Agen Manufaktur: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Cara Memilihnya

Industri manufaktur memerlukan agen untuk mendukung kelancaran pemasaran bisnisnya. Mereka adalah saluran pemasaran langsung dari produsen yang memungkinkan perusahaan dapat menjual barang dengan harga terjangkau. 

Peran agen berperan penting sebagai jembatan antara penjual dan pembeli agar keduanya dapat saling bernegosiasi selama proses transaksi. Nah, jika Anda ingin mendapatkan pemahaman lebih menyeluruh tentang pembahasan cabang manufaktur, pastikan untuk membaca artikel ini hingga tuntas.

Pengertian Agen Manufaktur

Agen manufaktur adalah bagian dari cabang perusahaan yang mempunyai tanggung jawab untuk bekerja langsung dengan pihak pengelola pabrik. Tanggung jawab kerja yang dimaksud biasanya berkaitan dengan pemasaran dari hasil produksi pabrik. 

Cabang manufaktur bisa saja menjual produk dari beberapa pabrik sekaligus. Namun, secara spesifik jenis produk yang sering dijual oleh agen adalah produk dari industri yang sama namun tidak bersaing. 

Contoh agen yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu agen asuransi, real estate, bahkan hingga agen makanan. Beberapa bentuk agen tersebut seringkali tidak bersaing untuk mendapatkan komisi karena mereka merupakan perwakilan dari produsen.

Itulah sebabnya agen atau cabang dapat menjual banyak produk atau bahkan produk yang sama dari beberapa perusahaan. Perusahaan manufaktur di Amerika Serikat banyak yang menggantungkan pemasaran produk mereka pada agen. Alasan yang melatarbelakanginya adalah karena lebih hemat biaya.

Keberadaan agen memegang peranan krusial pada perusahaan karena dapat membantu kegiatan pemasaran. Umumnya, perusahaan akan bekerja sama dengan agen jika perusahaan tersebut belum mampu mempekerjakan tim khusus untuk menjalankan pemasaran. 

Sederhananya, agen manufaktur adalah bagian pemasaran namun bukan bagian langsung dari perusahaan. Sehingga, agen akan mempunyai aliran-aliran pemasaran lainnya yang tidak terlalu banyak.

Jenis-Jenis Agen Manufaktur

Dalam industri manufaktur, terdapat tiga jenis agen yang masing-masing mempunyai peran penting. Yuk, intip apa saja ketiga jenis agen tersebut pada penjelasan di bawah ini:

1. Technical Product Selling

Jenis yang pertama yaitu technical product selling. Agen ini menjual barang dagangan untuk keperluan bisnis mereka sendiri dengan tujuan mendukung kelancaran produksi. Umumnya, mereka menjual suku cadang dan barang mentah yang menjadi kebutuhan pokok perusahaan.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk jadi yang kemudian akan perusahaan jual ke konsumen. Selain menyediakan suku cadang atau barang mentah, agen technical product selling juga bisa menyediakan peralatan elektronik atau mesin yang dirancang khusus untuk perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan yang bersangkutan bisa memenuhi kebutuhan operasional produksi dengan biaya yang lebih hemat dan efisien.

2. Non-Technical Product Selling

Adapun jenis agen non-technical product selling merupakan kebalikan dari technical product selling. Agen manufaktur ini mewakili produsen untuk menjual hasil produksi ke aliran pemasaran lainnya, seperti grosir dan eceran besar.

Selanjutnya, aliran tersebut akan menjual barang langsung ke konsumen atau masyarakat luas. Mengingat setiap jenis produk juga mempunyai target pasar yang spesifik, agen non-technical product selling akan mendekati pelanggan sesuai dengan barang yang dijual.

Jenis agen non-technical product selling biasanya lebih sibuk dan menghabiskan banyak waktu dalam melayani pesanan dari pelanggan. Pesanan tersebut mereka proses melalui jalur yang sudah ada, sehingga proses pemasaran pun rapi dan terstruktur. 

Agen non-technical product selling juga akan berusaha untuk terus meningkatkan penjualan. Itulah sebabnya, mereka juga akan membantu grosir supaya dapat menjual stok barang dengan baik dan maksimal.

3. Sales Promotion Activity

Jenis agen yang terakhir yaitu sales promotion activity yang merupakan tempat bagi agen untuk mendapatkan keuntungan. Secara umum, jenis agen ini tidak menjual barang atau produk secara fisik. Mereka akan memberikan saran atau bahkan menyediakan layanan merchandising.

Adapun saran yang diberikan oleh agen sale promotion activity antara lain untuk pameran, acara khusus, desain toko, media iklan, peluang publisitas, dan masih banyak lainnya. Kegiatan agen tersebut juga membantu para pengecer dalam membangkitkan minat yang dapat mendongkrak penjualan produk.

Kelebihan Agen Manufaktur

Bagaikan dua sisi koin, cabang manufaktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. Silakan simak beberapa kelebihan dari cabang manufaktur berikut ini:

1. Menghemat Anggaran Pemasaran

Agen sangat membantu perusahaan yang masih baru berdiri karena dapat menghemat biaya pemasaran. Faktanya, dengan bekerja bersama agen, perusahaan baru tersebut tidak perlu merekrut tim khusus untuk menjalankan pemasaran dan penjualan.

Apabila perusahaan tidak merekrut tim pemasaran, itu artinya mereka tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun. Alhasil, perusahaan bisa menghemat anggaran dana dan memfokuskannya untuk hal-hal yang dapat mendukung perkembangan usaha tersebut.

2. Produsen Mendapatkan Informasi dengan Lebih Mudah

Agen manufaktur biasanya tidak mempunyai banyak aliran penjualan. Umumnya, aliran penjualan setelah agen adalah grosir dan eceran besar. Namun demikian, cabang manufaktur bisa mengetahui tren pasar yang terjadi di masyarakat, demografi pelanggan, serta keberadaan industri di daerah lain.

Informasi penting tersebut akan diteruskan kepada produsen sehingga produsen pun tidak perlu susah payah untuk melakukan riset. Sejumlah informasi tersebut tentu memberikan peranan penting terhadap produsen agar dapat memproduksi barang sesuai dengan selera pasar.

3. Menjual Produk ke Pasar Tunggal

Bagi industri yang mempunyai pasar sempit, agen akan menjadi ujung tombak yang dapat meningkatkan penjualan ke pasar tunggal. Produk-produk yang mereka jual pun tentu saja kompatibel dengan pasar. 

Kekurangan Agen Manufaktur

Tidak lengkap rasanya jika setelah membahas kelebihan tanpa membahas kekurangan. Berikut ini adalah dua kekurangan agen manufaktur:

1. Berpotensi Bertindak Otonom

Ketika cabang manufaktur mempunyai performa penjualan yang sangat baik, maka mereka bisa bertindak secara otonom sewaktu-waktu. Memutuskan untuk mandiri tentu akan lebih mudah bagi agen karena bukan merupakan bagian dari sebuah perusahaan.

2. Tidak Bisa Fokus Pada Satu Produk

Agen biasanya menjual banyak produk dari satu produsen atau banyak produsen. Kondisi ini seringkali membuat agen gagal dalam menangani penjualan. Sebab, agen tidak mempunyai fokus yang baik dalam memasarkan satu produk saja. 

Pertimbangan Memilih Agen Manufaktur

Mengingat agen juga memberikan manfaat menguntungkan bagi produsen, khususnya yang baru merintis usaha dan terkendala modal, maka penting untuk mengetahui pertimbangannya. Pertimbangkan beberapa hal di bawah ini ketika memilih agen untuk mendukung kelancaran pemasaran dan penjualan bisnis Anda:

1. Buat Profil Agen Ideal

Jika Anda mencari agen yang sempurna, Anda mungkin tidak akan menemukannya di mana pun di dunia. Sebab, untuk mendapatkan agen yang dapat bekerja sama dengan baik, Anda harus membuat profil yang jelas. 

Poin utama dalam membuat profil yaitu fleksibel dan realistis. Berkat memberikan kesempatan agen untuk memasarkan produk, mereka akan memaksimalkan performanya masing-masing.

2. Buat Profil Perusahaan 

Pertimbangan berikutnya dalam memilih agen manufaktur yaitu siapkan profil perusahaan. Persiapan ini penting karena agen tidak serta mau memasukkan klien baru untuk diajak bekerja sama. Poin-poin yang harus masuk dalam profil perusahaan adalah seputar perusahaan dan produk.

Pastikan semua informasi yang Anda berikan adalah jujur, sehingga dapat menyentuh masyarakat. Selain itu, profil perusahaan juga bisa memuat manfaat produk yang ditawarkan serta sejarah produk tersebut.

3. Referensi dari Perusahaan Lain

Sesama produsen dari wilayah yang sama bisa meminta referensi agen untuk memasarkan produk mereka. Hal ini karena agen memasarkan produk tidak dengan kompetitif. Sehingga, perusahaan akan lebih mudah untuk menemukan dan bekerja sama dengan agen potensial.

4. Bersabar

Memilih agen manufaktur potensial untuk diajak kerja sama memang tidak mudah. Oleh sebab itu, perlu adanya kesabaran untuk mempelajari dan mengekspor agen-agen tersebut. 

Bersabar dan tidak terburu-buru tentu masih jauh lebih baik daripada tergesa-gesa dan salah dalam memilih agen. Salah memilih kerja sama dengan agen akan memberikan dampak buruk terhadap kelangsungan produksi dan perusahaan.

5. Mengamankan Rujukan Agen Lain

Setiap agen biasanya mempunyai jalinan kerja sama yang erat dengan lini yang sama. Jika agen yang dipilih memberikan rujukan agen lainnya, maka perusahaan dapat mengamankan rujukan tersebut. Mengamankan rujukan ini sangat berpotensi untuk menemukan agen yang dapat meningkatkan pemasaran dan penjualan.

6. Fleksibel dalam Menentukan Wilayah

Mengingat agen bukan bagian tim dari perusahaan, maka mereka mempunyai keinginan sendiri. Oleh sebab itu, produsen biasanya akan menuruti kemauan agen, alih-alih agen yang harus memenuhi keinginan produsen. Itulah mengapa agen lebih fleksibel dalam menentukan wilayah pemasaran.

Sudah Paham dengan Keseluruhan Pembahasan Agen Manufaktur?

Itulah pembahasan lengkap tentang agen manufaktur, mulai dari pengertian, jenis-jenis, kelebihan, kekurangan, hingga tips pemilihannya. Sejatinya, apabila Anda ingin memanfaatkan jasa keagenan ini, Anda perlu mempersiapkan beberapa biaya seperti monitoring cost, bonding cost, dan residual loss.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page