Katak adalah salah satu hewan yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar, terutama saat musim hujan. Bentuk tubuh dan pola hidupnya yang unik membuat katak sangat menarik untuk dipelajari. Salah satu hal menarik tentang hewan ini yaitu mempelajari daur hidup katak.
Kamu pasti pernah mempelajari tentang katak saat masih di bangku SD atau SMP. Katak merupakan salah satu hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Selain itu, ada banyak sekali jenis katak yang tersebar di seluruh dunia.
Daftar ISI
Mengenal Katak dan Habitatnya
Sebelum kita membahas spesifik tentang daur hidup katak, yuk kita coba kenalan lebih jauh dengan hewan satu ini. Katak merupakan hewan yang termasuk golongan amfibi atau bisa hidup di dua alam, yakni di darat dan air. Keunikan inilah yang membuat hidup katak berbeda dengan hewan lainnya.
Hewan ini bisa kamu temukan dengan mudah di area persawahan, rawa, dan hutan. Beberapa area tersebut adalah tempat tinggal atau habitat yang sempurna bagi katak. Hal ini bisa terjadi karena habitat terbaik katak untuk hidup adalah di area yang berair dan lembab.
Jangan heran kalau kamu sering mendengar berbagai spesies katak yang ditemukan di area hutan hujan tropis, seperti hutan hujan di Indonesia maupun wilayah hutan hujan Amazon di Amerika Selatan.
Katak adalah hewan yang termasuk karnivora atau pemakan daging dengan makanan utamanya yaitu serangga. Satu hal unik tentang hewan satu ini adalah masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara katak dan kodok. Banyak yang menganggap katak dan kodok mengacu pada hewan yang sama.
Tidaklah mengherankan, sebab bentuk dan daur hidup katak maupun kodok terlihat sama. Padahal, ada sejumlah perbedaan di antara katak dan kodok. Kamu pun bisa melihat perbedaannya jika melihatnya dengan saksama. Apa saja perbedaan itu?
Katak punya penampilan kulit yang halus dan licin. Sedangkan kodok punya tekstur kulit yang berbintik, berkutil, dan kasar.
Tampilan fisik kedua hewan ini pun juga berbeda. Katak punya ukuran tubuh yang lebih kecil dengan kaki yang lebih panjang. Sedangkan kodok punya perawakan yang lebih besar dan gemuk.
Daur Hidup Katak
Berbicara soal daur hidup katak, tahukah kamu kalau katak adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna? Apa itu metamorfosis sempurna?
Metamorfosis sempurna secara sederhana bisa diartikan sebagai proses dimana tiap fase yang terjadi di suatu hewan menghasilkan bentuk tubuh yang berbeda Jadi, dengan kata lain, katak punya tubuh yang berbeda-beda di tiap fase metamorfosis dalam daur hidupnya. Daur hidup katak terbagi menjadi lima fase atau tahap, yaitu:
1. Telur
Fase metamorfosis pertama dalam daur hidup katak adalah fase telur. Saat musim kawin tiba, katak akan menghasilkan keturunannya melalui telur. Pada fase ini, katak dewasa bisa menghasilkan telur dengan jumlah yang sangat banyak, yakni bisa sampai 20.000 telur. Katak dewasa akan menaruh telur tersebut di dalam air.
Telur katak biasanya bisa kamu temukan di rawa ataupun kolam. Tampilan telur katak ini mirip seperti biji selasih yang saling menempel satu sama lain dengan ukuran yang sangat kecil. Selain itu, telur katak bisa mengapung, menempel di dinding rawa dan kolam, ataupun tenggelam di dasar air.
Dalam daur hidup katak fase ini, telur akan menetas satu hingga tiga minggu kemudian. Namun, dari sekian banyak telur yang dihasilkan dari seekor katak dewasa, tidak semuanya berhasil menetas. Akan ada banyak telur katak yang gagal menetas.
Ada dua faktor penyebab gagalnya telur katak menetas, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang menjadi penyebab telur katak gagal menetas yaitu karena ulah manusia, dimakan oleh predator, hingga terbawa arus air.
Sedangkan faktor internal lebih dipengaruhi oleh genetik. Telur katak dengan genetik yang bagus akan punya peluang menetas lebih besar daripada telur yang genetiknya kurang bagus. Di sini, kamu bisa melihat, sejak daur hidup katak yang pertama pun, katak sudah punya ujian yang cukup berat untuk bertahan hidup.
2. Berudu atau Kecebong
Setelah berhasil bertahan hidup keluar dari telur, daur hidup katak yang kedua sudah dimulai dan ditandai dengan adanya anakan katak yang baru menetas. Anakan katak ini disebut kecebong atau berudu.
Kecebong atau berudu adalah anakan katak yang hidup di dalam air. Karena hidupnya di dalam air, kecebong punya insang yang berfungsi sebagai alat pernafasan. Insang ini akan muncul dua hari setelah kecebong menetas. Kecebong mengandalkan alga ataupun tumbuhan air sebagai makanan utamanya.
Kecebong terus tumbuh dan berkembang selama menjalani daur hidup katak. Awalnya, kecebong berbentuk seperti ikan dengan ekor dan tanpa kaki. Selanjutnya, kecebong akan tumbuh kaki belakang sebanyak dua buah dan berikutnya akan tumbuh lagi kaki bagian depan.
Di tahap ini, kecebong juga sering dipanggil dengan sebutan ‘kecebong berkaki’. Selanjutnya, seekor kecebong sudah siap menjadi seekor katak muda saat setelah dua kaki depan dan dua kaki belakang tumbuh.
3. Katak Muda
Daur hidup katak yang ketiga yaitu fase katak muda. Ketika kecebong sudah memiliki dua kaki depan dan dua kaki belakang, ia sudah bisa dianggap sebagai seekor katak muda.
Sudah mulai terjadi perubahan habitat pada seekor katak muda yang awalnya masih hidup di air sebagai kecebong, mereka mulai beradaptasi ke daratan. Karena proses adaptasi, seekor katak muda bisa tinggal di daratan. Namun, masih cukup sering juga untuk kembali hidup di air.
Selama daur hidup katak ini, seekor katak muda masih memiliki ekor yang terbawa dari fase sebelumnya, yaitu berudu. Namun, lambat laun ekor tersebut akan memendek dan menghilang. Tidak hanya itu, fase katak muda juga akan terus mengalami penyempurnaan organ.
Misalnya, pertumbuhan kaki depan dan belakang yang lebih optimal serta peningkatan fungsi paru-paru sebagai alat nafas utama yang menggantikan insang. Ketika tubuh seekor katak muda sudah tumbuh dan berkembang secara sempurna, maka daur hidup katak berikutnya adalah seekor katak dewasa.
4. Katak Dewasa
Ini merupakan fase terakhir di dalam daur hidup katak. Katak dewasa sudah punya organ yang bekerja sempurna dan sudah bernafas menggunakan paru-paru. Selain itu, katak dewasa akan menghabiskan sebagian besar hidupnya di daratan karena sudah menjalani proses adaptasi saat masih menjadi katak muda.
Setelah menjadi katak dewasa, siklus hidup katak akan kembali terulang. Katak dewasa jantan akan berkembang biak dengan katak betina. Setelah itu, mereka akan mulai kawin di musim tertentu dan akhirnya akan menghasilkan telur untuk menciptakan keturunan.
Sehingga, daur hidup katak akan kembali dari awal dan dimulai oleh keturunannya yang baru. Di musim kawin, katak akan memilih tempat yang berair dan lembab. Tempat ini dianggap nyaman bagi katak untuk bereproduksi dengan pasangannya.
Sudah Tahu Seperti Apa Daur Hidup Katak?
Tidak banyak hewan yang bisa hidup di dua alam (darat dan air). Salah satu hewan yang punya keunikan tersebut adalah katak. Selain itu, kehidupan tersebut membuat mereka mengalami siklus hidup yang tidak kalah uniknya.
Kalau kamu perhatikan dalam setiap tahap daur hidup katak, fase telur adalah fase yang paling rawan dan paling mengancam bagi anakan katak. Bagaimana tidak? Ada banyak faktor eksternal yang dapat menggagalkan telur katak untuk menetas. Namun, jika berhasil menetas, kamu bisa melihat proses metamorfosis dari seekor katak.