Adaptasi Morfologi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohnya

Semua makhluk hidup selalu beradaptasi untuk mempertahankan diri dengan lingkungan hidupnya. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyesuaikan diri adalah melalui adaptasi morfologi. Artinya, makhluk hidup melakukan perubahan bentuk dan fungsi organ tubuhnya agar bisa mempertahankan hidupnya.

Apakah Anda sudah mengerti apa saja contoh adaptasi yang terjadi pada hewan dan tumbuhan? Serta, apa tujuan makhluk hidup dalam beradaptasi? Temukan jawaban selengkapnya dalam artikel berikut!

Pengertian Adaptasi Morfologi

Adaptasi merupakan cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. Proses adaptasi ini membutuhkan waktu, di mana makhluk hidup yang berhasil beradaptasi akan bertahan di lingkungannya. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat beradaptasi akan menjadi langka bahkan punah.

Ada banyak jenis adaptasi pada makhluk hidup, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologis, dan adaptasi tingkah laku. Setiap makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, dan manusia melakukan penyesuaian diri melalui genetik hingga habitatnya. Sementara morfologi sendiri dapat diartikan sebagai bentuk atau struktur luar tubuh makhluk hidup.

Morfologi merupakan jenis penyesuaian di mana suatu makhluk hidup menyesuaikan diri dengan cara mengubah bentuk struktur tubuhnya sesuai dengan lingkungan. Anda bisa melihat perubahan ini dari tampak luarnya. Contohnya, yaitu ragam tipe mulut pada serangga atau jenis paruh pada burung.

Tujuan Adaptasi Morfologi

Tujuan utama dari adaptasi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup, termasuk mempertahankan diri dari serangan musuh di habitatnya. Adaptasi juga bertujuan untuk proses perkembangbiakan dan memperoleh makanan. Lebih lanjut, berikut ini beberapa tujuan dari adaptasi:

1. Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat yang digunakan oleh makhluk hidup untuk melakukan segala aktivitas, baik itu pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Makhluk hidup perlu beradaptasi dengan lingkungan yang akan diadaptasi melalui penyesuaian bentuk organ tubuh agar lebih mudah saat beraktivitas.

2. Melestarikan Generasi

Makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi bisa mengalami kelangkaan hingga kepunahan. Oleh sebab itu, setiap makhluk hidup perlu untuk beradaptasi, baik itu fisiologis, morfologi, maupun tingkah laku untuk mempertahankan hidupnya dan melestarikan generasi selanjutnya.

3. Mempertahankan Hidup

Tujuan lain dari adaptasi morfologi adalah untuk melindungi diri dari serangan predator di sekitarnya. Dengan begitu, makhluk hidup bisa mempertahankan hidupnya sesuai dengan habitatnya.

4. Mendapatkan Makanan

Makhluk hidup juga melakukan adaptasi untuk memperoleh makanan demi kelangsungan hidupnya. Setiap hewan pasti memiliki jenis makanan yang berbeda. Jadi, hewan juga perlu beradaptasi agar menyesuaikan dirinya dengan jenis makanannya. Dengan begitu, hewan bisa mencukupi kebutuhan makanannya.

Contoh Adaptasi Morfologi pada Hewan

Adaptasi pada hewan dapat dibedakan berdasarkan jenis makanan dan habitatnya. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Adaptasi Sesuai Jenis Makanan

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, salah satu tujuan adaptasi adalah untuk memperoleh makanan. Beberapa hewan harus beradaptasi secara morfologi agar bisa memenuhi kebutuhan makanannya antara lain:

  • Ayam yang memiliki paruh yang kecil, lancip, dan tajam agar bisa mematuk biji-bijian. 
  • Burung pelikan mempunyai paruh yang besar untuk menangkap ikan. 
  • Hewan karnivora memiliki empat gigi taring yang besar dan runcing untuk menangkap mangsa. 
  • Kupu-kupu memiliki tipe mulut penghisap yang panjang untuk menghisap nektar di bunga. 

2. Adaptasi Sesuai Habitatnya

Contoh hewan yang melakukan adaptasi berdasarkan jenis habitatnya adalah sebagai berikut:

  • Bebek yang mempunyai selaput pada kaki agar bisa berjalan di atas lumpur.
  • Unta memiliki punuk untuk menyimpan cadangan air dan makanan di gurun yang gersang.
  • Serigala kutub memiliki rambut yang tebal untuk melindungi diri dari kedinginan.

Contoh Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Adaptasi pada tumbuhan ditandai dengan adanya perubahan bentuk pada struktur tumbuhan. Contohnya seperti daun, batang, dan akar untuk menyesuaikan diri dengan ekosistem atau habitat tertentu. Beberapa jenis adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan antara lain:

1. Xerofit

Xerofit adalah mekanisme penyesuaian diri oleh tumbuhan yang hidup di daerah kering, seperti gurun pasir dan savana. Bentuk adaptasi tumbuhan ini ditandai dengan bentuk daun yang kecil, tebal, dan mempunyai lapisan lilin untuk mengurangi terjadinya penguapan air. 

Batang tumbuhan xerofit juga tebal dan lebar yang berfungsi untuk menahan air. Sedangkan bentuk akarnya panjang dan banyak, berguna untuk menyerap air tanah sebanyak mungkin. Contoh tumbuhan xerofit antara lain kaktus, lili gurun, pohon kurma, lidah buaya, adenium, buah naga, dan bunga mentega.

2. Hidrofit

Hidrofit adalah mekanisme penyesuaian diri untuk tumbuhan yang hidup di lingkungan perairan. Karakteristik umum tumbuhan hidrofit antara lain mengapung di atas permukaan air dan memiliki daun yang lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan. Serta memiliki batang berongga untuk menampung udara agar bisa mengapung di air.

Selain itu, bentuk akarnya pendek dan halus yang berguna untuk menyerap air secara cepat. Tumbuhan ini juga terdiri dari banyak stomata yang berfungsi untuk meningkatkan laju transpirasi dan penguapan. Contoh tumbuhan hidrofit adalah teratai, eceng gondok, bunga lili, selada laut, dan kangkung.

3. Higrofit

Higrofit adalah bentuk adaptasi morfologi pada tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab. Karakteristik umum yang dimiliki tumbuhan higrofit adalah memiliki daun yang tipis, lebar, dan terdapat banyak stomata untuk meningkatkan laju transpirasi. Serta bentuk batang berongga untuk mengurangi kadar air di dalam batang.

Sementara bentuk akar yang pendek berguna untuk mempersempit bidang penyerapan air. Beberapa contoh tumbuhan higrofit adalah lumut, paku-pakuan, keladi, talas, dan dedalu.

4. Halofit

Halofit adalah bentuk penyesuaian diri pada tumbuhan yang hidup di daerah dengan kadar garam tinggi, seperti kawasan pantai atau laut. Ciri khas dari tumbuhan halofit adalah mempunyai sistem perakaran yang kuat dan menunjang tanah agar tetap berdiri kokoh meski terkena ombak. 

Selain itu, sebagian besar bagian tubuh tumbuhan halofit tergenang air laut. Contoh tumbuhan halofit antara lain mangrove dan pohon bakau. Dua jenis tumbuhan ini terkenal mampu beradaptasi pada lingkungan dengan tingkat salinitas yang tinggi.

5. Mesofit

Mesofit adalah cara penyesuaian diri pada tumbuhan yang bisa hidup di lingkungan tidak terlalu basah maupun kering. Ciri-ciri tumbuhan mesofit terdiri dari sistem perakaran yang menjalar dan bercabang, batang yang lebar, keras, dan bercabang. Serta daun yang banyak mengandung klorofil.

Tumbuhan mesofit umumnya dapat Anda temukan di daerah daratan. Contoh tumbuhan mesofit yaitu pohon mangga, pohon pisang, rambutan, jambu, dan pepaya.

Contoh Adaptasi Morfologi pada Manusia

Tidak hanya tumbuhan dan hewan, manusia juga bisa melakukan adaptasi ini untuk mempertahankan hidupnya. 

Contoh penyesuaian diri secara morfologi pada manusia, yaitu kulit akan cenderung menghitam ketika berada di suhu udara yang panas. Lalu, rambut halus pada kulit bisa berdiri saat ada di suhu udara dingin dan rambut beruban saat sudah menua.

Sudah Mengenal Apa itu Adaptasi Morfologi?

Itulah pengertian dan tujuan dari adaptasi pada makhluk hidup. Ada pula beberapa contoh penyesuaian diri secara morfologi yang dilakukan hewan, tumbuhan, hingga manusia. Anda bisa mempelajari perbedaannya untuk mengetahui lebih jelas bagaimana makhluk hidup dalam mempertahankan hidupnya. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page