Manusia merupakan makhluk sosial yang pasti bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, termasuk tetangganya. Dalam bertetangga, terdapat etika atau adab yang harus kamu lakukan, agar hubungan dengan tetangga tetap baik dan rukun. Berikut ini adalah beberapa adab bertetangga menurut hadits!
Daftar ISI
- Adab Bertetangga Menurut Hadits
- 1. Saling Berbagi dengan Tetangga
- 2. Menjaga Lisan dan Tindakan
- 3. Saling Menghormati dan Menghargai
- 4. Saling Bertegur Sapa saat Bertemu
- 5. Tidak Mengganggu Tetangga
- 6. Menjaga Kerukunan dengan Tetangga
- 7. Menghindari Ghibah dan Obrolan yang Tidak Penting
- 8. Saling Memaafkan Kesalahan
- 9. Saling Menolong Tetangga
- 10. Peduli pada Tetangga yang Sakit
- 11. Menghindari Perasaan Iri dan Dengki
- 12. Tidak Mendirikan Bangunan yang Menghalangi Tetangga
- 13. Berbela Sungkawa kepada Tetangga yang Berduka
- 14. Ikut Senang terhadap Kebahagiaan Tetangga
- Yuk, Terapkan Adab Bertetangga Mulai Sekarang!
Adab Bertetangga Menurut Hadits
Dalam bertetangga, terdapat adab atau etika yang harus dilakukan untuk menjaga hubungan dengan tetangga agar tetap terjalin dengan baik dan rukun. Berikut ini adalah beberapa adab terhadap tetangga dan penjelasannya menurut hadits:
1. Saling Berbagi dengan Tetangga
يا نِساءَ المُسْلِماتِ، لا تَحْقِرَنَّ جارَةٌ لِجارَتِها، ولو فِرْسِنَ شاةٍ
Artinya: “Wahai para istri kaum Muslimin, jangan sampai seorang tetangga meremehkan (pemberian) tetangganya, meski hanya berupa kaki kambing.” (HR Bukhari & Muslim)
Adab bertetangga yang pertama menurut hadist di atas, yaitu saling berbagi dengan tetangga. Berbagi dalam hal ini bisa dimaknai berbagai macam hal, seperti berbagi makanan, rezeki, kabar baik, dan berbagi hal-hal bermanfaat lainnya tanpa meremehkan pemberiannya.
Dengan saling berbagi bersama tetangga, maka akan memperbaiki hubungan dan meningkatkan kerukunan dengan tetangga.
2. Menjaga Lisan dan Tindakan
مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ
Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari & Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, menjaga hubungan baik dengan tetangga juga bisa kamu lakukan dengan cara menjaga lisan dan tindakan terhadap tetangga. Janganlah mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati tetangga, seperti mengejek, membicarakan hal-hal buruk tentang tetangga, dan lain sebagainya.
Selain itu, menjaga hubungan baik dengan tetangga juga bisa kamu lakukan dengan menjaga tindakan kamu terhadap tetangga. Janganlah melakukan sesuatu yang bisa menyakiti hati tetangga, seperti mengacuhkan tetangga, tidak mau menolong tetangga saat kesusahan, dan lain sebagainya.
3. Saling Menghormati dan Menghargai
Dalam kehidupan bertetangga juga harus saling menghormati dan menghargai. Dengan saling menghormati hak dan kewajiban tetangga, maka kehidupan bertetangga akan lebih rukun dan damai.
Saling menghormati dan menghargai tetangga bisa dilakukan dengan banyak hal. Misalnya tidak membunyikan musik terlalu keras, tidak berbicara terlalu keras, dan tidak membuang sampah di lingkungan yang bisa mengganggu tetangga.
4. Saling Bertegur Sapa saat Bertemu
Adab bertetangga selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga yaitu saling bertegur sapa saat bertemu. Jangan mengacuhkan tetangga ketika sedang berpapasan. Kamu bisa menyapa tetangga dengan mengucapkan salam atau sekedar menanyakan kabar tetangga.
Menyapa tetangga juga bisa kamu lakukan dengan menundukkan kepala kepada orang yang lebih tua saat lewat di depannya. Dengan saling bertegur sapa dengan tetangga, maka akan memperbaiki suasana bertetangga. Kamu juga akan dikenal sebagai orang yang peduli dan ramah dengan tetangga.
5. Tidak Mengganggu Tetangga
Tidak mengganggu tetangga juga berarti saling menghargai hak-hak yang dimiliki oleh tetangga. Tetangga juga orang yang memiliki hak dan kewajiban sama dengan kita. Untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga, maka sebaiknya kita tidak mengganggu tetangga.
Mengganggu tetangga bisa meliputi banyak hal. Sebagai contoh, ketika kamu hendak mengadakan sebuah acara, maka sebaiknya kamu minta izin kepada tetangga, jika akan menggunakan lahan atau jalan di depan rumah tetangga tersebut.
Begitu juga ketika kamu sedang mengadakan sebuah acara, maka mintalah pengertian kepada tetangga, jika mungkin musik atau audio yang kamu bunyikan akan terlalu keras. Jadi mintalah pengertian dan maklum dari para tetangga yang merasa terganggu.
6. Menjaga Kerukunan dengan Tetangga
Menjaga kerukunan dengan tetangga merupakan salah satu tujuan dari penerapan etika bertetangga. Kerukunan antar sesama tetangga sangat penting, karena tetangga adalah orang terdekat dengan kamu. Tetangga juga merupakan orang pertama yang mengetahui kondisi kamu saat sedang sakit atau kesusahan.
Dalam kehidupan bertetangga, hendaklah kamu menjaga kerukunan dengan tetangga. Hal ini karena tetangga adalah orang yang akan kamu mintai tolong ketika kamu berada dalam kesusahan atau kedukaan.
7. Menghindari Ghibah dan Obrolan yang Tidak Penting
Untuk menghindari perselisihan dengan tetangga dan menjaga hubungan baik dengan tetangga, maka sudah seharusnya kamu menjaga lisan dan tindakan terhadap tetangga. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga lisan dan perbuatan dengan tetangga, yaitu tidak membicarakan keburukan tetangga.
Ghibah atau membicarakan keburukan tetangga merupakan kegiatan yang bisa menyakiti hati tetangga dan menimbulkan perselisihan antar tetangga. Seorang tetangga yang percaya kepada kamu akan merasa sakit hati, saat tahu kamu membicarakan keburukannya dengan orang lain.
8. Saling Memaafkan Kesalahan
Setiap manusia pasti tidak luput dari kesalahan dan dosa, termasuk dalam kehidupan bertetangga. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan jika melakukan kesalahan kepada tetangga, yaitu saling memaafkan kesalahan antar sesama tetangga.
Jika kamu merasa bersalah kepada tetangga, maka hendaklah kamu meminta maaf kepada tetangga atas kesalahan yang kamu lakukan. Sebaliknya, jika tetangga memiliki kesalahan kepada kamu dan telah meminta maaf kepada kamu, maka kamu sebaiknya memaafkan kesalahan tetangga tersebut dan berdamai dengannya.
9. Saling Menolong Tetangga
Sebagai makhluk sosial, salah satu hal yang bisa kamu lakukan dalam etika bersosialisasi dengan tetangga adalah saling menolong. Ketika tetangga sedang kesusahan atau butuh bantuan, maka hendaklah kamu mengulurkan tangan untuk menolong tetangga.
Seperti contoh, ketika tetangga sedang sakit dan tidak memiliki kendaraan untuk pergi ke rumah sakit, maka kamu bisa menawarkan bantuan dengan mengantarkannya pergi ke rumah sakit. Begitu juga ketika tetangga membutuhkan barang, maka kamu bisa menolongnya dengan meminjamkan barang kamu.
10. Peduli pada Tetangga yang Sakit
Saling peduli kepada tetangga juga merupakan adab bertetangga yang baik. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan rasa kepedulian kamu kepada tetangga, yaitu menjenguk tetangga yang sedang sakit.
Kamu juga bisa mengajak tetangga yang lain untuk menjenguk tetangga yang sakit, agar kehidupan bertetangga bisa lebih rukun. Saat menjenguk tetangga, kamu juga bisa membawa makanan yang dibutuhkan oleh tetangga untuk menghargai tetangga yang sedang sakit.
11. Menghindari Perasaan Iri dan Dengki
Menghindari perasaan iri dan dengki kepada tetangga juga merupakan salah satu etika bertetangga yang baik. Jika tetangga sedang bahagia, maka kamu juga harus ikut bahagia atas pencapaian tetangga kamu. Janganlah memiliki sifat iri dan dengki atas keberhasilan yang dicapai oleh tetangga.
Sifat iri dan dengki juga akan membuat hubungan dengan tetangga menjadi tidak akur dan tidak rukun. Oleh karena itu, buang jauh-jauh perasaan iri dan dengki terhadap tetangga.
12. Tidak Mendirikan Bangunan yang Menghalangi Tetangga
Bentuk etika bertetangga yang lain, yaitu tidak mendirikan bangunan yang bisa menghalangi tetangga. Sebagai contoh, janganlah mendirikan tembok atau pagar yang bisa menghalangi tetangga. Jika mendirikan bangunan, pikirkanlah perasaan dari sisi tetangga.
Jangan menghalangi pandangan tetangga dan sinar matahari yang masuk ke rumah tetangga. Selain itu, janganlah menghalangi akses ke luar masuk ke rumah tetangga saat mendirikan bangunan.
13. Berbela Sungkawa kepada Tetangga yang Berduka
Adab bertetangga selanjutnya, yaitu ikut berbela sungkawa kepada tetangga yang sedang berduka. Hal ini sebagai bentuk rasa kepedulian kepada tetangga. Lakukan takziah ke rumah tetangga yang sedang berduka dan hiburlah keluarganya yang sedang merasa berduka dan kehilangan.
Selain itu, ikutlah dalam kegiatan mengurus jenazah sebagai bentuk kewajiban sesama orang Islam yang hukumnya fardhu kifayah. Setelah itu, kamu juga bisa ikut rangkaian acara setelah takziyah, seperti memperingati 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 harinya almarhum atau almarhumah.
14. Ikut Senang terhadap Kebahagiaan Tetangga
Ketika tetangga mendapatkan kebahagiaan seperti berhasil membeli sesuatu atau mendapatkan kabar gembira, maka hendaklah kamu ikut senang atas kebahagiaan yang didapatkan oleh tetangga tersebut.
Yuk, Terapkan Adab Bertetangga Mulai Sekarang!
Itulah beberapa ulasan tentang etika atau adab bertetangga yang baik. Sebagai seorang makhluk sosial, hendaklah menjaga hubungan baik dengan orang lain, termasuk tetangga, agar kehidupan bertetangga menjadi lebih rukun dan damai. Oleh karena itu, yuk terapkan adab terhadap tetangga mulai sekarang!