Sebagian besar masyarakat mengenal periklanan dengan istilah advertising. Sementara dalam bahasa Indonesia, advertising lebih dikenal dengan istilah adpertensi atau advertensi.
Istilah tersebut berasal dari bahasa Belanda yaitu “advertentie” yang artinya sama dengan advertising. Penasaran lebih dalam mengenai periklanan atau adpertensi? Simak artikel ini!
Daftar ISI
Apa Itu Advertensi?
Iklan atau advertensi merupakan suatu bentuk dorongan agar permintaan barang atau jasa meningkat. Aktivitas ini bersifat non-personal, sehingga pelaku harus menggunakan media khusus sebagai jembatan antara promotor dan konsumen.
Pada saat melakukan pengiklanan, promotor tidak akan berdialog langsung dengan konsumen. Pada umumnya, iklan akan bertujuan untuk mendorong penjualan dan meningkatkan laba perusahaan.
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), advertensi merupakan iklan dalam media massa, cetak, atau elektronik untuk menawarkan barang. Sedangkan menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), advertensi adalah alat untuk mereklamekan barang atau jasa yang dipasang di media seperti majalah, surat kabar, dan lain-lain.
Perlu Anda ketahui bahwa menjalankan pengiklanan membutuhkan biaya. Setidaknya ada lima elemen biaya, yaitu biaya persiapan rancangan, pembuatan reklame, media, pelaksanaan, dan biaya lain-lain.
Hal yang Berkaitan dengan Advertensi
Supaya Anda semakin paham dengan pengertian adpertensi atau advertensi, berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengannya:
1. Publisitas
Publisitas atau publicity merupakan dorongan yang sifatnya non-personal terhadap permintaan produk atau jasa. Dorongan untuk produk bersifat komersial ini dilakukan pada media seperti radio, sponsor, atau televisi.
Publisitas ini akan menampilkan spesifikasi atau keterangan produk dalam bentuk berita. Cara tersebut merupakan keuntungan yang akan perusahaan dapatkan. Pasalnya, dalam pelaksanaannya pengiklan tidak dibayar oleh sponsor.
2. Personal Selling
Advertensi juga berhubungan dengan personal selling, yaitu penjualan oleh perorangan. Jenis penjualan ini menyajikan informasi secara lisan dalam bentuk percakapan.
Promotor atau pengiklan akan melakukan percakapan secara langsung dengan satu atau beberapa pelanggan. Tujuan percakapan tersebut tentu saja adalah untuk mengadakan penjualan dalam rangka meraih keuntungan.
Pada personal selling, promotor atau tenaga penjual akan memberikan informasi seputar produk. Lalu, calon konsumen bisa menentukan keputusannya sendiri untuk membeli atau tidak membeli produk.
3. Promosi Penjualan
Terakhir, advertensi juga berhubungan dengan promosi penjualan. Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran selain penjualan perorangan, iklan, dan publisitas yang mendorong pembelian.
Namun, tujuan utama promosi penjualan juga mendorong pembelian oleh calon konsumen. Promotor akan menyajikan informasi seputar produk atau jasa yang akan mereka tawarkan.
Tujuan Advertensi
Menjalankan iklan merupakan hal yang penting untuk sebuah bisnis. Berikut ini beberapa tujuannya secara khusus:
- Mempertahankan pelanggan setia, caranya dengan membujuk pelanggan untuk tetap membeli.
- Menarik pembeli baru melalui iklan yang dilakukan perusahaan.
- Menarik pelanggan yang hilang, caranya menaikkan arus langganan yang secara perlahan mengarah pada produk perusahaan.
Manfaat Adpertensi atau Advertensi
Manfaat utama iklan yaitu membawa message atau pesan dari produsen untuk audiens atau masyarakat luas. Selain itu, iklan juga membantu meningkatkan brand awareness dan kepercayaan konsumen pada sebuah produk.
Bukan hanya untuk perusahaan saja, iklan juga bermanfaat untuk masyarakat secara luas. Adanya periklanan membantu masyarakat mengetahui berbagai produk sejenis. Jadi, mereka memiliki lebih banyak alternatif pilihan.
Jenis Advertensi
Ada beberapa jenis advertensi yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda, di antaranya adalah:
1. Jenis Advertensi Berdasarkan Medianya
Advertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan medianya, dan ada beberapa jenis utamanya berdasarkan media yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis iklan berdasarkan medianya:
a. Print Advertising
Pertama, ada print advertising atau iklan cetak. Jenis iklan satu ini menggunakan media cetak. Contoh dari print advertising yaitu iklan yang ada di majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya.
b. Outdoor Advertising
Outdoor advertising atau jenis periklanan di luar rumah sangat populer di masa lalu. Namun sekarang hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar saja karena biayanya mahal. Contoh outdoor advertising yaitu reklame dan poster.
c. Electronic Advertising
Sesuai dengan namanya, electronic advertising menggunakan media elektronik. Dua media elektronik paling populer untuk periklanan ini yaitu televisi dan radio. Anda pasti sering melihat advertensi di televisi, bukan?
d. Speciality Advertising
Jenis iklan selanjutnya dikenal dengan istilah speciality advertising atau iklan khusus. Jika Anda melihat iklan barang-barang dengan nama atau logo perusahaan, maka itu termasuk ke dalam speciality advertising. Iklan ini merupakan pemberian barang secara gratis untuk kebutuhan promosi.
e. Transit Advertising
Transit advertising merupakan salah satu jenis iklan yang cukup unik. Pasalnya, iklan ditampilkan di luar kendaraan umum, stasiun, terminal, dan lain sebagainya. Biasanya berbentuk poster, sticker, atau tanda-tanda (sign).
f. Direct Mail
Media terakhir yang digunakan untuk mempublikasikan iklan adalah surat. Direct mail atau kiriman langsung merupakan jenis iklan berupa barang cetak. Barang tersebut akan dikirim langsung ke calon pembeli melalui pos.
2. Jenis Advertensi Berdasarkan Sifatnya
Sedangkan jenis iklan yang dibedakan berdasarkan sifatnya adalah sebagai berikut:
a. Pervasiveness
Jenis iklan berdasarkan sifat yang pertama adalah penembusan atau pervasiveness. Ketika melakukan jenis iklan ini, promotor akan melakukannya secara berulang-ulang. Tujuannya agar pesan yang sampai kepada konsumen benar-benar meresap dalam pikiran sehingga meningkatkan keinginan membeli.
b. Public Presentation
Berdasarkan sifatnya, ada juga iklan public presentation. Sesuai namanya, jenis iklan ini ditujukan untuk masyarakat umum. Oleh sebab itu, iklan juga harus bersifat umum. Isinya bisa berupa unsur motivasi sehingga masyarakat umum mampu memahami advertising yang telah dibuat.
c. Amplified Expressiveness
Amplified expressiveness merupakan jenis advertensi yang sering dipilih banyak perusahaan. Jenis iklan ini memberikan kebebasan pada promotor untuk menampilkan hasil produk sebuah perusahaan. Pengaturan tampilan dan pemilihan media sangat penting untuk memberikan kesan yang baik.
d. Impersonality
Terakhir adalah iklan impersonality atau iklan yang tidak bersifat pribadi. Artinya, promotor menunjukkan iklannya untuk banyak orang, bukan personal. Komunikasi yang dilakukan oleh promotor berjalan searah. Konsumen tidak berkewajiban memberikan reaksi atau memperhatikan iklan.
Fungsi Advertensi
Ada beberapa fungsi umum dari advertensi, berikut di antaranya:
- Menyediakan informasi yang berkaitan dengan produk baru.
- Memperluas jangkauan konsumen.
- Memberikan informasi pada konsumen yang tidak bisa dijangkau oleh sales person.
- Meningkatkan personal branding.
- Membentuk nama baik perusahaan.
- Memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.
Sifat-Sifat Advertensi
Selanjutnya yaitu mengenai sifat atau karakter dari advertensi. Sifat ini akan membedakannya dengan bentuk promosi lainnya. Langsung saja, berikut sifat-sifatnya:
1. Public Presentation
Sifat iklan yang pertama yaitu masyarakat atau public presentation. Iklan akan berhubungan dengan presentasi iklan pada khalayak luas. Iklan yang tepat dan bagus membantu menjangkau masyarakat luas secara cepat. Itulah sebabnya promotor harus mampu merancang iklan dengan baik.
2. Kemampuan Membujuk
Salah satu sifat paling penting dari sebuah advertensi yaitu kemampuan membujuk. Tujuan utama iklan adalah meningkatkan penjualan dan laba.
Jadi, kemampuan membujuk sangat penting agar calon konsumen mau melakukan pembelian. Periklanan yang bagus yaitu memiliki daya bujuk tinggi dan bersifat sangat persuasif. Nanti, promotor akan memuat iklan berkali-kali agar mampu memberikan hasil maksimal.
3. Ekspresif
Sebuah iklan tidak akan menarik bagi calon konsumen jika terlihat datar dan monoton. Mungkin calon konsumen akan membaca atau melihatnya, tapi melupakannya setelah pergi.
Nah, sifat iklan yang penting selanjutnya adalah ekspresif atau expressiveness. Sebuah iklan yang bagus harus mampu mendramatisir produk dan perusahaan. Jadi, audiens yang melihatnya akan tertarik untuk memerhatikan lalu membeli produk.
4. Efisien
Advertensi umumnya berisi informasi mengenai produk atau jasa milik sebuah perusahaan. Namun, sebuah iklan harus bersifat efisien agar mampu memberikan hasil terbaik.
Periklanan termasuk efisien jika mampu menjangkau masyarakat luas. Luas dalam hal ini adalah secara geografis. Jika mampu menjangkau audiens yang luas, maka promotor tidak perlu memasang iklan di tempat lain agar banyak orang melihatnya.
5. Impersonal
Sifat iklan yang terakhir yaitu impersonal. Istilah impersonal maksudnya yaitu tidak untuk orang tertentu saja. Jadi, sifat periklanan lebih umum.
Periklanan merupakan bentuk komunikasi monolog. Tidak ada pihak kedua yang dituju secara langsung. Iklan jenis ini untuk semua orang atau calon konsumen yang melihatnya.
Sudahkah Anda Paham Apa Itu Advertensi?
Nah, itulah pembahasan panjang mengenai apa itu advertensi. Melalui pembahasan di atas, harapannya Anda bisa mengetahui bahwa advertensi merupakan salah satu jenis periklanan yang penting.
Pasalnya, iklan ini mampu memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian secara berkali. Selain mengetahui konsep dasarnya, Anda juga harus mampu membuat iklan yang menarik. Kesuksesan iklan Anda tergantung dari cara merancang dan menjalankannya.