Advis adalah salah satu istilah bank yang perlu diketahui. Istilah satu ini merujuk pada surat pemberitahuan dari pihak bank kepada nasabah mengenai penerimaan pembayaran dan jenis transaksi lainnya.
Daftar ISI
Pengertian Advis
Seperti penjelasan singkat di atas, advis adalah istilah dalam dunia perbankan yang diartikan sebagai surat pemberitahuan tertulis dari bank yang ditujukan kepada nasabah.
Di dalam surat ini, berisi informasi tentang berbagai jenis transaksi yang sudah dilakukan oleh para nasabah, seperti transfer dana, pembayaran yang sudah dilakukan, dan lainnya.
Misalnya, pemberitahuan tentang pendebetan rekening, pengkreditan rekening, transfer dana, dan penarikan dana. Segala transaksi tersebut akan dikirimkan oleh pihak bank kepada para nasabahnya.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), advice diartikan sebagai surat pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh pihak bank kepada para nasabah mengenai berbagai jenis transaksi yang sudah dilakukan oleh nasabah tersebut.
Dalam industri perbankan, segala jenis informasi akan diberitahukan kepada para nasabah, salah satunya tentang berbagai jenis transaksi yang sudah dilakukan melalui surat tertulis.
Jenis-Jenis Advis yang Harus Diketahui Nasabah
Secara umum, surat pemberitahuan tertulis tentang transaksi yang dilakukan oleh nasabah terbagi menjadi dua jenis, yaitu debit dan kredit. Kedua jenis ini tentu memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Jenis Debit
Pertama surat tertulis jenis debit. Seperti namanya, jenis surat pertama ini berisi informasi tentang adanya perubahan atau pengurangan dana dari rekening nasabah serta keterangannya.
Dalam keuangan, debit diartikan sebagai pengurangan saldo pada pembukuan atau rekening bank. Oleh karena itu, pemberitahuan surat tertulis jenis debit berisi informasi mengenai perubahan saldo rekening milik nasabah.
Transaksi yang masuk ke dalam pemberitahuan adalah transfer, penarikan dana, hingga biaya administrasi.
Tujuan utama bank mengirimkan advis debit kepada para nasabahnya, yaitu supaya nasabah mengetahui tentang adanya pengeluaran dari saldo mereka.
Jadi, sederhananya surat pemberitahuan jenis pertama ini merupakan surat tertulis yang dikeluarkan oleh pihak bank kepada nasabah tentang adanya perubahan saldo akibat dari transaksi pengeluaran.
2. Advis Kredit
Selanjutnya ada jenis kredit. Berbeda dari debit, surat tertulis jenis kredit ini berisi informasi tentang penambahan saldo milik nasabah. Penambahan atau peningkatan saldo ini disebabkan oleh adanya transfer dari rekening lain.
Tujuan pemberitahuan advice kredit ini adalah untuk memberitahu nasabah tentang penambahan saldo yang terjadi lengkap dengan keterangannya. Contoh, transfer gaji dari perusahaan.
Tujuan-Tujuan Advis
Keberadaan surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh pihak bank kepada nasabahnya tentu saja sangat penting, karena bertujuan untuk mempermudah, baik bagi pihak bank atau pihak nasabah. Berikut beberapa tujuan dari penerbitan surat tertulis:
1. Menyediakan Pelayanan Perbankan
Setiap perbankan wajib menyediakan pelayanan perbankan kepada para nasabahnya. Selain sebagai bentuk kewajiban, hal ini juga menjadi keunggulan dari bank untuk mendapatkan banyak nasabah.
Ada banyak jenis pelayanan perbankan yang harus diberikan, salah satunya adalah penerbitan surat tertulis tentang perubahan saldo rekening nasabah atau advice. Jadi, tujuan dari penerbitan surat tertulis ini adalah sebagai bentuk pelayanan pihak bank yang diberikan kepada nasabah.
2. Pemberitahuan Produk dan Jasa
Tujuan kedua sebagai bentuk pemberitahuan tentang produk dan jasa yang berkaitan dengan perbankan.
Lewat pemberitahuan ini, nasabah akan mengetahui bahwa perbankan tersebut menyediakan produk serta jasa yang akan mempermudah segala bentuk transaksinya. Dengan begitu, nasabah akan jadi lebih nyaman dan menciptakan loyalitas terhadap perbankan tersebut.
3. Pemantauan dan Analisis Rekening
Berikutnya adalah bertujuan untuk pemantauan serta analisis rekening nasabah. Pemantauan ini sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahan perhitungan pada rekening.
Dengan adanya pemantauan dan analisis rekening oleh pihak bank, nasabah tidak perlu melakukan pemantauan sendiri atas transaksi-transaksi yang terjadi. Hal ini akan memudahkan nasabah sekaligus menjamin keamanan transaksi.
Pemantauan ini juga sebagai bentuk syarat dan ketentuan dalam pelayanan nasabah yang sudah disepakati bersama para nasabah. Jadi, penerbitan surat tertulis hanya ditujukan kepada nasabah yang telah bersedia menggunakan jasa layanan perbankan satu ini.
4. Advis Bertujuan untuk Mematuhi Hukum yang Berlaku
Terakhir adalah untuk mematuhi hukum tentang perbankan yang berlaku di Indonesia. Peraturan perbankan diatur dalam Undang-Undang tentang anti pencurian uang dan pencucian uang atau money laundering.
Mematuhi peraturan yang sudah diatur dalam UU adalah bentuk ketaatan perbankan. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri nasabah terhadap perbankan tersebut.
Kepercayaan nasabah merupakan hal utama yang harus didapatkan oleh perbankan. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah nasabah. Jika jumlah nasabah meningkat, maka citra dari perbankan pun juga akan mengalami peningkatan.
Penerbitan surat tertulis seperti advice sangat penting bagi nasabah ataupun pihak bank. Hal ini sesuai dengan penjelasan fungsi keempat tujuan di atas.
Perkembangan Advis di Indonesia
Pertumbuhan teknologi yang semakin canggih, memberikan dampak baik terhadap dunia perbankan. Hampir semua jenis transaksi saat ini sudah bisa dilakukan melalui digital atau mobile banking.
Transaksi mobile banking tersebut juga memberi kemudahan para nasabah untuk mendapatkan akses advice.
Dahulu, surat tertulis seputar transaksi keuangan dikirimkan oleh pihak bank secara langsung. Tentu saja pihak bank membutuhkan banyak tenaga dan waktu untuk mengirimkan surat ini.
Namun, berkat kemudahan transaksi melalui mobile banking, pihak bank hanya perlu mengirim notifikasi kepada nasabah secara daring atau online. Kondisi ini tentu lebih praktis dan efisien bagi pihak bank.
Sedangkan bagi nasabah, notifikasi melalui smartphone dianggap lebih privasi dan bisa diakses secara realtime atau kapan saja. Untuk mendapatkan akses advice elektronik, nasabah harus melakukan persetujuan terlebih dahulu melalui dokumen resmi dari pihak bank.
Di Indonesia, perkembangan advice hampir sepenuhnya berubah menjadi elektronik. Beberapa bank terkemuka sudah menerapkan produk dan layanan perbankan ini demi memudahkan pihak bank dan nasabah.
Demi menjaga keamanan data, nasabah harus menyertakan kode keamanan yang nantinya hanya bisa digunakan oleh nasabah untuk mengakses produk jasa perbankan satu ini.
Maraknya penggunaan advis elektronik atau e-advice juga disebabkan oleh pertumbuhan internet di Indonesia. Inilah yang membuat nasabah bisa dengan mudah mengakses advice debit atau kredit secara real time melalui smartphone.
E-advice menjadi tanda bukti nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. Tanda bukti ini akan secara otomatis diterbitkan oleh sistem perbankan setelah transaksi keuangan selesai dilakukan.
Contoh Penerapan Advice di Indonesia
Saat ini ada banyak penerapan e-advice yang bisa dinikmati oleh para nasabah dari perbankan. Jumlah penerapan ini menandakan bahwa keberadaan e-advice sangat penting bagi nasabah untuk memantau transaksi yang terjadi pada rekening secara real time. Beberapa contoh e-advice yang sudah mulai digunakan, antara lain:
1. Notifikasi Transaksi
ArenaPonsel
Pertama adalah notifikasi transaksi. Notifikasi ini akan secara otomatis muncul di smartphone setelah adanya transaksi yang terjadi. Notifikasi bisa muncul lewat mobile banking atau SMS. Dalam hal ini, nasabah bisa memilih jenis notifikasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.
2. EDC
Tedi Eka
Contoh kedua ada EDC atau Electronic Data Capture, yaitu mesin yang memudahkan untuk melakukan transaksi pembayaran. Sama seperti persyaratan menerima notifikasi, nasabah juga harus melakukan persetujuan melalui dokumen resmi dari pihak bank.
3. Transaksi Deposito
DepositoBPR by Komunal
Berikutnya ada contoh transaksi deposito. Produk deposito merupakan salah satu program perbankan berupa penyimpanan uang ke dalam rekening dalam jangka waktu tertentu.
Nasabah yang menggunakan produk ini juga bisa menikmati layanan notifikasi e-advice untuk mengetahui penempatan deposito di suatu bank. Agar bisa menikmati layanan ini, nasabah harus melakukan persetujuan terlebih dahulu dengan pihak bank.
4. QRIS
QRIS
Contoh advice elektronik terakhir adalah QRIS. Produk perbankan ini memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan cara scan barcode. Perbankan juga menyediakan layanan e-advice untuk nasabah yang menggunakan QRIS saat bertransaksi.
Advis Merupakan Layanan Penting Bagi Nasabah
Perbankan menyediakan beragam produk dan layanan kepada nasabah. Salah satu jenis layanan yang harus dimaksimalkan agar bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh nasabah adalah advis.
Penggunaan m-banking harus disertai dengan layanan e-advice, agar nasabah bisa memeriksa transaksi pada rekening, baik transaksi pengeluaran atau penerimaan yang mempengaruhi saldo rekening.Keberadaan e-advice ini semakin mempermudah nasabah dalam melakukan pengecekan transaksi rekening secara real time, kapan dan di mana saja melalui smartphone.