukan penyuluhan ini. Pendidikan sikap sadar hukum juga patut diterapkan di lingkungan sekolah dan keluarga. Orang-orang yang diajarkan perilaku ini sejak kecil akan lebih siap untuk menaati aturan saat tumbuh besar.
Ciri-Ciri Masyarakat yang Sadar Hukum
Masyarakat yang menerapkan tingkat kesadaran hukum yang tinggi dalam suatu negara akan menunjukkan sejumlah ciri-ciri khusus. Mau tahu seperti apa ciri-ciri kepatuhan hukum itu? Kamu bisa menemukan contoh ciri-cirinya berikut ini, kendati tidak semuanya pasti ada di dunia nyata.
- Semua golongan rakyat tidak ada yang mau melanggar hukum; kalau ada, jumlahnya hanya sedikit.
- Aparat penegak hukum tidak melakukan tebang pilih terhadap pelanggar hukum.
- Masyarakat mengetahui apa saja hak dan kewajiban mereka tanpa banyak protes.
- Undang-undang mengatur secara jelas apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan tanpa adanya potensi salah tafsir.
- Ada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban umum.
- Pemerintah memberi penyuluhan kepada rakyat mengenai sikap taat hukum dengan terbuka dan jujur.
- Tidak ada diskriminasi atau sikap pilih kasih terhadap suatu golongan masyarakat dalam bentuk apapun.
Contoh Kesadaran Hukum di Dunia Nyata
Sekarang, inilah waktunya kamu mengetahui seperti apa contoh perilaku warga yang menunjukkan kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang. Sebagian dari perilaku ini tampak biasa saja, namun orang yang melakukannya pastilah orang-orang baik dan dapat dipercaya untuk mengemban amanah.
1. Berkendara Secara Wajar dan Aman
Pertama, ada contoh bentuk kesadaran hukum warga negara yaitu berkendara secara wajar. Artinya adalah seseorang berkendara pada jalurnya yang tepat dan tidak kebut-kebutan di jalan. Selain itu, si pengendara juga wajib mengenakan alat-alat pelindung diri seperti helm atau sabuk pengaman.
2. Membayar Pajak Tepat Waktu
Adapun bentuk perilaku sadar hukum yang kedua yaitu membayar pajak sebelum jatuh tempo. Uang pajak yang telah kita setorkan kepada pemerintah nantinya akan digunakan untuk memenuhi segala kewajibannya. Makanya, kamu sebisa mungkin menyisihkan gaji kamu untuk melunasi pajak.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Jangan salah, memelihara kebersihan dan kerapihan lingkungan hidup di sekitar kita merupakan salah satu wujud ketaatan kepada hukum juga! Lingkungan yang bersih ialah cerminan dari manusia yang sehat, sejahtera, dan siap mengemban tanggung jawab kepada seluruh masyarakat dan negara.
4. Tertib dan Rapi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh kesadaran hukum yang dapat kita lihat di dunia sekitar adalah berperilaku tertib dan rapi. Maksudnya tertib adalah tidak membuat huru-hara di tempat umum. Sementara itu, rapi dalam konteks ini berarti menjaga diri kita dari merusak dan mencorat-coret fasilitas umum.
5. Menaati Proses Peradilan yang Berlaku
Aparat penegak hukum, baik itu polisi maupun hakim, berkewajiban mengadili orang yang melanggar hukum. Jika kamu seorang warga negara yang patuh kepada hukum, maka kamu wajib menaati proses peradilan. Jangan sampai kamu mempermainkan proses peradilan untuk kepentingan duniawi.
Siap Menerapkan Kesadaran Hukum di Kehidupan Nyata?
Itulah penjabaran mengenai perilaku sadar hukum, beserta contohnya di kehidupan sehari-hari. Sekarang, apakah kamu tahu apa saja perilaku sadar hukum yang bisa kamu terapkan di dunia nyata? Ingat, hal ini bukan hanya untuk di rumah atau di sekolah saja.
Kamu harus tahu bahwa kebanyakan orang-orang di negara Indonesia masih suka melanggar hukum walau sedikit saja. Oleh karena itu, kamu wajib berusaha untuk tidak melakukan perbuatan melanggar hukum bahkan untuk hal kecil sekalipun.